NovelToon NovelToon
Rise Of The Rejected

Rise Of The Rejected

Status: sedang berlangsung
Genre:Akademi Sihir / Epik Petualangan / Fantasi / Balas Dendam
Popularitas:862
Nilai: 5
Nama Author: Siti Nuraida

Ardan Kael tumbuh di Akademi Aetherion — sekolah elit bagi para pengguna kekuatan elemental.
Tapi di usia 16 tahun, hasil ujiannya menunjukkan “nol energi.” Ia dicap Reject, dibuang dari akademi, dan diusir dari keluarganya sendiri.

Namun, pada malam ia hendak bunuh diri di tebing Aetherion, ia mendengar suara aneh dari bayangannya sendiri:

“Kau gagal bukan karena lemah... tapi karena kekuatanmu terlalu kuat untuk dunia ini.”

Suara itu membangkitkan sesuatu yang telah lama tersegel dalam dirinya — Void Energy, kekuatan kegelapan yang bisa menelan seluruh elemen.

Dari situ, Ardan bersumpah untuk kembali ke akademi, bukan sebagai murid...
Tapi sebagai mimpi buruk bagi semua orang yang pernah merendahkannya.

“Kalian menyebutku gagal? Baiklah. Aku akan menunjukkan arti kegagalan yang sebenarnya.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Nuraida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 – Ujian Elemen

Ujian Elemen adalah acara formal di Akademi Aetherion, bukan hanya ritual, tetapi pengakuan publik atas potensi setiap murid. Ini adalah momen yang paling dibenci dan paling ditakuti Ardan di masa lalu, karena di sinilah ia dicap Nol dan diasingkan.

Ujian itu diadakan di Aula Besar, di mana patung-patung Dewa Elemen berdiri tegak, memancarkan aura arogansi klan. Di tengah Aula, terletak sebuah alas obsidian, tempat bernaungnya Crystal of Origin—sebuah kristal raksasa yang transparan, mampu mendeteksi resonansi sihir primal pada setiap penyihir.

Grandmaster Solan Caelum memimpin upacara itu. Ia tampak lebih tua dan lebih tegang sejak pengungkapan silsilahnya. Matanya terus-menerus memindai kerumunan murid baru, mencari petunjuk tentang "bayangan" yang mengganggu tatanannya.

Murid-murid baru berbaris satu per satu. Mereka menyentuh Crystal of Origin, dan kristal itu akan menyala dalam warna elemen mereka: merah menyala untuk Api, biru tenang untuk Air, hijau subur untuk Tanah, dan putih murni untuk Cahaya.

Tibalah giliran Ardan.

Ia, sebagai Kael Umbren, adalah salah satu yang terakhir dalam barisan. Saat namanya dipanggil, udara di Aula Besar terasa menipis. Ardan bisa merasakan tatapan Solan, Rion, dan Lyra tertuju padanya.

“Ini adalah panggung kita, Ardan. Ini adalah saatnya mengolok-olok tatanan mereka sekali lagi,” bisik The Whisper, kini terdengar bersemangat.

Ardan melangkah maju. Ia berjalan dengan tenang, postur sedikit membungkuk yang ia latih masih dipertahankan. Liontin Void di lehernya terasa dingin, menyerap semua luapan energi liarnya.

Ia mencapai alas obsidian itu. Kristal of Origin berkilauan di depannya, menanti sentuhan.

Ini adalah benda yang sama yang menghancurkan hidupku, pikir Ardan, membiarkan kebencian yang sangat terkendali mengalir sesaat, hanya untuk membuatnya fokus.

Ia mengulurkan tangan. Bukan Ardan Kael si Reject yang menyentuhnya. Melainkan Umbra, sang Eternal Architect.

Ardan menyentuh permukaan Kristal.

Sejenak, tidak terjadi apa-apa. Kristal itu tetap transparan, tidak memancarkan warna. Para penonton bergumam.

Solan mencondongkan tubuh ke depan, matanya tajam. "Lagi? Murid Angin yang lain?"

Tiba-tiba, Kristal of Origin tidak lagi bersikap pasif.

Bukan warna elemental yang muncul. Sebuah garis hitam pekat, seperti tinta yang disuntikkan ke air, merambat cepat dari titik sentuhan Ardan ke seluruh kristal. Garis hitam itu disusul oleh getaran hebat.

Kristal of Origin, yang seharusnya tak bisa dihancurkan, mulai berderak dan mengeluarkan suara krak! yang memekakkan telinga. Retakan kecil menjalar, disinari oleh aura ungu redup—warna Void.

"Apa yang terjadi?!" teriak salah satu Dewan Elemen.

Crystal of Origin, artefak paling suci di Akademi, tidak hanya retak. Ia mulai memancarkan energi yang berlawanan dengan semua elemen, menciptakan vakum sihir di sekelilingnya.

Ardan cepat. Ia segera menarik tangannya, memutus kontak.

Begitu kontak terputus, Kristal of Origin, yang sudah retak parah, meledak menjadi ribuan keping kecil yang berasap. Debu kristal beterbangan di seluruh Aula, memicu sirene sihir di seluruh Akademi.

