Demi biaya pengobatan sang ayah, Ella rela meminjam uang pada rentenir tua yang berakhir harus menikahi pria tua itu karena Ella tak bisa mngembalikan pinjaaman serta bunga yang bertambah banyak..
Keberuntungan memihak Ella karena belum sempat menikahi Ella , rentenir itu sudah meninggal akibat kecelakaan ...
Namun kebahagiaan Ella harus sirna karena kini Ella harus menjadi istri kedua sekaligus budak dari anak rentenir itu yang bernama Alex..
Akankah Ella sanggup bertahan dengan Alex yang penuh banyak sifat dan juga istri pertama Alex yang selalu ingin memisahkan mereka..???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Apri Ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33
Pagi hari saat Alex sedang mengenakan kemeja kantornya Ia dibuat terkejut oleh Hanna.
Hanna terlihat menyodorkan sebuah tespack garis dua. entah harus senang ataupun tidak pastinya setelah ini semua tak akan mudah untuk Alex.
"Kamu yakin?" tanya Alex.
"Apa kamu nggak percaya sama aku?" Raut sedih terlihat diwajah Hanna padahal saat memberikan tespack itu Hanna terlihat senang.
"Bukan nya gitu, tapi kan kamu udah divonis nggak bisa hamil setelah operasi pengangkatan rahim kemarin." kata Alex.
"Ini mukjizat.. Tuhan ngasih ini buat melengkapi kebahagaiaan keluarga kita, kamu seneng kan?" tanya Hanna.
"Tentu saja aku seneng.. makasih sayang." kata Alex mengecup kening Hanna. "Nanti aku pulang lebih awal buat kita check up ke dokter kandungan." kata Alex lagi.
"Aku nggak mau buru buru sayang, kan tespack udah bisa ngeyakinin kalau ada anak kita disini." kata Ella mengelus perutnya.
"Ya sudah kapanpun kamu mau periksa aku temani." kata Alex yang membuat Hanna sumringah.
"Aku hanya ingin kamu selalu menemaniku dan selalu ada buat aku." kata Hanna manja membuat Alex hanya mengangguk saja.
Setelah sarapan bersama, Alex pun berangkat kekantor meskipun awalnya Hanna merajuk tak ingin ditinggalkan oleh Alex namun Alex tetap berangkat karena hari ini ada meeting yang tak bisa ditinggalkan.
Didalam mobil Alex terlihat melamun membuat Sandi sedikit penasaran dengan apa yang terjadi pada Tuan nya itu.
"Tuan... apakah terjadi sesuatu?" Tanya Sandi memberanikan diri.
"Apakah kau percaya tentang mukjizat?" Tanya Alex yang membuat Sandi binggung.
"Emm. tentu saja Tuan." jawab Sandi sedikit ragu.
"Aku pikir mungkin aku juga harus mempercayainya." lirih Alex yang hanya diangguki Sandi karena jujur Sandi sedikit binggung dengan pertanyaan dan sikap Alex kenapa menanyakan hal seperti itu.
....
"Non pasti bahagia banget yaaa?" tanya Bik Sumi setelah Dokter Vano pergi.
"Aku masih nggak percaya Bi... sebentar lagi aku bakalan jadi seorang Ibu! rasanya seperti mimpi!" Lirih Ella sambil mengelusi perutnya yang masih rata.
"Kira kira Alex bakalan seneng nggak ya Bi kalau tau aku hamil?" tanya Ella.
"Non Ella ini ngomong apa sih? tentu saja bakal seneng, apalagi sampai sekarang saja Den Alex belum punya momongan, apa perlu Bibi telepon sekarang trus ngabarin ke Den Alex?" tanya Bik Sumi.
"Eng-Enggak usah Bi... lagian besok Alex pulang kesini, biar aku yang ngomong besok!" jelas Ella.
"Ya udah sekarang Non Ella istirahat saja! kata Dokter Vano tadi kan Non Ella harus banyak istirahat." Jelas Bik Sumi.
"Tapi kan nanti aku juga harus ngirim makan siang buat Alex Bi."
"Libur aja dulu Non, Den Alex pasti nanti juga ngerti kok." ujar Bik Sumi.
"Nanti kalau Alex telepon bilang aja kalau aku lagi nggak enak badan ya Bi.. jangan bilang kalau aku hamil." perintah Ella.
"Siap Non..." Bik Sumi menyelimuti tubuh Ella kemudian Ia keluar dari kamar Ella agar Ella bisa beristirahat.
...
Sementara itu Alex terlihat cemas, melihat jam tangan sudah pukul 12 siang namun makan siangnya belum kunjung datang.
"Apa dia tidak kemari?" batin Alex yang saat ini sedang membutuhkan Ella namun gadis itu justru tidak datang.
