bagaimana jadinya jika putri seorang pengedar narkoba terpaksa harus bersembunyi dipesantren karna bandar narkoba terobsesi kepadanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aqilaarumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 25
Hari ini Risa pulang kepesantren Almukmin untuk nmengambil beberapa baju ummi fatimah,karna kondisi ummi fatimah yang masih lemah mengharuskanya masih harus dirawat dirumah sakit.
Risa bertemu dengan Gus Zai namun keduanya tampak asing, tidak bertegur sapa satu sama lain, hingga akhirnya netra Gus Zai tertuju tas ransel yang dipegang oleh Risa.
"Itu baju baju ummi?" Tanyanya.
"Ia" jawabnya singkat.
"Aku akan mengantarmu kerumah sakit"
"Tidak usah,aku sudah memesan ojek online dan sekarang sudah menunggu didepan"
"Baiklah aku tidak akan memaksa"ucapnya cuekk.
Risa melangkahkan kakinya keluar dari halaman pesantren Al mukmin.ia menaiki ojek yang sedari tadi menunggunya.
Dibawah Kilauan sinar matahari penglihatan Risa nampak samar samar.
Keringat membasahi dahinya hidup yang ia jalani sekarang sangat berbeda dengan hidupnya yang dulu.
Semuanya memang bisa berubah kapan saja.
Tidak butuh waktu yang lama untuk Risa agar bisa sampai dirumah sakit tempat ummi Fatimah dirawat.
"Ini uangnya bang"
"Ya non,ini saya ngak ada uang kembalian,ini masih pagi pagi saya belum narik"
"Ya udah deh bang ambil aja kembalainya"
"Makasih neng wah neng udah cantik baik hati lagi yang jadi suaminya neng pasti sangat beruntung"
"Tapi sayangnya suami saya merasa tidak beruntung tuh" ucapnya dengan suara samar samar seakan tengelam diudara.
"Saya permisi dulu neng"
Risa hanya mengangguk tipis.
Risa masuk kedalam rumah sakit dengan menenteng tas berisi baju baju ummi Fatimah.
Glekkkk
Suara pintu terbuka
"Maaf ya ummi Risa agak lama"
Ummi Fatimah memandang Risa dengan tatapan datar.
"Lagi pula ummi udah bilang biar Zai atau Abi aja yang mengambil baju ummi eh kamunya ngotot"
"Ngak apa apa ummi,kasian mereka sepertinya mereka sedang sibuk"
"Ris,kamu kok mau repot sih ngurus ummi?"
"Biarkan ummi, anggap aja ini sebagai rasa terima kasih Risa karna sudah numpang dirumah ummi,biarkan Risa baik seperti ini hingga akhirnya aku pergi" ucapnya namun perkataan Risa samar samar ditelinga ummi Fatimah.
_________
Sementara dipesantren Ning Salwa lagi lagi mendapatkan bunga mawar putih yang dikirim Gus Zai kepadanya.
Ketika hatinya tak lagi ragu dengan Gus Zai tetap Pi perkataan kiAi jaffar yang menolak keras hubungan mereka membuatnya sedikit sedih.
Dert
Dert
Dert
Ia meraih handphone nya diatas nakas terlihat nama Gus Zai tertera disana.
Ning salwa segera mengeset tombol hijaunya
" Assalamualaikum"
.
" Waalaikum salam" jawabnya disebrang sana.
" Kamu udah terima bunga dari aku?'"
" Ini aku lagi memegamnya"ucapnya sambil mencium aroma bunga yang menyesap masuk kedalam Indra penciumannya.
" Ning aku cuma mau bilang, perkataan Abi kemarin jangan kamu ambil hati ya!"
"Tapi apa yang dikatakan kiAi jaffar itu ada benarnya Gus,mungkin kita harus menjaga jarak"
" Jangan berkata seperti itu aku sudah membicarakan soal ini dengan Abi, dan dia sudah setuju tentang pernikahan kita"
" Benarkah" ucapnya dengan perasaan senang yang tidak bisa ia sembunyikan.
" Tapi"
" Tapi apa Gus?"
" Abi menyuruh kita menunggu hingga lima bulan kedepan"
" Ngak apa apa kok Gus,aku yakin kiai Jaffar adalah orang yang bijak ia pasti punya alasan agar kita tidak buru buru menikah"
" Kamu tidak apa apa kan?kamu mau menunggu aku kan?"
Ning salwa tersenyum.
" Ia Gus insyaallah aku akan menunggu mu"
" Uhibbuka Fillah Ning salwa"
Wajah Ning Salwa bersemu merah mendegar kata kata dari Gus Zai,jantungnya berdetak tak karuan,ia memengangi dadanya dan merasakan detak jantungnya.
" Ahabbakal ladzii ahbabtanii lahu"(semoga Allah mencintaimu karena engkau telah mencintai ku karenanya)
Ning Salwa tak kuasa menahan rasa malunya meskipun hanya lewat telpon dengan segera ia mematikan ponselnya.
Tutt tutt tutt
Gus Zai tersenyummendengar ucapan terakhir Ning Salwa.
semoga si salwa tul maut ke buka kebusuk an nya
udh gak sabar nih
baca dari episode 1-23 dan pas baca episode 4-23 banjir air mata karena sedih jadi risa
ning salwa masih ngarep suami orang aja kasian risa