Seluruh Aula panik. Ini adalah bencana. Kristal of Origin telah dihancurkan.

Solan Caelum berdiri membeku, wajahnya pucat pasi, matanya membesar karena teror yang ia kenal.

"Void..." bisik Solan, nyaris tak terdengar.

Di tengah kekacauan, Lyra dan Rion bergegas maju. Lyra menggunakan Cahayanya untuk menyembuhkan murid-murid yang terluka oleh pecahan kristal.

Rion menatap Ardan, yang kini berdiri tenang, tangannya di samping.

"Kael Umbren!" teriak Solan, suaranya kembali menggelegar. "Apa yang kau lakukan?! Kau menghancurkan Inti Aetherion!"

Ardan menunduk, memainkan perannya. "Saya... saya tidak tahu, Grandmaster. Saya hanya menyentuhnya. Mungkin... saya benar-benar tidak punya elemen. Nol. Maafkan saya."

Tim keamanan Aetherion segera berkerumun di sekitar alas obsidian yang hancur. Mereka mengumpulkan kepingan kristal dan memasukkannya ke dalam wadah anti-sihir.

Elandra Morwyn, yang sengaja berdiri di barisan belakang untuk mengamati, tersenyum kecil. Sempurna. Bukan hanya kehancuran, tapi kebingungan total.

Ketika alarm mereda dan debu mengendap, Solan memaksa dirinya untuk tenang. Ia tidak bisa menuduh murid baru itu sebagai Umbra, karena tidak ada bukti. Umbra adalah monster gelap dengan kekuatan Void liar. Kael Umbren hanyalah murid pemalu yang menyebabkan artefak kuno meledak.

Solan memerintahkan tim Chronomancy untuk menganalisis sisa-sisa Crystal of Origin.

Beberapa jam kemudian, hasilnya keluar.

Rune di tablet:

Hasil Ujian Kael Umbren: TIDAK TERDETEKSI.

Tidak ada jejak Void. Tidak ada elemen. Hasil yang sama persis seperti yang didapatkan Ardan Kael tahun lalu.

Grandmaster Solan Caelum merobek dokumen itu karena frustrasi.

"Mustahil!" teriak Solan di ruang pribadinya.

"Seseorang yang menghancurkan Crystal of Origin tidak mungkin 'Tidak Terdeteksi'! Itu harusnya menghasilkan aura yang masif!"

Solan menoleh ke Kepala Keamanan. "Aku tidak peduli apa yang dikatakan hasil itu. Itu adalah Void. Energi itu telah berevolusi, ia menipu Kristal itu sendiri. Dia yang menghancurkan Rion! Aku yakin!"

"Grandmaster, kami tidak punya bukti untuk menahannya," kata Kepala Keamanan dengan hati-hati.

"Kalau begitu, carilah secara rahasia!" perintah Solan, matanya menyala-nyala. "Mulai penyelidikan rahasia terhadap Kael Umbren. Selidiki latar belakangnya, silsilahnya. Jangan biarkan dia sedetik pun tanpa pengawasan! Jangan sampai bocah itu tahu kita mencurigainya!"

Sementara itu, Lyra Edevane, yang membantu membersihkan Aula, menemukan sepotong kecil debu kristal yang masih memancarkan cahaya ungu redup. Ia menyembunyikannya di jubahnya.

Mengapa rasanya begitu... familier? Lyra memikirkan Ardan Kael dan Bayangan di Arena. Ia tidak lagi melihat Kael Umbren sebagai murid baru yang aneh. Ia melihatnya sebagai kepingan teka-teki.

Ardan (Kael Umbren) duduk sendirian di kamarnya yang baru. Liontin Void-nya bersinar, bergetar setelah menahan ledakan energi.

Ia telah berhasil. Ia telah menipu Crystal of Origin, memvalidasi identitas palsunya, dan yang paling penting: ia telah menciptakan kepanikan yang terorganisir di jantung musuhnya.

"Langkah selanjutnya," bisik Ardan pada dirinya sendiri, kini merasakan tawa The Whisper di dalam kepalanya. "Aku harus menemukan akses ke Ruang Inti."

1
azizan zizan
nah ini Nih sering kali kebanyakkan para pemula ingin membuat novel melakukan kesalahan yang boleh mencacatkan sesebuah karya perkataan2 di bab yang lepas di ulang kembali di bab baru.. jika para pemerhati yang menyinak tahu apa yang mereka cakap... novel sampah.. maaf Thor komentar aku ini kasar... kau perlu perhatiin yang itu.. jangan terlalu abal2 membuat sesebuah novel.. jika ingin orang menghargai sebuah karya yang kita buat kita perlu menghargai para pembaca juga itu baru adil...
azizan zizan
ku mampir Thor di novel mu... semoga mc meluluhlantahkan kekaisarannya sama rata dengan tanah usah pedulikan bai atau jahat di pukul rata...🤭🤭🤭🤭
maulida
mampir bentar biar GK lupa baca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!