Az Zahra wanita muda BERJUANG demi keluarganya, lika-liku kehidupan dijalani tanpa berkeluh kesah. Focus dirinya hanya pekerjaan Dan keluarganya, kisah percintaannya tidak selalu berjalan dengan indah. Tetapi dia tidak memikirkan itu semua, prinsipnya siapa yang memperjuangkannya maka dia akan BERJUANG untuknya.
Zahra hanya membuka hati bukan untuk memberikan cintanya, tetapi untuk memberikan kesempatan untuk lelaki yang mengatakan Cinta padanya. Cinta bukan sekadar retorika Dan kamuflase semata, tetapi pembuktian dengan versi dirinya.
Tak ada yang tau dengan siapa cinta itu akan berlabuh ditempat terakhir, bahkan pertemuan Zahra dengan seorang lelaki bernama Hassan Abraham menjadi titik balik dirinya. Hassan mampu meyakinkan Zahra bahwa Cinta sejati memang benar ada. Ikuti kisah selanjut dinovel ku yang kedua yuk 💞🌹💓💐🌸
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butiran Debu03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BHDJ-BAB-13-HASSAN PANIK!
Tidak ada kehidupan rumah tangga yang mulus-mulus saja tanpa ujian, tanpa kesalah pahaman, tanpa kecemburuan semua itu datang untuk menguatkan mental keduanya. Untuk membuktikan kualitas pernikahannya dan untuk menselaraskan pikiran juga hati mereka, hanya saja masing-masing pihak meng-aplikasikannya dengan versi dirinya.
Hassan lebih menunjukkan secara terang-terangan, sedang Zahra menunjukkan secara diam-diam. Justru dengan perbedaan itulah mereka disatukan dengan ikatan yang halal yaitu pernikahan, jika keduanya kuat menjalankan ujian dari-Nya maka kualitas hubungan mereka semakin kuat dan menguatkan satu dengan yang lainnya.
Hassan terkejut kedatangan ibu tirinya bersama dengan anak perempuannya, disaat menikah dengan ayahnya wanita itu membawa anak perempuan. Hassan tidak pernah mau menganggapnya adik, karena memang bukan adiknya tidak seayah dan juga tidak seibu. Hassan perintahkan security nya menyuruh mereka masuk, dia ingin Tau tujuan datang kerumahnya untuk urusan apa.
"Abraham apa kabarmu nak? Kamu makin tampan nak!" Ucap ibu tirinya memegang wajah Hassan,sedangkan adik tirinya senyum-senyum genit melihat Hassan.
"Ada apa mami datang kesini?! Ga perlu basa-basi!" Tegas Hassan, tiba-tiba istrinya keluar Dari dalam
"Oh ada tamu, maaf ini siapa?" Tanya Zahra tersenyum, mereka berdua langsung insecure melihat Zahra. Walau dengan pakaian serba longgar tetapi terlihat aura kecantikkannya. Tetapi kedua tamunya justru menghina Zahra
"Kamu siapa?! Pembantunya Abraham?!" Bentak mami tirinya Hassan, Hassan langsung berdiri tertawa sinis membalas hinaan mami nya pada istrinya
"Jaga mulut' mami! ini istriku! Justru aku yang heran dengan papi, bisa-bisanya menjadikan mami istri padahal wajah mami dibawah rata-rata! Istriku ga pernah pakai dempul mih! Mami udah didempul aja tetapi ga enak dilihat mata!" Hassan menyeringai sinis, Zahra terkejut mendengar perkataan suaminya
"Astaqfirullah mas, jangan menghina cipta Allah! Istiqfar mas!" Zahra mengingatkan suaminya
"Dia yang mulai lebih dulu! Aku tidak akan tinggal diam siapapun yang menghina istriku! CEPAT KATAKAN URUSAN APA KALIAN DATANG KERUMAH KAMI!!" Teriak Hassan, Hassan menggenggam erat tangan istrinya.
"Jadi kamu udah nikah?!! Mami kan mau jodohkan kamu dengan sisil sayang!" Terkejut mami tirinya, Hassan tertawa keras. Zahra terkejut mendengar perkataan mami tirinya Hassan
"GILA!! Aku bahkan nyaris mati untuk mendapatkan Cinta istriku!! Kalau tidak aku memaksanya dia ga akan mau menikah DENGANKU! Ya Ampun sil! Aku tidak nafsu dengan mu sekalipun kamu telanjang didepan mata ku!! Berhadapan dengan manusia berotak keledai seperti kalian tidak bisa dengan bahasa yang halus! Sekarang kalian keluar! sebelum aku bertindak lebih kejam! Bitch!" Hassan benar-benar murka pada kedua makhluk didepannya, mereka langsung berjalan keluar.
Hassan mengikuti mereka sampai diluar, Hassan perintahkan pada kedua securitynya jangan biarkan kedua orang itu masuk kerumahnya lagi. Zahra mengelus dada suaminya, Kali ini Zahra tidak melarangnya karena tindakkan suaminya sudah tepat. Hassan menatap istrinya, Zahra tersenyum lalu menyandarkan kepalanya didada suaminya. Mereka masuk kedalam rumah, Hassan merangkul pinggang istrinya dengan erat.