Sedikit gelisah, Alex kemudian mendial nomer Ella namun sayangnya nomer nya malah tak aktif.
Karena kesal, Alex lalu mendial nomer rumah Ella hingga suara Bik Sumi terdengar menjawab panggilan Alex.
"Ella udah nganter makan siang belum Bik?" tanya Alex.
"Anu Den.. Non Ella sedang sakit jadi nggak bisa nganter makanan." kata Bik Sumi membuat Alex terkejut.
"Sakit apa Bi? udah periksa belum?" tanya Alex terdengar cemas.
"Udah Kok Den, tadi Dokter Vano yang periksa, abis Saya binggung mau panggil dokter siapa jadi ya panggil Dokter Vano, maafkan Bibik ya Den." kata Bik Sumi sedikit takut mengingat hubungan Alex dan Dokter Vano kuranglah baik.
"Oh, nggak apa apa Bi, nanti saya pulang kesitu buat ngeliat keadaan Ella." kata Alex.
"Iya udah Den, nanti biar Bibik sampaikan pada Non Ella, sekarang Non Ella lagi istirahat." jelas Bi Sumi yang membuat Alex meengerti sebab ponsel Ella tak aktif.
"Iya Bi..." Alex segera menutup panggilan nya.
Astaga, Ella sakit? sakit apa? apa karena aku terlalu memaksa kemarin hingga membuat Ia kelelahan? batin Alex.
Lalu kenapa pula harus Vano yang memeriksa Ella, ahh pria menyebalkan itu pasti mencuri curi kesempatan untuk menggoda Ella nya seperti saat Vano menggoda Hanna istri Alex.
Lihat saja jika Vano berani macam macam dengan Ella, Alex akan memberi pelajaran pada pria itu meskipun pria itu adalah sepupunya sendiri.
Alex merasa hari ini jam begitu lamban, apalagi meeting siang ini. Jika bukan karena Klien penting mungkin Alex sudah meninggalkan meeting ini untuk segera menemui Ella. sungguh rasanya tak sabar ingin segera melihat keadaan istri kecilnya itu.
Hingga 2 jam akhirnya meeting Alex sudah selesai, setelah ini Alex bergegas menuju ruangan untuk mengambil dompet dan ponselnya karena Alex berencana pulang lebih awal untuk menemui Ella.
Namun saat Alex memasuki ruangan nya, Alex dikejutkan oleh Hanna yang sudah duduk disofa ruangan kantornya sambil membaca majalah fashion kesukaan nya.
"Meeting mu lama sekali sayang." kata Hanna yang kini sudah berdiri menghampiri Alex yang masih termangu.
Ah gagal sudah rencana nya untuk kerumah Ella batin Alex mengingat hari ini Ia masih harus pulang kerumah Hanna.
"Oh.. kenapa kamu disini?" tanya Alex dengan nada kesal.
"Apa kau tak menyukai jika kau datang kesini?" tanya Hanna.
"Bukan itu, maksudku, kau tau jika aku sedang sibuk saat ini!" kata Alex.
"Entahlah sayang, kurasa Baby kita sedang merindukan mu dan menyuruhku untuk menemuimu." kata Hanna sambil mengelus perut nya yang masih rata.
"Ah jadi begitu, tapi kau tau kan aku masih sibuk? aku harus menyelesaikan pekerjaan ku dulu baru aku bisa menemanimu?" kata Alex.
"Tentu saja aku tau, Aku dan baby kita akan menunggu dikamar mu! jadi teruskan saja pekerjaanmu." kata Hanna sambil menunjuk sebuah pintu dimana disana ada ruangan pribadi Alex.
"Ya sudah tunggulah disana." Hanna mengangguk lalu pergi memasuki pintu kamar itu, mendadak Alex menjadi Ingat Ella dimana kemarin Ia mengajak Ella bercinta dikamar itu.
Alex duduk dikursinya lalu mendesah kasar, gagal sudah rencana nya untuk mencuri waktu bertemu dengan Ella.
Entah mengapa Alex merasa tak senang mendengar kabar kehamilan Hanna, padahal jika dipikir selama ini Alex menunggu Hanna memberikan keturunan untuknya namun semuanya berubah kala Alex sudah mengenal Ella.
Rasa cinta untuk Hanna terasa hambar, sudah tak seperti dulu.
BERSAMBUNG...
JANGAN LUPA LIKE VOTE DAN KOMEN YAAA....
kl mau cepat emang harus rajin jalan sejak bbrp bulan sebelumnya.
kl mau bisa HB juga asal hati2.
saya lahiran pling lama kontraksi 4 jam.
ada tmn ga sampe 1 jam kontraksi langsung lahiran dan langsung pindah ke ruang perawatan jalan sendiri krn dia rajin bgt jalan2