KETERANGAN: Di harap kan untuk membaca novel "Wanita Taruhan Elvan" karena novel ini adalah anak nya🤭🤭
Ini adalah lanjutan kisah cinta anak-anak dari ke dua sahabat yang pernah berselisih paham di masa lalu. Dengan ketulusan hati, persahabatan mereka kembali seperti semula hingga mereka menjadi tua dan anak-anak mereka saling jatuh cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23.Adik Durhaka
"Kinara...kamu kenapa nak?" tanya Azura saat mendengar anak nya terus menggerutu.
"Tomket itu terus saja mengganggu ku sejak dulu hingga sekarang!" jawab nya kesal sambil mengambil minuman dingin yang tersedia di dalam ruangan bunda nya.
"Tomket siapa? Arka?" tanya Azura.
"Viana..!" jawab nya singkat.
"Jangan seperti itu Nara, jika dia berbuat jahat pada mu sabar dan balaslah dengan kebaikan." nasehat Azura membuat Kinara memuncungkan bibir nya.
Kinara hanya berselonjoran di atas sofa panjang sambil menunggu bunda nya pulang. Gadis ini masih belum di perbolehkan ayah nya untuk bekerja.
Langit mulai menampakan warna orange di setiap sudut nya, Kinara mengajak bunda untuk pulang namun sebelum pulang ia mengajak bunda nya untuk makan bakso di pinggir jalan.
Sebuah kenikmatan, sudah lama Kinara tidak memakan makanan yang terkenal di seluruh penjuru negeri ini.
"Sudah lama tidak memakan bakso ini." ujar Kinara sambil menyeruput kuah bakso.
"Sama, bunda juga. Ayah mu tidak akan membiarkan jika kita makanan sembarangan." bisik Zura.
Ibu dan anak itu sangat menikmati bakso sore mereka. Sungguh Kinara harus menambah satu mangkuk lagi untuk memuaskan liur nya. Selesai makan mereka langsung pulang kerumah.
Senja berganti malam dan malam berganti pagi. Sejak kepulangan nya dari luar negeri, Kinara hanya menghabiskan waktu nya untuk mengunjungi ayah dan kakak-kakak nya yang sedang bekerja. Gadis itu bebas keluar masuk seperti seorang ratu.
"Kak Ear....!!" sapa Kinara saat tak sengaja berpapasan di loby. Earona terkejut dan sebisa mungkin wanita itu menguasai diri nya kembali.
"Kinara...! apa kabar?" sapa nya balik sambil memeluk gadis itu.
"Baik kak. Kakak ngapain di kantor ini?" tanya Kinara penasaran.
"Emmm...anu....itu..itu tadi di suruh sama papah ngantar berkas." jawab nya gugup.
"Owh...tapi kak Kean ada di dalam kan?" tanya Kinara kembali.
"Ada...ada kok!" jawab nya tegas.
"Ya udah, Nara masuk dulu. Kakak hati-hati." ucap gadis itu kemudian berlalu. Earona mengelus dada nya kemudian pergi.
Sesampainya di ruang Kean, Kinara mendapati kakak nya sedang menyantap makan siang. Kinara merasa heran, ini adalah kali pertama ia melihat kakak nya makan di ruangan nya.
"Tumben?" ujar Kinara mengagetkan.
"Selalu seperti itu! masuk tanpa mengetuk pintu." seloroh Kean.
"Kakak kok tumben makan di kantor?" tanya gadis itu penasaran.
Kean sedikit gelabakan, "Kakak malas keluar. Jadi delivery aja." jawab nya membuat Kinara sedikit ragu dengan jawaban kakak nya.
"Tadi Kinara ketemu sama kak Ear." ucap nya membuat Kean tersedak. Kinara mengambil kan air minum untuk Kean. "Kakak ini seperti anak kecil! makan itu hati-hati." celoteh gadis itu.
"Ehem...ehem..." Kean memperbaiki suara nya. "Ear bilang apa?" tanya nya penasaran.
"Mengantar berkas." jawab Kinara membuat Kean membuang nafas lega.
Kinara menautkan ke dua alis nya saat melihat tingkah kakak nya yang sedikit mencurigakan. "Kakak ada hubungan dengan kak Ear?" tanya Kinara tiba-tiba membuat Kean menyemburkan makanan yang ada di dalam mulut nya. "Apa sih kak! jorok!" ujar Kinara merasa jijik.
"Nara! kau ini adik durhaka. Kakak lagi makan jangan bicara yang aneh-aneh." gerutu Kean.
"Aneh apa nya? itu kan pertanyaan biasa aja."
"Awas kamu ya, kakak kurangin uang jajan kamu mau?" ancam Kean.
"Ampun kak! hehe....ampun." rengek nya.
Kena kemudian melanjutkan makan nya dengan tenang. Tapi tidak dengan Kinara yang terus menatap curiga ke arah kakak nya.