NovelToon NovelToon
Cinta Yang Terluka

Cinta Yang Terluka

Status: sedang berlangsung
Genre:Pihak Ketiga
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: Isshabell

Antonio Budi santoso adalah seorang CEO di sebuah perusahaan, dia berusia sekitar tiga puluh lima tahunan dan dia bertemu dengan seorang gadis yang sederhana dan menawan dalam pandangannya, gadis itu bernama Larasati yang akhirnya membuatnya jatuh cinta dan menikah tetapi rumah tangga yang mereka jalani tidak seindah yang mereka bayangkan.
Keretakan mulai terjadi karena Anton di ketahui pernah tidur dengan Mira sahabat Larasati yang bekerja di perusahaan Anton.
Namun Anton mengelak dengan mengatakan kalau dirinya di jebak malam itu
dan dia tidak mau kalau Larasati menceraikan dirinya hanya karena kesalahan satu malam itu.
Dan dengan berbagai cara Anton berusaha untuk mempertahankan penikahannya dengan Larasati meski Larasati bersikukuh untuk berpisah darinya.
yuk simak kelanjutannya hanya di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isshabell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 23

Tak berselang lama mobil Antonio pun sudah tiba di depan rumah Laras.

Antonio menghentikan mobilnya dan Laras pun hendak keluar dari mobil Antonio tapi tiba-tiba Antonio berkata pada Laras.

"Laras, maafkan aku kalau aku terlalu lancang untuk menyatakan perasaan aku pada mu," Antonio menatap Laras sedikit sungkan.

Laras merasa pak Antonio tidak salah tidak ada yang melarang untuk jatuh cinta dengan siapapun.

"Tidak apa-apa pak," jawab Laras.

Kemudian seperti biasa Antonio membukakan pintu mobil untuk Laras dan Laras pun keluar dari mobil itu.

Antonio mengantarkan Laras sampai di pintu rumahnya dan di depan pintu Bu Weni sudah menunggu Laras.

"Bu saya pamit pulang," ujar Antonio pada ibunya Laras.

" iya nak Antonio, hati-hati di jalan," ucap Bu Weni.

Antonio menganggukkan kepalanya pelan pada Bu Weni.

"Laras aku pulang dulu ya," kata Antonio pada Laras.

"Iya pak, hati-hati di jalan," ucap Laras pada Antonio.

Antonio mengangguk dan tersenyum ia merasa sangat senang dengan ucapan Laras barusan.

Kemudian dia pun pergi meninggalkan rumah Laras melaju di jalanan yang sepi karena malam mulai larut.

"Ayo masuk," ajak Bu Weni pada Laras yang masih mematung di ambang pintu setelah kepergian Antonio.

"Iya Bu," jawab Laras.

Kemudian Laras dan Bu Weni pun masuk ke dalam rumah.

Laras berjalan masuk ke dalam kamarnya dan Bu Weni pun berjalan menuju ke kamarnya.

Laras membuka high heels nya dan meletakkannya di sudut ruangan di bawah meja riasnya.

Kemudian dia melepaskan gaun yang di pakainya saat jamuan makan malam tadi, ia berganti pakaian piyama.

Setelah membersihkan diri dan wajahnya Laras kemudian membaringkan tubuhnya di atas tempat tidurnya.

Matanya menerawang ke atas ke langit-langit kamarnya dan dia mengingat-ingat kembali kata-kata pak Antonio yang mengungkapkan perasaan cintanya padanya tadi.

Laras menghela nafas dalam-dalam dan ingatannya kembali ke masa lalu di mana Edo masih menjadi pacarnya.

Hari-hari indah pernah ia lalui bersama Edo, ketika itu mereka masih berseragam SMA, tiap pulang sekolah Edo dan Laras selalu pulang bersama naik angkot dan di dalam angkot itu mereka seringkali bercerita banyak tentang sekolah, tentang teman-teman mereka dan semua tentang kejadian di sekolah yang mereka alami saat itu.

Mata Laras berkaca-kaca, wajah Edo kembali melintas di benaknya dan senyuman Edo juga sekilas melintas di hadapannya.

"Edo tunggu......!!"teriak Laras suatu hari.

Tapi Edo tetap saja berjalan dia tidak menghiraukan teriakan Laras yang memanggilnya.

Laras menghentikan langkahnya mengejar Edo yang sudah berjalan bahkan berlari menjauh darinya.

Laras terduduk lemas di sebuah bangku yang ada di pinggir jalan, dia menatap sendu kepergian Edo dengan sejuta pertanyaan yang menggelayut di benaknya kala itu.

Kembali Laras menghela nafasnya dalam-dalam dan bulir-bulir bening mulai berjatuhan di sudut matanya.

Laras mengusap air matanya, dia menghentikan tangisannya dan berkata sendiri " aku harus bangkit dari ini semua sudah terlalu lama Edo pergi meninggalkan aku dan tanpa kabar berita apapun, aku tidak akan lagi mengharapkan Edo," ujar Laras.

"Itu artinya aku harus menerima cinta pak Antonio ," Laras terdiam sejenak seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Pak Antonio baik, ramah dan perhatian banget apa salahnya kalau aku menerima cintanya dan mulai melupakan Edo," ucap Laras.

Sementara itu di dalam apartemennya terlihat Antonio pun sedang berbaring sambil sedang memikirkan sesuatu.

"Bagaimana dengan Laras ya? apa dia mau menerima cintaku?" terlihat wajah Antonio cukup gelisah menanti jawaban dari Laras.

Kemudian Antonio menarik selimutnya dan mulai memejamkan matanya malam ini.

