Memiliki watak yang berbeda dengan saudaranya yang lain, membuat Erina sulit diatur. Bahkan ia tidak mengindahkan permintaan orang tuanya untuk segera menikah. Ia lebih memilih tinggal di luar negeri dan sibuk dengan karirnya. Hingga pada suatu saat, ia tidak menyangka bisa berjumpa dengan seseorang yang dapat menaklukkan hatinya. Pertemuan mereka yang tidak disengaja mampu merubah kehidupan Erina. Meski awalnya ia tidak tertarik namun akhirnya ia yang tidak bisa menjauh darinya.
Laki-laki tersebut adalah seseorang yang juga sedang sibuk dengan dunianya sendiri. Namun setelah bertemu dengan Erina, ia mulai merubah pandangannya terhadap seorang wanita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda RH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terciduk
Rasyad dan Erina baru saja sampai di apartemen. Mereka masuk ke apartemen masing-masing. Sebelumnya Rasyad mengucapkan terima kasih kepada Erina karena sudah mau mengajaknya sarapan di luar.
Saat ini Rasyad sedang melanjutkan gambar komiknya. Ia merasa tubuhnya sudah semakin sehat. Itu artinya, ia harus kembali bekerja. Rasyad fokus dengan kertas dan pensilnya. Beberapa saat kemudian, handphonenya berdering. Tanpa melihat layar, ia langsung menerima telpon.
"Hallo assalamu'alaikum."
"Wa'alaikum salam."
Orang di seberang sana terkejut mendengar suara laki-laki yang mengangkat telponnya.
"Hallo... "
"Ini siapa?"
Mendengar orang di seberang sana justru bertanya, Rasya pun melihat layar handphone.
"Ayah... " Lirih Rasyad.
Ia pun menilik chasing handphone yang ternyata berbeda dengan miliknya. Ia baru sadar kalau itu handphone Erina.
"Hallo hallo.... "
"Eh iya, Om. Maaf handphone-nya keliru saya bawa."
"Kamu siapa?"
"Saya temannya Erina. Sebentar Om, biar saya kembalikan handphone-nya."
Ayah tidak Terima begitu saja jika laki-laki tersebut mengaku teman Erina.
"Hei hei dengarkan aku! Jangan kembalikan dulu handphone-nya. Aku msh ngomong penting."
"Eh iya Om. Ada apa?"
"Serius kamu teman Erina? Sejak kapan kalian berteman?"
Belum juga Rasyad menjawabnya ia sudah dikejutkan oleh suara pintu terbuka. Rupanya Erina cepat-cepat memberikan handphone Rasyad.
"Kak gawat, handphone nya ketuker. Ya Allah, gimana ini."
Suara Erina tentu saja terdengar di telon. Dan Ayah dengan jelas mendengarnya. Rasyad langsung memberi tanda diam dengan telunjuknya.
"Ayahmu." Lirihnya sambil memberikan handphone Erina. Erina langsung mengambilnya.
"Mati aku!" Erina menepuk dahinya sendiri. Ia mengambil handphone-nya lalu segera berkati cepat meninggalkan apartemen Rasyad dan kembali ke apartemennya.
"Hallo hallo.... "
Dan terjadilah intimidasi yang dilakukan oleh sang Ayah kepada Erina. Erina secara jujur mengatakan bahwa Rasyad adalah tetangga apartemennya. Mereka salah ambil hanphone karena tadi terburu-buru saat di taman. Tidak sampai di situ, Ayah juga menanyakan ngapain mereka ke taman berdua. Erina mengatakan hanya membantu Rasyad karena dia baru di Paris. Untuk sementara Ayah menerima alasan Erina.
Beberapa menit yang lalu Erina juga tidak sengaja menerima telpon dari Mama Rasyad. Beruntungnya Erina langsung memutus panggilan saat sadar itu bukan handphone miliknya.
Rasyad segera menelpon Mamanya.
"Siapa perempuan tadi?"
"Teman, ma. Handphone kami tertukar saat keluar tadi."
"Oh, sudah punya teman cewek sekarang ya? Biasanya juga males berteman sama cewek."
"Iya, lumayan ma nambah teman. Dia orang Indonesia, jadi nyambung gitu ngomongnya."
"Hem nyambung ya... kamu sudah sembuh?"
"Iya ma. Berkat do'a mama."
Sementara mama iya kan saja alasan anak bukannya. Karena mau diculik bagaimana pun anaknya pasti tidak akan mengaku. Setelah itu, mama menutup telponnya.
Satu minggu kemudian.
Sejak kejadian handphone tertukar, mereka berdua sudah jarang berkomunikasi. Apa lagi kerja sama antara Erina dan Rasyad sudah selesai dia hari yang lalu. Meski tinggal dalam gedung yang sama dan bertetangga, mereka sangat jarang bertemu. Rasyad sangat sibuk kejar waktu untuk menyelesaikan komiknya karena ia ingin segera balik ke Indonesia untuk menghadiri acara pernikahan sepupunya.
Sementara, Erina sedang sibuk bekerja. Ia sedang menyelesaikan proyek yang cukup besar jumlahnya. Maka ia harus berhati-hati dan lebih teliti agar hasilnya tidak mengecewakan. Namun, entah mengapa hari ini ia merasa ada sesuatu yang akan terjadi. Namun ia berharap semuanya baik-baik saja.
