Season 1: Perjalanan Menggetarkan Langit
Sebelum membaca novel ini, silahkan baca season 1 terlebih dahulu.
*********
Erlang Shen tersadar dan mendapati dirinya berada di tempat yang berbeda. Berkali-kali ia berusaha untuk keluar dari tempat itu, tapi tidak berhasil. Tak punya cara lain, Erlang Shen memutuskan untuk menjelajahi dimensi tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena_Novel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 18 Ren Tan, Raja Serigala Neraka
Swuuuuuussss
Retakan muncul di daratan. Retakan itu menembakkan api lembah dewa yang dapat mengubah apapun menjadi abu dalam sekejap, termasuk iblis tingkat rendah.
"Akkkkhhhh"
Puluhan iblis berteriak kesakitan lalu tak berselang lama mereka berubah menjadi abu. Bahak, jiwa mereka juga berubah menjadi abu. Melihat pasukannya mati tanpa perlawanan, Jenderal Jan Mei Li langsung mengamuk. Makhluk apapun yang ada di dalam jangkauannya akan mati dalam hitungan detik.
Boooommmmmm
Ledakan tercipta saat tapak raksasa menghantamnya. Hantaman tapak itu membuat Jan Mei Li terpental.
"Berhenti membunuh orang yang tak bersalah!" pinta Erlang Shen.
"Kalau begitu, serahkan api yang kau ciptakan itu!" pintanya.
"Tidak bisa! Kalau kau mau buat sendiri." Erlang Shen menimpali.
"Manusia sialan! Akan kubunuh kau!" Jenderal iblis itu melesat kearah Erlang Shen dengan amarah yang meledak-ledak. Ia tak menyadari kubah cahaya yang mengelilingi Erlang Shen.
"Selamat tinggal iblis pemarah," ledek Erlang Shen.
Wuuuussss
Angin bertiup kencang lalu Jan Mei Li terjatuh dan berubah menjadi abu saat itu juga. Melihat jenderal mereka dibunuh dengan mudah, para iblis yang tersisa hendak melarikan diri, tapi gelombang api yang dipadukan dengan cahaya mengurung mereka.
"Siapa yang mengizinkan kalian pergi?" tanya Zi Yue.
"Datang tak diundang, pulang tak diantar. Sayang sekali aku tidak akan membiarkan kalian pulang." Zi Yue menjentikkan jarinya lalu puluhan panah api dan cahaya menghujani iblis-iblis tersebut.
"Sepertinya dewa neraka akan mengirim orang yang lebih kuat," ucap Zi Yue.
"Dia akan terus mengirim orang sampai dia mendapatkan apa yang diinginkannya." Erlang Shen menimpali.
Erlang Shen dan Zi Yue melesat meninggalkan bekas pertarungan. Keduanya melesat menuju ke puncak gunung yang menjulang tinggi hingga menembus awan.
Di tempat terpisah, seorang pria melampiaskan amarahnya kepada serigala neraka yang ada di di istananya. Ia mencari phoenix surgawi selama jutaan tahun untuk membentuk api yang lebih kuat, tapi tak disangka orang lain yang mendapatkan apa yang diinginkannya.
"Akkkh, sialan! Bisa-bisanya kau meninggalkan rambutmu di lembah dewa, Ren Tan!" ucap Dewa Neraka.
"Maafkan, aku Tuan!" Serigala neraka bernama Ren Tan itu menunduk dan tak berani mengangkat kepalanya.
"Pokoknya aku tidak mau tahu! Apapun yang berasal dari alam kematian harus kembali ke tempat asalnya."
Ren Tan hendak mengatakan sesuatu, tapi Dewa Neraka keburu menghilang. Mau tidak mau ia harus kembali ke alam atas.
"Apa yang harus kulakukan sekarang?" tanya Ren Tan.
"Apakah aku harus memberitahukan padanya kalau dewi kematian sudah kembali?" tanya Ren Tan.
"Kenapa kau masih di sana? Ambil inti api itu sekarang juga. Inti api itu harus ada hari ini juga." Suara Dewa Neraka menggema di seluruh istana. Ren Tan sang Raja Serigala Neraka terpaksa ke alam atas.
Entah dia sial atau beruntung. Portal itu membawanya ke alam atas, tepatnya di hadapan Erlang Shen. Serigala neraka itu mengumpat dalam hati. Awalnya ia berniat mendatangi Gu Xia, tapi portal itu membawanya ke tempat Erlang Shen.
"Portal sialan!" gumamnya kesal.
"Mau apalagi kau datang ke alam atas?" tanya Erlang Shen.
Ren Tan menelan ludahnya dengan kasar. Dihadapan penguasa, kekuatannya tak ada artinya. Dia bukanlah manusia atau dewa yang bisa melawan penguasa. Dia adalah serigala neraka yang diciptakan untuk patuh kepada penguasa.
