Menikahi Gadis Bercadar.

Pagi harinya Ayuni yang baru bangun pipi nya memerah, masih terbayang-bayang kejadian tadi malam di mana telah terjadi kegiatan panas di ranjang yang dia tiduri saat ini.

Tadi malam aku benar-benar sudah melakukan nya, ya ampun kenapa aku sekarang merasa malu untuk menatap nya. batin Ayuni sambil melirik Devan yang tertidur di samping nya.

Benar apa yang di katakan Mommy Tara, lingerie bisa membuat nya menjadi istri seutuhnya, dan sekarang Ayuni merasa lega karena dia sudah menjadi milik suaminya.

Dada polos Devan semakin menambah sensasi bercinta nya tadi malam, Ayuni benar-benar tidak bisa melupakan nya.

Devan membuka matanya dia melihat Ayuni yang nampak diam dengan wajah yang lurus ke depan.

"Apa yang kamu pikirkan? Hem" tanya Devan dengan suara serak nya khas orang baru bangun tidur.

Ehk..

Ayuni langsung melirik ke samping dan di saat bersamaan Devan juga memberikan kecupan singkat di bibir Ayuni.

Cup..

"Jangan memikirkan hal aneh, semuanya akan baik-baik saja" kata Devan sambil memeluk tubuh istrinya.

Dia tidak perduli dengan apa yang pernah terjadi di masa lalu, menurut Devan yang sekarang adalah yang sekarang dan yang sudah berlalu biarlah menjadi sebuah pembelajaran.

Devan sudah mendapatkan kesucian istrinya, dan itu sudah cukup untuk membuat dia memiliki alasan yang kuat untuk melupakan segala kenyataan buruk yang bermunculan saat ini.

Ayuni diam dalam pelukan suaminya, jantung nya berdebar karena bisa dengan jelas merasakan kulit liat suaminya.

"Hem, aku akan mandi" cicit Ayuni merasa ada sesuatu yang aneh.

Tangan nya, astaga tangan nya meraba perut ku. batin Ayuni kegelian.

Devan tidak mendengarkan ucapan Ayuni, dia meraba perut rata istrinya dengan perasaan yang sangat senang.

Rasanya Devan ingin segara memiliki anak, dia bahkan dengan sengaja mengeluarkan nya di dalam guna untuk membuat Ayuni cepat hamil.

"Aku tidak sabar benih ku akan tumbuh di rahim mu" kata Devan masih meraba perut istrinya.

"Kakak mau aku mengandung anak kakak?" tanya Ayuni.

"Ya, karena itu adalah kewajiban mu mengandung anak kita, dan tugas ku saat ini adalah membuat kamu hamil" balas Devan sambil mengecup singkat pipi istrinya.

Pipi Ayuni seketika memerah mendengar penuturan suaminya, dia merasa gerah untuk sesaat apalagi sekarang tangan Devan malah merambat ke bawah.

"Kak"

"Hem, tangan nya yang penasaran"

"Tangan akan diam kalau kakak juga diam kan?"

Devan tergelak mendengar balasan istrinya, dia mengusap paha istrinya dan membuat Ayuni semakin di buat merinding.

"Kak" panggil Ayuni dengan bibir bawahnya yang sengaja dia gigit pelan.

"Hem, ayo mandi" ajak Devan.

"Mau, tapi sendiri" sahut Ayuni pelan.

"Kenapa? malu? aku tadi malam sudah melihat semuanya jika kamu lupa" balas Devan menekan kata semuanya.

Ayuni seketika diam, dan diam nya Ayuni membuat Devan gemas.

"Aku akan mengisi bathub, persiapkan diri mu karena di bathub aku akan kembali menyerang mu, honey" bisik Devan sambil tersenyum menyeringai.

Devan pergi ke kamar mandi dengan hanya menggunakan boxer, Ayuni melihat itu dan pipi nya seketika memerah kembali.

"Jika pemandangan seperti ini terus bisa-bisa aku merinding terus" gerutu Ayuni sambil memegang pipi nya.

Saat sedang menunggu tiba-tiba Ayuni mendengar suara dering telpon yang membuat Ayuni langsung mengambil ponsel nya.

"Sayang bagaimana?" isi pesan dari Mom Tara.

"Apa tadi malam Devan menyerang mu? apa kamu kelelahan? butuh jamu sayang?" kembali datang pesan dari Mom Tara lagi.

Ayuni mengigit bibir bawahnya melihat pesan dari mertuanya, tangan nya ragu-ragu mengetik balasan, dan belum selesai Ayuni mengetik balasan nya Devan sudah keluar dari kamar mandi.

"Cepet banget" ucap Ayuni yang terlihat gelisah.

"Ngisi bathub doang, ayo" Devan menyibakkan selimutnya dan langsung menggendong Ayuni.

Ayuni langsung berpegangan ke bahu suaminya, dan Devan dengan langkah yang penuh kehati-hatian nya membawa tubuh istrinya ke kamar mandi.

Dengan pelan-pelan Devan mendudukkan tubuh istrinya di bathub, Ayuni merasa nyaman berada di dalam air bathub yang hangat.

Untuk sejenak Ayuni merasakan kenyamanan dan tubuhnya menjadi rileks sampai akhirnya kesadaran nya kembali karena suara Devan.

"Buka kaos nya" titah Devan.

Ayuni membuka matanya, dan alangkah terkejutnya dia melihat apa yang ada di depan nya saat ini dimana Devan suaminya tidak memakai penutup apapun.

Glek..

Kenapa dia tidak malu sih, aku kan jadi merinding. batin Ayuni yang fokusnya pada satu titik.

"Jadi mau di bukain?, inget senengin suami itu pahala nya gede loh, honey" kata Devan sambil masuk ke bathub dan memeluk tubuh Ayuni dari belakang.

Honey? kenapa aku suka dengan panggilan nya, benar-benar membuat hati berdebar. batin Ayuni yang menjadi salah tingkah akibat nama panggilan baru.

🌹

Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