Karena sudah sore, Erina dan staf yang lain pun pulang meninggalkan tempat kerja mereka. Seperti biasa Erina berpisah di depan gedung dengan Friska karena mereka tidak ada jadwal nongkrong.
Beberapa saat kemudian, Erina sampai di apartemen. Penjaga apartemen bertegur dapa dengan Erina.
"Hai miss Er."
"Hai, Pak."
"Baru pulang ya?"
"Iya."
"Miss, teman lelakimu yang waktu itu jalan denganmu, kemana dia kok tidak pernah kelihatan?"
Erina berpikir sejenak. Mungkin yang dimaksud adalah Rasyad.
"Oh, dia ada kok di apartemen."
"Tapi saya tidak melihatnya keluar beberapa hari ini. Atau mungkin dia keluar saat saya istirahat."
"Oh iya, mungkin Pak. Mari pak, saya ke atas dulu. "
"Okey, miss. Hati-hati."
Erina mengacungkan jempolnya lalu masuk ke dalam lift. Ternyata ia memikirkan perkataan penjaga apartemen. Kalau benar Rasyad sama sekali tidak keluar dari apartemennya selama beberapa hari ini, ada dua kemungkinan. Mungkin dia sakit atau punya persediaan makanan jadi tidak keluar. Seperti itu kira-kira pikirnya. Tapi dua hari yang lalu dia bertemu dengan Rasyad saat menyerahkan pesanan parfumnya di depan pintu apartemennya.
Erina keluar dari lif dan melangkah ke apartemennya. Sampai di apartemennya, Erina membersihkan diri karena sudah waktunya bersuci. Setelah itu, ia santai sebentar menunggu waktu Maghrib. Setelah selesai shalat Maghrib, ia mengaji sebentar lalu menunggu waktu Isyak. Setelah selesai shalat Isyak, ia memutuskan untuk membuang sampah, karena sampahnya sudah cukup banyak. Ia berjalan ke pojokan, tempat penampungan sampah. Saat akan kembali ke kamarnya, Erina dikejutkan oleh suara seseorang. Seorang laki-laki yang sedang mabuk berasa di belakang Erina. Bicaranya sudah ngelantur. Erina sangat takut melihatnya. Ia mempercepat langkahnya untuk kembali. Namun laki-laki itu dengan cepat mencekal tangan Erina.
"Lepaskan!" Tegas Erina dengan berbahasa Perancis.
"Oh ayolah nona. Kamu sangat cantik. Aku ingin sekali bermain denganmu."
"Tolong... tolong.... "
Erina berusaha melepaskan diri.
Rupanya laki-laki tersebut merupakan salah satu penghuni apartemen yang baru saja pulang dari club.
Keadaan apartemen sudah cukup sepi jika jam segini. Mungkin mereka sedang beristirahat karena sudah lelah bekerja seharian. Security pun hanya berjaga di bawah.
Laki-laki tersebut menarik Erina hendak membawanya masuk ke dalam apartemennya yang berada di paling ujung dekat penampungan sampah.
Akhirnya dengan mengumpulkan kekuatannya Erina menendang selangkangan laki-laki tersebut lalu segera lari menghindarinya.
"Au shit!"
Laki-laki tersebut masih berusaha mengejar Erina. Erina kalang kabut. Ia sampai tidak terpikir untuk kembali apartemennya melainkan menggedor apartemen Rasyad
Dar dar dar....
Tentu saja Rasyad terkejut mendengar suara pintu yang sangat keras. Ia pun langsung membuka pintu.
"Er.... "
"Kak, tolong aku."
Erina langsung masuk ke dalam begitu saja, dan menyuruh Rasyad untuk segera menutup pintu.
"Hei, kamu kenapa? Tenanglah."
Erina menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Ia belum bisa menjawab karena masih syok dengan kejadian itu.
Rasyad pun mengambilkan air putih untuknya.
"Minum dulu."
Erina menerimanya, lalu meminumnya.
Setelah sedikit tenang, Erina pun bercerita. Erina tidak menyangka jika hal tersebut akan terjadi kepadanya. Selama beberapa tahun tinggal di apartemen itu, ia merasa aman-aman saja. Memang betul kata orang, apes itu tidak ada di kalender.
Karena sudah malam, tidak mungkin Erina berdiam terus di dalam apartemen Rasyad. Rasyad pun hendak mengantar Erina keluar. Sebelumnya ia memastikan keadaan di luar aman.
Namun saat ia dan Erina akan keluar dari apartemennya, mereka dikejutkan oleh sosok yang sangat familiar. Keduanya tertegun.
"Ma, Pa.... "
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Dududu.... mama papa sudah nyusul
Kak jangan lupa dukung othor ya, cukup mainkan jari tangannya, klik suka, komen cantik, dan jangan lupa bintangnya. 😘😍🥰
Semoga kalian berdua segera saling membuka hati, apalagi kedua ortu kalian dah memaksa kalian untuk tinggal bersama ?? Hayo kita semua dah siap nungguin kalian berdua belah duren 🤣🤣🤣🤩🤩🤩🙏