"Tuan, maafkan aku!" ucap Ren Tan.
"Katakan saja apa tujuanmu kesini!" pinta Zi Yue.
"Dewa Neraka memintaku ke sini untuk mengambil api yang tuan ciptakan secara tidak sengaja menggunakan rambutku dan juga bulu phoenix. Kalau aku tidak mengambilnya hari ini, maka aku yang akan disiksanya," jelas Ren Tan.
"Maaf saja! Apa yang menjadi milikku tak akan kuberikan kepada orang lain. Katakan saja padanya kalau dia mau jangan mengambil milik orang," jelas Erlang Shen.
"Tapi …. "
"Kau adalah serigala neraka! Tak ada yang berhak memerintahmu selain Dewi kematian itu sendiri. Kau dan dewa neraka memiliki posisi yang sama. Jadi, jangan takut padanya." Zi Yue menyela ucapan Ren Tan.
"Dewa neraka hanyalah raja neraka yang menggunakan gelar dewa agar kalian semua tunduk," lanjutnya.
"Sekarang, apa yang harus kulakukan?" tanya Ren Tan.
"Temui adik Xia! Mungkin dia punya jalan keluarnya," jawab Zi Yue.
"Tuanmu hanya satu, dan itu adalah Dewi Kematian. Jadi, jangan pernah mau diperintah oleh dewa neraka." Erlang Shen menimpali.
"Terima kasih, Tuan, Nona! Aku akan menemui Yang Mulia sekarang." Ren Tan sang penjaga pintu kematian langsung melesat lalu menghilang ditengah-tengah lautan awan.
"Cepat atau lambat Gu Xia harus kembali ke alam kematian," ucap Erlang Shen.
"Bagaimana dengan Yun Feng?" tanya Zi Yue.
"Aku juga tidak tahu. Yang pasti mereka beda tempat," jawab Erlang Shen.
Erlang Shen dan Yun Feng kembali melesat. Mereka melesat menuju ke puncak gunung. Keduanya melewati formasi pelindung berlapis-lapis dengan sangat mudah tanpa ada hambatan sama sekali.
Tepat saat matahari terbenam, keduanya mendarat di puncak gunung. Di atas sana terdapat desa kecil yang dihuni oleh beberapa ratus orang. Yang membuat Erlang Shen takjub adalah tingkat kultivasi mereka. Yang terkuat memiliki kultivasi ranah abadi.
"Kultivasi terlemah ranah Maha agung tahap 4. Benar-benar hebat," puji Erlang Shen.
"Terima kasih atas pujiannya, anak muda," ujar seseorang. Erlang Shen dan Zi Yue lantas berbalik dan di depan mereka berdiri seorang pria paruh baya dengan jenggot putih panjang.
"Kelihatannya kalian orang baik," ucap pria itu.
"Namaku Gong Fang Shu, kepala desa awan," Pria tua itu memperkenalkan diri.
"Perkenalkan namaku Erlang Shen dan dia istriku Zi Yue. Maaf kalau kamu memasuki desa ini tanpa izin." Erlang Shen juga memperkenalkan dirinya sekaligus memperkenalkan Zi Yue.
"Desa kami adalah sisa-sisa dari sekte puncak awan. Sekte super kuat yang dihancurkan ratusan tahun lalu. Para tetua dan sebagian besar murid sekte di bantai. yang ada di sini hanyalah keturunan dari murid sekte kami," jelas Gong Fang Shu.
"Sekte sekuat itu bagaimana bisa dihancurkan? Bukankah itu mustahil?" tanya Zi Yue.
"Sekumpulan orang licik itu menghasut keenam kaisar naga. Mereka membuat siasat seolah-olah kami yang menghancurkan dan membunuh orang-orang," jelasnya.
"Kakak dihasut, bagaimana mungkin?" Erlang Shen bertanya dalam hati.
"Jangan takut. Sejak awal aku sudah tahu kalau kau bagian dari kaisar naga langit. Kalian adalah orang baik, makanya aku tidak menyerang," jelasnya.
"Kalau boleh tahu siapa yang menghasut kakakku sampai mereka menghancurkan sekte kalian?" tanya Erlang Shen.
"Orang itu masih berkeliaran di alam atas. Orang-orang mengenalnya sebagai kaisar agung. Sejak kaisar naga langit menghilang, orang itu muncul dan mengangkat dirinya sebagai kaisar agung alam atas," jelas Gong Fang Shu.
"Dia memiliki kekuatan yang sangat besar. Kultivasinya setara dengan tingkat kultivasi leluhur kami, yaitu Abadi tahap 9," lanjutnya.
"Gawat! Kakakku dalam bahaya sekarang." Erlang Shen menimpali. Ia langsung menggunakan kekuatan jiwanya untuk mendeteksi keberadaan ketujuh kakaknya.