Demi cita-citanya untuk bisa kuliah di Jakarta, Sella menumpang tinggal di rumah sang kakak. Disya sang kakak selalu sibuk dengan rutinitasnya sebagai wanita karier. Dia meminta Sella untuk mengurus kebutuhan Bagaskara sang kakak ipar, menggantikan peranan sang kakak.
Seiringnya waktu rasa cinta hadir di antara Sella dan Bagaskara. Bagaskara merasa kagum dengan sosok Sella, di tengah kemelut rumah tangga dengan Disya. Hingga akhirnya kejadian di suatu malam, mengubah segalanya. Disya marah besar dan mengusir Sella dari rumahnya membuat hubungan Kakak dan Adik terputus.
Siapakah yang akan Bagas pilih? Ikuti kisah perjalanan cinta mereka dalam karya "Terjerat Pesona Sang Kakak Ipar."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SyaSyi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bukti Perselingkuhan Disya
"Lebih baik kita sekarang makan dulu, setelah selesai baru kita bahas masalah anak-anak kita," ujar Papanya Bagas sebagai penengah. Hingga akhirnya keduanya tidak jawab-jawaban lagi. Suasana terlihat hening. Mereka fokus dengan makanannya.
Bagas melirik ke arah Sella yang sejak tadi hanya diam, tak ada sepatah kata pun yang terlontar dari bibirnya. Bahkan dirinya terlihat tak semangat makan. Rasanya sudah gatel mulut Bu Yati untuk mengumpat kasar Bagas dan juga Sella.
Makan bersama telah selesai. Mereka hanya menunggu siapa yang mengawali pembicaraan. Tiba-tiba saja, ponsel Disya berdering. Bagas langsung meraih ponsel Disya dari dalam tas kecilnya. Wajahnya terlihat masam seketika, saat melihat nama Pak Adit tertera yang melakukan panggilan ke ponsel Disya.
Bagas sengaja, dia langsung mengangkatnya dan menekan tombol loudspeaker. Agar yang berada di sana mendengar Adit bicara. Sebelumnya, Bagas meminta semua yang berada di sana untuk diam. Menutup mulutnya, saat dia bicara dengan Adit.
"Sayang, kamu dimana? Masih di hotel xxx 'kan? Aku baru mau OTW ke tempat kamu. Maaf ya kemarin aku tak bisa menemani kamu, karena aku sedang pergi sama istri dan anakku. Aku tak ingin Hana curiga dengan kita. Tunggu ya Sayang, Aku sampai sana kamu sudah bugil ya! Aku sudah sangat menginginkan kamu," ujar Adit membuat yang semua berada di sana tercengang mendengarnya. Wajah Bu Yati tampak merah, menahan rasa malu. Anak yang dia bela ternyata benar selingkuh.
Adit pun tak kalah terkejut, saat Bagas 'lah yang bicara. Dia mengatakan kalau Disya saat ini sedang berada di rumah sakit. Karena mengalami kecelakaan. Tubuh Adit sampai bergetar, mendengar kekasihnya mengalami kecelakaan. Bagas meminta Adit untuk datang menemui dirinya di tempat saat ini dia sedang berada.
"Datanglah sebagai seorang pemimpin yang bertanggung jawab, bukan seorang pecundang!" sindir Bagas.
Sungguh hal itu mampu membungkam mulut Bu Yati, ibu dari Disya.
"Sudah tahu anak tak benar, masih saja di bela. Kaget 'kan mendengar langsung perselingkuhan anaknya. Bagas, sudah cepat kamu tunjukkan bukti perselingkuhan mantan istrimu. Agar kamu tak disalahkan terus, Mama tak terima mantan mertua kamu terus menyalahkan kamu. Kalau masalah Sella memang benar kamu yang salah, makanya kamu harus bertanggung jawab sama Sella. Setelah perceraian kamu sama Dusta selesai, segera nikahi Sella," cerocos mamanya Bagas. Membuat Sella menelan salivanya.
"Maaf Bu, aku tak menikah dengan Kak Bagas. Aku sudah putuskan mau hidup sendiri saja, aku tak mau menyakiti hati Mba Disya." Akhirnya Sella angkat bicara membuat Bagas sedih.
Bagas langsung menghampiri Sella, dan meraih tangan Sella. Sella berusaha melepaskannya, tetapi Bagas menggenggam tangan Sella dengan kuat.
"Aku mohon Sel, terima aku! Jangan buat aku selalu dihantui perasaan aku seumur hidup aku, aku ingin menjadi laki-laki yang bertanggung jawab. Lagi pula, sudah waktunya kita hidup bahagia. Kamu tak salah dalam hal ini, Mba kamu duluan yang memutuskan selingkuh dari aku. Meskipun kejadian itu memang salah, saat aku masih berstatus suami dari Mba kamu. Jangan korbankan hidup kamu, mungkin saja kamu saat ini sedang mengandung anak aku. Karena aku melakukannya tanpa pengaman. Maaf aku telah menyakiti hati kamu, merenggut keperawanan kamu dengan paksa. Namun, satu hal yang harus kamu ketahui. Aku sangat mencintai, Disya sendiri yang membuat rasa cinta aku ke dia perlahan memudar," ungkap Bagas.
