Kisah dua insan yang telah melewati masa remaja akan tetapi tidak pernah merasakan jatuh cinta karena beberapa alasan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Titie Artyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salah Faham
Sinar mentari yang mulai muncul dari timur menjemput pagi yang cerah di Kota S. Yuna mengerjapkan matanya yang masih enggan terbuka. Alarm ponsel berbunyi semakin nyaring hingga masa hibernasi Yuna pun berakhir. Di saat bersamaan, ponsel Yuna berdering. Tertera nama Cowok Garang yang menghubunginya. Yuna pun menjawab panggilan video tersebut.
"ya sayang ??" kata Yuna dengan malas.
"kita berangkat bersama yuk ?? Aku jemput ya ?" kata Daniel dari seberang jaringan.
"enggak ah.. Nanti ketahuan orang. Aku berangkat sama Icha aja sayang. Boleh ya ?? Boleh ya ??" pinta Yuna dengan ekspresi manja. Daniel tersenyum gemas melihat tingkah manja Yuna.
"Boleh sayaang.." kata Daniel dengan lembut sambil tersenyum.
"Yess !!! Kalau gitu aku mandi dulu ya ?? Kita ketemu di kampus. Bye sayang.." kata Yuna sembari tersenyum dan melambaikan tangan.
"Bye sayang" kata Daniel sambil tersenyum.
Yuna segera bersiap untuk berangkat ke kampus. Saat ia hendak mandi, Icha menekan bel apartemennya. Dari suaranya, Icha nampak sangat buru-buru.
"Yuna !!! Cepat Buka !!!" teriak Icha di depan pintu.
"Iyaa..iyaa !!!" teriak Yuna dari dalam apartemen. Saat Yuna membuka pintu, Icha menerobos masuk kedalam. Icha seakan kebingungan setelah masuk kedalam apartemen Yuna.
"Lo kenapa sih Cha !!??" tanya Yuna yang tidak mengerti dengan kelakuan sahabatnya satu ini.
"WC !! Gue butuh WC !! Dimana ???" kata Icha dengan semangat membara sambil menutup pant*tnya dan lari di tempat.
Yuna menjadi speechless melihat Icha yang heboh sendiri. Tanpa berkata apapun Yuna menunjuk kamar mandi di dalam kamarnya. Mendengar suara pintu ditutup dengan kencang, Yuna baru sadar bahwa ia sedang membuat kesalahan.
"Siaaallll !!!! T*i Icha kan bau banget, harusnya gue tunjukkin kamar mandi di luar kamar saja tadii !!! Aish !!! Bego banget gue !!" gumam Yuna penuh penyesalan.
Yuna pun mandi di kamar mandi yang ada di dekat dapur. Beberapa saat kemudian Icha selesai dengan ritualnya. Ia berteriak mencari keberadaan Yuna. Tak lama kemudian Yuna keluar dari kamar mandi.
"Udah lo siram sampai bersih atau belum Cha ??" tanya Yuna dengan nada dinginnya.
"Sudah kok !! Kamar mandi Lo nyaman banget Na, gue aja sampai betah nongkrong diatas WC hahahahaha.." kata Icha.
"Kalau lo mau, lo boleh kok nongkrong seharian di atas WC gue !! hahahahaha !!!" jawab Yuna sembari masuk ke dalam kamar untuk mengganti pakaiannya.
"Yuna !!!!" teriak Icha yang kesal kepada Yuna.
Saat Yuna mengganti pakaian, Ponselnya berdering. Yuna melihat ponselnya, ternyata hanya nomor saja. Ia pun menjawab panggilan tersebut akan tetapi tidak berkata apapun.
"Queen ??" kata wanita di seberang jaringan. Yuna terdiam sejenak mengingat-ingat suara wanita tersebut.
"Ini tante Lydia yang pernah kamu tolong saat di kampus !! Tante mau mengembalikan kotak bekal kamu Queen !!" kata Lydia. Akhirnya Yuna teringat dengan Lydia.
"Oh.. Tante Lydia. Gimana kabar tante ?? Kotak bekalnya tidak usah dikembalikan juga tidak apa-apa Tante." kata Yuna
"Kabar tante baik. Tante sudah sehat kok !! Sebenarnya Tante ingin bertemu. Kamu bisa nggak ?" tanya Lydia
"Syukurlah kalau Tante sudah sehat. Kapan kita bisa bertemu lagi Tante ?" tanya Yuna. Ia harus menyempatkan waktu karena ia juga harus bekerja.
"Nanti sore bisa ? Kita bertemu di DSD Mall." kata Lydia.
"Maaf Tante, kalau hari ini sampai dua hari kedepan tidak bisa. Soalnya di kampus ada acara di Kota M Tante !!" kata Yuna.
"Loh kamu juga ikut acara itu ? Anak tante juga ikut !! Kalau gitu kita bertemu setelah kamu pulang dari Kota M ya ? Tante tunggu kabar dari kamu !!" kata Lydia.
