Terjerat Pesona Kakak Ipar

Terjerat Pesona Kakak Ipar

Datang Ke Kota

"Dek, kamu tinggal di rumah Kakak saja tak perlu kos. Kakak khawatir sama kamu, kehidupan di kota Jakarta itu keras tak seperti di kampung. Apalagi, adiknya kakak ini 'kan cantik. Pastinya akan banyak kumbang berniat menghisap madu," ucap Kak Disya sambil tersenyum.

Selama ini sang kakak 'lah yang membiayai sekolah Sella, diluar beasiswa yang Sella dapatkan. Disya juga selalu membantu kedua orang tuanya di kampung. Ayah mereka hanya seorang perangkat desa di kampungnya. Gajinya tak cukup untuk membiayai semua kebutuhan sehari-hari. Untungnya Sella selalu mendapatkan beasiswa pendidikan. Seperti saat ini, dia mendapatkan beasiswa sekolah di Universitas Negeri di Jakarta.

"Ini kamar kamu, anggap saja seperti rumah kamu sendiri," ujar Disya sambil menunjukkan kamar kepada sang adik.

Sedangkan Bagas hanya memperhatikan sang istri berbicara. Selama ini, semua urusan di rumah Bagas tak pernah ikut campur. Dia menyerahkan semuanya kepada sang istri. Bagas termasuk suami yang bertanggung jawab dan selalu bersikap lembut kepada sang istri.

Disya merasa beruntung memiliki Bagas. Namun, sudah dua tahun mereka menikah. Mereka belum juga memiliki anak, Diam-diam Disya memiliki sebuah rahasia yang tak diketahui Bagas. Bagas mengira rumah tangga mereka berjalan baik, meskipun Disya tak menjalankan sepenuhnya sebagai seorang istri.

Disya selalu sibuk dengan pekerjaannya, dan kerap melupakan peranannya sebagai seorang istri. Selama ini Bagas selalu mengerti, meskipun dirinya kerap merasa kecewa. Terlebih saat dirinya menginginkan sentuhan lembut dari sang istri, Disya selalu bilang kalau dirinya capek bekerja.

Disya kerap pulang larut malam dan tugas keluar kota, untuk menemani bosnya mengunjungi kantor cabang dan klien yang berada di luar kota.

"Sel, karena kamu sudah di sini. Kakak boleh tidak minta tolong sama kamu. Tolong bantu urus keperluan Mas Bagas ya! Tolong perhatikan pakaian kerjanya dan juga makannya! Kamu 'kan pintar memasak kalau di rumah suka membantu Ibu," ungkap Disya dan Sella tampak menganggukkan kepalanya patuh.

Tidak mungkin dia menolak permintaan sang kakak, inilah saatnya dia untuk membalas kebaikan sang kakak. Lagi pula permintaan sang kakak tak berat, dia akan melakukannya dengan senang hati.

Pagi ini terlihat cerah, Sella sudah bersiap-siap untuk berangkat ke kampus untuk melakukan registrasi. Sesuai permintaan sang kakak, sebelum dirinya berangkat ke kampus. Sella menyiapkan sarapan terlebih dahulu untuk dirinya dan semua yang berada di rumah tersebut. Disya memiliki ART di rumahnya, tetapi untuk urusan suaminya dia serahkan kepada sang adik.

Awalnya Bagas merasa risih, dan canggung. Bagaimanapun dirinya dengan Sella berlawanan jenis. Berbeda halnya, jika ada Disya. Bagas tak merasa keberatan.

"Sel, maaf ya Kakak tak bisa antar kamu ke kampus. Nanti kamu sama Kak Bagas saja ya, kebetulan arah ke kampus kamu searah dengan kantor Kak Bagas! Mas, kamu tak keberatan 'kan aku titip Sella sama kamu?" tanya Disya yang kini menatap ke arah suaminya.

"Iya, nanti Sella bareng sama Kak Bagas saja ya! Tetapi maaf, Kakak tak bisa menemani kamu mengurus kuliah kamu. Karena Kakak jam 09.00 WIB ada meeting di kantor," ucap Bagas.

"Iya Kak, tak apa-apa. Aku bisa naik ojek online pulangnya. Maaf ya Kak sudah merepotkan," sahut Sella dan Bagas hanya menganggukkan kepalanya.

Disya pamit berangkat lebih dulu, karena lokasi kantor Disya lebih jauh dari rumahnya. Saat ini dia bekerja sebagai seorang sekretaris di perusahaan tempat dia bekerja.

"Aku berangkat ya Mas," pamit Disya sambil mencium tangan suaminya dan Bagas tampak mengecup kening istrinya dengan mesra. Meskipun mereka belum dikaruniai anak, mereka selalu terlihat mesra.

Disya telah pergi. Sella pun sudah dalam perjalanan menuju kampusnya dengan di antar Bagas. Sella tampak senang memperhatikan gedung-gedung bertingkat dan hiruk pikuk kehidupan di Jakarta. Inilah cita-citanya selama ini. Bisa kuliah di Jakarta.

