Ustadz Fadli Alfatah membuat keputusan menikahi Bella yang di tinggalkan sang adik 1 jam sebelum resepsi pernikahan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dea Sismala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ancaman
Bella menatap ke luar, ustadz Fadli memeluknya dari belakang. Aroma orang baik apakah selalu menenangkan seperti ini? batin Bella tersenyum kecil membalik tubuhnya. "Ada yang ini aku katakan," ucap ustadz Fadli setelah mengecup kening Bella.
"Apa itu Bang?" tanya Bella bingung, Bella menatap mata ustadz Fadli pria ini selalu menawan.
"Kenapa tidak panggil saya mas lagi?" pipi ustadz Fadli memerah, ternyata itu batin Bella. Bella tertawa kecil mencium pipi Fadli. Memangnya orang alim gak boleh di manja istri sendiri?
"Kamu mencium saya," ustadz Fadli tersipu.
"Bella cuman kelupaan aja mas, mas jangan sedih lagi ya Bella akan forever ever untuk manggil kamu Mas."
"Makasih sayang," ucap ustadz Fadli.
"Iya mas Fadli, jadi sekarang mas Fadli mau berangkat mengajar kan?" tanya Bella mencium punggung tangan ustadz Fadli.
"Iya Bella, saya harus mengajar hari ini. Kamu gak apa- apakan di rumah?" tanya ustadz Fadli memeluk Bella istrinya.
Sudah beberapa hari ini ustadz Fadli cuti mengajar, batas waktu cuti sudah habis. Sudah saatnya untuk kembali mengajar di sekolah. "Bella udah sembuh kok, yaudah mas hati- hati ya." Fadli tersenyum.
"Iya Bella kalau begitu saya pergi dulu, Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam, Mas."
......................
Sudah waktunya Fadli pulang, ini sudah jam 2 siang. Terdengar suara ketukan pintu, Bella dengan gembira membukakannya. "Astagfirullah, Rey...," Bella gugup berdiri di depan pintu.
"Sayang, Bella." Rey ingin bicara dengan Bella beberapa hari tidak bertemu Bella semakin cantik.
"Ada apa Rey? suamiku belum kem__"
"Suami ... suami kamu bilang Fadli sialan itu!" teriak Rey mendorong Bella masuk ke dalam rumah. Rey mengunci pintu rumah.
"Ada apa ini Rey?" tanya Bella, Bella menatap mata Rey yang terdapat kemarahan. Rey menghampiri Bella. Mendekati Bella yang seharusnya tidak menikah dengan sang kakak ustadz Fadli.
"Kamu Bella, kamu ingat janji kita bukan?" tanya Rey Bella mengangguk takut. Rey semakin mendekatinya hingga Bella terpojok.
"Lalu Bella kenapa kau sangat serakah, KAU SUDAH BERAPA KALI DI TIDURI FADLI HAH...!!" Bentak Rey dengan api cemburunya dia benci membayangkan Bella yang menikmati sentuhan kakaknya.
"Rey, aku sudah menikah dengan Fadli. Kamu jangan bersikap seperti ini Rey." air mata Bella menetes.
"KALAU GITU LO TIDUR SAMA GUE SEKARANG....!!" Teriak Fadli menyeret Bella ke kamar tidur ustadz Fadli, membayangkan Fadli melihat mereka Rey sangat senang.
"Lepasssss Rey....!" teriak Bella ingin berlari tapi Rey mengikat kedua tangan Bella di tengah ranjang. Kedua kaki Bella juga di ikatnya di setiap ujung ranjang. Bella menangis keras, dia juga berteriak minta tolong tapi Rey malah menamparnya. Rey dulu tidak pernah menyakiti Bella, tapi sekarang Rey kenapa seperti ini.
"Berhenti bersikap alim, bahkan dulu gue yang ambil kesucian lo. Lo kira dengan menikah sama Fadli si bajingan itu lo jadi paling suci...?!" tanya Rey dengan tatapan sinis, Bella terpukul dengan kata- kata itu. Hatinya seperti di tusuk ribuan jarum.
"Lo inget waktu lo jerit keenakan, bangsat juga lo Bell..!" Rey tertawa nyaring merobek pakaian Bella hingga menampakkan tubuh mulus wanita itu.
"REY HENTIKAN REY.....!!" Teriak Bella dengan isakkan.
"Lo Bella, kalau gue sebarkan video kita lagi ML. Menurut lo karir lo bakalan bagus, gue yakin lo bakalan jadi tranding topik." kalimat ancaman itu Rey kenapa jadi seperti ini.
"Gila kamu Rey..," Bella kini tidak dapat berbuat apapun, hanya berdoa semoga ustadz Fadli suaminya segera kembali.
"Bell, diem- diem lo kayak pelacur juga ya. Abis keenakan ML sama gue, sekarang kakak gue. Enak banget lo buang gue gitu aja, gue nggak akan lepasin lo gitu aja. Kalau Fadli liat kita berdua lagi ML di kamar ini lo pikir Fadli yang alim dan sok baik itu masih mau punya istri bekas?" tanya Rey memancing Bella agar semakin di tindas, Bella ini orang kampung mudah di tipu daya oleh Rey.
"Rey maafkan aku Rey, jangan Rey kumohon Rey..," pinta Bella menangis keras, Rey mencengkram rahang Bella.
"Kalau gitu, gue bakalan lepasin lo hari ini Bell. Tapi besok jam 2 lo datang ke kos- kosan gue. Kalau enggak gue tinggal tidurin lo sekarang biar Fadli___" Bella langsung menghentikan ucapan Rey.
"Baik Rey, tapi tolong jangan rusak karir dan rumah tanggaku." itu adalah kesalahan Bella, dia akan kembali ke jurang dosa dan hidupnya seakan berjalan di neraka duniawi.
"Bagus Bella, lo gak akan rugi kok." Rey mencium singkat bibir Bella, Bella memalingkan wajahnya. Rey cuman tertawa kemudian melepaskan ikatan di kedua tangan dan kaki Bella.
"Sampai ketemu Bell, gue pulang dulu." Rey meninggalkan rumah kediaman Fadli. Dia tidak bisa melepaskan sang pacar, mungkin itu yang di sebut cinta mati. Seperti berjalan di ladang tandus tanpa henti, tidak ada ketulusan, tidak ada harapan selain kesengsaraan.
