NovelToon NovelToon
Mendadak Nikah : Jodohku Ternyata Seberang Rumah

Mendadak Nikah : Jodohku Ternyata Seberang Rumah

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cintapertama
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: F.A queen

Sagala terkejut bukan main saat tetangga depan rumah datang menemuinya dan memintanya untuk menikah dengan putri mereka secepatnya. Permintaan itu bukan tanpa alasan.

Sagala mendadak pusing. Pasalnya, putri tetangga depan rumah adalah bocil manja yang baru lulus SMA. Gadis cerewet yang sering mengganggunya.

Ikuti kisah mereka ya. Ketika abang adek jadi suami istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F.A queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kuch Baatein

Tak lama, Sagala keluar kamar, berjalan menghampiri Annisa. Berdiri tak jauh dari gadis itu.

"Nih," katanya seraya menyodorkan gantungan kunci boneka kelinci kecil. Ia membelinya bersamaan dengan boneka bee saat itu.

"Yeyy, makasih, Abang." Annisa menerimanya. Senyumnya merekah lebar berseri-seri.

Sagala duduk di samping Annisa. Menoleh menatap gadis itu. Gadis kecil yang berstatus sebagai istrinya. Istri? Ya, istri. Udah kayak mimpi siang bolong aja Sagala. Tiba-tiba nikah. Sama bocil manja luar biasa. Huff, Sagala menghela nafas rendah.

"Abang kenapa pilih boneka kelinci buatku?" Tanya Annisa sambil memperhatikan kelinci kecil di tangannya.

"Karena dia kayak kamu."

"Eh." Annisa menoleh, pandangan mata mereka bertemu. "Kok kayak aku?"

"Sama-sama suka lompat-lompat."

Annisa tersenyum lebar. "Hahahaa iya juga ya."

Sagala mengalihkan pandangan. Dia mengambil toples rempeyek dan membukanya. Baru hendak menyuap ke mulut, Annisa lebih dulu menginginkan rempeyek itu.

"Abang aku mau."

Sagala menoleh, kembali menatapnya. Tatapan mata yang membuat Annisa tersenyum. Dia berharap Sagala memberi rempeyek yang ada di tangannya langsung. Menyuapi dengan perhatian. Tapi ternyata tidak.

"Nih." Sagala menyerahkan setoples rempeyek pada Annisa.

"Tapi aku maunya yang dipegang Abang."

Yaelah, bocil piyik. Sagala menghela napas.

"Rasanya sama aja," ucapnya dan dengan sengaja segera memakan rempeyek yang ada di tangannya dalam sekali suap. Kriukk, Kriukk.

"Ish Abang pelit," gerutu Annisa manyun.

"Pelit dari mana? Kamu Abang kasih setoples lho."

"Tapi kan aku maunya yang ada di tangan Abang."

"Rasanya sama aja. Kamu tinggal ambil yang lain."

"Tapi aku maunya yang tadi."

"Udah masuk ke perut, kamu masih mau?"

"Ih Abang jorok. Ya enggaklah. Aku maunya tadi sebelum Abang makan."

Sagala mengulurkan tangan, mengambil rempeyek dari toples lalu memberikannya pada Annisa. Gadis itu terdiam sejenak, lalu tersenyum lebar sambil menerima peyek dari tangan Sagala. Meskipun nggak disuapin tapi ini lumayan dari tangan Abang.

Sagala menggeleng-geleng pelan. Gini kan kalau sama bocil. Makan rempeyek aja drama dulu. Padahal tinggal ambil aja, masih banyak di toples.

Sementara di sana. Di rumah Pak Suprap.

"Di mana Nisa, Bu?" Tanya Pak Suprap.

"Kayaknya di rumah Bude," jawab Bu Hanifah. "Sagala baru saja datang."

Pak Suprap menatap istrinya. "Berapa hari dia di kampung?"

"Nggak tahu," jawab Bu Hanifah. Mereka duduk berhadapan di ruang keluarga. "Bagaimana kalau nanti Sagala keberatan dengan permintaan kita, Pak?"

"Bapak lebih mikirin reaksi dan tanggapan orang tua Sagala."

Bu Yuni mengangguk mengerti. "Ya, Sagala sudah dewasa, Bude Yuni dan Pakde Karta pasti menginginkan seorang cucu. Tapi bagi kami, Annisa masih terlalu kecil untuk menjadi seorang ibu."

"Kita coba bicarakan dulu saja sama Sagala."

🌱🌱🌱

Setelah makan malam di rumah Sagala. Annisa pamit untuk pulang ke rumah meskipun enggan. Masih kangen Abang rasanya.

"Nisa pamit pulang, Bu, Pak." Katanya sambil salim pada Pak Karta, lalu Bu Yuni.

"Biar dianter Abang," ujar Bu Yuni. Beliau menatap Sagala yang tengah menyesap minumannya.

Annisa buru-buru menggeleng. "Abang pasti capek. Abang istirahat aja, aku pulang sendiri, tinggal cling sampai rumah deh," jawab Annisa.

Sagala meletakkan gelasnya. Ia menatap Annisa. "Tunggu Abang di depan. Abang ambil ponsel dulu."

Annisa mengangguk senang. Matanya berkedip-kedip lucu. "Iya." Dia melangkah ke depan. Duduk tenang di ruang tamu.

Bu Yuni menatap Sagala lembut. "Meskipun masih kecil, dia adalah istrimu, Gal. Jadi sayangi dia sebagaimana seorang suami menyayangi istrinya. Nanti lama-lama, kalian akan saling menyayangi. Rasa sayang yang lebih dari sekedar Abang dan Nisa kecil." Bu Yuni berkata rendah penuh kasih. Beliau ingin kebahagiaan untuk keduanya, bukan sekedar menikah mendadak karena terpaksa.