"Oh ya, kamu ambil jurusan apa di kampus itu?" tanya Bagas membuyarkan lamunan Sella. Membuka obrolan.

"Jurusan Akuntansi kak. Jika lulus nanti, aku ingin sekali bisa bekerja di perusahaan besar di Jakarta," jelas Sella.

"Nanti, kalau kamu tugas akhir. Kamu bisa magang di perusahaan Kakak," ucap Bagas.

Perjalanan yang awalnya terasa sunyi, dan canggung. Kini berubah menjadi akrab. Sella adalah wanita yang ceria, dan ramah. Tak sulit, untuk dirinya cepat akrab. Disya dan Sella adalah dua orang yang sangat berbeda, meskipun mereka seorang adik kakak.

Tak terasa, mobil yang membawa mereka sudah sampai di halaman parkir Universitas tempat Sella akan menuntut ilmu.

"Terima kasih ya Kak sudah mau mengantarkan aku," ucap Sella sambil mencium tangan sang kakak ipar. Sebagai rasa hormatnya kepada sang kakak ipar, orang yang lebih tua. Saat ini Bagas berusia 27 tahun dan Disya berusia 25 tahun, sedangkan Sella berusia 18 tahun.

Meskipun usia Sella lebih muda, Sella memiliki tubuh yang lebih tinggi dari Disya. Bentuk tubuhnya pun padat dan berisi. Wajah Sella pun lebih cantik dari sang kakak, meskipun tak memakai riasan apapun. Gaya berpakaian Sella lebih sederhana dan tertutup, berbeda dengan Disya yang kerap berpakaian terbuka.

Setelah menurunkan Sella di kampusnya, Bagas melanjutkan perjalanannya menuju kantornya. Sebenarnya, selama ini Bagas sudah meminta Disya untuk berhenti bekerja. Dia ingin, Disya bisa fokus untuk hamil.

Kecewa? Tentu saja. Bagas merasa kecewa, terlebih sang Mama sudah menginginkan cucu dari mereka. Karena Bagas adalah anak tinggal. Tentu saja kedua orang tuanya menginginkan sang anak memiliki keturunan.

Tetapi sayangnya Disya selalu saja bilang, dia belum siap untuk memiliki anak. Dia masih ingin fokus dengan kariernya. Bagas pun, tak pernah tahu mengapa Disya tak juga hamil meskipun dirinya selalu menumpahkan sper*manya ke ahim istrinya.

Saat di kantor, keduanya selalu sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Disya jarang sekali mengangkat telepon dari sang suami, dengan alasan sibuk.

"Sesibuk itukah kamu, Dis? Sampai-sampai kamu tak bisa mengangkat telepon dari aku? Meskipun hanya sebentar saja," ucap Bagas lirih.

Setelah meeting selesai, Bagas berniat menghubungi istrinya. Dia ingin mengajak sang istri makan siang bersama. Sudah cukup lama mereka tak melakukannya, padahal sebelum mereka menikah. Disya selalu perhatian kepadanya, tetapi setelah menikah Disya justru perlahan berubah.

"Sebenarnya, ada apa dengan kamu Dis? Mengapa aku merasa, kamu sudah berubah? Apa kamu mulai bosan sama aku, Dis?" Ucapan Bagas terdengar lirih. Sungguh menyakitkan, jika memiliki pasangan yang berubah. Padahal selama ini, Bagas tak pernah sedikit pun berubah. Dia sangat mencintai Disya sang istri, sejak awal bertemu hingga sekarang.

Bagas tampak menyenderkan kepalanya di kursi kebesarannya. Permasalahan rumah tangganya, begitu menguras pikirannya. Selama ini dia sudah berusaha untuk membicarakannya dengan Disya.

Namun, lagi-lagi mereka justru bertengkar. Hingga akhirnya Bagas memilih untuk memendamnya dalam hati. Tak ada satu pun orang yang tahu, persoalan rumah tangga mereka. Termasuk kedua orang tua mereka. Mereka selalu terlihat mesra, menutupi permasalahan yang ada di rumah tangganya.

