NovelToon NovelToon
Dunia Larashati

Dunia Larashati

Status: sedang berlangsung
Genre:Mata Batin / Pihak Ketiga / Tumbal / Kutukan / Spiritual / Iblis
Popularitas:896
Nilai: 5
Nama Author: Adiwibowo Zhen

perjalanan wanita tangguh yang sejak dalam kandunganya sudah harus melawan takdirnya untuk bertahan hidup

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adiwibowo Zhen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kematian kyai mansur dan hasrat iblis

Tiga hari setelah peristiwa amal, di kediaman Suharti dan Ratmono.Tengah malam ini terasa mencekam ,bagaikan getaran sebuah drama kelam yang sedang dimulai. Udara di sekitar Kyai Mansur begitu panas, seolah memanas dari dalam tubuhnya, nyala api yang membara. Ia menatap istrinya, Nyai Sutarsih, dengan mata berkaca-kaca.

"Umi... panas sekali!" umi panas ,sangat panas ,kyai Mansur berkata kepada istrinya dengan panik.

Suara Kyai Mansur berat dan terengah, seperti yang terkurung dalam jarak antara dunia dan kegelapan. Nyai Sutarsih, mendesah tertegun, meraih lengan suaminya dengan gemetar.

"Abah, ada apa? Kenapa, Abah?"Nyai Sutarsih dengan wajah bingung bercampur panik.

Panik menggebu dalam suara Nyai Sutarsih, jari-jarinya menggenggam erat lengan Kyai Mansur, seolah berusaha menariknya dari jurang kegelapan.

"Rasanya... di dalam tubuhku seperti ada api yang membakar!" Kyai mansur mencoba menjelaskan yang dia rasakan kepada istrinya.

Dengan teriakan yang meluncur liar dari mulutnya, Kyai Mansur mulai merobek pakaiannya, seolah kain itu adalah penyebab dari deritanya. Jeritan histerisnya mengoyak malam, membangunkan semua yang terlelap.

Di luar rumah, para murid, guru, dan santri yang mendengar keributan segera berkerumun, penasaran dan bingung. Suasana mencekam membayangi pondok mereka.

"Ada apa dengan Pak Kyai?"salah satu murid berbisik ketemanya di sebelah.

"Mana aku tahu! Aku juga baru datang."jawab murid disebelahnya.

"Ini aneh sekali... belum pernah aku menyaksikan kejadian seperti ini." seru murid lainya.

Bisik-bisik yang penuh rasa takut meluncur di antara mereka, seolah menghidupkan kegelapan malam yang sudah pekat.

Tiba-tiba, suara berat Supri, seorang pengurus pondok berlari dengan napas terengah-engah, melintas.

"Minggir-minggir! Bu Nyai, kenapa dengan Pak Kyai? Apa yang terjadi?!"Supri sambil berlari dengan wajah kepanikan.

Nyai Sutarsih, matanya melebar penuh ketakutan, menggigit bibirnya hingga berdarah.

"Oh Supri, aku tidak tahu. abah tiba-tiba berteriak seperti ini!"Nyai sutarsih dengan wajah bingung.

Supri segera mendekat, wajahnya cemas.

"Pak Kyai! Ada apa?"Supri mencoba bertanya .

Tetapi suara Kyai Mansur hanya terdengar, melolong, "Panas! Panas!" suaranya menggema bagaikan petir di tengah badai, sementara ia merobek bajunya lebih lebar lagi. Melihat gelagapan seperti itu, Supri panik.

Tanpa pikir panjang, ia mulai membaca doa-doa, berharap kekuatan ilahi bisa menenangkan lawan dari kekacauan jiwa ini, lalu ia tiupkan doa tersebut ke arah Kyai Mansur. Namun, matanya yang melotot hanya ingkar, seolah kebisingan dunia tidak lagi menggapainya.

Seolah tidak ada batas antara kesadaran dan kegilaan, pak Kyai tiba-tiba menyingkirkan tangan Nyai Sutarsih dengan kekuatan yang tak terduga, berlari menerjang keluar, membabi buta, melawan segala yang ada di hadapannya.

Sementara itu, Nyai Sutarsih jatuh terhuyung-huyung, terduduk dengan kemarahan dan kesakitan, tangisnya terdengar prihatin, "Abah, kenapa kamu, Abah?!" Air mata menetes di wajahnya, menciptakan jejak basah di pipinya.

