NovelToon NovelToon
VLINDERS

VLINDERS

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Era Kolonial / Balas Dendam / Nikah Kontrak
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Maria bereinkarnasi kembali setelah kematiannya yang tragis oleh tunangannya yang mengkhianati dirinya, dia dieksekusi di kamp konsentrasi milik Belanda.

Tragisnya tunangannya bekerjasama dengan sepupunya yang membuatnya mati sengsara.

Mampukah Maria membalaskan dendamnya ataukah dia sama tragisnya mati seperti sebelumnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23 KEJADIAN DI RUMAH MAKAN

Rexton yang mendengarkan pembicaraan Prinsen dan Haven ikut kesal lantaran mereka menjelek-jelekkan Maria padahal Maria sudah sangat baik kepada mereka.

Bagaimana bisa seorang tunangan lebih memilih berpihak pada selingkuhannya sedangkan Maria telah banyak membantunya.

Ibaratnya, Maria telah memberikan Prinsen suatu kehidupan layak tapi laki-laki itu tidak bersyukur sama sekali telah memiliki seorang tunangan sebaik dan secantik seperti Maria.

Rexton menarik nafas dalam-dalam, mencoba menahan emosinya yang akan meledak kesal.

"Cih, laki-laki tak tahu malu...", umpat Rexton.

"CLING... !" tiba-tiba segelas jenevar terhidang di meja serta sebuah buku daftar menu makanan turut diletakkan di meja.

Rexton tersentak lalu mendongakkan pandangannya, dan dia melihat pelayan Boris sudah berdiri di depannya.

"Dia lagi...", batinnya seraya meraih gelas berisi jenevar dari atas meja.

Pelayan Boris membawa sebotol jenevar dan berkata pada Rexton.

"Saya sudah membawakan daftar makanan untuk anda, silahkan memilihnya dan saya akan menunggu disini", ucapnya.

"Ini daftar menu makanannya...", ucap Rexton sembari membuka tiap lembar halaman buku daftar menu makanan yang ada di meja.

"Benar, ada banyak varian menu makanan baru yang dikeluarkan rumah makan ini termasuk menu brinta hingga muesli, kami juga menyediakan sari apel yang di petik langsung dari kebun apel", kata pelayan Boris.

"Aku ingin membungkusnya untuk dibawa pulang, ada kan menu hidangan seperti itu disini", kata Rexton.

"Ada, seperti lapis legit, kalian bisa membawanya pulang", sahut pelayan Boris.

"Lapis legit ? Aku belum mencobanya...", kata Rexton.

"Kue berbahan dasar kuning telur l, tepung, gula dan margarin ini memiliki cita rasa yang manis dengan tekstur yang lembut namun kokoh...", ucap pelayan Boris menerangkan.

Rexton hanya menyimak penjelasan pelayan Boris tentang spekoek dengan serius.

Pelayan Boris melanjutkan penjelasannya lagi.

"Adonan kue dipanggang dalam oven secara bertahap hingga membentuk lapisan-lapisan yang umumnya berjumlah 18 lapisan atau lebih, bisa disebut juga kue seribu lapis...", ucapnya lugas.

Pelayan Boris melirik hati-hati ke arah Rexton yang mendengarkan penjelasannya.

"Apa anda mau mencobanya dan membelinya dari rumah makan ini ?" tanyanya.

Rexton bereaksi cepat sembari menutup buku daftar menu makanan lalu menatap lurus ke arah pelayan Boris.

"Ya, aku pesan kue lapis legit untuk aku bawa pulang", sahutnya.

"Baik, satu kotak loyang atau 12 potong kue lapis ?" tanya pelayan Boris.

"Satu kotak loyang utuh dibawa pulang", sahut Rexton sembari mengembalikan buku daftar menu makanan kepada pelayan Boris.

"Siap, saya akan ambilkan pesanan anda dan tolong tunggu sebentar", ucap pelayan Boris.

"Jangan lupa sebotol jenevarnya, aku akan membawanya pulang beserta kue lapis legitnya", pinta Rexton.

"Siap...", sahut pelayan Boris sembari melirik pelan ke arah bintang yang ada dipundak Rexton.

Tiba-tiba dari arah meja Prinsen terdengar panggilan keras pada pelayan Boris.

"Tunggu, pelayan !" ucap Haven.

