Bunga Adelwis memiliki IQ di bawah rata rata , bandel , suka bolos , tentunya sering mendapat hukuman dari guru , terutama guru tampan dan galak pujaan hati siswi seantero sekolah .
Karna surat wasiat dari mendiang kakek Bunga . Ia pun harus menikah dengan seorang pria , yang ternyata guru paling galak disekolahnya ,cucu dari sepupu kakek Bunga . Dan bisa di bilang , Guru galak calon suaminya itu adalah sepupu jauhnya .
"Mama ! Bunga gak mau menikah sekarang ! titik ! , apa lagi dengan Guru galak itu , Bunga gak suka Ma !" bantah Bunga .
"Mama juga inginnya seperti itu sayang !, Tapi ini sudah wasiat mendiang Kakekmu !"
"Kenapa harus sekarang Ma !, apa gak bisa setidaknya Bunga lulus SMA dulu !" tawar Bunga .
"Apa kamu tega menolak permintaan Nenek Marni yang lagi sakit ?. Dia sangat ingin melihat cucu satu satunya menikah !" tanya Ibunya Bunga .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Icha cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
"kembaliannya buat Bapak aja !" ucap Bunga kepada ojek online yang mengantar pesanannya .
"Trimakasih Dek !" ucap tukang ojek itu tersenyum .
"Sama sama Pak !" balas Bunga , kemudian melangkahkan kakinya masuk ke dalam pagar , dan menguncinya . Dan buru buru masuk ke dalam rumah , jangan sampai ada yang melihatnya .
"Damainya hidupku ! , tanpa ada gangguan !" ucap bunga , menyandarkan tubuhnya ke sandaran sofa , mengusap usap perutnya yang terasa kenyang habis di isi . Tiba tiba Bunga merindukan Aldo saat ia menatap langit langit kamar yang ia tempati .
"Aldo..! , coba kamu gak pergi !. coba kamu masih disini !. Aku merindukanmu Aldo ! , aku gak tau harus bagaimana ! , apa sebenarnya kamu tidak mencintaiku ? . Kamu pergi sebelum aku menjelaskan semuanya padanmu !." Air mata Bunga luruh , mengingat Aldo kekasih hatinya .
"Aku ingin bersamamu Aldo..! , aku rindu pelukanmu !, rindu perhatianmu , rindu semua yang ada pada dirimu ! " lirih Bunga , mengahapus air matanya , yang tidak mau berhenti keluar .
"Ayah ! Ibu ! , tolong kalian bilang sama kakek untuk membatalkan perjodohan ini ! . Bunga mohon Ayah ! , Ibu ! , Bunga tidak tau bagaimana cara menyanyangi Bunga dulu , tapi Bunga sangat yakin , kalian pasti sangat menyanyagi Bunga !" ucap Bunga lagi , ia hanya bisa membayangkan photo kedua orang tuanya , karna Bunga belum sempat mengenalnya . Lama Bunga menangis sampai akhirnya ia ketiduran .
Tok tok tok !!!
Pak Fariq ,Mama Indah ,Arya , Rania dan Sofia yang berada di ruang tamu , refleks mengalihkan tatapan mereka ke arah pintu mendengar ada yang mengetuknya dari luar , kemudian mereka saling pandang .
"Ma ! Pa ! mungkin itu Kakak Bunga yang datang" ujar Sofia .
"Biar aku yang membuka pintunya" Arya berbicara sembari melangkah ke arah pintu dan langsung membukanya .
"Selamat malam Pak !" ternyata polisi yang datang .
"Selamat malam juga Pak ! , silahkan masuk Pak !" ucap Arya mempersilahkan dua orang polisi itu datang .
Mama Indah dan Pak Fariq pun berdiri dari sofa , menyambut kedatangan dua polisi tersebut .
"Bagaimana perkembangan pencarian putri kami Pak ?" tanya Pak Fariq langsung .
"Sudah Pak !, dia baik baik saja , dia berada tidak jauh dari sini " jawab polisi itu .
"Dimana ?" tanya Arya .
"Mari kita kesana Pak !" ajak Polisi itu .
"Baik Pak !" balas pak Fariq .
Mereka semua pun ikut dengan polisi itu , untuk mencari Bunga .
*** "Ayah ! Ibu ! , kalian datang ?" Bunga mendudukkan tubuhnya . Ayah dan Ibunya pun duduk di samping kiri dan kanannya , mengusap usap kepala dan punggungnya .
"Iya sayang ! " Balas Ibunya .
"Kenapa Ibu sama Ayah meninggalkan Bunga ?" tanya Bunga .
Kedua orang tuanya pun sama sama melengkungkan bibir mereka ke atas .
"Kami tidak meninggalkanmu sayang ! , kami selalu ada di dekatmu !, selalu memperhatikan putri kami yang nakal ini !" jawab Ibunya dengan suara lembut .
"Iya nak ! , kami selalu ada di dekatmu !" sambung Ayah Bunga .
"Ibu ! Ayah ! , Bunga gak mau nikah sama si burung gagak itu !" rengek Bunga manja , menyandarkan kepalanya di bahu Ibunya .
"Kenapa sayang ? , bukankah dia pria yang baik ?" tanya Ibu Bunga , membawa Bunga ke dalam pelukannya .
"Aku tidak menyukainya Bu ! , dia galak sering menghukum Bunga disekolah " Adu Bunga , berbicara dengan memanyunkan bibirnya .
Ayah dan Ibu Bunga sama sama tersenyum saling berpandangan .
