NovelToon NovelToon
Destined For U

Destined For U

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Murni
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: Net Profit

Mati-matian berusaha dan berakhir gagal membuat Deeva enggan membuka hati, tapi sang ibu malah menjodohkannya tepat dimana perasaannya sedang hancur. Diantara kemalangannya Deeva merasa sedikit beruntung karena ternyata calon suaminya menawarkan kerjasama yang saling menguntungkan.

"Anggap gue kakak dan lo bebas ngelakuin apa pun, sekalipun punya pacar, asal nggak ketahuan keluarga aja. Sebaliknya hal itu juga berlaku buat gue. Gimana adil kan?" Arshaka Rahardian.

"Adil, Kak. Aku setuju, setuju, setuju banget." Deeva Thalita Nabilah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Net Profit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alasan

Tepat satu menit sebelum alarm di ponselnya berbunyi Deeva sudah bangun. Tanpa beranjak ia menatap layar ponsel menunggu benda pipih itu berbunyi guna mematikan alarmnya. Selanjutnya ia membuka aplikasi biru berlogo huruf F, bukan untuk update status hanya sekedar melihat kenangan di tahun-tahun yang sudah berlalu.

“Tahun lalu tiap hari kayaknya nggak ada satu hari pun tanpa update foto Dirga.” Gumam Deeva seraya melihat kenangan setahun lalu saat dirinya jaga gerbang pagi-pagi bersama Dirga. Kala itu mereka masih kelas sepuluh, tapi demi mengejar Dirga, ia rela berangkat lebih awal dari siswa lain.

“Lupain! Lupain!” Deeva menekan tombol kembali ke beranda, emang dasar pagi-pagi yang tak indah, ia malah menemukan sorotan cerita Dirga yang didalamnya terdapat foto candid Lengkara. “Paling juga si Kara yang update nih pake akun Dirga.” Gerutunya kemudian.

Deeva menghela nafas panjang, “besok-besok nggak usah buka medsos lah, bikin nggak mood.” Ucapnya seraya mengeluarkan akun miliknya. Tak hanya dari aplikasi berlogo F, si aplikasi berlogo camera, burung biru, hingga logo nada pun ia log out.

“No medsos medsos lah bikin bad mood.” Deeva melempar ponselnya asal kemudian beranjak bangun untuk menjalankan rutinitas subuhnya.

Sekitar jam enam Deeva keluar dari kamar. Ia menuruni tangga dengan santai, bingung harus melakukan apa di rumah sebesar ini tapi sepi. Melewati dapur hanya ada Bi Sumi yang tengah menyiapkan sarapan. Pergi ke taman depan maupun belakang tapi tetap saja tak menemukan siapa pun kecuali tukang kebun yang tengah mengurus tanaman. Deeva kembali ke dalam rumah, tak ada pilihan tujuannya hanya dapur.

“Sarapan sekarang, Mba?” tawar Bi Sumi.

“Nggak, Bi. Nanti aja, aku nggak biasa makan pagi.” Jawab Deeva. Ia membuka lemari es dan meneguk air dingin dari sana.

“Masih pagi Mba, udah minum air dingin. Bibi bikinin susu hangat aja yah?”

Deeva menggeleng, “nggak usah, Bi. Aku udah biasa kayak gini kok. Kalo pagi cuma minum air putih dua gelas aja udah cukup. Nanti aku sarapan jam sembilan atau sepuluh.”

“Jam segitu sarapan apa makan siang, Mba? Bibi siapin aja yah, nanti kalo telat makan Mba Deeva bisa sakit.”

“Nggak Bi, udah biasa. Ini tuh namanya diet IF, aku emang sengaja ngatur pola makan.” Jelas Deeva. Semua ia lakukan demi Dirga, supaya badannya tetap ideal. Dulu, ia ingin tampil sempurna untuk lelaki itu sampe pola makan saja ia atur sedemikian rupa supaya tubuhnya yang tak tinggi tetap terlihat menarik. Tapi semuanya sia-sia, dan sialnya kebiasaan dietnya sudah mengakar membuatnya terbiasa mengatur pola makan.

“Ngomong-ngomong Kak Shaka kemana, Bi? Nggak keliatan. Apa hari minggu tetap kerja?” tanya Deeva.

“Mas Shaka kalo hari libur seperti ini yah olahraga, Mba. Lari pagi di taman depan, Mba Deeva mau nyusul? Tapi sebentar lagi juga pulang kayaknya, Mba. Biasanya jam tujuh pasti udah di rumah."

“Nggak, aku tunggu di rumah aja.” Jawab Deeva. “Eh ada si cantik.” Melihat kucing hitam berjalan di bawah meja, Deeva beranjak jongkok dan mengambil kucing itu.