Pelayan Boris membalikkan badannya, menghadap ke arah meja makan milik Prinsen dan Haven duduk.

"Ya...", sahutnya singkat.

"Kemari lah !" pinta Haven.

"Baik...", ucap pelayan Boris sambil berjalan mendekat.

"Aku sedari tadi pesan makanan dan hampir lima belas menit belum ada yang datang ke meja kami, kapan ya kira-kira kami bisa segera menikmati pesanan kami", kata Haven.

"Mohon maaf, saya akan tanyakan hal ini pada koki yang memasak karena bukan saya yang melayani anda tadi", sahut pelayan Boris.

"Ya, tapi kau kan bisa menggantikannya jika pelayan lainnya repot", kata Prinsen menyela.

"Ya, benar, namun tetap saya tidak mengerti jika belum menanyakannya pada pelayan yang melayani kalian", kata pelayan Boris.

"Mana pelayan itu, biar aku tanya pada dia ? Panggilkan dia kemari !" pinta Prinsen.

"Tunggu sebentar, akan saya panggilkan rekan saya itu", kata pelayan Boris.

"Cepat lah !" perintah Prinsen sembari mengibaskan tangannya.

"Baik, akan saya panggilkan sesuai permintaan anda'', kata pelayan Boris.

"Jangan lama-lama, aku sudah menunggu lama sejak tadi disini !" kata Haven ketus.

"Ya...", jawab pelayan Boris.

Pelayan Boris hendak melangkah pergi tapi dia terjungkal jatuh, bersamaan itu pula terdengar suara gelak tawa dari Haven dan Prinsen dari meja mereka.

"Makanya kalau jalan lihat-lihat ! Dipakai matanya kalau jalan !" sindir Haven sembari tertawa.

"Aduh, betapa malangnya aku ?!" timpal Prinsen.

Seluruh perhatian pengunjung di rumah makan langsung tertuju pada pelayan Boris yang terjerembab jatuh di lantai rumah makan.

Mereka berganti menolehkan pandangan mereka pada Prinsen dan Haven yang tertawa tergelak-gelak.

Suara berbisik langsung terdengar dari para pengunjung rumah makan namun tidak ada seorangpun yang peduli pada mereka, dan berpura-pura mengalihkan perhatian mereka pada hidangan makanan masing-masing.

Rexton terdiam, dia hanya memandangi pelayan Boris yang berusaha bangun.

Sedetik kemudian, datang koki dari arah lain di ruangan rumah makan ini, dia berlari tergesa-gesa menghampiri pelayan Boris.

"Gaat het wel, Boris?" tanyanya prihatin.

"Ja, het gaat goed met mij", sahut pelayan Boris yang berdiri tegak.

"Wat is het ?" tanya koki.

"Er was een bestelfout, ze hadden al lang geleden besteld maar hun bestelling was nog niet aangekomen", sahut pelayan Boris.

"Die hen bedient ?" tanya koki.

"Ik weet het niet", sahut pelayan Boris.

Dari arah kejauhan, datang seorang laki-laki sedang berlarian ke arah mereka.

"Maaf, saya yang melayani mereka", kata laki-laki berambut keriting kecil-kecil itu.

"Apa kau sudah mencatat pesanan mereka sebab mereka menanyakan pesanannya ?" tanya koki.

"Maaf, sudah, koki. Saya sudah mencatat pesanan milik mereka, tapi hidangan makanan yang mereka pesan masih belum juga selesai karena termasuk hidangan istimewa", sahut pelayan itu.

"Oh, begitu, ya, baik, saya mengerti", kata koki Belanda sambil mengangguk tegas.

Koki berjalan menghampiri meja Prinsen dan Haven seraya menyapa ramah.

"Pardon...", ucapnya. "Kan ik je helpen ?"

"Yak, mana pesanan kami, kenapa sedari tadi belum selesai diantarkan ke meja kami ?" sahut Prinsen.

"Kalau boleh saya tahu, hidangan apa yang kalian berdua pesan, biar saya periksa kembali di dapur", kata koki.

"Dia yang tahu apa hidangan pesanan kami karena dia yang tadi melayani kami", tunjuk Prinsen kepada pelayan rumah makan berambut keriting kecil-kecil.

Pelayan itu langsung menundukkan pandangannya, terdiam ketakutan.

"Apa yang dia pesan tadi ?" tanya koki seraya memalingkan muka.