"Siap Tante" kata Yuna.
Panggilan Yuna dan Lydia telah berakhir. Yuna bergegas mengajak Icha berangkat ke kampus karena hari sudah semakin siang.
-Kampus-
Daniel tiba di kampus. Setelah memarkirkan mobil mewahnya Daniel turun dari mobil. Tiba-tiba Tasya muncul di hadapan Daniel. Daniel berkata kepada Tasya agar tidak menganggunya. Akan tetapi Tasya tidak mempedulikan. Ia tetap bergelayut manja di lengan Daniel. Daniel segera menyingkirkan tangan Tasya dari lengannya.
"terima saja Niel. Kasihan dia sudah bertahun-tahun mengejar Lo tapi Lo selalu nolak !!" kata Faisal yang baru saja bergabung dengan Daniel dan Tasya.
"Bener kata Faisal Niel !! Ayo lah terima cinta gue !! Ya ??" kata Tasya yang semakin mengeratkan pegangannya ke lengan Daniel.
Tanpa mereka sadari dari kejauhan Yuna dan Icha sedang melihat mereka. Icha terlihat jijik dengan Tasya yang terus menyosor kepada Daniel. Daniel melihat Yuna dan Icha yang sedang berdiri menunggu keberangkatan rombongan.
"Daniel kok mau aja yah digituin Tasya !!" kata Icha sembari melihat Daniel dan Tasya.
"Namanya juga lelaki brengs*k!! liat wanita cantik dikit sudah lupa segalanya !!" kata Yuna sambil menarik Icha menuju ke kantin.
Daniel mendorong Tasya agar menyingkir dari tubuhnya. Akan tetapi Tasya bisa mempertahankan tubuhnya hingga ia masih bisa berdiri dan bergelayut di lengan Daniel. Faisal pun tersenyum melihat sahabatnya yang tampan digemari banyak wanita.
"Tasya cantik juga kok. Udah terima saja Niel !!" saran Faisal. Daniel semakin kesal dengan kedua orang di dekatnya.
"Diam Lo Sal !!! Lo jangan ikut campur semua urusan gue !! Lo nggak usah nyuruh-nyuruh gue untuk menerima pel*cur ini !!! Urusi urusan lo sendiri !! Dan Lo (menunjuk Tasya), dimana kehormatan lo sebagai wanita !! Dasar pel*cur !!!" kata Daniel kepada Faisal dan Tasya kemudian buru-buru pergi dari mereka.
Faisal tidak menyangka Daniel bisa berkata seperti itu kepadanya. Faisal merasa ada sesuatu yang salah dengan Daniel. Ia pun bergegas menyusul Daniel. Akan tetapi Tasya mencegah Faisal.
"lepaskan gue !! Gara-gara Lo Daniel juga marah sama gue !!" kata Faisal kemudian mendorong Tasya agar menyingkir dari jalannya. Tasya berteriak memanggil Faisal akan tetapi Faisal tidak mempedulikannya.
Daniel mencari Yuna di kantin. Yuna memesan minuman untuk mendinginkan hatinya yang panas. Sedangkan Icha menunggunya di kursi tunggu pembeli sambil memainkan ponsel. Ia melihat Daniel sedang menuju ke kantin akan tetapi Icha mengabaikannya karena ia dan Yuna tidak ada kepentingan dengan Daniel. Icha pun fokus ke ponselnya.
Yuna berdiri di depan stan yang menjual milkshake. Ia menunggu pesanannya siap. Ia terkejut saat Daniel menarik tangannya secara tiba-tiba. Daniel menggandeng Yuna dan mengajaknya masuk ke ruangan kosong di dekat kantin. Yuna yang merasa kesal dengan Daniel segera melepaskan tangannya dari genggaman Daniel.
"Aku bisa jelasin semuanya sayang !!" kata Daniel sembari menahan tangan Yuna agar Yuna tidak pergi.
"menjelaskan kalau kamu baru saja bermesraan di depan umum dengan Tasya ??? Kalau itu aku juga tahu kok !! Kamu nggak perlu menjelaskannya !!" kata Yuna sembari mencoba melepaskan tangannya yang masih berada dalam genggaman Daniel.
"Itu semua tidak seperti yang kamu lihat sayang !! Please percayalah padaku !!" kata Daniel sembari menenangkan Yuna yang masih mencoba melepaskan diri.
"Ternyata Papaku benar !! Cinta itu akan membuat sakit !! Seharusnya aku menuruti semua yang Papaku katakan !! Seharusnya aku tidak menjalin hubungan denganmu Daniel !!" kata Yuna. Daniel pun semakin takut saat Yuna berkata demikian. Ia takut Yuna akan mengakhiri hubungan dengannya.
"Nggak !! Kamu nggak boleh bilang begitu !!! Please jangan salah faham gini sayang !!" kata Daniel yang sudah tidak mampu menjelaskan apapun kepada Yuna.
...****************...