“Si cantik ini kabur dari kandang apa sengaja di lepasin nih?”

“Kalo Mas Shaka di rumah emang sengaja di lepas, Mba. Si hitam ini namanya Kopoy Mba, bukan cantik.” Bi Sumi meletakan wadah berisi potongan ayam, kucing hitam itu langsung menyantapnya.

“Wih lapar dia, Bi.” Ucap Deeva. “Tapi kata Kak Shaka namanya cantik kok Bi.”

“Kopoy, Mba. Orang kucingnya jantan kok.” Jawab Bi Sumi. “Nah itu yang punya datang. Namanya Kopoy kan yah Mas kucingnya.” Tanya Bi Sumi pada lelaki yang berjalan menghampiri mereka sambil menyeka keringat di wajahnya dengan handuk kecil.

“Iya, Bi.” Jawab Shaka seraya mengelus kepala kucingnya. Ia lantas beranjak setelah kucingnya selesai makan, binatang itu pun mengikuti kemanapun langkahnya pergi.

Deeva pun ikut mengikutinya, “Kak lucu banget masa dia ngikutin Kakak.” Ucap Deeva seraya menunjuk si Kopoy yang kini berhenti tepat di samping Shaka yang tengah menuang air putih ke gelas. Ia lantas meneguknya hingga habis lalu melirik si Kopoy dan Deeva bergantian.

“Biasanya juga gitu. Terus lo ngapain ikut-ikutan ngikutin gue?”

“Bingung Kak, abisnya mau ngapain lagi. Mau minta tolong boleh?”

“Apa?”

“Besok kan aku masuk sekolah, aku nggak bawa seragam. Anterin beli seragam bisa?” tanya Deeva.

“Nggak bisa, beli online aja. Gue mau mandiin si Kopoy, jatah ke salon dia.” Jawab Shaka seraya menggendong kucingnya.

“Apa? Salon? Kucing nyalon?” Deeva begitu terkejut mendengar jawaban itu.

“Iya, dua minggu sekali jadwalnya.”

“Terus seragam aku gimana? Sekalian aja yah Kak anterin nyari seragam.” Deeva memohon. “Katanya apa pun boleh, masa minta temenin nyari seragam aja nggak mau. Gimana sih Kak Shaka ini? Katanya adek masa nggak mau? Saudara kan harus saling bantu, Kak.” Rengeknya.

Ck! Shaka sedikit merasa ketenangannya terganggu. “Ya udah gue temenin, tapi ke salon kucing dulu baru abis itu beli baju lo.”

“Iya, Kak.”

“Cepetan siap-siap, nggak pake lama. Abis sarapan kita langsung berangkat, kalo kesiangan suka antri.” Tegas Shaka.

“Siap, Kak.” Tak butuh waktu lama karena Deeva hanya perlu mengganti celana pendeknya dengan celana panjang.

Deeva duduk di meja makan tanpa menyentuh makanan sedikit pun, ia sibuk menoel-noel tubuh Kopoy yang sudah di masukan ke dalam tas kucing.

“Lo udah sarapan?” tanya Shaka.

“Mba Deeva sarapannya siang, Mas. jam Sembilan atau sepuluh katanya diet IF.” Bi sumi yang menjawab. Deeva mengacungkan jempol pada Bi Sumi.

“Awas aja kalo sampe pingsan ntar.” Ucap Shaka.

“Aman, Kak. Nggak bakal, udah biasa aku tuh.” Jawab Deeva.

 Selesai sarapan Shaka mengambil Kopoy dari dalam tas dan memberikan tas kosong itu pada Deeva. “Lo gendong buat ntar pulangnya.”

“Terus kucingnya gimana? Mau di pangku gitu Kak?” tanya Deeva seraya mengikuti Shaka keluar rumah.

“Kopoy di depan, lo dibelakang.” Shaka mengambil helm kecil dan memakaikannya pada si Kopoy. Deeva makin melongo melihatnya. Kok bisa ada helm kucing? Dia baru tau hari ini.

“Lo pake ini!” Shaka memberikan helm pada Deeva.

“Eh, iya Kak.” Jawabnya sedikit kaget, masih tak percaya akan adanya helm kucing. “Helm nya Kopoy lucu. Aku baru tau ada helm buat kucing.”

“Banyak kok, lo nya aja yang kurang gaul. Ini gue beli di luar negri.” Jawab Shaka.

