Seorang gadis bernama Mentari sagita terpaksa harus menikah dengan seorang duda beranak satu yang seharusnya menjadi kakak iparnya akibat sebuah kecelakaan yang menimpa sang kekasih tepat di hari pernikahannya.
Hantara putra Adipura Sanjaya seorang pengusaha sukses yang terkenal dengan sikap dinginnya terpaksa harus menikahi calon istri adiknya karena sebuah Amanah.
Akankah Gita sanggup mempertahankan rumah tangganya bersama Hantara ??? Apakah Gita bisa kembali membuka hati seorang Hantara yang begitu dingin akibat pengkhianatan di masa lalunya???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Maafkan Aku.
Pagi harinya, Gita yang lebih dulu terjaga dari tidurnya hendak bangkit dari tempat tidur namun usahanya tersebut gagal akibat rasa sakit di bagian inti tubuhnya, sehingga membuat wanita yang tak lagi gadis itu terdengar meringis.
"Aaaarrrrgggg." suara Gita membangunkan Hantara dari tidurnya.
"Apa yang terjadi??." tanya Hantara masih dengan suara serak khas bangun tidur.
"Tidak apa apa." jawab Gita sedangkan Hantara yang tidak percaya begitu segera bangkit dari tempat tidur menghampiri istrinya.
"Apa rasanya sesakit itu??." tanya Hantara saat Melihat wajah Gita seperti sedang menahan sakit dan Gita yang kini menunduk hanya bisa mengangguk.
"Kenapa tidak membangunkan aku tadi??." Gita mengangkat wajahnya memandang Hantara. tumben pria itu menyebut dirinya aku biasanya saya, pikir Gita heran.
Tiba tiba Gita tersadar dari lamunannya saat merasa tubuhnya serasa melayang, ternyata saat ini Hantara sudah mengangkat tubuhnya ala bridal style untungnya saat ini pria sudah mengenakan celana panjang meski masih bertelanjang dada. kalau tidak sudah pasti Gita akan kembali menyaksikan secara live Bara_kuda milik Hantara yang semalam sudah memporak porandakan bentengnya.
Awalnya Hantara menawarkan diri untuk memandikan istrinya namun melihat Gita masih merasa malu Hantara pun tak memaksa. setengah jam di kamar mandi kini Gita keluar dari kamar mandi dengan sedikit berhati hati dalam melangkah kan kakinya.
"Kenapa tidak memanggilku jika kamu sudah selesai mandi." protes Hantara saat Gita tak meminta bantuan padanya saat keluar dari kamar mandi.
"Tidak apa apa lagi pula sakitnya sudah mulai berkurang." jawab Gita seadanya. kini wanita itu duduk di tepi ranjang sementara Hantara duduk di sofa sambil terus memandang ke arahnya.
Rasa bersalah dan penasaran kini bergelut di benak Hantara saat menatap sang istri. bersalah karena sudah mengambil haknya tanpa bertanya pada Gita atas kesiapan istrinya itu terlebih dahulu, namun juga rasa penasaran usai menikmati tubuh istrinya yang ternyata masih suci.
"Boleh aku bertanya sesuatu??." tanya Hantara hati hati tidak ingin membuat Gita merasa terintimidasi dengan pertanyaannya.
"Kenapa kamu tidak memberikan pembelaan saat itu??." tanya Hantara teringat Tempo hari ia pernah menuduh Gita yang tidak tidak saat baru mengetahui keberadaan Asyifa.
Gita menarik napas dalam dan menghembusnya perlahan sebelum menjawab pertanyaan Hantara.
"Sekalipun saat itu aku melakukan pembelaan belum tentu mas akan percaya." jawab Gita sedangkan Hantara hanya bisa diam seolah membenarkan ucapan Gita.
"Maafkan aku." ucap Hantara dengan wajah bersalah seakan pria itu menyesal telah menuding istrinya yang tidak tidak saat itu. bahkan Hantara sempat berpikir jika Gita bermain api di belakang Lesmana saat mereka masih berstatus sepasang kekasih.
"Maaf untuk apa??." tanya Gita merasa tidak ada yang perlu di maafkan.
"Maaf karena sudah menyakiti hatimu dengan tudinganku padamu waktu itu, serta maaf atas sikapku semalam jika tanpa sengaja sudah menyakitimu." ucap Hantara dengan wajah bersalah.
Gita tersenyum kecil mendengar kalimat Hantara.
"Tidak perlu minta maaf, lagi pula semua sudah terjadi. setidaknya setelah mas memutuskan mengakhiri pernikahan kita, aku tidak merasa berdosa karena aku telah memberikan sesuatu yang menjadi hak mas sebagai seorang suami." entah mengapa hati Hantara terasa nyeri saat mendengar penuturan istrinya. meski di sela ucapannya sesekali wanita itu tersenyum tipis, namun Hantara dapat melihat kepedihan di balik senyum di wajah istrinya.
"Dan mengenai Asyifa, aku sudah menganggapnya putri kandungku sendiri. meski dia tidak terlahir dari rahimku tapi aku sangat menyayanginya." lanjut Gita. Gita selalu saja tak kuat menahan air mata jika membahas tentang Asyifa yang nyatanya bukan putri kandungnya, terbukti saat ini tanpa sadar buliran bening lolos di sudut mata indahnya. namun dengan cepat di tepis oleh Gita.
Hantara yang sejak tadi diam fokus mendengar cerita Gita kini mulai bersuara." Bagaimana jika aku tidak akan pernah mengakhiri pernikahan kita." ucap Hantara yang kini menatap intens ke arah Gita.
"Mas tidak perlu bertahan hanya karena amanah, aku yakin mas Lesmana pasti akan mengerti di sana." jawab Gita berpikir jika Hantara terpaksa melakukannya.
Perbincangan serius di antara keduanya terpaksa harus berhenti saat suara Akila terdengar dari balik pintu.
"Mamah ...papah.... " Gita dan Hantara spontan memandang ke arah pintu kamar sebelum Hantara berdiri untuk membuka pintu.
pdahal alur cerita ny seru loh😁🙏