Deandra Rashesa adalah gadis cantik, muda dan berbakat, yang masih duduk di kelas 11, di usianya yang masih 18 tahun, ia terpaksa harus melepas masa remajanya demi perjodohan yang tidak ia inginkan.
Rayvano Adiputra perkasa, CEO perusahaan ternama di kotanya adalah sosok yang dijodohkan dengan Shesa, berwajah ganteng, tajir melintir, dambaan banyak wanita tak lantas membuat Shesa menyukainya.
Sifat Vano yang arogan membuat Shesa sangat membencinya.
Karena Shesa masih ingin terus sekolah dan melanjutkan cita-citanya, ia menginginkan pernikahan itu dirahasikan.
Akankan Shesa sanggup melewati konflik-konflik dalam pernikahannya yang dirahasiakan?
MOHON BIJAK YA! NOVEL INI HANYA KARYA FIKSI DAN HANYA KEHALUAN AUTHOR SEMATA. JADI, KALAU TIDAK SESUAI DENGAN KEHIDUPAN NYATA, HARAP MENILAI DENGAN BIJAK ...🙏😊
HAPPY READING ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LichaLika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menjadi masa lalu
"Hai Sha..." sapa ketiga sahabat Shesa,
Shesa terkejut "kalian? Kok ada disini? Bukannya ini masih jam pelajaran bu Siska?" tanya Shesa sembari mengernyitkan dahinya,
"Kita disuruh keluar dari kelas!" umpat Mita kesal.
"Disuruh keluar? emangnya kalian ngapain sampai disuruh keluar segala?" tanya Shesa.
"Kayak nggak tahu gimana bu Siska aja, kita ngomong dikit ajah, udah langsung diusir dari kelas" umpat Nabila.
"Hhhhhh...masa sih!" seru Shesa sambil tertawa kecil.
"Ibu...tidak suka ada yang berbicara sendiri waktu pelajaran saya" Nabila menirukan omongan bu Siska sambil memanyun-manyunkan bibirnya.
"Ya ampun...kalian bisa aja deh" seru Shesa sambil tersenyum.
"Diiiihhh...pantes aja ya bu Siska belum nemuin jodoh juga, galak sih, cowok mana ada yang mau sama dia" umpat Monic kesal.
"Iya...bener tuh" sambung Mita.
"Eehhhh...hus jangan gitu ah, nggak baik ngomongin orang, dosa loh" seru Shesa pada ketiga temannya.
"Ngomong-ngomong kok tumbenan sih kamu telat, kayak pengantin baru ajah" celetuk Monic yang membuat Shesa terperanjat kaget.
"Tau nih..." imbuh Mita
Shesa tersenyum kecut mencari alasan, untuk menghindari pertanyaan yg lebih dalam lagi.
"Oohhh...iya semalam tuh aku nggak bisa tidur, soalnya ada sepupuku main ke rumah, jadi dia tuh tidur di kamarku, dia berisik mulu jadi aku nggak bisa tidur deh, gitu!" seru Shesa mencari alasan.
"Owwww..." ketiga temannya manggut-manggut
"Oh ...iya Sha, gimana persiapan untuk acara ulang tahun sekolah besok? Denger-denger kamu bakal nyanyi yah?" tanya Nabila
"Iya...gitu deh, Romi sudah mempersiapkan semuanya" sahut Shesa.
"Eh...kak Romi tuh sayang banget loh sama kamu" kata Mita dengan mendekatkan dirinya ke Shesa.
"Apa maksudmu Mit?" tanya Shesa penasaran.
"Tau nggak sih pas konser kemaren, dia tuh murung terus, kayak nggak ada aura bahagia gituh, nggak punya semangat dia, kamu sih nggak ikut Sha, kasihan kan kak Romi, tega banget sih kamu" seru Mita menjelaskan
"Masa sih...?" jawab Shesa penasaran.
"Eh...sudahlah kita nggak usah ngebahas ini lagi" sambung Shesa.