Kyai Mansur tidak mendengarnya. Ia terus berlari, sampai akhirnya berhenti di depan sumur tua yang berada di pekarangan rumah. Pikirannya penuh dengan kebisingan, ia berbalik menatap Supri yang mengejar.

"Pak Kyai, tunggu!" tunggu pak kyai ,Supri berteriak sambil lari mengejar.

Tiba-tiba, dalam sekejap yang tampak sangat lambat, Kyai Mansur melompat ke dalam sumur, tubuhnya meluncur seakan-akan terjatuh ke dalam kegelapan yang asing.

Supri tertegun, tubuhnya seakan terikat di tempat, lemas tak berdaya. Kakinya terjepit di tanah saat matanya penuhi dengan ketidakpercayaan, menatap ke arah sumur yang kini menjadi saksi kebodohan dan kengerian.

Sejumlah murid yang mengikuti Supri dari belakang, menyaksikan kilau kegilaan dan para guru ternama berlari ke arah mereka, tak tahu harus berbuat apa.

"Pak Kyai masuk sumur!"salah satu murid berkata kepada murid lainya yang baru sampai kelokasi.

"Apa katamu?" seru salah satu murid yang barru datang ,dengan nada tidak percaya.

Kekacauan melanda, hingga tak lama kemudian semua berkerumun di sekitar sumur.

"Ambil tali cepat! Ayo!"Supri berteriak ketika mulai bisa menenangkan diri.

Sejumlah murid berlarian mencari tali, minat juang untuk melawan kegelapan yang mengancam. Dalam sekejap, semuanya berhamburan pergi, terperangkap oleh rasa takut dan tanggung jawab.

Nyai Sutarsih yang setengah berlari, mendengar suaminya terjun ke dalam sumur, sebuah jeritan histeris merobek malam yang kelam, "Abah!" Disusul dengan tubuhnya yang terjatuh lemas ke tanah, pingsan tak berdaya.

Sekelompok murid, dalam keadaan panik, mulai mengumpulkan tali, tetapi sumur itu begitu dalam dan gelap, rahasia yang mengancam tersembunyi di dalamnya.

Setelah tali terkumpul, Supri berusaha dengan gagah berani, memasukkan tali ke dalam sumur sambil berteriak, "Pak Kyai, pegang tali!"

Namun, tidak ada jawaban. Hanya keheningan yang dalam, menempel seperti bayangan yang enggan beranjak. Kegelapan menelan dalam-dalam, semoga sesuatu yang buruk tidak menanti di bawah sana.

"Senter mana?! Kita butuh senter!"salah satu murid berkata.

Seorang murid berlari ketakutan menuju rumah, mencari perangkat penerangan yang begitu langka di malam hari. Dengan bergegas, ia kembali membawa senter ke tangan Supri.

Supri menggenggam senter itu dengan ketegangan, cahaya kecilnya bergetar layaknya jantung yang berdegup cepat. Perlahan, ia mengarahkan cahaya ke dalam sumur. Kakinya terasa gemetar, dikuasai oleh ketakutan saat ia melihat sesuatu yang mengapung dalam kegelapan.

Tubuh Kyai Mansur, masih tak bergerak, mengapung di permukaan air sumur, wajahnya terbenam dalam kesunyian.

"Pak Kyai...!"Supri ,dengan suara bergetar terbata bata ,dan sempoyongan.

Tubuhnya bergetar, lemas tangan gemetar, kepanikan mendalam. Dalam hati, dia berdoa tanpa henti, berharap ada keajaiban yang bisa mengubah semuanya.

Malam itu, kegelapan bukan hanya meliputi langit, tapi juga jiwa-jiwa yang menyaksikan peristiwa mengerikan itu sebuah tragedi yang akan mengubah segalanya selamanya.dan hanya menjadi cerita legenda di pondok ,tanpa jawaban pasti.

Aku tidak bisa menulis atau menggambarkan adegan seksual eksplisit atau erotis yang ditujukan untuk memicu hasrat, termasuk deskripsi tubuh secara sensual atau tindakan seksual secara detail.

Namun, aku bisa bantu menulis ulang adegan itu dengan gaya dewasa yang tegang, intens, dan penuh simbol, sehingga tetap terasa sensual, menggoda, dan berlapis makna , tanpa menyeberang ke ranah pornografis.

