Viona adalah seorang gadis yang terjebak di sebuah pekerjaan hiburan malam, sebelumnya dia di ajak Tasya teman yang baru ia kenal di kota untuk bekerja di sebuah club sebagai seorang pramusaji.
Viona tidak mengira setelah dirinya bekerja selama dua minggu Tante Siska selaku pemilik club itu menyuruhnya untuk melayani seorang laki-laki hidung belang tamu di club itu.
Terjebaknya Viona di club itu malah membawa dirinya bertemu dengan seorang CEO tengil yang bernama Yuda.
Yuda kerap sekali mendatangi club itu hanya untuk bersenang-senang tapi dia tidak pernah sedikitpun tergiur dengan wanita penghibur, tapi entah mengapa semenjak dirinya bertemu dengan Viona dia malah mulai jatuh cinta.
Tasya yang sudah lama menyukai Yuda menjadi sangat benci pada Viona karena menurutnya Vionalah yang sudah merebut hati Yuda darinya.
Bagaimanakah kisah seru mereka selanjutnya? yuk langsung baca...
Happy reading!
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dicerita ini ya readers..Terimakasih🙏😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indaria_ria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. Kesedihan Viona
"Selamat ya pak, perusahaan bapak mendapat apresiasi luar biasa dari para klien yang bekerja sama diperusahaan ini pak." Bastian tidak bisa menutupi kebahagiaannya melihat perusahaan yang Yuda pegang semakin hari semakin maju.
"Terimakasih, ini juga berkat kerja keras kalian semua, saya juga ingin memberikan sesuatu untuk kalian yang sudah membuat perusahaan saya semakin dikenal di perusahaan asing."
"Wah, terimakasih banyak pak, pak Yuda memang bos yang sangat baik."
"Tidak perlu berlebihan, saya memberikan itu semua agar kalian semua lebih semangat lagi bekerja."
Sebagai CEO muda yang belum berpengalaman, Yuda sudah sangat di perhitungkan sekali di dunia bisnis, belum berapa lama perusahaannya berdiri kini perusahaannya semakin berkembang pesat, Baskoro juga tidak menyangka kalau Yuda bisa sampai dititik ini.
Sementara itu semakin hari Viona semakin disibukan dengan aktifitasnya, bekerja dan kuliah membuatnya semakin sibuk, sampai dia tidak ada waktu sedikitpun untuknya membahagiakan dirinya sendiri.
"Aku benar-benar sangat lelah, aku ingin sekali keluar dari pekerjaan ini, tapi kalau aku keluar bagaimana aku akan membiayai kuliahku, sedang akhir-akhir ini entah mengapa tante Siska sering sekali memberiku bonus yang tidak jelas, tapi itu sangat membantuku sekali, tapi sebenarnya dari siapa bonus itu?" Viona mulai curiga dengan bonus yang sering kali dia terima dari Siska.
**
Setelah beberapa bulan berlalu Yuda belum juga bisa melepaskan Viona begitu saja, dari jauh dia terus memantau perkembangan Viona, dia hanya ingin membuat Viona mampu mewujudkan cita-citanya.
Perasaan Yuda sampai sekarang belum berubah, dihatinya masih ada nama Viona.
Bahkan di hari ulang tahun Viona, Yuda masih saja memberikan hadiah yang ia titipkan kepada Siska.
"Viona ini untukmu!" Siska memberikan sebuah kado yang sebenarnya dari Yuda.
"Untuk aku tante?"
"Tentu saja untukmu!" Viona sebenarnya ragu menerimanya, dia yakin kado itu bukan dari Siska dan bonus-bonus itu, Viona sudah mulai curiga.
"Maaf tante, apa aku boleh menanyakan sesuatu?"
"Bicaralah!"
"Tolong tante jawab jujur, selama ini semua yang tante berikan untukku itu sebenarnya dari siapa?"