"Hollandse Biefstuk serta macaroni schotel, bitterbalen dan air sari apel", sahutnya dengan hati-hati.

"Rupanya hidangan kalian cukup bervariasi karena itu lah membutuhkan waktu lama untuk menyajikannya, wajar saja jika semua pesanan kalian belum terhidangkan", kata koki.

"Oh, jadi kami harus bagaimana sekarang ? Berapa lama kami harus menunggu disini lagi ?" tanya Prinsen.

"Sebentar lagi, hidangan akan tersaji di meja kalian, berharap menunggu sebentar", sahut koki sambil tersenyum ramah.

"Aku bisa bayar mahal, cepat lah karena kami sudah tidak sabaran lagi untuk mencicipinya", kata Prinsen seraya berkacak pinggang.

"Bukan masalah mahal tidaknya harga hidangan yang kalian pesan melainkan ketelitiannya dari kami memasaknya", kata koki.

"Walah, banyak alasan saja !" sahut Prinsen kesal. "Aku tidak peduli soal itu ! Cepat bawa saja kemari masakannya !"

Prinsen terus menghardik koki tanpa memperdulikan ekspresi wajah koki yang berubah suram.

"Kenapa masih diam disini ? Bawa saja masakan yang ada karena kami sudah sangat lapar !" kata Prinsen.

"Bersabarlah, jika kalian tidak menyukai pelayanan kami maka kalian bisa berpindah rumah makan !" kata koki.

Prinsen semakin murka, ditariknya kain kemeja koki hingga mendekat padanya.

"Berani menantangku, ya ! Mau cari mati !" gertak Prinsen sambil menatap tajam ke dalam kedua mata koki.

"Ti-tidak, saya tidak berani pada anda, meneer", sahut koki.

"Cepat sajikan segera makanannya ke meja kami kalau tidak maka pistol ini akan meledak di kepalamu, pecundang !" gertak Prinsen seraya menodongkan pistol ditangannya ke arah kepala koki rumah makan.

1
Dewi Anggya
enak donk bisa mnghilang setidaknya pas dlm keadaan mendesak atau Maria ingin menyelidiki sesuatu
Dewi Anggya
Maria bisa mnghilang karena cahaya itu...
Dewi Anggya
semoga kamu selamat Kliwon dn surooo 🤭 agak beraaaat tugasmuuu
Reny Rizky Aryati, SE.: terimakasih 👍👍👍👍👍
total 2 replies
Bianca Nadia
gua cinta ma lu thor
Bianca Nadia
keren sih👍
Bianca Nadia
gak tanggung tanggung nih saingannya perwira tinggi militer pulak dibanding empedu jobless kek prinsen gak sebanding
Bianca Nadia
kek dejavu gitu
Bianca Nadia
oh critanya nih tentang reinkarnasi
Kintamani Wee
💪
Reny Rizky Aryati, SE.: 💪💪💪💪💪💪
total 2 replies
Kintamani Wee
kek gimana ini
Dewi Anggya
Hiyaaaaaaat.....benturkan kepalanya prinsen Kedinding,ke meja,kelantai ,kemanapuuuun gk masalah Rexton 🤣✌🏻
Reny Rizky Aryati, SE.: 🤣😂🤣😂🤣😂🤣😂
total 2 replies
Dewi Anggya
prinsen ini arogan sekaliiiii....
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍👍mantap sekali....👍👍👍👍👍👍👍
total 2 replies
Dewi Anggya
thoor maaf klo saya komen terus yaa🙏🏻
Reny Rizky Aryati, SE.: terimakasih 👍👍👍👍👍👍🎂
total 2 replies
Dewi Anggya
tuhhh dengerin Rexton bahwa apa yg di bilang Maria itu benar ...bkn halusinasi 🤭
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍👍👍👍
total 2 replies
Kintamani Wee
wajar sih kalo dibilang durhaka kelewatan
Kintamani Wee
lah disentuh kamunya yang kabur mulu maria, gimana juga ketegasanmu sebagai bini
Kintamani Wee
lah rexton terjadi lah reaksi kimia rexton
Kintamani Wee
guys
Kintamani Wee
sedari main kejar kejaran mulu nih mereka kapan wik wik wiknya 😄
Kintamani Wee
nah kan, udah keputusanmu Maria kenapa bingung sekarang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!