TAHAP REVISI
[ Semoga terhibur dengan kekocakan Bang Keanu, Alan dan Mouza ☺️ ]
Mouza yang ingin memberikan kejutan untuk kekasihnya justru malah mendapatkan kejutan tak terduga dari Alan, kekasihnya.
Dengan mata telanjang, Mouza melihat dengan jelas saat Alan sedang bercumbu dengan wanita lain di siang hari, terlebih wanita itu adalah calon kakak iparnya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon teh ijo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 | Tukang Ojol
Capek main tebak-tebakan 🤣
Mouza tak menyangka dengan perlakuan Keanu kepada dirinya. Sebelumnya Mouza sudah sangat ketakutan jika Keanu akan murka kepadanya yang telah lancang menyentuh ponselnya. Namun, nyatanya Keanu malah mengajak Mouza untuk ikut pergi ke tempat kerjanya.
"Kenapa?" tanya Mouza saat Keanu akan memasangkan helm di kepala Mouza. Meskipun memiliki mobil, tetapi Keanu lebih senang bepergian menggunakan motornya. Lebih simpel dan lebih leluasa dalam berlari di jalanan.
"Gak ada," kata Mouza dengan senyum di bibirnya.
"Gak usah mikir berat! Pikir aja bagaimana biar cepat lulus dan cepat punya anak!" ujar Keanu datar.
"Iya. Iya. Lagian tiap malam juga udah dibuat masa gak jadi-jadi? Apa jangan-jangan bibitnya Bang Ke udah kadaluarsa, karena sering dikeluarkan?"
Satu jitakkan mendarat di kepala Mouza sebelum helmnya terpasang. "Auu ... sakit, Bang!"
"Makanya kalau ngomong difilter dulu! Bibit kualitas premium bisa saja cepat bertunas, tapi sayangnya ladangnya belum siap untuk memproses karena masih labil."
Mouza mendelik kearah Keanu yang kini sedang memasang helm di kepalanya.
"Meskipun labil Bang Ke ketagihan 'kan? Besok setelah lulus aku akan lahirkan anak banyak untuk Bang Ke dengan begitu mereka semua akan mendapatkan warisan dari keluarga Bang Ke. Kalaupun Bang Ke melepaskanku, setidaknya anak-anakku sudah menguras warisan Bang Ke." Mouza tertawa geli saat membayangkan banyak anak banyak warisan. Meskipun ditinggal Keanu, Mouza tidak akan menderita karena hidupnya pasti akan tercukupi dengan harta warisan.
"Kamu benar, tapi sayangnya aku tidak akan melepaskanmu. Udah ayo naik!" perintah Keanu.
Kali ini Mouza diajak bermain-main dijalankan dengan kecepatan tinggi. Bahkan Mouza sama sekali tidak berani untuk bergerak. Tubuhnya nemplok dipunggung Keanu yang sedang menguasai jalanan.
Keanu hanya menyunggingkan senyum saat melihat Mouza tidak bergerak. Merasa kasihan, akhirnya Keanu melambatkan kecepatan motornya.
"Gimana, enak kan?" tanya Keanu yang melirik Mouza dari kaca spion.
"Iya, Bang. Untung aja malaikat Izrail gak tahu kalau kita kebut-kebutan. Kalau tahu bisa-bisa dia datang dan menunggu di persimpangan," kata Mouza detak jantung yang masih berdebar.
Keanu malah menertawakan Mouza. Seharusnya dia tidak mengambil hati atas ucapan Mouza. Seketika Keanu menepikan motornya ke pinggiran jalan.
"Lho, kok berhenti, Bang?" tanya Mouza heran.
Keanu membuka helmnya dan berbalik menghadap kearah Mouza. Tangannya pun terulur untuk menggenggam tangan Mouza.
"Za, maaf untuk yang tadi malam," ucapnya pelan.
"Yang mana?" tanya Mouza pura-pura.
Keanu membuang napas beratnya. "Dah ah, gak jadi kalau udah lupa."
"Eh, gitu aja ngambek. Bang Ke kayak orang PMS, mudah tersinggung."
Mata Keanu menatap Mouza sangat dalam. Pantas saja Alan sangat mencintai gadis periang itu. Meskipun terluka, dia masih bisa tertawa untuk menghibur laranya.
Semua ini karena Alan yang bodoh. Dia sendiri yang sudah menghancurkan kepercayaan Mouza, sehingga Mouza menawarkan diri untuk dinikahi agar keduanya sama-sama impas.
Tidak butuh waktu lama motor yang dikendarai oleh Keanu telah sampai di depan sebuah Club. Mata Moza terbelalak tak percaya dengan tempat yang ada di depan matanya saat ini. Entah apa maksudnya Keanu mengajaknya pergi ke club siang hari.
"Kita mau ngapain, Bang?" tanya Mouza heran.
"Mau gadaikan kamu karena bodoh," ucap Keanu yang telah membantu Mouza untuk membuka kancing helmnya.
Bibir Mouza manyun membuat Keanu merasa geram dan langsung menge.cupnya singkat. Sang empu yang terkejut hanya mampu terdiam meskipun Keanu sudah pergi meninggalkannya.
"Bibir gue," batin Mouza sambil memegang bibirnya.