Terpopuler

Comments

Greenenly

Greenenly

nah bgini ni.. klo berumah tangga.. adaaa aja masalahnya

2024-08-05

0

Greenenly

Greenenly

aku orgnya curigaan /Drowsy/

2024-08-05

0

꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂

꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂

ijin mampir ah,kayaknya seru

2024-01-11

1

lihat semua
Episodes
1 Datang Ke Kota
2 Penolakan Disya
3 Selingkuh
4 Sakit
5 Sella dan Disya
6 Adik Ipar Yang Baik
7 Pertengkaran Disya dengan Bagas
8 Kedatangan Ibu Mertua
9 Pujian Untuk Sella
10 Bukti
11 Tertangkap Basah
12 Tak Percaya
13 Promo Karya Terbaru "Hilangnya Cinta Suamiku"
14 Merasa Nyaman
15 Malam Kelam
16 Dewa Penolong
17 Tak Ingin Pisah
18 Kesedihan Sella
19 Kritis
20 Penjelasan Bagas
21 Terbukti
22 Bagas Vs Irwan
23 Perdebatan
24 Bukti Perselingkuhan Disya
25 Penyesalan Disya
26 Dukungan Dari Disya
27 Pertengkaran Bagas dengan Irwan
28 Kepulangan Disya
29 Promo Karya Terbaru "Anak Genius" Benih Yang Kau Tinggalkan "
30 Mengambil Hati Sella
31 Bertemu
32 Saling Mencintai
33 Perceraian Disya dengan Bagas
34 Ikhlas?
35 Kamu Tak Merebut
36 Perdebatan
37 Perasaan Apakah Ini?
38 Cinta Itu Sederhana
39 Kebersamaan
40 Kembali Ke Jakarta
41 Persiapan Pernikahan
42 Merasa Di Cintai
43 Kado Spesial Untuk Orang Yang Spesial
44 Aku Mencintainya
45 Pernikahan Bagas dan Sella
46 Malam Pertama
47 Kecemburuan Disya
48 Promo Karya Terbaru " Pernikahan Karena Perjodohan "
49 Menyadari
50 Balasan Untuk Adit
51 Bulan Madu
52 Pertemuan Adit dengan Disya
53 Mandul
54 Kepindahan Rumah Baru
55 Rumah Tangga Harmonis
56 Kejutan Untuk Suamiku
57 Adit Mengalami Kecelakaan
58 Lumpuh
59 Penyesalan Adit
60 Permintaan Maaf Adit
61 Disya Kembali Bekerja
62 Pertemuan dengan Adam
63 Empat Bulanan Sella
64 Keseriusan Adam
65 Disya dan Adam
66 Pernikahan Disya dan Adam
67 Hidup Bahagia ( End )
68 Promo Karya Terbaru "Sahabatku, Penggoda Suamiku"
69 Promo Karya "Akhir Cinta Perjodohan"
70 Promo Karya Terbaru " Pujaan Hati Ketua Geng Motor"
71 Promo Karya Terbaru "Anak Genius Milik CEO"
72 Promo Karya Terbaru "Terjerat Cinta Daddy Mafia"
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Datang Ke Kota
2
Penolakan Disya
3
Selingkuh
4
Sakit
5
Sella dan Disya
6
Adik Ipar Yang Baik
7
Pertengkaran Disya dengan Bagas
8
Kedatangan Ibu Mertua
9
Pujian Untuk Sella
10
Bukti
11
Tertangkap Basah
12
Tak Percaya
13
Promo Karya Terbaru "Hilangnya Cinta Suamiku"
14
Merasa Nyaman
15
Malam Kelam
16
Dewa Penolong
17
Tak Ingin Pisah
18
Kesedihan Sella
19
Kritis
20
Penjelasan Bagas
21
Terbukti
22
Bagas Vs Irwan
23
Perdebatan
24
Bukti Perselingkuhan Disya
25
Penyesalan Disya
26
Dukungan Dari Disya
27
Pertengkaran Bagas dengan Irwan
28
Kepulangan Disya
29
Promo Karya Terbaru "Anak Genius" Benih Yang Kau Tinggalkan "
30
Mengambil Hati Sella
31
Bertemu
32
Saling Mencintai
33
Perceraian Disya dengan Bagas
34
Ikhlas?
35
Kamu Tak Merebut
36
Perdebatan
37
Perasaan Apakah Ini?
38
Cinta Itu Sederhana
39
Kebersamaan
40
Kembali Ke Jakarta
41
Persiapan Pernikahan
42
Merasa Di Cintai
43
Kado Spesial Untuk Orang Yang Spesial
44
Aku Mencintainya
45
Pernikahan Bagas dan Sella
46
Malam Pertama
47
Kecemburuan Disya
48
Promo Karya Terbaru " Pernikahan Karena Perjodohan "
49
Menyadari
50
Balasan Untuk Adit
51
Bulan Madu
52
Pertemuan Adit dengan Disya
53
Mandul
54
Kepindahan Rumah Baru
55
Rumah Tangga Harmonis
56
Kejutan Untuk Suamiku
57
Adit Mengalami Kecelakaan
58
Lumpuh
59
Penyesalan Adit
60
Permintaan Maaf Adit
61
Disya Kembali Bekerja
62
Pertemuan dengan Adam
63
Empat Bulanan Sella
64
Keseriusan Adam
65
Disya dan Adam
66
Pernikahan Disya dan Adam
67
Hidup Bahagia ( End )
68
Promo Karya Terbaru "Sahabatku, Penggoda Suamiku"
69
Promo Karya "Akhir Cinta Perjodohan"
70
Promo Karya Terbaru " Pujaan Hati Ketua Geng Motor"
71
Promo Karya Terbaru "Anak Genius Milik CEO"
72
Promo Karya Terbaru "Terjerat Cinta Daddy Mafia"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!