Istri Ke Dua Sang Baba

Sedangkan di rumah sakit mama Khumairah meneteskan airmatanya, entah apa yang ia tangisi namun itu adalah tangis kebahagiaan...

Naluri seorang ibu begitu sangat kuat, hingga ia bisa merasakan kebahagian sang anak yang sedang di landa bahagia yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata kata..

Bibirnya melengkung membentuk senyuman, namun perlahan mata keriput itu terpenjam bersamaan dengan alat deteksi jantung yang berbunyi..

Tiiiiii_____

Tuti yang melihatnya begitu panik dan langsung berlari keluar ruangan untuk memanggil siapapun, dalih dalih memanggil dokter Tuti malah berteriak yang membuat geger satu rumah sakit dengan suara cemprengnya..

''Ayoo yoooo tolong majikanku tolonggggg___

Dugh..

''Bodoh kali lah kau Tuti, nama ada orang ngerti bahasamu.'' Tuti malah memukul kepalanya, merutuki kebodohannya..

Seorang suster menghampiri Tuti..

''Ayu shay' 'astatie almusaeada.?

(Ada yang bisa di bantu.?)

"Sahib eamaliun yahtadir.!!

(Majikan saya sedang sekarat.!!) tunjuk Tuti ke arah ruangan..

Suster itu masuk kedalam dan memanggil dokter yang menangani mama Khumairah..

Tuti dengan garcep langsung menelpon Borkhan, namun tak ada yang mengangkatnya. Ia pun menelpon Lulu sekali dua kali tak ada yang mengangkatnya, untuk yang ke tiga kali Tuti menelpon akhirnya ada suara di ujung telpon..

''Hallo.'' sapa Lulu dengan suara purau dan lelah..

''Lulu cepat suruh si brekele ke rumah sakit, emaknya sedang sekarat.!! ujar Tuti yang mana membuat Lulu bangun seketika..

''Jangan becanda Mbak?!!

''Aku gak becanda, cepat suruh suamimu datang kesini sebelum terlambat..'' ucap Tuti langsung mematikan sambungannya..

Lulu melihat Borkhan yang berada di sampingnya..

''Baba.''Panggilnya

''Baba.''

''Hmmm. ada apa sayang.!! tanya Borkhan yang langsung memeluk Lulu dengan erat .

''Keadaan Mama sedang kritis, cepat pergi ke rumah sakit!! ucap Lulu yang mana membuat Borkhan membuka matanya..

Borkhan langsung beranjak dari kasur menuju ke kamar mandi, sedangkan Lulu bersender di ranjang sambil menahan area nyi iteung yang perih akibat di bobol beberapa babak oleh si kemed yang perkasa seperti angling darma..

10mnt Borkhan keluar dari kamar mandi dan langsung memakai bajunya, Ia buru buru keluar dari kamar menyambar kunci mobil. Namun saat ia akan membuka pintu keluar, ia melupakan sesuatu dan berlari kembali lagi ke dalam kamarnya..

Cup..

Cup..

Muuuaaaccchh..

Borkhan mengecup bibir Lulu beberapa kali dan yang terakhir paling lama.

''Aku pergi dulu, jangan kemana mana oke? ujar Borkhan mencium pucuk kepala Lulu..

Lulu mengangguk dan tersenyum. ''Aku akan menyusulmu nanti.'' teriak Lulu sambil melihat Borkhan keluar kamar..

.

.

.

Sementara Laila baru pulang menjenguk sang anak, ia sudah melakukan cara apapun agar sang anak bisa keluar dari penjara namun usahanya nihil dan gagal..

Omar mempunyai pengaruh yang sangat kuat, hingga Laila tak bisa berkutik untuk melakukan apapun..

Lusa adalah persidangan penentu untuk sang anak, ia begitu benci dengan Lintang yang menjebloskan anaknya ke dalam penjara. Bukan hanya Lintang, Laila membenci seluruh keluarga Arrashid karna membela wanita kampung seperti Lintang..

.

.

.

Laila melajukan mobilnya ke Villa milik Borkhan dan dirinya di daerah Abudabhi, ia sangat malas untuk pulang ke rumah dan bertemu dengan Borkhan..

Sekitar 1 jam 21 mnt (138,6 km) Akhirnya Laila sampai di Villa, Laila memarkirkan mobilnya dan berjalan gontai kedalam Villa..

Ia duduk dan menyenderkan badannya melihat langit langit ruang tamu, dari arah belakang sudah ada seseorang yang menunggunya dan tersenyum melihat Laila datang..

Sosok pria jangkung dan tampan menutup mata Laila dari arah belakang..

''Habibi,la takun hakadha.'' (Sayang jangan seperti ini.!) ucap Laila yang sudah mengetahui siapa pria yang ada di belakangnya..

Cup..

"Limadha 'atayt liltawi, 'ala tashtaq li.''(Kenapa baru datang, apa kau tidak merindukan aku.?) ucapnya yang langsung duduk di sebelah Laila..

''Asf laqad kunt mashghulan muakharan." (Maaf akhir akhir ini aku sibuk.) jawab Laila bersender di dada bidang pria itu..

"Wasal talabuna , hal turid aliastimtae." (Pesanan kita sudah datang, apa kau ingin bersenang senang.?) tanya pria itu yang memperlihatkan bungkusan kecil kehadapan Laila..

Laila yang melihat barang haram itu berbinar, dan langsung merebutnya.. Kedua orang itu menikmati barang haram yang tidak seharusnya di coba, menghisap nya dan menikmati bersama pria simpanannya..

.

.

.

.

Sementara Lulu sedang menahan rasa sakit di area nyi iteung, ia secara perlahan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya..

Ia tak mau berdiam diri di kamar, sementara sang mertua sedang berjuang untuk hidup..

Ceklek..

Lulu membuka pintu lalu masuk, ia melihat bathub yang sudah di isi air hangat oleh Borkhan dengan taburan sabun dengan wangi vanilla kesukaan Lulu..

Lulu berendam, ia merasakan sensasi menyegarkan dan rilex ketika menghirup wangi sabun.. Pikirannya Lulu masih mengingat pergulatan panjang yang ia lakukan bersama Borkhan, ia sendiri tak menyangka jika akan melakukannya..

Sesaat Lulu merutuki kebodohannya karna telah tergoda oleh tubuh Borkhan, Lulu berfikir ada masalah dengan otaknya karna sudah mesum..

Namun sesekali pikiran Lulu membuatnya malu ketika mengingat ******* dan erangan dari mulutnya sendiri..

''Aku tidak tau apa ini salah atau nggak, yang jelas aku menikmatinya hahaha..'' ucap Lulu dengan gelak tawa menggema di dalam toilet..

.

Sedangkan Borkhan sedang menunggu dokter yang masih belum keluar dari ruang pemeriksaan..

Borkhan baru saja mendapatkan kebahagiaan, namun ia harus kembali bersedih ketika mendengar sang ibu yang kritis..

.

...SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER ZIYENG LIKE.KOMEN.VOTE JANGAN LUPA YAA ...