"Yakin kamu tidak menyukainya ?" tanya Ibu Bunga , dari tadi tangannya tidak berhenti mengusap usap kepala putri tercintanya . Bunga menganggukkan kepalanya , yakin .
"Aku menyukai laki laki lain Bu !" uvap Bunga pelan , tapi masih bisa di dengar Ayah dan Ibunya .
Lagi ! , kedua orang tua Bunga tersenyum .
"Tuh ! si Arya datang ! , kamu yakin tidak mau ikut dengannya ? . dia datang kesini mau menjemputmu lo..! " tanya Ibu Bunga .
"Bunga gak Mau Bu ! , Ayah ! bantu bunga bilang sama kakek untuk membatalkan perjodohan kami !" mohon Bunga kepada Ayahnya .
"Coba lihat suamimu sekali lagi !" suruh Ibunya Bunga .
"Gak mau Ibu ! " rengek Bunga manja .
"Jangan sampai kamu menyesal sayang !" ucap Ibunya lembut .
Bunga pun mengalihkan tatapannya ke arah Arya yang datang mendekatinya dengan memakai baju putih , wajahnya nampak bersinar , terlihat sangat tampan , mata Bunga tidak berkedip melihatnya .
"Sayang ! , Ibu sama Ayah harus pergi , tetaplah bersama suamimu ! . Dia sangat mencintaimu sayang ! .
"Tapi Bu ! "
Ibu dan Ayah Bunga pun mencium keningnya , lalu pergi .***
"Tadi sore kami melihatnya disini Pak ! , dia lagi menerima pesanan dari tukang ojek online dan Masuk ke dalam rumah ini" jelas polisi itu .
Pak Fariq memijit pelipisnya yang terasa pening , tidak habis pikir dengan tingkah putri mereka .
"Pah ! pagarnya terkunci , bagaimana bisa Bunga ada disini ?" tanya Mama Indah kepada suaminya .
"Papa juga gak tau Ma ! , kita tau sendiri , putri kita itu selalu banyak akal" jawab Pak Farik .
"Aku rasa Bunga memiliki kunci rumah ini , Bunga 'kan bebas keluar masuk rumah ini !" ujar Rania .
"Bagaimana kita bisa masuk ke dalam Pak !, kita 'kan gak punya kuncinya ?" tanya Mama Indah lagi , tidak bisa berpikir dengan jernih karna kekawatirannya kepada Bunga .
"Ma ! Pa ! , aku akan menjemput Bu Asih untuk membuka rumah ini . Aku rasa dia memegang kunci rumah ini , karna dia yang membersihkan sekali seminggu" ujar Rania , langsung melangkahkan kakinya , kembali ke rumah mereka .
"Nak Arya !, setelah ini bawalah dia tinggal bersama mu ! , kami akan pindah dari sini untuk sementara waktu . Papa sudah gak tau lagi bagaimana cara mendidiknya . Papa percaya sama kamu kamu pasti bisa membuat Bunga berobah !" Ucap Pak Fariq , dengan tatapan sendu .
"Kalian mau pindah kemana Pah ?" tanya Arya .
"Hanya pindah rumah aja Nak ! , masih di kota ini" jawab pak Fariq . Kemudian Pak Fariq membicarakan sesuatau kepada Arya . Arya pun mengangguk anggukkan kepalanya , menyetujui rencana Pak Fariq .
Kurang lebih setengah jam , Rania memarkirkan mobilnya tepat di depan pagar belakang rumah Aldo . Kemudian turun dari dalam mobilnya di ikuti Bu Asih turun dari kursi penumpang depan dan langsung berjalan ke arah pagar dan langsung membukanya .
"Pak Fariq ! Bu Indah ! silahkan masuk !" ucap Bu Asih . Mereka semua pun masuk bersama dengan kedua orang polisi yang bertugas mencari keberadaan Bunga .
Sampai di lantai dua rumah Aldo , Rania pun membuka pintu kamar Aldo yang ternyata gak di kunci ,membuka pintu itu perlahan .
"Ya Ampun Bunga...!" geram Rania merapatkan giginya , melihat Bunga tertidur pulas di atas sofa . Melangkahkan kakinya mendekati Bunga , di ikuti yang lainnya .
"Apa benar ini putri Bapak ?" tanya salah satu polisi itu .
"Benar Pak !" jawab Pak Fariq , melihat putrinyalah yang tertidur pulas di atas sofa .
"Kalau begitu kami permisi Pak !" pamit polisi itu .
"Iya Pak ! , trimakasih sudah membantu mencari putri kami !" Pak Fariq pun menyalam kedua polisi yang sudah berhasil menemukan keberadaan putri mereka .
Begitu juga dengan Arya melakukan hal yang sama kepada kedua polisi itu , karna sudah menemukan istri tercintanya .
"Kenapa nak Bunga ada disini ?" tanya Bu Asih , seingat dia ia sudah mengunci semua akses masuk ke rumah majikannya itu .
"Dia pasti mempunyai duplikat kunci kunci rumah ini Bu !" Jawab Rania . kemudian ia pun bejalan ke arah meja belajar yang ada di kamar itu , mengambil tas Bunga dan menggeledahnya , dan mengambil kunci yang di duga kunci duplikat rumah Aldo dan memberikannya kepada Bu Asih .
Arya mendekati Bunga , mendudukkan tubuhnya di samping Bunga . Memandangi wajah Bunga yang tampak sembab. Sepertinya dia habis menangis ,batin Arya menghela napasnya .
Kemudian Arya berdiri lagi , lalu mengangkat tubuh Bunga , membawanya keluar kamar Aldo tanpa membangunkannya .