"Kamu nggak suka sama kak Romi? Atau jangan-jangan kamu sudah suka sama cowok lain?" kata Monic sambil menduga-duga.
"Hah...bukan_bukan itu maksudnya, aku tuh sama Romi cuma temen doang nggak lebih, dan aku menganggap dia yaa...sebatas teman aja" ungkap Shesa.
"Yaa...kasihan dong kak Romi, cintanya bertepuk sebelah tangan" sesal Nabila.
Shesa hanya tersenyum paksa mendengar ucapan teman-temannya.
*
*
*
*
kriiinnnnggggg
Bel ganti jam pelajaran telah berbunyi
"Eh...kita masuk yuk, udah ganti pelajaran nih" seru Monic kepada ketiganya.
"Kalian duluan aja, nanti aku susul, aku beresin buku sebentar" sahut Shesa.
"Ya udah kita duluan ya, jangan lama-lama" seru Monic.
"Iyaaa...." jawab Shesa
Monic, Mita dan Nabila berjalan melewati koridor menuju kelas mereka. Saat mereka akan masuk kelas, tiba-tiba bu Siska keluar dari pintu dan baru saja menyelesaikan tugasnya.
"Eh bu Siska...pagi bu!" sapa Monic kepada bu Siska.
Bu Siska hanya menoleh sinis kepada mereka, kemudian langsung berjalan meninggalkan mereka tanpa sepatah katapun.
"Huuhhh...gemes nggak sih lihat mukanya" umpat Mita.
"Jutek banget jadi guru" kata Nabila menambahkan.
"Eeehhhh...sudah-sudah ayo kita masuk" ajak Monic.
Bu Siska berjalan menelusuri koridor sekolah, dengan memakai baju setelan blazer yang dikombinasikan dengan rok selutut, menambah kesan anggun pada wanita ini, hak sepatu yang tingginya 10 cm, tak lantas membuat kakinya terjatuh, rambut sebahu warna coklat menunjukkan kalau dia masih muda dan dewasa.
Body seksinya terlihat begitu nyata saat bu Siska berjalan dengan gemulainya.
Dari kejauhan ia melihat seorang siswi sedang berjalan mendekatinya, yang tak lain adalah Shesa.
Shesa juga tahu bahwa wanita yang berjalan berlawanan arah dengannya adalah bu Siska, guru bahasa Inggrisnya.
Semakin dekat bu Siska menatap Shesa dengan tajam.
"Pagi bu..." sapa Shesa dengan ramah.
"Jangan sok akrab kamu sama saya, kamu pikir saya akan berubah pikiran agar melupakan kesalahanmu tadi" jawab Bu Siska ketus.
"Ingat ya Shesa, kamu memang siswa berprestasi di sekolah ini, tapi itu tidak membuat saya lantas kagum sama kamu" seru bu Siska.
Kemudian bu Siska berlalu meninggalkan Shesa dengan juteknya.
Entah kenapa bu Siska sangat tidak menyukai Shesa, dia selalu iri dengan anak didiknya yang satu ini, selain cerdas dan berprestasi, Shesa terkenal sebagai gadis tercantik di sekolah.
kecantikan dan kebaikan hatinya, membuat semua orang sangat menyukainya, seluruh dewan guru sangat memuji Shesa di setiap hal.
Hal itulah yg membuat bu Siska tak pernah bersikap baik pada Shesa.
*
*
*
Shesa melihat bu Siska pergi meninggalkannya begitu saja.
"*Bu Siska...! Aku tidak mengerti dengan maksud Anda, mengapa anda selalu menyudutkan saya? Hmm sudahlah* " gumam Shesa dalam hati sembari masuk ke dalam kelas.
*
*
*
Di kantor......
Vano sedang memeriksa dokumen-dokumen penting milik Dewa, yang kini menjadi mertuanya.
"Hmmm ...ini dia, aku akan mencari tahu siapa sebenarnya hacker ini" seru Vano yakin bahwa dia akan mengetahui siapa sosok dibalik meruginya perusahaan Dewa hingga milyaran rupiah.
