[∆Larang meniru karya asli Wuna.Chanz∆] Berlian Gozhali, anak bungsu dari keluarga emas Gozhali gagal lolos ujian kerja di perusahaan, membuat dirinya di siksa dan di tindas oleh keluarganya, Tyno Gozhali, kepala keluarga Gozhali memutuskan untuk menjual Berlian ke seorang Boss Mafia paling berkuasa di negaranya, apakah nasibnya semakin buruk? atau baik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wuna.Chanz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bahaya
...Felix melihat semuanya, memerintahkan semua mafia untuk duduk....
..."Duduk, aku hanya mau ambil air", para mafia berbicara serentak....
..."Siap terima kasih Boss!", semuanya lalu duduk, termasuk Berlian, Felix kembali dengan teko air dan susu kotak besar, menaruh keduanya di meja, mengambil gelas wine Berlian, lalu memberikan gelas wine baru, Felix menuangkan air ke gelas wine, Berlian tersenyum, berbicara....
..."Terima kasih Boss", Felix balas tersenyum, setelah menuangkannya, Felix lanjut makan, Berlian minum air itu, lalu menaruh gelasnya, lanjut makan, Berlian merasa senang melihat para mafia makan dengan tenang, ada beberapa mafia yang bermain berebut makanan, Berlian tersenyum melihat itu, lalu lanjut fokus ke makanannya, setelah selesai makan, semuanya bersulang, lalu Berlian mengangkat gelasnya yang hanya seorang diri dengan gelas wine terisi air, para mafia tertawa dengan itu, Berlian terkejut lalu tertawa, berbicara dengan gugup....
..."Ehehe.. masih kurang umur buat wine, maaf ya semuanya, aku gak adil", para mafia menjawab....
..."Ahh santai aja!", ucap pria dengan geli....
..."Aduh! junior kita beneran junior, bocil, unyu, dan gemas ya teman teman?!", ucap pria yang sudah agak mabuk lucu....
..."Jangan khawatir, kita paham keadaan kamu kok junior", ucap wanita dengan tenang, Berlian tersenyum merasakan kehangatan itu, Felix agak mabuk tapi mengendalikan dirinya dengan profesional, Felix berbicara dalam hatinya....
...* Sialan.. aku ambil wine yang ternyata agak kuat, aku harus kendalikan diri ku, aku pasti bisa, aku gak mau menjadi pemimpin lemah *...
...Felix berdiri, para mafia langsung berdiri, Berlian ikut berdiri, dan berbicara serentak....
..."Terima kasih Boss! kami permisi!", Felix mengangguk, para mafia segera pergi, tapi ada yang mengambil beberapa makanan untuk di simpan, Berlian minum air, Felix merasakan kepalanya semakin pusing, Felix berbicara dengan sedikit lemas....
..."Iana...", Berlian terkejut, lalu menoleh, panik, Martin, Ruby, dan Kieran datang, Martin mabuk juga, Martin berbicara dengan mabuk....
..."Boss!... aku akan menyelamatkan kamu!", Ruby tertawa, Kieran hanya terkekeh, Berlian tertawa kecil melihat Martin yang ngawur, malah menyelamatkan kursi bukan Felix, Felix terkekeh, Kieran segera menghampiri Felix, lalu mau membantunya berjalan, tapi Felix mengelak perlahan, berbicara dengan suara sedikit mabuk....
..."Aku masih kuat kok Ran, makasih udah pengertian", Kieran mengangguk tapi tetap siaga untuk membantu Felix, Martin oleng, lalu Ruby segera menangkapnya, Ruby berbicara dengan geli....
..."Woy lah! sadar woy! itu bukan Boss! itu kursi!", Ruby tertawa, Berlian menghela nafas, bingung harus bantu gimana, Valentine datang dengan mabuk, bersandar ke punggungnya Felix, berbicara dengan mabuk....
..."Aduh Boss... tolong aku..", Felix mengelak lalu berbicara dengan sedikit kesal....
..."Alen, aku tau kamu akting", Valentine menghela nafas kesal, lalu menjauh, menjawab dengan tidak terima....
..."Huft.. kamu gak asik deh Boss", Valentine menoleh ke Berlian, tersenyum, Berlian tersenyum juga, Felix menarik lengan Berlian, berbicara dengan seolah-olah dirinya kuat, padahal hampir kehilangan kesadarannya karena mabuk....
..."Iana, ayo?", Berlian menoleh, bertanya balik....
..."Ayo apa Boss? kemana?", Felix tersenyum lembut, menjawab....
..."Kamu mau pulang?", Berlian melihat ke sekitar nya, melihat Ruby yang menggotong Martin, mereka berdua siap pulang, Kieran yang sudah siap pulang, begitu juga dengan Valentine dan Kieran, Berlian menatap ke Felix, lalu mengangguk, Felix mengangguk, berbicara lagi....
..."Aku antar", Berlian terkejut lalu menjawab....
..."Makasih Boss, tapi Boss kayaknya mabuk, jadi gak papa gak usah antar aku pulang, lagian perumahan aku deket sini kok", Felix menghela nafas, tau Berlian benar, Felix mendekat, dengan gerakan berbahaya untuk seseorang yang sedang mabuk, lalu Berlian mundur, Felix berbicara dengan intens tajam, dan tatapan tajam...
..."Kamu nolak aku?", Berlian berdebar-debar, berbicara pada hatinya sendiri....
...* A-Aduh! gimana nih?! Boss bisa kayak gini juga orangnya, ya? aku gak tau *...
...-Bersambung-...