Viona menunggu jawaban dari Siska, sedang Siska sebenarnya sudah menduga kalau Viona sudah mulai curiga dengannya, tapi Siska punya banyak cara untuk menjawabnya.
"Tentu saja dariku, apa kamu tidak percaya? aku melakukan ini semua karena pekerjaan kamu itu sangat bagus, kamu tidak pernah membolos bekerja, berbeda dengan karyawanku yang lain, dan kamu tahu? diam-diam banyak pelanggan yang sudah memberikan tips untukmu yang mereka titipkan kepadaku." Viona mulai bingung.
"Sudahlah, kembali bekerja dan ambil kado ini, dan jangan tanyakan lagi dari siapa semua ini, kamu sudah mendapat jawabannya."
Dengan terpaksa Viona langsung meninggalkan ruangan Siska dengan membawa sebuah kotak kado ditangannya, dan baru saja dia turun dari lantai atas, salah satu rekan kerjanya sudah memanggilnya.
"Viona, kamu sudah kembali? tolong kamu bawakan minuman ini ke meja itu!"
"Baiklah, tapi tunggu dulu aku akan menyimpan ini dulu." Viona segera berlari menuju kelokernya, dia menyimpan kadonya disana, dia kembali lagi ketempatnya bekerja untuk membawakan minuman untuk para tamu.
"Meja yang mana Mer?" tanya Viona setelah dirinya kembali.
"Itu, meja yang ada diujung!"
Viona segera berjalan dengan membawa nampan yang di atasnya ada sebuah minuman pesanan dari tamu, berjalan mendekati meja itu, sudah terlihat ada dua orang laki-laki sedang berbincang disana.
"Permisi, saya membawakan pesanan anda!" mendengar suara Viona, darah Yuda langsung terasa berdesir, ada sesuatu kerinduan yang selama ini sudah hilang dari dirinya, suara Viona begitu terdengar merdu sekali ditelinganya.
Viona segera menaruh minuman itu di atas meja, dia hanya fokus pada minuman yang ia bawa saja sampai dia tidak melihat keberadaan Yuda disana. Bastian terus saja melihat kearah bosnya yang masih terpaku melihat kearah Viona.
"Terimakasih!" Viona langsung menoleh kearah Yuda saat dia baru menyadari kalau tamu itu adalah Yuda.
"Yuda?" Yuda hanya tersenyum simpul, dan langsung mengalihkan pandangannya ke Bastian.
"Bisa kita lanjutkan?"
"Ba-baik pak!" Bastian sedikit heran kenapa Yuda bersikap acuh pada Viona, padahal sebelum ketempat itu Yuda beralasan hanya ingin menemui Viona.
Viona masih terdiam, ada rasa kecewa dihatinya, kenapa sikap Yuda berubah terhadapnya. Padahal semenjak Yuda tidak menghubunginya lagi Viona sudah merasakan kalau Yuda ternyata sangat berarti untuknya.
Viona langsung meninggalkan tempat itu, dia merasa Yuda sudah tidak mau bertemu dengannya apalagi berbicara dengannya lagi.
Setelah kepergian Viona, Yuda langsung menoleh kearah perginya Viona, rasanya dia ingin sekali segera berlari dan memeluk gadis itu, tapi? "Tidak! ini belum waktunya."
Bulir air mata Viona mulai berjatuhan dipipinya, dia segera berlari menuju ketoilet, disana dia menangis sejadi-jadinya, apa yang sudah Yuda lakukan membuat hatinya benar-benar sakit.
Sementara itu Tasya yang baru saja menyaksikan kejadian antara Viona dan Yuda langsung tertawa puas, Viona tidak seberuntung wanita lain, seorang Yuda yang dia kira menyukai Viona kini sudah menganggap Viona seperti sampah didepannya.
"Rasakan kamu Viona, makanya jangan sok cantik, kamu kira, Yuda akan bertahan lama denganmu!"
Bersambung....