NovelToon NovelToon
Sang Penerus (Pendekar Naga Petir) 2

Sang Penerus (Pendekar Naga Petir) 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: kelana syair( BE)

perjuangan seorang pemuda untuk menjadi lebih kuat demi meneruskan wasiat seorang pendekar terdahulu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kelana syair( BE), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23 munculnya dua sosok

Malam pun semakin larut sudah hampir lewat tengah malam.Namun tanda-tanda kemunculan mahluk yang Barata tunggu masih belum juga kelihatan. Suara kodok dan jangkrik menambah suasana malam makin mencekam ditambah dengan lolongan anjing malam yang terdengar di kejauhan.

Desa Rejosari malam itu tidak ubahnya sebagai desa mati yang ditinggalkan oleh penduduknya. Kemunculan bulan merah membuat rasa panik ,takut dan kecemasan yang mendalam.Kemunculan dua mahluk yang menculik anak-anak mereka beberapa tahun silam masih tergambar jelas di benak setiap orang.

Barata yang berada di atap rumah masih berdiam diri dengan keadaan waspada.Para penjaga terlihat berkumpul di perapian menghangatkan tubuh mereka. Sementara di pinggir jalan lampu obor penerangan terlihat bergoyang-goyang diterpa semilirnya angin yang bertiup.

Naga Welang terbelalak karena tiba-tiba ia merasakan adanya pancaran tenaga besar yang menuju ke arahnya. "Kenapa bisa ada pancaran tenaga sekuat ini dari arah utara.Barata harus tahu akan hal ini. " gumam Naga Welang.

"Barata ada dua orang dari arah utara sedang menuju ke sini, keduanya para pendekar tingkat dewa tahap akhir. " ucap Naga welang memberi tahu.

Barata langsung terkejut bagai disengat kalajengking mendengar berita yang mengejutkan itu. "Apa mungkin mereka orang-orang yang pernah menggemparkan desa ini, Naga Welang? " tanya Barata dengan mulut bergetar.

"Bisa jadi Barata, sebaiknya tetap waspada dan berhati-hati. " pesan Naga Welang.

Tidak lama setelah itu tercium bau dupa menyengat menusuk hidung.Membuat para penjaga saling melempar pandang satu sama lain.

"Kalian mencium bau dupa ini?" tanya salah satu dari penjaga itu.

"Ya ini aneh kenapa tiba-tiba ada bau dupa setajam ini. " timbal temannya.

"Tuan apakah kau mencium bau dupa? " tanya penjaga tadi kepada Barata.

"Ya ,sepertinya kita akan kedatangan tamu yang dari tadi kita tunggu. " jawab Barata dari atas atap.

Wajah para penjaga seketika berubah pucat mendengar Barata berkata seperti itu.

"Celaka sepertinya dua mahluk itu mengincar anak kecil yang ada di rumah nona Ningrum. " ucap penjaga itu.

"Kalian semua sebaiknya cepat masuk kedalam ! " perintah Barata dengan suara keras.

Mereka semua bingung dengan perintah Barata, karena mereka dibayar untuk berjaga bukan untuk bersembunyi.

"Tapi tuan..

"Sudah turuti saja kata-kata ku, bilang saja pada nona kalian aku yang menyuruh kalian masuk ke dalam."potong Barata seakan tahu apa yang ada di benak mereka.

Setelah mendengar Barata berkata seperti itu para penjaga itu pun masuk tanpa ragu-ragu,karena sudah punya alasan jika Ningrum menegur mereka semua.

 Barata sedikit lega setelah para penjaga masuk kedalam,karena mereka tidak perlu mempertaruhkan nyawa pada lawan yang bukan kelas mereka.

"Aku ingin tahu dua orang seperti apa yang sedang menuju kemari itu. " Batin Barata dengan pandangan lurus ke depan seraya merapatkan tubuhnya pada atap rumah.

Dan tidak lama kemudian dua sosok bayangan pun muncul dari rimbunan pohon, kedua bayangan tersebut melesat cepat seperti hantu.Dalam sekejap saja mereka sudah berdiri di halaman depan rumah.Kedua orang yang baru datang tersebut mengedarkan pandangannya,mereka merasa heran melihat rumah besar tidak ada penjaganya satu pun.

Dari atap rumah Barata memperhatikan gerak-gerik dua sosok itu.Melihat dari tinggi badan mereka ia merasa tidak asing, seperti pernah melihat sebelumnya.

"Aku tidak yakin itu mereka. " gumam Barata teringat dengan Nyi sungguh dan Ki pasung dua orang yang berjuluk sepasang pendekar hantu haus darah.

"Ayo kita masuk, kita periksa rumah ini, " kata salah satu dari mereka.Yang merupakan suara seorang wanita tua.

