NovelToon NovelToon
My Adopted Sibling'S Obsession

My Adopted Sibling'S Obsession

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Lari Saat Hamil / Konflik etika / Cinta Paksa
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: medusa

(Warning🌶️)

Amina, gadis cantik yang adopsi oleh keluar konglomerat dari sebuah panti asuhan, dan memiliki seorang Kakak angkat bernama Stevan.

Semasa mereka kecil, Stevan selalu memberi perhatian dan kasih sayang sebagai seorang Kakak, hingga dengan berjalannya waktu mereka pun tumbuh dewasa, dan kasih sayang yang diberikan oleh Stevan membuat orang-orang sekitar merasa tak nyaman.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kesedihan Kevin

...Stevan, Kevin, dan seorang sekuriti mulai menyisir setiap ruangan di kampus yang luas, hingga satu jam berlalu. Kevin dan sekuriti tampak kelelahan, namun Stevan tetap bersemangat mencari Amina....

"Sayang... di mana kamu? Kembalilah," gumam Stevan sambil mengusap kasar wajahnya. Ia berdiri di lorong menuju toilet, napasnya tercekat oleh frustrasi.

Pandangannya terhenti pada kamar mandi. Sebuah tanda peringatan terpasang di pintunya, menimbulkan firasat buruk pada Stevan.

"Pak sekuriti!" panggil Stevan. Suaranya menggema di lorong sunyi.

...Panggilan itu terdengar oleh Amina yang sejak tadi meringkuk di balik pintu, menangis dalam ketakutan....

"Kakak..." Amina tersentak, segera bangkit dan kembali menggedor pintu. "Kakak! Aku di sini, tolong!" teriaknya.

Di lantai kampus yang berbeda, Pak sekuriti yang mendengar panggilan Stevan, sekuriti itu segera bergegas menaiki tangga menuju lantai atas, tempat Stevan berdiri. Napasnya terengah-engah saat menghampiri.

"Iya, Tuan?" jawabnya.

Stevan menunjuk ke arah pintu toilet siswa. "Ada apa dengan kamar mandi itu?" tanyanya mendesak.

Sekuriti itu mengikuti arah telunjuk Stevan, lalu menggelengkan kepala, tampak bingung. "Seingat saya, kamar mandi itu baik-baik saja," jawabnya dengan nada ragu.

"Sial!" Stevan menggeram frustrasi. Ia melonggarkan dasinya dengan kasar dan bergegas menuju pintu toilet.

Tok, tok, tok.

"Amina," panggil Stevan, mendekatkan telinganya ke pintu kamar mandi.

"Kakak..." Terdengar suara Amina penuh harapan, dan pintu kembali bergedor dari dalam.

...Mata Stevan membulat sempurna. Ia jelas mendengar gedoran lemah dari dalam sana....

"Amina, menjauh dari pintu! Kakak akan mendobraknya!" seru Stevan. Ia mundur beberapa langkah, lalu—

Brak!

...Sekali tendangan keras dari Stevan, pintu kamar mandi terbuka membentur dinding dengan bunyi keras. Dari kegelapan toilet, sosok Amina langsung terlihat. Tanpa ragu, ia berlari secepat mungkin dan menghambur ke pelukan Stevan....

"Kakak..." bisik Amina di tengah isak tangis yang akhirnya pecah.

...Gelombang emosi yang bercampur aduk—marah, bahagia, dan lega—memenuhi diri Stevan. Ia membalas pelukan adiknya erat-erat, air mata pun tak tertahankan menetes membasahi pipinya....

"Ssttss... kamu aman sekarang. Jangan menangis lagi," bisik Stevan lembut sambil mengecup puncak kepala Amina dan mengusap rambutnya dengan sayang.

...Kevin menyaksikan adegan itu dari kejauhan. Ekspresi Stevan yang penuh kelembutan saat memeluk Amina mengirimkan gelombang kecemburuan yang menyakitkan ke dalam dirinya. Ia mencintai gadis itu, sangat mencintainya....

...Dengan langkah gontai, Kevin menghampiri mereka. Rahangnya mengeras menahan amarah dan cemburu, namun di balik itu, ia juga merasakan setitik kelegaan. Perasaan-perasaan itu beradu, menciptakan badai di dalam dirinya....

"Amina," sapa Kevin dengan suara serak, tatapannya tertuju pada Amina yang masih terisak di pelukan Stevan.

...Tersentak oleh suara Kevin, Amina buru-buru menarik diri dari Stevan. Ia mendongak, menatap Kevin dengan mata yang bengkak dan memerah akibat tangisan....