Tiba-tiba ponsel Vano berdering.
"Halo..." sapa Vano
"Vano....ini aku Naina!"seru Naina
Vano langsung menutup sambungan teleponnya, tak berselang lama ponselnya kembali berbunyi.
"Halo..." kata Vano
"Halo....Vano! Ini aku, pliss jangan ditutup teleponnya, aku mau bicara padamu sebentar saja" pinta Naina.
"Maaf... tidak bisa, aku banyak pekerjaan" jawab Vano singkat.
"Plisss Vano, sekali saja, setelah itu aku tidak akan mengganggumu lagi"
Vano menghela napasnya.
"Baiklah! Apa yg ingin kau katakan" tukas Vano
"Kita ketemuan di cafe harmony siang ini, bisa kan" ucap Naina penuh harap.
"Baiklah....aku akan kesana" jawab Vano.
Vano memikirkan suatu cara untuk menghindari bertemu dengan Naina, ia sudah berjanji pada dirinya bahwa dia tidak akan menemui Naina lagi.
"Mario...cepat kemari, aku ada tugas untukmu" perintah Vano kepada Mario, lewat sambungan telepon.
"Siap Tuan muda" jawab Mario
*
*
*
*
Mario telah sampai di kantor Vano dan selalu sigap melaksanakan tugas dari tuannya.
"Ada apa Tuan muda memanggil saya kemari" tanya Mario.
"Ada tugas untukmu! Berikan ini pada Naina di cafe Harmony siang ini juga, bilang padanya aku ada rapat mendadak" seru Vano sambil memberikan jam tangan pemberian Naina saat mereka pacaran dulu.
"Tapi Tuan muda...lalu nona Shesa siapa yang jemput nanti" seru Mario cemas jika waktunya akan terlambat untuk menjemput isteri tuan mudanya tersebut.
"Tidak akan terlambat! Tugasmu tidak akan lama, kamu hanya memberikan itu saja pada Naina" kata Vano menjelaskan.
"baik ....kalau begitu saya pergi dulu" pamit Mario
Vano hanya mengangguk, dan berkata dalam hati.
"Naina...kau sudah menjadi masa laluku, kau bukan lagi bagian dari hidupku sekarang, karena sekarang aku telah melupakanmu, aku akan menata hidupku yg baru bersama orang lain." seru Vano sambil menatap foto Shesa di meja kantornya.
******
Di sekolah
Shesa sudah setengah jam menunggu Mario datang menjemputnya.
"Aduh Mario lama banget sih, aduuhh perutku udah laper baget lagi" gumam Shesa sambil memegang perutnya.
Tiba-tiba ada mobil warna hitam menghampiri Shesa.
"Eh...ngapain nih mobil berhenti disini, jangan-jangan mau nyulik aku, mending pergi ajah" seru Shesa sambil melangkahkan kakinya untuk pergi menjauhi
Tiba-tiba ada seseorang memanggilnya
"Shesa...tunggu...kok belum pulang? " seru Romi dari dalam mobil.
Shesa terkejut dan menoleh ternyata itu Romi.
"Eh...iya ...aku belum dijemput" jawab Shesa
"Sini aku antar pulang, sebentar lagi hujan kayaknya" sahut Romi menawarkan
"Nggak perlu repot-repot, bentar lagi juga dateng" seru Shesa menolak.
Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya.
"Aduh ...kok hujan sih...gimana dong" seru Shesa panik
"Sudah kubilang, ayo naik ke mobil, hujannya semakin deras" kata Romi sedikit memaksa.
Tanpa pikir lama Shesa masuk ke dalam mobil, karena hujan yg semakin deras.
BERSAMBUNG
...WADUH GAWAT, GIMANA JADINYA KALAU VANO TAHU, SHESA PERGI BERSAMA ROMI........
...🤔🤔🤔🤔...
TUNGGU KELANJUTANNYA YA...
😉😉😉😉