NovelToon NovelToon
Rahasia Istri Pengganti

Rahasia Istri Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Ibu Pengganti
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: ummi asya

Awalnya Erina Jasmin di tuduh mencuri dompet milik pelanggan di kafe di mana dia bekerja. Dia di laporkan oleh manajer kafe dan di pecat oleh atasannya. Erina kesal karena di tuduh mencuri dompet milik pelanggan yang ternyata Erika Gladys perempuan pemilik dompet itu.

Alih-alih tidak di laporkan pada polisi, Erina di tawari sebuah kesepakatan untuk menjadi istri pengganti seorang kaya. Dia awalnya menolak, tapi karena Erika Gladys menawarkan uang banyak untuk membantunya membiayai ibunya dalam pengobatan di rumah sakit.

Karena wajah Erina Jasmin dan Erika Gladys sangatlah mirip bagai di pinang di belah dua. Maka misi yang di tugaskan Erika pada Erina pun di jalankan, menjadi seorang istri dari Kenzio Pahlevi Abraham. Lalu, apa intrik masalah yang akan di hadapi oleh Erina setelah menjadi istri pengganti Erika yang hidupnya memang untuk bersenang-senang saja dengan beberapa selingkuhannya.

Dan apakah Erina dan Erika sebenarnya saudara kembar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummi asya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

05. Menemui Erika

Erina sangat cemas dengan keadaan ibunya, dia beberapa kali terisak tapi di tenangkan oleh pamannya Erdi. Dia sangat takut kalau ibunya benar-benar pergi, bagaimana dengan hidupnya jika ibunya pergi meninggalkannya. Sedangkan dia sendiri tidak tahu kemana ayahnya berada.

"Kamu harus tenang Erina, ibumu pasti baik-baik saja," ucap pamannya.

"Aku takut mang, ibu pingsan dan sebelumya tidak pernah seperti ini," kata Erina di sela tangisnya.

"Jangan cemas, sekarang sedang di tangani oleh dokter. Kita tunggu apa kata dokter nanti," kata Erdi lagi masih menenangkan keponakannya.

Erina mengangguk, dia mengusap air matanya yang sejak tadi mengalir di pipinya. Beberapa menit dokter sudah menangani ibunya belum juga keluar dari ruangan khusus pasien darurat. Tapi tak lama akhirnya dokter keluar dan menemui Erina serta pamannya.

"Bagaimana keadaan ibu saya dokter?" tanya Erina tidak sabar ingin mengetahui keadaan ibunya.

"Penyakitnya sudah menyebar, sebaiknya secepatnya di operasi. Perutnya itu sudah mulai besar dan banyak sekali tumbuh di sana tumornya," ucap dokter.

Mulut Erina menganga, tapi di tutupi dengan kedua tangannya. Dia benar-benar syok mendengar pernyataan dokter tersebut. Dia bingung harus bagaimana, sedangkan keadaannya sangat tidak mampu untuk membiayai operasi ibunya.

"Apa tidak bisa menunggu satu bulan lagi dokter? Saya akan usahakan untuk mendapatkan uang buat operasi kakak saya," ucap Erdi membuat Erina kaget.

"Penyebaran tumor itu sangat cepat, satu kali di operasi satu tahun lalu tidak bisa mencegah tumbuhnya tumor yang lain. Karena memang tumor ganas, jadi harus segera di operasi. Bisa jadi jika satu bulan di operasinya, tentunya entah berapa lagi yang akan tumbuh," ucap dokter.

Erina memejamkan matanya, dia sangat bingung harus mencari uang kemana untuk biaya operasi ibunya itu. Erdi juga ikut bingung, setelah berbincang dengan dokter sebentar mereka pun duduk di ruang tunggu.

"Mamang akan cari pinjaman untuk biaya operasi ibumu, Erina," ucap Erdi.

"Tapi istri mamang bagaimana? Aku takut mamang di marahi sama bi Santi," ucap Erina.

"Mamang cari pinjaman atas namamu, nanti kamu yang bayar. Tapi mamang juga ikut andil bayar semampunya, bagaimana?"

"Tapi mau pinjam kemana? Uang operasinya kan banyak sekali mang," tanya Erina.

"Makanya mamang minta waktu satu bulan sama dokter agar bisa cari pinjaman, minimal satu Minggu."