Barata yang ada di atap langsung terperanjat begitu mendengar dan mengenali suara itu. "Tidak salah lagi itu suara Nyi Sanggup. " ucap Barata.Setelah yakin mereka adalah sepasang hantu haus darah Barata segera berkelebat turun mencegah mereka masuk.

"Berhenti Nyai sangguh dan Ki Pasung! " teriak Barata dari arah belakang.

Raut wajah dua sosok itu seketika berubah mendengar seseorang di belakangnya menyebut nama itu. Mereka berdua buru buru membalikkan badannya ingin tahu siapa orang yang berani lancang menganggunya.

Dengan bantuan obor yang ada di sekitar rumah itu, kedua sosok tersebut dapat melihat dengan jelas orang yang ada di hadapannya.

"Kau.... kau... kau adalah Barata Pemuda yang waktu itu, "ucap orang itu dengan suara terputus-putus yang tidak lain adalah Nyai Sangguh,ia tidak menduga akan bertemu dengan Barata secepat itu.

Tangan perempuan tua itu seketika mengepal kencang teringat dengan kejadian saat di reruntuhan. Amarahnya benar-benar berkobar dirinya dapat ditipu mentah-mentah oleh Barata.

"Kau harus membayar perbuatan mu yang kemarin Barata. Malam ini kau harus mampus di tangan ku" teriak Nyai Sangguh bersiap menyerang.

"Kalau kau takut, aku izinkan kau untuk membunuh diri mu sendiri Barata karena jelas-jelas kau bukan tandingan kami." Tambah Ki Pasung.

Barata tersenyum tipis mendengar ancaman mereka. "Tidak masalah kalau kalian ingin, menyelesaikan masalah yang kemarin. Tapi aku mau tahu dulu apa maksud kalian berdua malam-malam begini keluyuran di desa ini. Apa mungkin dua sosok yang beberapa tahun lalu membuat penduduk ketakutan itu adalah kalian? " tanya Barata.

"Hehehe... kalau benar ,kau mau apa Barata.Setiap ada bulan merah muncul kami akan selalu muncul untuk mencari anak-anak yang akan kami jadikan korban sesembahan.Dengan begitu kekuatan kami akan meningkat " ucap Nyai sangguh.

Barata menjadi tahu kalau ilmu yang dianut oleh kedua orang tua itu adalah ilmu sesat.

"Malam yang kemarin ,kalian mungkin bisa bertindak sesuka hati, tapi malam ini jangan kalian anggap sama seperti yang waktu itu" tegas Barata.

Kedua orang itu tertawa terbahak-bahak mendengar mulut besar dari pemuda yang ada di hadapannya.Mereka menganggap Barata sedang dalam ketakutan sehingga kata kata yang keluar dari mulutnya adalah ia gunakan untuk menutupi rasa takutnya di hadapan mereka.

"Seorang pendekar tingkat dewa tahap awal apa artinya apa gunanya di hadapan kami Barata." ucap Ki Pasung dengan meremehkan.

Pembicaraan Barata dengan Nyai Sangguh dan Ki Pasung terdengar jelas oleh orang-orang yang ada di dalam rumah. Ningrum dan para penjaganya baru tahu kalau dua mahluk yang pernah menjadi momok menakutkan di desa mereka adalah dua orang tua yang bernama Nyai Sangguh dan Ki Pasung.

Semua orang yang ada di dalam hanya bisa berharap semoga Barata dapat mengatasi kedua sosok itu. Karena selain Barata di desa Rejosari tidak ada orang lagi yang berilmu tinggi ,disebabkan orang-orang lebih memilih menjadi petani dari pada harus menjadi pendekar .

"Kau boleh berkata semau mu Ki Pasung,tapi aku tegaskan pada kalian.Jika nekad masuk aku akan mengadu jiwa dengan kalian. " ucap Barata dengan tegas dan tatapan tajam.

1
Ariel Yono
lanjutkan thord
Batsa Pamungkas Surya
setelah maraton 3 hari membaca season 1.. lanjut ke sini
mksh atas sajian ceritanya Thor
rio
lanjut
rio
lanjutkan
Ariel Yono
lanjutkan thord
Mukti Rasa
lanjutkan broo
Ariel Yono
lanjutkan
Ardiawan
Tessa Bharata
Ariel Yono
lanjutkan Barata
Ariel Yono
lanjutkan Barata
Salim Lim
bagus alurnya dan menarik ceritanya
Ariel Yono
maju terus thord
Batsa Pamungkas Surya
lanjutkan karyamu
prahara
mantap dan oke lah
Ronaldo vs Messi
up thord
Ronaldo vs Messi
lanjutkan
Ariel Yono
mantap
Ariel Yono
lanjutkan thord
Ariel Yono
lanjutkan up
Ariel Yono
mantap
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!