Pernikahan Rahasia

Minal aidzin wal Faidzin mohon maaf lahir dan batin para readers sekalian yang merayakan, maaf kalau dari ucapan atau perkataan aku yang mungkin menyakiti readers sekalian karena sesungguhnya manusia adalah tempatnya salah dan dosa🙏🙏

🥕🥕🥕

HAPPY READING!!!

Setelah acara di mulai tadi Vania sudah merasa tidak karuan hatinya, sakit sudah pasti jangan di tanya lagi tapi dia mencoba untuk kuat tapi nyata melihat sang suami bergandengan tangan dengan wanita lain sungguh membuat hatinya sakit sehingga setelah acara potong kue tadi dia segera pergi menjauh dari tempat acara dan tidak ada yang tahu saat Vania keluar dari ballroom tadi.

Sekarang ini Vania berada di pojok kamar nya sambil memeluk erat kedua lutut nya dan juga air mata yang sudah menetes deras, gila memang bagaimana bisa hati Vania sangat sakit sekali menginat kedekatan dari Raka dan juga wanita tersebut pasalnya masalah tentang foto dirinya dengan sang wanita saja belum kelar tetapi sekarang malah di tambah lagi dengan hadirnya Raka dengan wanita tersebut.

Jika di lihat lihat memang dari segala aspek Vania pasti kalah belum lagi wanita tersebut sangat seksi siapa sih lelaki yang tidak ada kepincut dengan wanita perfect seperti dia.

Tak lama ketukan dari luar terdengar membuat Vania segera menghapus air matanya yang membasahi pipinya, dia memang sedih tapi dia tak ingin orang lain melihat kesedihannya karena menurut nya orang-orang hanya perlu melihatnya saat dia bahagia saja sisanya biar Vania pendam sendiri itu lah mengapa saat ada masalah dengan Raka dia sama sekali tak menceritakan kegundahan hatinya kepada orang lain bahkan orang tua dan juga mertuanya pun tidak.

Dengan berat hati Vania pun membuka pintu takut jika mama Aida atau melati yang mencarinya karena tadi dia izin ke toilet saja, namun ternyata itu adalah orang yang sangat ingin ia hindari untuk saat ini siapa lagi kalau bukan sang suami Raka.

Raka yang dari tadi mencari keberadaan sang istri di ballroom tetapi tidak ada pun segera mencari mama Aida untuk meminta nomor kamar sang istri siapa tahu Vania pergi dari sana dan ke kamarnya dan benar saja saat dia memencet bel dan tak lama pintu terbuka dan menampakkan sang istri yang sepertinya terlihat habis menangis karena mata sembabnya.

"Sayang," panggil Raka saat melihat pintu kamar Vania namun Vania pun seperti ingin menutup pintu tersebut namun kalah cepat dengan tangan Raka yang sudah menahan pintu tersebut.

"Kamu apa apaan sih!" pekik Vania karena Raka malah menahan pintu yang akan ia tutup itu.

Dengan tenaganya Raka pun masuk ke dalam kamar dan menutup pintu tersebut dengan cukup keras membuat Vania langsung ciut nyalinya.

"Sayang, dengerin aku dulu. Kamu itu salah paham dengan semuanya sayang," sahut Raka dengan memenangi bahu sang istri.

Melihat manik manik sang istri yang berkaca-kaca membuat hati Raka sakit, dia sudah mencintai sang istri dari apapun dia tidak mungkin bisa menyakiti seseorang yang ia cintai seperti ini.

Dia tidak rela jika harus melihat Vania menjatuhkan air matanya yang berharga ini.

"Aku mau sendirian aja dulu kamu bisa keluarkan," tutur Vania Kemudian meninggalkan sang suami.

"Sayang," panggil Raka namun tak ada jawaban dari sang istri.

Raka pun menuju ke ranjang di mana Vania sudah berbaring di sana sambil membelakanginya, dengan pelan Raka pun naik ke tempat tidur dan memeluk erat sang istri dari belakang sambil menghirup leher sang istri yang menurutnya sangat harum itu.