"Bawa senang saja gitu lho, Gal." Sahut Pak Karta. "Jangan tertekan gitu," lanjutnya.

"Cuma belum nyangka aja aku nikah sama Nisa." Sagala kembali menyesap minumannya.

Bu Yuni tersenyum lembut. "Takdir nggak ada yang tau ya, Gal. Nggak bisa ditebak." Beliau menepuk lengan putranya penuh kasih.

"Bukan lagi nggak bisa ditebak, Bu. Tapi mengejutkan," jawab Sagala.

Bu Yuni terkekeh. "Dah sana buruan keluar. Nisa nungguin kamu."

Sagala mengangguk dan beranjak dari duduknya.

"Malam ini, kalau mau nginap di sana, nggak apa-apa," ujar Pak Karta sebelum Sagala melangkah pergi. Pria itu membawa pandangan pada ayahnya. Baru terpikir jika ia harus tidur satu kamar dengan Annisa.

Belum. Belum boleh, dia belum siap. Mungkin Nisa juga belum siap. Sagala belum tau apakah pernikahan ini akan terus dilanjutkan atau dia akan melepaskan nantinya. Mungkin Annisa ingin kuliah dan meraih cita-citanya dulu.

"Jangan kunci pintu, aku pulang." Katanya.

Pak Karta dan Bu Yuni saling pandang tapi tidak memberikan komentar apapun.

Sagala jalan ke ruang tamu, langkahnya santai tapi matanya langsung tertuju pada sosok Annisa yang duduk di sofa. Dia menghampiri Annisa di sana.

"Ayo," panggilnya lembut sambil mengulurkan tangan. Gerakannya sederhana, kebiasaan lama yang sudah seperti refleks, sekadar menggandeng adiknya agar cepat beranjak.

Annisa mendongak. Tatapannya jatuh pada tangan itu, lalu bergeser ke wajah Sagala yang tenang lalu pada tangan itu lagi.

Tangan Abang … dulu sering menggandengnya, mengantarnya ke sekolah, menyeberang jalan, atau sekadar mengajak beli es krim. Tangan ini, dulu juga sering mengusap air matanya karena menangis saat jatuh, atau saat menangis saat tetangga mengatakan jika rambutnya mirip dora. Tapi sekarang, rasanya berbeda. Ada sesuatu yang bergetar halus di dadanya, membuat pipinya memanas tanpa sebab.

"Ck." Sagala mendecak kecil karena Annisa diam saja, ia membungkuk mengambil tangan Annisa lalu menggenggamnya. "Mau pulang nggak?" Tanyanya sambil menatap sekilas.

Tanpa menunggu jawaban, Sagala menarik Annisa pelan lalu membawanya keluar rumah. Sentuhan tangannya hangat dan mantap, membuat Annisa harus menunduk agar tak ketahuan senyumnya yang muncul begitu saja.

"Abang kenapa pulangnya naik taksi?" Tanya Annisa sambil berjalan di sampingnya.

"Biar cepet sampai," jawab Sagala santai. Dari ibu kota ia memang naik pesawat, lalu lanjut taksi sampai depan rumah.

"Biar cepet ketemu aku?" Tanya Annisa super pede. Menatap Sagala dengan senyum usil.

Sagala tertawa kecil, suaranya berat tapi hangat. “Iya, biar bisa cubit kamu,” katanya, langsung menjepit pipi Annisa dengan jarinya.

“Aw! Abang jahat!” seru Annisa sambil menepis tangannya, tapi wajahnya justru tersenyum lebar.

Langkah mereka berhenti di depan rumah Annisa.

"Assalamu'alaikum," ucap Sagala.

"Wa'alaimumussalam, Abang," jawab Annisa segera. Membuat Sagala menoleh menatapnya dan kemudian menyentil hidungnya.

"Kok kamu yang jawab."

"Ya nggak apa-apa. Kan rumah ini punyaku juga." Annisa nyengir lucu.

🌱🌱🌱

Terima kasih semuanya. Sayang kalian banyak-banyak.

1
Mmh dew
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Mmh dew
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
Mmh dew
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Mmh dew
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
V3𝓡𝓪𝓷𝓲𝓪
mantap, kuliah kedokteran euy... menyala Anissa buktikan kamu beda 😎
Mmh dew
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Mmh dew
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
Mmh dew
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Mmh dew
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
Taty Thoge
oh bang galaaaa....😍
Taty Thoge
Knp ya klo bang gala bilang nisa boleh jatuh cinta ma cowo lain..hati aku ga tenang..nyes aja pas bacanya🤭...lanjut thor
Nunuk Bunda Elma
tuh...uda dikodein bang
masak gak ngerti sich
Nunuk Bunda Elma
duh...bang
yg dimauin Nisa itu cuma dirimu
Nunuk Bunda Elma
virus cinta menuju bucin keknya 🤭🤭
Nunuk Bunda Elma
huwaseeekkkk 🤭
liez21🌸
hemmmm...jadi kaya kelinci imut🥰dan beruang kutub😁😁😁🥰💗💗💗💗
liez21🌸
cuanki kan ya Nis ya....😁😁😁😁sama aku juga dulu mikir...baso apaan itu😄😄😄dikira makanan korea😄😄😄
tau ach
suami terlihat sangat tampan itu ketika baru habis mandi, ketika bantu pekerjaan di rumah,dan yg paling terlihat tampan ketika baru gajian.
Jetri
makin cinta ga tuh si Nisa,,,
tau ach
keselek🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!