Ahem Hillatop, laki-laki dingin penuh rahasia, mencari gadis di masa lalu nya dalam pencarian sejuta hari tanpa henti, dia menemukan nya namun gadis tersebut telah dimiliki oleh orang lain.
Hingga hal tidak terduga terjadi, satu malam dia terseret pada malam penuh peluh bersama gadis penerus azzura companya, gadis somplak yang ceria.
"Begini tuan mari Lupakan kejadian semalam, aku pikir aku pasti sudah gila, uang ini anggap saja bayaran dari ku, setelah ini mari kita tidak usah lagi bertemu"
Laki-laki itu tidak menjawab, hanya menaikkan ujung bibirnya kemudian berkata pada sekretaris nya.
"Pastikan dia kembali ke tempat ku dalam 1x24 jam"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nila KingShop Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berencana kabur
Mansion utama Azzurra
Kamar utama Hayat
Aishhhhh.
Gadis itu mengacak-acak rambut nya karena kesal, sejak acara lamaran menuju ke penentuan tanggal pernikahan hidup nya semakin di kekang oleh keluarga besar Azzurra dan Alexander.
Calon pengantin perempuan di larang pergi kemana-mana karena takut akan menyebabkan sebuah keburukan dalam pernikahan.
Biasanya akan ada saja musibah yang datang jika calon pengantin hilir mudik kesana-kemari.
Aiyooooo kenapa hidup harus serumit itu?!.
Gadis tersebut kini mencoba untuk mengacak-acak laci nakasnya, dia pikir dimana dia menyembunyikan kunci berharga nya?.
"Ayolah dimana kamu sayang? malam ini izinkan aku bersenang-senang dengan mu, malam ini saja"
Hayat bicara sambil terus mengacak-acak laci nakasnya.
Entah berapa lama waktu berlalu hingga akhirnya gadis tersebut menemukan apa yang dia inginkan.
Oh my god.
bolehkah Hayat melonjak senang saat ini?!.
"Aku mendapatkan mu."
Ucap gadis tersebut cepat.
setelah berkata seperti itu gadis itu secepat kilat langsung bergerak menuju ke arah pintu kamarnya, dia membuka pintu kamarnya secara perlahan dan berusaha untuk tidak membuat suara sedikitpun dari daun pintu mendominasi berwarna putih tersebut.
bola mata gadis tersebut menatap awas ke arah sekelilingnya, dia bahkan menatap ke berapa pintu kamar yang ada di lantai atas tersebut dengan perasaan was-was.
sejenak bola matanya menatap ke arah jam yang ada di dinding tepat di hadapannya, Hayat pikir dia benar-benar sudah terlambat saat ini, seharusnya dia sudah pergi sejak tadi tapi karena dia tidak diizinkan untuk keluar, pada akhirnya dia harus mencari akal bagaimana caranya biar dia bisa keluar saat ini juga.
Oh my god.
Batin Hayat didalam hati nya.
sejenak hayat menghentikan gerakan nya saat samar-samar dia mendengar langkah kaki yang ada di lantai bawah sana, gadis tersebut langsung menyadarkan tubuhnya di salah satu dinding di lantai atas tersebut sembari mencoba untuk menajamkan pendengarannya.
dia berusaha untuk menahan detak jantungnya yang terus memacu dangan cepat 10x lebih cepat dari biasanya.
"Hayat sudah tidur?"
satu suara terdengar dari bawah sana samar-samar, itu adalah papanya.
dia akui laki-laki tersebut adalah Zuu, sang pemegang kekuasaan Azzurra, meskipun hai papanya merupakan laki-laki yang begitu hangat dan juga penuh dengan kasih sayang, tapi tuan Zuu jelas sangat protektif dalam menjaga dirinya.
bagi laki-laki itu menjaga seorang anak gadis seperti menjaga sebuah batu berlian berharga, katanya saat orang tua melepaskan jangkauan bola matanya terhadap anak gadisnya, bisa dipastikan jika hal-hal buruk terjadi maka orang tuanya yang akan menerima malu dan terseret ke api neraka.
anak perempuan begitu diharapkan di dalam rumah mereka untuk bisa menjaga diri sebelum hari pernikahan, sebab tidak dipungkiri terkadang sebelum hari pernikahan anak perempuan tergoda untuk di bujuk oleh laki-laki dan menyerahkan harga dirinya.
Padahal jelas-jelas sebelum pernikahan terjadi, kemungkinan-kemungkinan buruk bisa jadi terjadi.
"Yah, dia sudah tidur"
Satu sahutan terdengar dari bawah san, itu adalah suara ibunya.
"jangan terlalu menekan Hayat, aku pikir belakangan dia sedikit berubah karena pernikahannya semakin mendekat"
Nyonya Bii bicara pelan, nada suaranya terdengar sedikit gelisah.
"aku tidak begitu menekannya hanya takut terjadi sesuatu dengan Putri kita, sayang"
Lagi suara papa nya terdengar dari atas sana.
berikutnya Hayat tidak lagi mendengar suara mereka yang samar-samar karena sepertinya kedua orang itu termasuk ke kamar utama di bawah sana.
gadis itu akhirnya dengan cepat bergerak kembali dan mencoba untuk menuruni satu persatu anak tangga, dia pikir ini adalah waktunya untuk melarikan diri dari sana melalui pintu samping sisi kiri Mansion mereka.
Hayat bergerak perlahan, memastikan jika semua orang telah kembali ke kamar mereka, dia perlahan menuruni satu persatu anak tangga dengan perasaan yang cukup takut dan gelisah karena ketahuan.
di antara daerah langkah kakinya yang nyaris tidak terdengar, tiba-tiba saja sebuah tangan mengejutkan dirinya dari arah belakang.
Hahhh?!.
seketika hayat membeku di tempatnya.
sakit perut ku thoooor 🤣🤣🤣
aku terkejut sangat.. wkwkwkw..
ternyata kisah Ahem dan Hayat benar2 luar biasa..
bahkan menyaingi penilaianku sama novelnya Gao-Ayana..
Entahlah, cukup bingung menentukan mana yg lebih baik, keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing2..
tapi sejauh ini secara keseluruhan, baik dr tokoh2, alur cerita, konflik dan segala macamnya, sampai selesai baca novel ini, aku masih menjagokan kisah Gao-Ayana..
tapi khusus untuk tokoh utama pria, pilihanku jatuh pada Ahem..
sosok yg sangat luar biasa..
dia berusaha menempatkan dirinya dg baik, entah itu sebagai seorang anak, kakak, suami, menantu, bahkan saudara ipar..
berusaha membantu mencari penyelesaian terbaik atas masalah2 saudara2nya..
mana setia lagi, bukan Cassanova, dan terbilang cukup romantis dan hangat pada orang2 yg disayanginya..
benar2 paket lengkap dah mak..
oke deh lanjut ke season kedua..
apakah nanti penilaianku akan berubah atau tidak..
semoga sehat selalu ya mak..
tetap semangat untuk berkarya dan semoga sukses selalu dimanapun mak berkarya.. 💪🏻😘🥰😍🤩
🙏👍❤