Pagi ini waktu sudah menunjukkan pukul setengah delapan Antonio sudah bersiap hendak berangkat ke kantor.

Hari ini dia mengenakan setelan jas berwarna teracota dengan sepatu hitamnya, lalu dia berjalan keluar dari apartemennya menuju ke arah mobilnya yang di parkir di teras depan apartemen.

Antonio masuk ke dalam mobil dan sejenak dia berpikir "Apa aku jemput Laras ya?" gumamnya.

"Tapi, Laras kan masih minta waktu untuk berpikir soal permintaan aku yang kemaren itu," tiba-tiba Antonio mengurungkan niatnya.

"Lebih baik aku tidak usah jemput Laras pagi ini," kemudian Antonio mulai mengemudikan mobilnya menuju ke arah kantornya.

Ketika melewati gedung kantor tempat Laras bekerja Antonio melambatkan laju mobilnya pandangan nya menyapu ke arah gedung kantor Laras dan sejenak Antonio menghentikan mobilnya tepat di depan gedung kantor Laras.

Antonio berharap bisa melihat Laras dari dalam mobilnya, entahlah sejak dia dekat dengan Laras pikiran Antonio selalu saja ingin bersamanya dan melindunginya, ada rasa sayang yang tidak bisa di ungkapkan Antonio pada Laras.

Tiba-tiba sebuah taxi lewat di samping mobil Antonio, taxi itu berhenti tepat di depan gedung kantor Laras.

Antonio terus saja memperhatikan taxi yang melewatinya itu dan benar saja beberapa menit kemudian Laras keluar dari taxi itu.

Antonio terus saja menatap wanita yang sudah membuat hatinya jatuh cinta itu,tak lama setelah taxi pergi Laras pun hendak melangkah menuju ke kantornya,tapi tiba-tiba seorang copet menjambret tas yang di tenteng Laras.

Laras terkejut setengah mati dia berteriak dan berlari mengejar pencopet itu.

Antonio yang melihat kejadian itu dengan sigapnya keluar dari mobilnya dan dengan sekuat tenaga berlari mengejar copet yang mengambil tas Laras itu.

"Hei berhenti!!" teriak Antonio pada pencopet itu.

Pencopet itu sedikit kaget karena ada yang mengejarnya, sekilas pencopet itu melihat ke belakang ke arah Antonio yang masih berlari mengejarnya.

Tanpa pikir panjang pencopet itupun mengambil langkah seribu untuk melarikan diri dari kejaran Antonio tapi nahas pencopet itu tidak meliat ada sebuah batu yang cukup besar yang tergeletak di depannya.

"Brughhh...," pencopet itu terjatuh karena kakinya tersandung batu besar itu.

"Bugh!!" sebuah tinju melayang ke arah pipi pencopet itu yang masih dengan posisi tersungkur.

"Bangun?!" teriak Antonio dengan kesal pada pencopet itu.

Pencopet itu pun berusaha bangun dengan kaki yang masih sakit dan pipi nya yang nyeri akibat tinju yang di layangkan padanya tadi.

Dengan sempoyongan pencopet itu pun berdiri, kini mereka saling berhadapan.

"Kembalikan tasnya!!" teriak Antonio pada pencopet itu.

Pencopet itu tak menjawab malah membuang tas Laras jauh-jauh dari tempat dia dan Antonio berdiri.

Dengan wajah beringasnya pencopet itu melayangkan pukulannya ke arah Antonio tapi untungnya Antonio bisa mengelak.

Antonio semakin kesal karena sepertinya pencopet itu menantangnya, lalu dengan segera Antonio membuka jas yang di kenakan nya dan melemparnya ke sembarang tempat.

Laras yang juga berlari mengikuti Antonio dan pencopet itu menjadi khawatir karena kedua orang itu akan berkelahi.

1
partini
ganti panggilan sayang jadi my love
Antonio ga usah terlalu khawatir Laras bisa jaga diri,dia masih kecewa nanti jg luluh ko
partini
Antonio kamu sangat beruntung ga jadi cerai ada anak ,,Laras ga bakal tega
partini
good
partini
memperbaiki semua itu anakmu gimana?
partini
membohongi dengan alasan seperti itu
lah apa ga tau bau busuk di tutupi dengan apa pun pasti akan tercium
alasan kurang gereget Antonio cari alasan lain lah
partini
yg di bilang Laras emang betul sih sakit Banggt apa lagi taunya bukan dari mereka berdua,,tapi Laras yakin mau cerai yakin dah yakin
sekarang cerai nanti balikan lagi kaya si ana aihhh no good no good
partini
ga usah minta cerai lah Laras ,masih cinta jg kan kamu ,,kasih kesempatan dong kasihan dia yg lain jg bisa memaafkan ko masa kamu tidak
partini
ga usah nyesel lah ,,minta maaf minta balikan aja Laras tuh orangnya ga tega ko ,, dah cinta setengah mati bukan cinta mati jadi belum over
partini
ga usah tenggang cuma mengucapkan selamat itu aja
partini
yakin kamu berani Laras ,,,?
paling omdo
Isshabell
/Sneer/
partini
namanya jg cinta setengah mati Ed kalau cinta mati is over ,,jadi ga usah heran dan satu lagi wanita itu pema"af mau di sakiti seribu kali pun pasti di ma"afkan
partini
mira Mira ,,novel rumah tangga tuh bacanya bikin mengsedihhhh nyesek
dah selingkuh menyesal minta balikan Weh Weh
so kita lihat apa kah Laras akan move on ga mau balikan atau sama dengan yg lain di tunggu next episode
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!