Visual Novel ini ada di akun Dedek, yuk follow
- Tiktok @Tanti
- Instagram @ Tantye005
Kika Naziah, gadis korban pembulian karena wajah dan penampilannya, membuatnya di gelar gadis buruk rupa. Suatu hari ia didatangi pria paruh baya yang menawarkan sebuah perkejaan dengan bayaran lumayan mengiurkan. Ingin terlepas dari jeratan Virgo Verdinan yang selalu membulinya tanpa pikir panjang Kika menerima tawaran itu.
Sejak saat itu kehidupan Kika berubah 180°, tak ada lagi Kika buruk rupa. Kini penampilannya sangat modis dan mempunyai wajah yang cantik.
Dirinya bertekad akan membalaskan dendam sakit hatinya pada Virgo suatu hari nanti.
Akankah Kika berhasil membalaskan dendamnya? Atau ia akan terjatuh dalam lubang yang sama untuk kedua kalinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susanti 31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gara-gara Ciuman
Senyuman yang tadinya secerah mentari kini menjadi suram seperti awan mendung yang akan turun hujan saat Ziah menginjakkan kakinya di gedung apartemen. Ternyata harapannya terlalu besar di awal-awal perjuangan masuk ke mansion Virgo.
"Kenapa, apa kamu lelah?" tanya Virgo saat melihat wajah cemberut Ziah yang kini duduk di sofa.
"Dikit," jawab Ziah.
Ziah meneliti seluruh ruangan setelah Virgo meningalkannya seorang diri di ruang tamu, Ia tersenyum saat pelayan membawa minuman untuknya.
"Makasih kak," ujarnya sopan.
"Sama-sama Nona."
Melihat Virgo keluar dari kamarnya, Ziah cepat-cepat mengubah ekspresi wajahnya, menampilkan senyuman yang sangat manis.
"Mama sama papa lo tinggal di sini juga? Gue pengen banget ketemu mereka," manja Ziah bersandar di pundak Virgo.
"Mama sama papa tinggal di mansion, next time aku kenalin ke mereka, sekarang mereka lagi di luar kota," jawab Virgo mengelus pundak Ziah. Ia sangat suka jika Ziah manja seperti ini padanya.
Bosan, satu kata yang mengambarkan kondisi Ziah saat ini, ia sedari tadi duduk di sofa memandangi layar lebar sementara pemilik rumah tertidur di pangkuannya. Ingin rasanya Ziah menjambak rambut Virgo, wajah menyebalkan yang membullinya dulu, kini berbalik sangat manja dan sayang padanya.
"Gimana reaksi lo saat tau gue adalah Kika yang sering lo buli dulu?" tanya Ziah dalam hati terus memandangi wajah Virgo.
Di balik rasa benci dan balas dendam yang ia punya, Ziah akui wajah Virgo masuk dalam jejeran cowok tampan, mungkin jika Virgo tidak berasal dari masa lalunya, ia sudah jatuh dalam pesona laki-laki itu. Perhatian dan segalanya ia dapatkan dari Virgo.
"Nggak Zi, pikiran lo nggak benar, dia musuh lo dan selamanya tetap begitu."
Ziah memejamkan matanya dengan mengeleng-gelengkan kepala, berusaha menampik pikiran-pikiran konyol yang mulai bermunculan di otaknya.
Ia tersentak saat tangannya di genggam seseorang, perlahan ia membuka mata dan mendapati Virgo kini tersenyum menatapnya.
"Kenapa, Hm?" tanya Virgo dengan suara serak Khas bangun tidur.
"Gue mau pulang," lirih Ziah.
"Sun dulu kalau gitu!" pinta Virgo menunjuk pipinya.
"Sun?" Beo Ziah.
"Cium sayang," gemes Virgo.
Virgo tersenyum saat melihat semburat merah di wajah Ziah, padahal ia hanya meminta ciuman di pipi. Usai cuci muka dan menganti baju, Virgo mengantar Ziah pulang, ternyata ia terlalu lama tidur, terbukti hari mulai gelap.
"Jangan tidur terlalu malam!"
"Iya."
Sepeninggalan Virgo, Ziah berlari masuk kerumah berlantai dua itu, berjalan ke pintu belakang hingga sampai di taman mansion, naik mini jeet ke mansion utama di mana ia tinggal. Kedatangan Ziah di sambut hangat oleh Panji yang masih duduk di sofa. Entah Panji tidak beranjak dari pagi, atau baru saja duduk di sana.
"Selamat datang kesayangan abang," sapa Panji yang menempatkan posisinya sebagai abang demi menutupi rasa suka dan perhatiannya.
Panji mengernyit saat merasakan tubuh Ziah begitu hangat. "Lo sakit?"
"Nggak, cuma nggak enak badan aja dikit," jawab Ziah. "Tau nggak tadi gue di prank sama Virgo, eh bukan ngeprank sih, guenya aja yang terlalu berharap," cengir Ziah.
"Di Prank?"
"Iya, kan tadi gue minta Virgo buat ngajak gue kerumah eh dia setuju gitu aja, kirain bakal di ajak ke Mansion, tau-taunya ke apartemen." Ziah tak henti-hentian menceritakan segala aktivitasnya di luar dengan Virgo. Apa lagi sekarang Ziah bertugas sendiri tanpa ada kawalan, karena takut ketahuan dengan orang suruhan pak Verdinan yang juga ada di mana-mana.
"Ke apartemen? Lo sama Virgo berdua doang?" tanya Panji dengan intonasi lumayan tinggi, membayangkan saja ia tak mampu, apa lagi Ziah gadis yang polos.
"Bagian mana dia nyentuh lo?" Memeriksa tubuh Ziah layaknya boneka, dan lucunya gadis itu nurut saja di balik ke kan dan ke kiri.
Ziah menunjuk pipi, kening dan punggung tangannya dengan ekspresi mengemaskan.
Tanpa banyak tanya Panji mencium bagian tubuh yang di tunjuk Ziah tadi, ia tak rela Jika Virgo mencium gadis kesayangan.
Cup
Cup
Cup
"Panji, lo gila? Ngapain nyium gue?"
"Biar bekas ciuman Virgo hilang," jawab Panji setelah itu berjalan meninggalkan Ziah seorang diri.
"Panji lo ngambek, marah sama gue?" tanya Ziah mengejar Panji yang kini berjalan menaiki satu persatu anak tangga. "Bukan gue yang minta, Virgo sendiri yang nyium," jelas Ziah seperti pacar yang kedapatan selingkuh.
...****************...
Jangan lupa meninggalkan jejak😊
...