Erina menarik napas panjang, dia masih bingung harus cari pinjaman kemana. Sedangkan biaya operasi itu tidak main-main banyaknya.

Tiba-tiba dia teringat akan kartu nama yang di berikan Erika. Di ambilnya tasnya dan merogoh isinya, mengambil kartu nama yang di maksud. Setelah dapat dia berdiri, memandangi kartu nama di tangannya. Ada rasa keinginan untuk menghubungi perempuan itu, karena dia ingat akan ucapan Erika yang akan memberinya imbalan jika dirinya mau melakukan apa yang di inginkannya.

Beberapa menit dia berpikir menimbang apakah menerima tawaran Erika atau tidak, imbalannya sangat menggiurkan. Membantu ibunya operasi.

"Apa aku hubungi dia saja ya? Kupikir perempuan itu akan mau tawar menawar denganku masalah ini," gumam Erina.

Setelah lama berpikir, berbarengan dengan dokter yang memberitahu kalau ibunya sudah sadar. Erina dan pamannya lega setelah ibunya itu sudah sadar.

"Tolong beri keputusan secepatnya, jika sudah dapat keputusan dan keuangannya segera hubungi bagian administrasi agar bisa di buatkan jadwal untuk operasi ibu anda," ucap dokter.

"Baik dokter."

Setelah berbincang sebentar, Erina pun masuk ke dalam ruang ICU di mana sebelumnya memang harus di masukkan ke dalam ICU agar langsung di tangani.

_

Setelah berpikir keras dan menghubungi Erika, kini Erina sedang duduk di restoran di sebuah hotel bintang empat di kota itu. Cukup mewah ternyata di mana Erika menginap, Erina menunggu Erika keluar dari kamarnya.

Ia menunggu cukup lama, lima belas menit. Hatinya gelisah sebenarnya karena harus meninggalkan ibunya di rumah sakit dengan pamannya. Tapi tak lama Erika muncul dengan penampilan yang cukup mencolok.

Tubuh ramping dan penampilan yang tampak terbuka membuat orang-orang di restoran itu menatapnya lama. Erina hanya senyum segaris ketika Erika berdiri di depannya dengan senyum penuh kesenangan tentunya.

"Apa kabar Erina? Apa kamu mau bernegosiasi denganku?" tanya Erika dengan senyum lebarnya.

"Bukankah anda yang menawarkannya padaku?" Erina balik bertanya.

"Benar, tentunya kamu juga sepertinya sedang membutuhkan uang banyak kan?" tanya Erika sambil duduk di depan Erina.

Gadis itu diam saja, bukan harus menjelaskan kenapa dia mau bertemu dengan Erika. Sebab perempuan itu tahu apa maksud kedatangannya menemuinya di restoran hotel.

"Bagaimana? Apa kamu menerima tawaranku itu?" tanya Erika masih dengan senyum lebarnya.

"Menurut anda?"

"Hahah! Benar sekali, baiklah. Ayo kita buat kesepakatan lebih dulu."

Erika berdiri dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman, pandangannya ke depan pada Erina yang masih duduk di kursinya. Erina hanya memandangi tangan Erika, tapi kemudian dia berdiri lalu menyalami tangan Erika.

"Baik. Kita buat kesepakatan."

_

_

*****

1
Husein
😀 kisah yg rumit...
bagaimana kl mereka jatuh hati...
sampai kapan bs menghindar dr hubungan suami istri?
Sazmah Maa
lanjut
Husein
aku bukan istrimu yg sesungguhnya... 🤭
Husein
apakah itu Ken?
ato Nadia?
puspa Sari
lanjut..👍👍👍
puspa Sari
🤣🤣🤣🤭😄😄
Laila Isabella
di tunggu update nya thor
puspa Sari
lanjut kan 👍👍👍👍
puspa Sari
lanjut👍👍👍👍
mama yogi
sedikit setiap bab nya 🤭🤭, semoga ga panjang episode nya😂
puspa Sari
di tunggu Ken jantuh cinta kebaran istrinya
puspa Sari
lanjut makin penasaran ceritanya...
Laila Isabella
permulaan bab yg menyenangkn..d tunggu update nya lagi author..
Laila Isabella
kembaran kah mereka??..masih tertanya2..🤭
Husein
kak up nya baanyakin dong 🙏🤗🤗🤗
Husein: eh ummi🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!