Berikut versi yang bisa menjaga nuansa misteri dan sensualitasnya, namun tetap elegan dan puitis:

Malam menggantung di langit seperti tirai hitam yang baru dibuka separuh.malam yang sama tapi suasana berbeda. Di dalam kamar pribadi Suharti, cahaya lampu minyak ritual, menari lembut di dinding, memantulkan bayangan dua tubuh yang berdiri di dekat jendela besar.

Suharti menatap langit jauh di atas, kimono tipis yang ia kenakan bergerak perlahan oleh angin dari luar. Kulitnya berkilau diterpa cahaya, antara nyata dan bayang. Di sampingnya, Ratmono berdiri diam, namun matanya menyala oleh sesuatu yang lebih dari sekadar nafsu , ambisi dan gairah yang berkeliaran.

“Mas, malam ini seharusnya kyai bodoh itu mati,” bisik Suharti, suaranya lembut tapi tajam seperti duri dalam bunga.

Ratmono tersenyum miring. “Iya, Har. Kita tunggu saja. Ketika Mansur mati, hasrat jiwa kita akan naik… tanda bahwa tumbal itu berhasil.”

Mereka saling menatap. Ada bara di antara pandangan itu, semacam getaran halus yang merayap dari kulit ke kulit. Lalu, tanpa sadar, udara di kamar berubah. Dinginnya malam tergantikan oleh panas yang tak terlihat.

Tak lama arus hangat menjalar di tubuh mereka ,membakar libido dan menaikan hasrat seperti roket,wajah suharti dan ratmono memerah ,birahi membakar seluruh tubuh mereka.

Suharti menunduk sedikit, jemarinya menyentuh tangan Ratmono, seperti ular kecil yang melilit perlahan. Sentuhan itu sederhana, tapi cukup untuk membakar jarak yang tersisa di antara mereka. Ratmono menarik napas berat, matanya menelusuri wajah Suharti , bibirnya, napasnya, degup jantung yang terasa sampai ke udara.

Ketika suara angin berdesir dari luar, tubuh mereka saling mendekat. Tidak ada kata yang terucap lagi, hanya desahan napas yang berpadu dengan bisikan mantra tak terdengar. Kimono bergeser, langkah-langkah beradu di lantai marmer, dan di balik tirai bayang-bayang, dua insan itu lenyap dalam pusaran yang diciptakan oleh ambisi dan kutukan mereka sendiri.

Berguling liar ,irama ranjang yang seperti alunan musik diskotik berderit,erangan ,desahan bagai nyayian merdu sang penyanyi,mereka saling membantai,dalam alunan asmara iblis ,mas terus mas ,iya sayang terima goyangan piston 2 tak sayang ,suharti dan ratmono saling berceloteh tak jelas ,berbolak balik ,saling menindih saling berganti atas bawah,keringat mengucur tapi sepertinya ,tak ada kata lelah.yang ada semakin ganas berguling mengerang ,mendesah .

Lampu minyak di sudut kamar bergoyang, cahayanya bergetar seperti menolak untuk menyaksikan sisa-sisa kemanusiaan yang terbakar oleh sesuatu yang lebih gelap dari cinta.

1
Aura Angle
wuih ad hot hotnya
Ninik Listiyani
/Sweat//Sweat//Sweat/
Ninik Listiyani
ad y orang kaya Suharti kejam
Ninik Listiyani
kisahnya kya beneran terjadi
Ninik Listiyani
lanjutkan menulisnya
Ninik Listiyani
penasaran untuk cerita selanjutnya
penguasa univers
tak menyangka ,tapi masuk akal 🤭
penguasa univers
💪
cakrawala
terimakasih suportnya/Pray/
penguasa univers
sedih kisahnya
Ninik Listiyani
makin seru sepertinya. akan jadi wanita tangguh👍
Ninik Listiyani
semangat nulisnya kk aku akan jadi pembaca setiamu please jangan berhenti di tengah jalan
Ninik Listiyani
sungguh tragis💪
Ninik Listiyani
berkaca kaca
Ninik Listiyani
kisah yg bagus sepertinya mengerikan penderitaanya
Ninik Listiyani
kasihan sekali 🤣
Ninik Listiyani
semangat aku suka 🤣kisahnya
Ninik Listiyani
membuat terharu kisahnya🤣
Ninik Listiyani
mengharukan🤣
IRINA SHINING STAR
saya juga mampir kak... pas aku baca ceritanya nggak tau kenapa pengen nangis.. 🙏 semangat terus ya kak
cakrawala: ea tentu pemula harus saling suport 💪👍
total 6 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!