Karena desakan sang Mama yang menginginkan cucu sah darinya sebagai penerus keluarga,seorang miliarder tampan terpaksa menyewa seorang gadis untuk mengandung anaknya karena istrinya tidak bisa memberikan keturunan.
Seperti apa polemik yang terjadi dikehidupan mereka selanjutnya?Akankah berakhir happy ending atau malah sad ending?
Kuyyy readers monggo dilirik 😉
Masih amatiran loh yaaa Authornya jangan dibully oke?
Kritik dan saran boleh 😁
cemoga cukkaa yeee.Haturnuhun 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ainansih Sharma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IMMT Eps 24
Andrea mulai sibuk membereskan pekerjaan rumah sepeninggal Suaminya.Sambil mengepel lantai bibirnya tak henti henti menyunggingkan senyuman.
"Dasar suami gila!" rutuknya pelan mengingat kegilaan dini hari mereka.
~
"Panggil aku Sayang!" Mata Andrea membesar mendengar permintaan Dariel. Ia melepaskan pelukannya.Menatap wajah tampan yang kini tersenyum itu.
Dia tidak mendengar nya kan?
"Kenapa?Kau tidak mau? Bukannya kau yang ingin memanggil aku dengan Sayang?" Sebuah seringai hadir disudut bibir Dariel. Andrea merasa lututnya lemas.
Jadi dia mendengar semuanya?!
"Kenapa kau pucat begitu..." Dariel menarik tangan Andrea membuat Andrea kembali dalam rengkuhannya. "Kenapa kau selalu membuat ku gemas?"
"A, aku, suamiku, maafkan aku, aku tidak,tidak akan berbicara aneh aneh lagi,maafkan aku ya, jangan marah..." Andrea ketakutan.Itu membuat Dariel terbahak.Mata Andrea sudah berkaca kaca,Ia malah merinding melihat Dariel tertawa keras.
Sial sekali akuuu! dia tidak benar benar tidur rupanya,kenapa aku tidak terpikir tadi? Tuhan, tolong selamatkan aku, aku janji akan jadi istri yang baik, tidak akan meminta atau bicara yang aneh aneh lagi..
Andrea melepaskan tangannya dan berniat kabur tapi Dariel jauh lebih cepat darinya, Dariel kembali menarik tangan Andrea dan menyeretnya naik kembali keatas ranjang, tak peduli dengan Andrea yang meronta ingin dilepaskan.Dariel tertawa dan terus tertawa seperti kakek sihir yang mendapatkan mangsa.Tubuh kekar Dariel sudah mendominasi, membuat Andrea hanya bisa memelas berharap dilepaskan.Dariel mendekatkan wajahnya kewajah Andrea, sangat dekat sampai nafas miliknya terasa hangat menerpa wajah Andrea. Andrea memejamkan matanya takut.
"Kenapa?Kau takut?" Dariel bertanya sambil memainkan jarinya mengikuti garis wajah cantik Andrea.Mulai dari dahi,mata,hidung, dan berakhir dibibir. "Bibir ini yang mengatakan aku tampan tadi kan?" Dariel mengusap pelan bibir Andrea dengan ibu jarinya.
Bibirku! Ampuni dia tuan! hiks hiks
"Rea, aku ingin dengar bibir ini mengucapkan kata Sayang padaku..."
"Ma, maaf,maafkan aku, aku memang tidak tau diri ingin memanggil mu sayang, jangan marah padaku, maafkan aku,aku tidak akan mengulangi nya.. " Andrea memalingkan wajah berusaha menahan tangisnya agar tidak pecah.
"Aku akan mengingat lagi posisiku,aku tau aku tidak berhak berharap lebih kepadamu, mengingat hubungan kita hanya sebatas soal anak,maafkan aku,aku janji tidak akan,"
Cup!
Andrea menatap Dariel yang barusan mengecup bibirnya.
Cup.
Dariel tersenyum geli melihat ekspresi kaget Istrinya mendapat serangan dua kali.
"Siapa yang akan marah padamu dasar bodoh! Bukankah aku sudah bilang jangan menganggapku orang jahat? Aku bukanlah orang jahat Rea.. dan berhenti berpikiran kau tidak pantas,tidak berhak,kau berhak atas diriku juga selama kau jadi istriku, mengerti? Kau sangat lucu kau tau?" Terkekeh pelan. "Dan aku menyukai mu,aku suka semuanya..." Melepaskan handuk ditubuh Andrea. Membenamkan kepalanya didada Istrinya itu.
Andrea merasakan keindahan luar biasa dihatinya mendengar yang dikatakan Dariel. Rasanya Ia sudah tidak peduli lagi dengan semuanya.Yang ada saat ini hanya perasaan bahagia,perasaan indah yang menggelitik, Perasaan merasa dicintai.
"Panggil aku sayang,Rea.." Ucap Dariel disela sela aktivitasnya.Malu malu tapi mau sambil menahan api hasrat yang mulai marak lagi Andrea berucap pelan, "Sayang..."
"Katakan terus Rea sayang,katakan sayang padaku,jangan berhenti..." Andrea menggigit bibirnya masih sedikit malu.Tapi paksaan Dariel membuat nya kalah juga.