“Oh, iya iya.” Deeva mengangguk paham meski aslinya masih tak habis fikir. Yang lebih membuat Deeva geleng-geleng kepala saat melihat kucing hitam itu nemplok di tangki bensin tepat di depan Shaka. “Astaga ninja 150 Fi buat boncengin kucing doang. Mana kucingnya dipakein helm pula.” Batin Deeva.

“Jadi ikut nggak? Kalo nggak gue tinggal nih.” Tanya Shaka.

“Iya ja ja di, Kak.” Jawabnya tergagap.

Tubuhnya yang tak tinggi membuat Deeva sedikit kesulitan menaiki motor sport itu.

“Pegangan!”

“Iya, Kak.” Jawab Deeva seraya memegang ujung jaket Shaka.

Shaka menarik tangan Deeva dan melingkarkannya ke perut, “pegangan yang bener ntar lo jatuh.”

“Perhatian banget Kak Shaka. Bener-bener berasa punya kakak beneran deh. Makasih yah, Kak.” Deeva memeluk erat Shaka.

“Hm.” Jawab Skaha singkat.

“Bocil si a lan erat banget meluknya, gue jadi nggak konsen.” Batin Shaka. Baru keluar komplek Shaka sudah mulai tak focus, tubuh Deeva yang menempel dengan punggungnya sungguh menganggu, apalagi saat melintasi polisi tidur yang sengaja di pasang warga supaya tak pengendara ngebut, membuat gumpalan kenyal itu begitu terasa menekannya. Akhirnya Shaka memilih putar balik ke rumah dan ganti menggunakan mobil saja.

“Kok putar balik, Kak?”

“Pake mobil aja, takut ujan.” Jawabnya sekenanya padahal hari begitu cerah.

“Kayaknya nggak ujan deh Kak, cerah.” Protes Deeva. “Pake motor aja Kak, enak. Bisa sat set biar nggak kena macet. Motor Kak Shaka keren juga aku seneng, jadi berasa tinggi loh jadinya aku duduk di belakang gini.”

“Nggak, naik mobil aja. Kasian Kopoy sempit, biasanya berdua sekarang bertiga. Kejepit dia di depan.” Shaka beralasan.

“Kalo gitu Kopoy masukin tas lagi aja, jadi nggak sempit kan.” Deeva memberi solusi.

“Nggak, nggak. Naik mobil aja, titik. Kalo protes nggak jadi gue anterin beli baju!” Tegas Shaka.

Kata Shaka kalian wajib like sama komen! kalo nggak dia minta aku buat nggak up dulu seminggu wkwkwk

1
Net Profit
pertama😙😙😙
sum mia
galau...galau... situlah Shaka....emang enak....

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia
sadar Shak.,..pikiiirrr....dan renungkan.... jangan hanya marah-marah mulu . dan selalu Deeva yang disalahin .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Erna Wati
alkhamdulillah up juga Thor nuhun
Linda Ayu Tong-Tong
aku pengen getok kepalanya shaka boleh gk thor..ahahah
Silvie Dpurple
lanjut park shakanya
💥💚 Sany ❤💕
Makanya jangan sok terzhalimi Shak, seakan-akan Deev itu beban buat kamu. Sekarang giliran Deev yang gak mau bergantung ma orang laen, kamu juga yang sewot. Maunya kamu apa Shak?.
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
ada yang bully
Rita
tuh peka knp tggu sdh sakit ma kecewa
Rita
diulang2 ma ditekankan ngga tuh kata REPOT
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
gak sengaja atau ada yg usil?
Rita
jleb ngga tuh
Rita
tdk segampang itu ferguso cewek klo msh dongkol jgn berharap cepet luluh
Rita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Rita
nah lho Shaka hbs kena ceramah kk mu skrg ceramah sindiran bocilmu😂😂😂😂
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
mubazir.
aisyah
mending ngomel ,,mencak mencak ya shak,dari pada ngambek🤭
Srie Handayantie
bingung kan kau Shaka , gak tenang dah hidup mu itu
Srie Handayantie
mantepp benerr , ddinya deeva bergantung padamu krna ucapan mu juga . tpi mungkin makin kesini deeva sadar dripada bikin ribet dan kena marah jadi membentingi diri sndiri supaya kuat
Vike Kusumaningrum 💜
Gpp nya cewek itu ribet Shaka, kmu g bisa diem aja. tapi emang susah sih nyari lelaki yang peka, padahal kita mah cuma butuh didengar, dimengerti trus mereka minta maaf, terlepas dari salah atau nggak minta maaf aja dulu, trus dipeluk, kalau udah tenang baru kasih penjelasan atau tanya kejelasannya, kalau ikutan emosi ya gini jadinya.


Aku ya gitu seperti Deeva, malah tahan diem berhari-hari. mending diam, g nguras emosi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!