Hari ini Hassan mendapatkan undangan Dari rekan bisnisnya, Hassan datang bersama Zahra. sesampai nya ditempat acara diadakan, Hassan disambut yang punya acara dengan sangat ramah bahkan tuan dan nyonya nya juga baik terhadap Zahra. Zahra melihat suaminya sedang serius membicarakan bisnis, dia memilih untuk mengambil minuman Dan makanan kecil.
"Gimana jadi istri Abraham, enak?! Diselingkuhin terus pastinya!" Ujar wanita itu pada Zahra, Zahra menatap sekilas lalu lanjutkan lagi memilih dessert
"heh! saya bicara sama kamu! Ga sopan banget!" Wanita itu menyentuh bahu Zahra dengan menyentak, Zahra tetap tidak meladeninya.
Wanita itu langsung menebarkan pandangannya dia melihat Hassan sedang bicara dengan teman-teman nya juga, dia berjalan menuju Hassan berdiri. Zahra baru membalikkan badannya dan melihat wanita itu memeluk dan mencium Hassan, Hassan belum tersadar kalau itu bukan istrinya. Zahra langsung menaruh makanan dan minumannya melangkah keluar meninggalkan acara tersebut.
Hassan berbalik badan dia terkejut ternyata bukan istrinya, dia sudah curiga setiap Hassan mau berbalik badan seperti ada yang menghalangi. Hassan langsung panik
"Bitch! dimana istriku?! Jawab!!" Hassan sedikit berteriak, Zeezee malah tertawa
"Kenapa panik sayang? Aku kangen denganmu!" Ucap Zeezee dengan manja
"DIAM!! Dimana istriku?!!" Hassan mengedarkan pandangannya, tapi tidak melihatnya. Hassan bertanya-tanya akhir nya ada yang melihat istrinya sudah keluar, Hassan mengejarnya Dan beberapa teman-teman Hassan juga Zeezee menghampirinya
"udahlah San, yang lebih Dari istri lo banyak..hayo lah kita bermain-main seperti dulu lagi, tuch Zee aja siap memuaskan lo!" Ucap Beno memprovokasi Hassan, Hassan langsung meninju mulutnya
"Lo dengar yaa njing!! ISTRI GUE SEPERTI BUNGA HITAM YANG ADA DITEPI JURANG!! GUE MENGINGINKAN DIA UNTUK JADI MILIK GUE, PERLU PERJUANGAN BAHKAN GUE NYARIS MATI!!!" Ucap Hassan lantang.
Hassan melihat kearah Zeezee "BITCH! WANITA SEPERTI LO BANYAK! KARENA LO BUNGA MAWAR YANG MUDAH DISENTUH! DICIUM! DAN DIBAWA PERGI UNTUK DIMILIKI DALAM WAKTU YANG SINGKAT SETELAH HARUMNYA HILANG, LO AKAN DIBUANG!! Kalau sampai istri gue pergi karena konspirasi kalian, GW HABISIN LO BERDUA!! PAHAM LO?!" Hassan langsung berjalan keluar Dari gedung
Tiba-tiba firasatnya mengatakan pacuan kuda, karena Zahra jika cemburu dengan Hassan mengeluarkan sesak dihatinya dengan berkuda. Hassan segera membuka handphonenya, dia mengecek CCTV. Bibir Hassan menerbitkan senyum. 'Alhamdulillah istriku tidak kemana-mana' gumamnya. Hassan langsung menyalakan mobilnya dan berjalan dengan kecepatan rada-rada.
Setibanya dirumah Hassan langsung masuk kedalam rumah, Mang suep sopir Adelia berlari kemobil Hassan hendak dicuci terlebih dulu sebelum dimasukan kedalam garasi.
Hassan keluar Dari pintu samping tempat pacuan kudanya, dia melihat istrinya masih memakai pakaian yang sama. Hassan khawatir karena Zahra memacu kudanya sangat cepat, bahkan istrinya sambil memegang panah. Hassan segera mengambil kudanya menyusul istrinya
Hassan segera menaikki kudanya menyusul istrinya, tetapi Zahra semakin kencang. Hassan memanggilnya Dan Zahra menghentikan kudanya, lalu memacu lagi kudanya dengan kencang. Hassan mengejarnya Sungguh ini pertama kalinya melihat langsung kegilaan istrinya, selama ini dia melihat hanya Dari CCTV.
"Sayang tolong berhenti! Kita bicara sayang!" Teriak Hassan, Zahra hanya memutarkan kudanya sebentar lalu dipacunya lagi dengan kencang sambil memanah sesuka hatinya
'Darimana istriku punya panah dan busur itu?' gumam Hassan, Hassan terus mengejar istrinya.
Setelah tiga puluh menit Zahra menghentikan kudanya, Hassan mengulurkan tangannya agar Zahra naik dikudanya. Zahra menatap suaminya, dia menyambut uluran tangan suaminya. Hassan memacu lagi kudanya menciumi pipi istrinya, Hassan berkata
"Maafkan aku tidak bisa mencegah yang datang tiba-tiba sayang, mereka menjebakku, aku pikir tadi kamu yang memelukku. Zahra langsung menoleh mencium pipi suaminya, Hassan semakin kencang memacu kudanya. Karena istrinya sudah memaafkannya, 'ini yang membuat aku semakin mencintaimu Zahra! kamu tidak pernah berteriak memakiku disaat hatimu terluka!' Bathin Hassan, dia semakin mengapit erat istrinya.
Bersambung