NovelToon NovelToon
Rahasia Menantu Culun

Rahasia Menantu Culun

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / Balas Dendam / Menantu Pria/matrilokal
Popularitas:745.9k
Nilai: 4.4
Nama Author: riski iki

Citra adalah seorang gadis culun yang dijodohkan oleh kakeknya pada pria tampan dan kaya raya.

Dan dia juga sengaja menyembunyikan identitasnya pada semua keluarganya, tidak terkecuali pada suaminya sendiri.

Karena dia ingin melihat, apakah suaminya benar-benar mencintainya atau tidak.

Apakah Citra dan Rifki bisa bersama lagi? setelah Citra mengetahui kalau Rifki dan Syasi sudah punya anak.

Sedangkan Syasi adalah adik tirinya Citra sendiri.

Bagaimana kisahnya? yuk intip terus perjalanan kisah cinta antara Rifki dan Citra di Rahasia Menantu Culun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riski iki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rahasia Menantu Culun Bab 24

Deru nafas Citra terdengar begitu jelas, saat dia sudah semakin dekat dengan pintu kamarnya.

Dengan dihantui rasa takut yang berlebih. Kemudian Citra mengeratkan pisau pengupas buah yang berada di tangan kiri. lalu dia menyembunyikan pisau itu ke belakang tubuhnya.

Ya, saat ini Citra sangat takut kalau orang yang mengetuk pintu itu adalah Rifki. Sebab, sejak tadi orang yang mengetuk pintu kamar tidak mengeluarkan suara sedikitpun.

Tap....

Citra meletakkan tangannya di knop Pintu, dan sedetik kemudian Citra mendorong pintu kamar itu dengan sedikit kasar.

"Bibi," ucap Citra kesal, setelah pintu itu terbuka lebar. Dan menampakkan sosok bi Ninik yang tersenyum manis kearahnya.

"Eh...Non Citra, maaf," ujar bi Ninik menampakkan deretan giginya yang rapi.

Citra mengusap dada hingga beberapa kali, merasa lega sekaligus kesal karena ulah pelayannya.

"Kenapa tidak memanggil namaku saat mengetuk pintu?" celetuk Citra kesal.

Namun raut wajahnya masih tampak ketakutan, bahkan keringat dingin masih bercucuran sebesar biji jagung dari kening.

"Maafkan bibi Non, bibi nggak berani memanggil nama Non, karena tamu itu masih berada di ruang tamu, dan ia bersikukuh akan menunggu kedatangan Non Citra," ujar bi Ninik sambil menunduk karena ia takut Citra marah. Sebab, dia tidak mampu mengusir tamu tak diundang itu.

Sepasang netra Citra berhasil membulat sempurna, tatkala mendengar ucapan pelayannya itu.

Ia tidak menyangka kalau Rifki akan berlaku demikian.

"Baiklah, tidak masalah bi. Asalkan kalian semua tidak memberitahukan ke beradaanku disini," ujar Citra.

Bi Ninik mengangguk. Kemudian dia meninggalkan kamar Citra dan kembali melanjutkan pekerjaannya.

Setelah kepergian Bi Ninik, kemudian Citra kembali mengunci pintu kamar dengan rapat. Lalu dia menaruh kembali pisau pengupas buah itu pada tempatnya.

"Kita lihat saja, sampai kapan suami penyiksa itu bertahan menunggu kedatangan ku di ruang tamu," batin Citra kemudian dia langsung berjalan menuju ranjang dan merebahkan tubuh diatasnya.

Sedangkan Rifki yang masih setia menunggu kedatangan Citra di ruang tamu, ia mulai merasa bosan dan gelisah.

Pasalnya sudah berjam-jam dirinya duduk menunggu. Namun, selama ini pula tidak ada tanda-tanda Citra menampakkan diri.

Rifki kemudian berdiri dari tempat duduknya, dan memutuskan untuk berkeliling Villa dengan tujuan untuk melepas penat yang bersemayam di lubuk hati.

Tap..tap...tap.

Rifki terus saja melangkah hingga akhirnya dia sampai di taman belakang Villa. Lalu dia menatap kearah pantai, menikmati sejenak suara ombak yang terdengar saling beradu.

Sedangkan Citra yang berada di dalam kamar, iapun mulai membuka mata perlahan kemudian dia tersenyum manis. Karena dia merasa tidur siangnya kali ini sangat nyenyak.

"Hoam...!" kemudian Citra melirik jarum jam yang bertengger di dinding, yang ternyata hari sudah menunjukkan pukul enam sore.

Disertai senyuman manis, kemudian dia berjalan perlahan menuju balkon kamarnya dan berniat menikmati sejenak pemandangan hamparan pantai sebelum dia membersihkan diri.

Namun, rasa bahagia yang tergambar jelas di wajahnya, tiba-tiba sirna saat melihat Rifki sedang memandang ke arahnya.

Buru-buru Citra membalikkan badan, berharap suaminya Rifki tidak melihat dirinya. Tapi sayang, harapan tinggal harapan. Dan kini Rifki sudah berlari tergesa menuju ke arahnya.

Rifki yang sudah tau sedikit tentang selak beluk Villa Citra, kemudian dia terus mengayunkan telapak kakinya hingga dia berhenti tepat di depan pintu kamar, yang ia yakini itu adalah tempat persembunyian Citra.

Sedangkan Citra yang berada di dalam kamar, iapun kini hanya bisa merutuki kebodohannya sendiri. Saat pintu kamarnya di gedor-gedor oleh seseorang yang dia yakini itu adalah suaminya Rifki.