"Oh ya Bu, ini bukti perselingkuhan Disya dengan Adit. Agar ibu tahu, kalau aku bukan penyebab kecelakaan yang terjadi pada Disya. Di sini tertera dengan jelas, dan tadi Ibu sudah dengar langsung. Saat Disya pergi meninggalkan rumah kami. Disya sempat menghubungi Adit. Mungkin dia bertengkar, karena Adit lebih memprioritaskan keluarganya. Padahal selama ini Disya sudah memberikan segalanya, bahkan dia rela membohongi aku demi untuk bersama Adit. Rumah tangga Disya aku sampai hancur," ujar Bagas sambil menunjukkan isi ponsel Disya kepada kedua mantan mertua.
"Ya Allah Dis, Ibu tak menyangka kalau kamu melakukan hal ini. Ibu kita kamu sudah menyadari, kalau Adit bukan jodoh kamu. Ibu sudah senang, saat mendengar kamu menjalin hubungan sama Bagas dan bahkan kamu memutuskan untuk menikah dengan Bagas. Ternyata diam-diam kamu masih merajut cinta terlarang dengan Adit," ungkap Ibunya Disya yang kini sudah terisak tangis.
Membuat Bagas dan kedua orang tuanya melongo tak percaya, mendengar penuturan Ibunya Disya.
"Ma-maksdu Ibu, Disya dan Adit sebelumnya berpacaran?" tanya Bagas penuh penekanan. Dia ingin memastikan ucapan mantan Ibu mertuanya.
"Iya, maafkan Ibu ya Nak Bagas," ucap Ibunya Disya dengan wajah penuh penyesalan.
"Gila, benar-benar gila kamu Dis. Bertahun-tahun kamu jadikan aku sebagai kedok untuk menutupi perselingkuhan kamu dengan Adit. Agar istri Adit tak mengetahui, dan tak curiga. Karena kamu sudah menikah dengan aku. Keterlaluan kamu Dis, membalas rasa cinta aku seperti ini. Semuanya memang sudah terlambat, tetapi aku tetap bersyukur karena pada akhirnya aku dapat mengetahui semua kelakuan busuk kamu," ucap Bagas. Wajahnya memerah menahan perasaan marahnya, dia terlihat sudah mengepalkan tangannya. Rasanya dia ingin menampar wajah mantan istrinya itu.
"Sebagai orang tua Disya, Bapak mau meminta maaf atas semua kesalahan yang Disya lakukan kepada kamu dan orang tua kamu. Semua sudah jelas, bahwa semua ini berawal dari kesalahan anak Bapak. Semoga kamu bisa memaafkan kesalahan Disya, Bapak sebagai orang tua Disya tak bisa menuntut kamu untuk tetap mempertahankan pernikahan kalian. Karena kamu memang harus bertanggung jawab atas apa yang kamu lakukan kepada Sella," ujar bapaknya Disya.
"Oh ya, satu lagi yang harus Bapak dan Ibu ketahui. Selama Disya menjadi istri dari Bagas, Disya banyak lalai menjalankan kewajibannya kepada seorang istri. Dia tak pernah mempedulikan Bagas. Tak pernah sekalipun dia menyiapkan pakaian dan makanan untuk Bagas. Dia selalu berangkat pagi pulang malam, bahkan Disya kerap pergi keluar kota dengan alasan menemani bosnya mengunjungi kantor cabang."
"Coba Ibu dan Bapak pikir, anak saya kurang apa? Bahkan dia sudah menyuruh Disya berhenti bekerja, dia yang akan membiayai semua kebutuhan Disya termasuk uang bulanan yang biasa Disya kirim. Tetapi apa? Disya menolak ucapan Bagas mentah-mentah. Dia tetap mempertahankan untuk bekerja di perusahaan laki-laki itu, padahal suaminya pun memiliki perusahaan. Kalau alasan dia ingin berkarier, dia bisa kok bekerja di tempat suaminya. Malah enak selalu bersama."
"Saya juga sudah sempat curiga, tetapi Bagas selalu saja membela Disya. Saya merasa aneh, mengapa Disya selalu saja menolak untuk memiliki anak dan tak kunjung hamil. Semua sudah terbukti 'kan, karena Disya melakukan hubungan suami istri dengan dua pria. Nanti jika dia hamil, dia bingung siapa bapak dari anaknya," jelas mamanya Bagas. Membuat semua yang berada di sana istighfar mendengar kelakuan Disya.