Detik kemudian setelah menyadari jika Keanu sudah hampir masuk ke dalam gedung, Mouza segera berlari untuk mengejarnya.
"Lo nggak serius kan Bang?" tanya lagi.
Tak ada jawaban dari Keanu, tetapi pria itu menggenggam erat tangan Mouza untuk masuk kedalam. Jangan ditanya lagi bagaimana dengan jantung Mouza saat ini.
Baru saja masuk ke dalam, kepala Mouza sudah terasa pusing karena pencahayaan lampu yang berwarna-warni menyorot matanya.
"Bang lo serius mau gadaein gue?" tanya Mouza dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Sepertinya kamu harus makan makanan yang bergizi agar otakmu lebih encer sedikit," ucap Keanu.
Mouza tidak menyangka jika Keanu akan membawanya ke club, yang biasanya akan ramai di malam hari. Padahal sebelumnya Keanu mengatakan jika akan mengajaknya pergi ke tempat kerjanya, tetapi siapa yang menyangka jika Keanu membawanya ke club untuk menggadaikannya.
Karena kepala Mouza terasa pusing, dia memilih untuk mengeratkan genggaman tangan serta merapatkan tubuh ke suaminya.
"Bang mendadak gue pusing. Pulang aja kita, ya!" ujarnya.
"Katanya mau tahu tentang pekerjaan suami kamu. Nikmati aja, nanti lama-lama juga terbiasa. Aku sengaja bawa kamu siang hari biar gak banyak yang kamu lihat."
Sesampainya didalam, Keanu disambut oleh beberapa wanita cantik dengan sebutan Daddy. Mouza yang mendengar serasa ingin muntah. Namun, detik kemudian Mouza berpikir keras mengapa Keanu dipanggil Daddy.
"Bang, lo buka Sugar Daddy kan?"
Keanu tersenyum tipis. "Bukan!"
Saat Keanu hendak membawa Mouza ke lantai atas, langkah mereka terhenti karena panggilan seseorang yang memanggil Keanu. Mouza tidak paham dengan arah pembicaraan dua pria dewasa itu. Namun, sepertinya pria yang ada di depannya saat ini adalah pria hidung belang. Terlihat dari matanya yang terus menatap dirinya.
"Sepertinya barang yang Anda bawa sekarang sangat berkualitas. Kira-kira dibuka dengan harga berapa?" tanya pria itu sambil memperhatikan Mouza dari bawah hingga atas.
"Maaf Anda salah paham. Dia milik saya dan tidak akan dijual. Jika Anda membutuhkan, Anda boleh memilih yang sudah disediakan. Informasi selengkapnya silahkan hubungi Jini," ujar Keanu dengan sorot mata tajamnya.
"Oh, maafkan saya, saya tidak tahu. Pilihan Anda sangat sempurna. Jika bisa saya juga ingin dicarikan barang seperti yang Anda bawa saat ini."
"Yang penting harga sesuai," ujar Keanu yang kemudian menarik tangan Mouza.
Dada Mouza terus berdebar kencang. Dia benar-benar tidak tahu arah pembicaraan antara Keanu dan juga pria tadi. Sesampainya di sebuah ruangan, Keanu segera membuka jaketnya dan melemparnya asal.
"Dia pikir siapa bisa menginginkan milikku," katanya dengan helaan napas panjang.
"Bang ... sekarang udah sampai, cepat jelaskan!" pinta Mouza.
"Bukankah kamu sudah tahu?"
Mouza mengernyit. Darimana dia tahu sedangkan Keanu saja belum memberitahukan tentang pekerjaannya.
"Aku dah capek, Bang nebak kerjaan Bang Ke. Jangan-jangan kerjaan Bang Ke itu—" Mouza sengaja memotong pembicaraannya dan menatap Keanu dalam.
"Apa?" Keanu sudah penasaran dengan tebakan Mouza.
"Tukang Ojol," kata Mouza datar.
Seketika Keanu tidak bisa menahan tawanya. Baru kali ini Mouza bisa melihat Keanu tertawa lepas.
"Emangnya tampang aku kayak tukang Ojol?"
"Gak sih, Bang! Abis Bang Ke gak mau langsung kasih tahu apa pekerjaan Bang Ke malah ngajak aku kesini. Tukang Ojol bukan, Sugar Daddy bukan. Apakah Bang Ke seorang Mafia? Ah, masa mafia di panggil Daddy. Jangan-jangan Bang Ke simpanannya tante-tante, ya?" Mouza masih berusaha untuk menebak pekerjaan suaminya.
Belum sempat Mouza melanjutkan tebakannya, ketukan pintu terdengar dan Keanu menyuruhnya masuk.
Seorang wanita cantik dengan pakaian serba hitam. Jika tidak cantik mungkin Mouza akan menganggap dia adalah malaikat pencabut nyawa. 'Cantik, tapi kok serem sih?' batin Mouza setelah wanita itu mendekat.
"Bagaimana, apakan sudah menemukan gantinya?" tanya Keanu langsung.
"Maaf, Tuan. Kami sedang berusaha," jawabannya. Namun, seketika wanita itu menatap ke arah Mouza yang duduk disampingnya. "Apakah dia penggantinya?"
"Jaga mulutmu! Dia istriku!" sentak Keanu tidak terima.
.
.
.
...Dah tahu ya apa kerjaan Bang Keanu...