Rifki terus menggedor pintu dan sesekali dia memanggil nama istrinya Citra. Namun tidak ada sahutan sedikitpun dari dalam kamar. Sepi, seperti tidak berpenghuni.

"Apa aku salah lihat?" Rifki mulai merasa ragu dengan penglihatannya.

"Tapi itu tidak mungkin, jelas-jelas tadi aku melihat sosok Citra berdiri di balkon," Rifki terus saja bergumam dalam hati. Kemudian dia kembali menggedor pintu.

Sedangkan Citra yang berada di dalam kamar, dirinya mulai merasa panik, dan dia tidak tau harus berbuat apa sekarang. Ingin melompat dari balkon rasanya tidak mungkin, bisa-bisa nanti nyawanya yang akan melayang.

Brak....

Pintu berhasil didobrak oleh Rifki, kemudian dia langsung masuk ke dalam kamar sambil memanggil-manggil nama istrinya.

"Citra... Citra... Citra."

Rifki terus memanggil nama istrinya sambil mencari keberadaan Citra dari sudut ke sudut, namun dia tidak menemukan keberadaan Citra, hingga membuat Rifki merasa sedikit putus asa.

Namun disaat keputusasaan sedang membuncah di lubuk hatinya, tiba-tiba angin pantai berhembus dengan sangat kencang, hingga membuat tirai gorden menari-nari di depan matanya dengan gemulai.

Dengan refleks Rifki pun mengarahkan sepasang netranya menghadap tirai jendela. Dan tiba-tiba bola matanya berhasil membulat sempurna tatkala melihat sepasang kaki mulus sedang bersembunyi di balik tirai.

Rifki berjalan perlahan menuju jendela, lalu dia menyibakkan tirai itu dengan hati-hati.

"Ci-Citra....!" ujar Rifki terbata. Lalu dia menarik tubuh Citra kedalam pelukannya.

Citra yang merasa jantungnya seakan copot dari sarangnya karena merasakan ketakutan luar biasa, kemudian dia mendorong tubuh Rifki yang hendak memeluk dirinya.

"Jangan sentuh aku....!" teriak Citra menggema didalam kamar. Hingga membuat Rifki menghentikan tindakannya.

Kemudian Citra berjalan mundur beberapa langkah menuju balkon.

"Citra apa maksudmu, aku ini adalah suami sah mu, dan saat ini aku sangat merindukan dirimu," ujar Rifki sambil mengikuti kemana langkah kaki Citra.

Citra menyibakkan bibirnya membentuk sebuah senyuman.

"Istri...! kemana saja kamu selama dua tahun ini? apa kamu baru sadar kalau sekarang aku ini adalah istrimu?" ucap Citra sambil tersenyum miris mengingat perlakuan Rifki padanya.

Rifki terdiam. Dan dia tidak mampu menjawab pertanyaan Citra.

Memang tidak dapat di pungkiri, bahwa setelah Citra menghilang beberapa bulan barulah Rifki menyadari perasaannya terhadap Citra.

"Oh... jangan-jangan karena kamu sudah tau kalau aku ini adalah orang kaya maka dari itu kamu sekarang menginginkan diriku, iya...'kan," tuduh Citra.

Lagi-lagi Rifki terdiam, dan tak mampu menjawab pertanyaan Citra, namun dia tidak henti-hentinya mengedarkan pandangan pada telapak kaki Citra yang terus saja melangkah.

Hingga akhirnya, telapak kaki Citra tiba-tiba terpeleset membuat dirinya terhuyung ke belakang.

"Ah....!" Citra berteriak. Dan kini tubuhnya bergelantung pada tralis besi balkon kamarnya.

Rifki yang melihat hal itu dengan secepat kilat mengulurkan tangan. Namun Citra dengan secepat kilat pula menepis tangan Rifki.

"Aku lebih baik mati dari pada menerima bantuan darimu, pergi kau dari sini...! ini semua gara-gara kamu," teriak Citra.

Lalu dia berteriak memanggil nama pelayannya, Ninik.

1
Soraya
mampir thor
Nora♡~
AA... dah... tammat... Akhirnya Citra❤Angga hidup bahagia... Tahniah yaa.. thor... dan lanjut ke karya2 yang lain..
Tiwik
Luar biasa
Akun Tiga
smoga othornya kecelakaan mati amin
Akun Tiga
terlalu bodoh ke othornya
Anthy Putri pratama
menurut ku penulis nya aja yang bodoh
Achmad Yuli
sungguh crita yg memuakan..
Achmad Yuli
penulisnya..daya khayalanya kayak anak SD..
Uthie
aga lucu sihhh cerita nya 😁😁
Uthie
bodoh
Uthie
coba serius nyimak lagi 👍😁
Nes Agnes
lagian penulisnya apa masih bocah apa gimana sih, ceritanya kok alurnya kayak mau e'ek loh
Mama Muda
sama disini aja dulu mungkin yang cerita ini sebenarnya adalah penulisnya sungguh memuakanh
Mama Muda
yang buat cerita hati nya terbuat dari bangkai binatang
Issa Wadud
baru kali ini, MC ceweknya ceroboh dan gak cerdas, bukan cwek Badas
Wiyanti Yanti
lanjut kak
aca
peran utama di novel mu semua nya bodoh
aca
karma pelakor mana nih
aca
skip aja lah males banget peran utama goblok tolol
aca
citra tolol
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!