"Kakak Kevin...."

"S~siapa yang tega melakukan ini padamu?" tanya Kevin dengan suara bergetar, menatap nanar Amina.

Amina menggeleng lemah, air mata kembali mengalir di pipinya. Ia menunduk dalam kesedihan. "Aku tidak tahu, Kak. Ingatku, aku hanya ingin membersihkan bajuku yang ketumpahan minuman. Tapi setelah selesai dan ingin keluar, pintunya sudah terkunci," jawab Amina dengan suara lirih yang kembali diiringi isak tangis.

...Mendengar itu, rahang Stevan mengeras. Tanpa berkata, ia segera menanggalkan jasnya dan dengan lembut menyelimuti tubuh Amina yang tampak rapuh....

"Kita pulang sekarang," ajak Stevan dengan nada tegas namun lembut. Ia berhati-hati mengangkat tubuh mungil Amina dalam gendongannya dan melangkah pergi, meninggalkan Kevin yang terpaku.

...Kevin hanya bisa berbalik dan menatap kepergian mereka. Air mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya menggenang di pelupuk mata. Ia sangat ingin mendekat, memeluk Amina erat-erat, namun ia sadar, bukan saatnya untuk melawan Stevan atau menambah trauma Amina dengan pertengkaran....

"Akkhh! Sialan!"

Bugh!

...Kevin menghantamkan tinjunya ke dinding kampus dengan keras, suaranya menggema di lorong yang sepi. Retakan langsung menjalar di permukaan tembok yang kokoh itu. Ia menunduk dalam, bahunya bergetar hebat. Air mata akhirnya lolos, membasahi pipinya....

"Amina... hiks... hiks... maafkan aku... maafkan aku karena aku tidak becus melindungimu," bisik Kevin di antara isak tangisnya yang penuh amarah dan penyesalan.

"Kak Kevin," panggil Amel lembut dari kejauhan, langkahnya ringan mendekati Kevin.

...Dengan tergesa Kevin menyeka jejak air mata di pipinya, lalu menoleh ke arah Amel dengan senyum yang dipaksakan....

"Amel, maaf. Seharusnya aku sudah mengantarmu pulang," ucap Kevin, berusaha mengalihkan perhatian Amel saat ia melangkah mendekat.

Namun, Amel dengan lembut menahan lengan Kevin. "Kak..." Amel mendongak, menatap mata Kevin yang masih menyimpan kesedihan. "Kakak bisa cerita padaku. Aku tahu... aku bisa merasakan apa yang sedang Kakak alami," katanya dengan suara penuh pengertian.

...Kevin mengatupkan rahangnya rapat-rapat, mencoba mengalihkan pandangannya ke mana saja selain mata Amel. Namun, bayangan Amina dalam pelukan Stevan terus berputar di benaknya, ditambah rasa tak berdaya karena tak bisa mendekati atau bahkan sekadar menenangkan kekasihnya sendiri. Frustrasi semakin mencengkeram hatinya....

(Bersambung)

1
Bunggo Sikumbang
nikahin thor
asihh..💖
ini Amina udah di unboxing kak...
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: iya./Shame/
total 1 replies
Myra Myra
Amel kamu cari mati nnty kamu tahu ape akan berlaku
Myra Myra
kamu jahat Ngan Aminah Amel...nnty kamu sndry akn menyesal
Myra Myra
kamu mudah mkn hasutan...PD perempuan mcm tu ...
Yara
semangat terus ya thorr 🥰🥰🥰🥰🥰
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: makasih/Pray/
total 1 replies
Yara
gass teruss
Abz
lanjut kak
asihh..💖
lanjut kak nanggung bgt
Said Syarifah
kok blm up
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: Maaf, Thor sedang sibuk merevisi ulang karya thor yang lain./Grievance/
total 1 replies
Yara
berbalik nih kayanya yg ngejar 😊😊
Abz
lnjut
Yara
lanjuuut 🥰🥰🥰🥰
Yara
ni jodoh nya si amel kk nya ya thorr, kalau iya cuss lanjut
Yara
gk sabar dan berdebar
Yara
😍😍😍😍😍😍😘😘😘
Yara
mudah2an seru ya
Abz
lnjut
Yeni Astriani
keren Thor visualnya
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: makasih/Pray/
total 1 replies
asihh..💖
ini Amina blm di unboxing kan kak cm foreplay doank apa gimana kok keder sndiri😅😅
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: cuman foreplay, santai/Chuckle/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!