"Sayang, apa yang kamu lihat dan kamu dengar itu tidak lah benar. Aku sama Natasha tidak ada apa apa dan untuk berita yang beberapa waktu lalu heboh di sosial media sama sekali tidak benar," sahut Raka panjang lebar, dia tak ingin sang istri akan terus salah paham kepadanya karena sangat tidak enak jika harus di diamkan oleh Vania.

Sedangkan Vania yang mendengar kan penjelasan dari sang suami pun akhirnya luruh juga air matanya menetes satu demi satu mengeluarkan kesedihan hang ia rasakan di depan sang suami.

Raka yang melihat bahu Vania bergetar pun semakin erat memeluk sang istri memberikan kekuatan kepada sang istri.

Tak lama Raka pun membalikkan tubuh sang istri hingga sekarang ini Vania menghadap langsung ke wajah Raka, detak jantung Vania semakin kencang seperti ini meledak entah rasanya berdekatan dengan sang suami membuat ritme jantungnya tak karuan.

"Sayang, asal kamu tahu aku tidak akan pernah bisa menduakan kamu sampai kapan pun karena aku rasa aku mulai mencintai kamu dan menyayangi kamu," tutur Raka sambil menghapus air mata Vania yang keluar.

"Sayang," panggil Raka lagi.

Vania pun memeluk erat tubuh sang suami dengan menabrakkan tubuhnya ke dada bidang suami suami, sedangkan Raka merasa bersyukur karena sekarang sepertinya hubungannya dan sang istri lebih baik lagi.

"Sayang, aku tidak akan pernah bisa untuk menduakan kamu karena aku sudah mencintai kamu, aku bakalan terus bersama kamu bagaimana pun keadaanya karena sekali aku mencintai seseorang maka aku akan sangat menjaganya dan tak ingin menyakiti hati kamu sayang!" tutur Raka dengan lembutnya.

Vania yang mendengar hal tersebut pun semakin mengeratkan pelukannya karena menurutnya sekarang yang sangat ia inginkan adalah memeluk erat tubuh sang suami seperti tak memberikan waktu untuk mengambil kesempatan ini.

"Apa benar kata kamu tadi?" tanya Vania memastikan lagi dan langsung mendapat anggukan serius dari Raka.

"Sayang, maafkan aku." sahut Vania dengan ucapan terbata-bata seperti orang hang habis menangis sesenggukan.

Raka yang mendengar ucapan sang istri pun menyungging kan senyuman nya merasa sangat senang.

"Kamu tadi panggil aku apa?" tanya Raka lagi ingin mendengarkan panggilan sang istri kepadanya.

"Sayang," jawab Vania pelan.

"Apa aku gak denger?" goda Raka dengan menaruh tangan di dekat telinga seperti orang hang kepo dan ingin mendengarkan lagi.

"Ih, kamu jangan goda aku deh!" ucap Vania sambil memukul dada bidang sang suami.

"Aauuu, sakit sayang."

"Ma.. maaf sayang, sakit ya?" sahut Vania khawatir kalau pukulannya menyakitinya.

"Hahahaha," Raka malah tertawa dengan sang istri yang menurutnya sangat cantik dan lucu kalau sedang khawatir seperti ini.

"Kamu hanya boleh memperlihatkan wajah cantikmu seperti ini hanya padaku," ucap Raka sambil menoel hidung Vania.

"Ihhhh!" pekik Vania dan Raka hanya tertawa saja, Vania sudah bisa tersenyum lagi karena kesalahpahamannya dengan sang suami sudah selesai.

"I love you Vania Zafia Rasendriya," bisik Raka di telinga Vania membuat pipi Vania bersemu merah seperti terbakar api.

"Aku sangat mencintai kamu sayang," lanjutnya lagi.

Mereka saling berpelukan cukup lama bahkan mereka tidak tahu kalau di ballroom ada yang sedang mencari Raka gelagapan siapa lagi kalau bukan Natasha.

Dia tadi ke toilet sebentar tetapi saat keluar dia sudah tidak melihat Raka di mana-mana bahkan dia bertanya kepada beberapa tamu undangan tetapi tidak ada yang tahu.

.

.

.

TBC

🥕🥕🥕

Jangan lupa like, share cerita ini ya biar aku semangat lagi buat update setiap bab barunya.