Andrea memejamkan mata merasakan sentuhan-sentuhan lembut Dariel ditubuhnya. Tangannya meremas rambut hitam lebat milik suaminya merasakan kenikmatan yang sulit dijelaskan itu.
Sampai dua jam berlalu dan kedua anak manusia itu terkapar lemas dipembaringan.
Setelah menutupi kembali tubuh polos mereka dengan selimut Andrea mengecup pipi Dariel yang sudah lebih dulu terlelap.
"Sayang,terimakasih."
Andrea merebahkan kepalanya didada bidang Dariel,rasa kantuk yang begitu hebat kini melandanya.
~
"Aaaa!"
Andrea terkejut dan lamunannya buyar seketika mendengar jeritan didekatnya. Dua meter darinya nampak Maria sudah terbaring sambil mengaduh kesakitan memegang kakinya.Andrea kaget dan langsung mendekati wanita paruh baya itu.
"Bibi? Kau baik baik saja?Mana yang sakit!" Maria meringis sambil menunjuk kaki kirinya.
"Ini...aduuuhh..."
"Bibi, kakimu memar!"
"Semua ini gara gara kau sialan! Lantainya terlalu becek!! Kenapa kau selalu saja membulatku marah? Apa kau tidak bisa bekerja dengan benar setelah menikahi Pria kaya heh?!"
"Maaf, aku tidak sengaja Bi,biar kuobati,apa Bibi bisa berdiri, kubantu ya?"
Andrea memapah Maria sampai kekamar meskipun Maria menjerit jerit histeris karena denyut dikakinya. Sampai dikamar tak lama Peto menyusul, Ia masih asyik melihat lihat halaman belakang tadi sebelum suara Maria mengalihkan perhatiannya.
"Ada apa ini?! Istriku kenapa denganmu?" Peto cemas melihat mata kaki istrinya memar.
"Semua ini karena keponakan bodohmu ini!! membuat terlalu banyak air dilantai aku jadi terpeset! Huhuhu... suamiku kakiku sakit!" Rengeknya.
"Paman, maafkan aku,sungguh aku tidak sengaja, maaf karena aku melamun tadi sewaktu mengepel!"
"Siapa yang menyuruh mu melamun hah?!"
"Sudah sudah, dia kan sudah minta maaf, biar aku carikan tukang urut untuk mengobati kakimu, seperti nya ini terkilir!"
"Cepatlah, aku kesakitan!"
Peto keluar dari kamar. Andrea duduk dipinggir ranjang memijit pelan kaki Maria yang memar.
"Maaf ya Bi..."
"Maaf mu tidak bisa menyembuhkan kakiku dasar bodoh!!"
Andrea terdiam dengan wajah sendu. Gara gara memikirkan Dariel Ia jadi ceroboh. Andrea sibuk dikamar Maria menemani Bibinya itu sampai Peto datang membawa tukang urut.
Saat Ia akan melanjutkan pekerjaan nya yang tertunda tadi,telinganya menangkap sebuah dering ponsel miliknya.Andrea segera berlari kecil kekamar, meraih benda kecil yang berdering itu. Senyumnya mengembang melihat nama dilayar.Dariel.
"Hallo?" Jawab Andrea.
'Darimana saja kau?!' sudah puluhan kali aku menghubungi mu!!'
"Eh, sungguh? Aku dikamar Bibi tadi"
'Apa yang kau lakukan dikamar singa,hm? tidak takut kena cakar?'
"Aish,kau ini!" Ada apa kau menelfonku?"
'Aku ingin mengabari mu kalau aku ada perjalanan mendadak keluar kota siang ini,dan baru akan kembali lusa! tidak apa apa kan?'
"Iya,tidak apa apa.Kau hati hati ya? dan segeralah kembali"
'Jangan merindukan suami tampanmu ini yaaa'
"Tidak akan! Tapi aku akan menyusul kalau kau ingkar!"
'Haha, iya aku pasti kembali lusa. Istriku ingin oleh oleh apa?'
"Tidak ada.Kembalilah dengan selamat. Makanlah dengan benar oke?"
'Kau juga,Jaga dirimu.Jangan pergi kemanapun tanpa izin dariku, mengerti?'
"Siap Boss!"
'Aku akan berangkat,beri aku ciuman!'
"Tidak ada cium cium,pergilah,jangan nakal."
'Tega sekali,baiklah aku pergi.Nanti aku hubungi kalau sudah sampai. Kau boleh istirahat malam hari tanpa aku, kau senang?'
Andrea mengulum senyum.
"Tidak juga, sepertinya aku mulai menikmati bekerja tengah malam sampai pagi bersamamu"
Terdengar gelak tawa Dariel diujung sana.
'Awas saja kalau aku kembali nanti!' Aku berangkat Sayang,aku tutup telfonnya'
Sambungan terputus. Andrea mengecup dan memeluk benda kecil ditangannya.
"Aku pasti akan sangat merindukan mu suami tampanku!" gumam Andrea sedih.
sampe2 aku lupa ceritanya
harus ngulang baca lagi
smngat thor,sehat selalu
up nya yang rajin ya mlai sekarang☺☺
gimana kabarnya,uuuuh kangen🤗🤗🤗😘😘😘
romantis amat siiih dua makhluk Tuhan ini 😭😭😭