Terlihat gemuk dan berjerawat bukan pilihanku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 23
Satu bulan setelah kejadian di mall mas Satrio tetap bungkam tidak ada pembelaan dan tidak ada cekcok. kami masih diam tanpa ada satupun yang mengalah hidup satu atap tapi seperti tidak hidup berdampingan.mas Satrio yang makin acuh tanpa mau menjelaskan kejadian di mall akupun ikut bungkam. Harusnya dia mengejar aku paling tidak sampai rumah menjelaskan yang sebenarnya terjadi ini malah dia diam seribu bahasa. Bahkan menyapa anaknya saja mas Satrio tidak Sudi keterlaluan kamu mas.
Usia kehamilanku sudah memasuki delapan bulan yang mana aku semakin susah bergerak jalan sedikit sesak mana suami bajingan tidak bisa di harapkan.
Dimana perasaan mas Satrio memperlakukan ku begini apa dia amnesia ini anak yang ku kandung anak dia. Seolah lepas tangan denganku bahkan anaknya. Kalau misalnya dia bosan samaku mending bilang baik baik karena dulu orang tuaku pernah berkata kalau mas Satrio bosan padaku aku dipulangkan saja ke orang tua ku dengan baik baik. Aku masih sangat ingat perkataan papa yang satu itu. Itu bukan hanya di depanku atau mamah tapi di depan kedua orangtuanya juga.
Hari ini Sabtu mas Satrio tidak ke RS aku juga hanya tidur di kamar semenjak kami makin renggang aku tidak mau satu kamar dengan mas Satrio aku membatasi semuanya persetan bajingan itu.
Apalagi melihat tingkahnya seolah aku yang salah disini. ego mas Satrio sangat tinggi aku tidak merasa menyentil egonya sebagai suami.
Pagi ini aku duduk menikmati sarapanku dengan secangkir teh hijau biar pikiranku tenang sebelum mendekati masa persalinan. Akhir akhir ini aku merasa yang aneh pada kandunganku tapi kemaren aku cek ke dokter semuanya baik-saja hanya saja aku disarankan jangan terlalu stres supaya tidak berakibat fatal ke janinku.
Bagaimana caranya sumber masalahnya saja suamiku yang paling egoisnya tidak mau mengalah demi anak kami. Kulihat mas Satrio mendekatiku di meja makan mau apa dia.
" Hari ini aku mau ke Bogor ada seminar IDI mungkin pulangnya Senin atau selasa kala...u"
Belum sempat mas Satrio menyelesaikan ucapannya aku berlalu begitu saja bukan kah selama ini begitu dia berlalu pas saat aku bicara. Terus tadi ngapain pamit biasanya juga tidak. biasanya juga seenak jidatnya bahkan mendiamkanku hampir lebih sebulan.
" Keysa!!! Kalau orang ngomong dengerin!" Aku tidak peduli dengan teriakan mas Satrio aku terus berjalan ke kamarku membanting pintu tanpa ku kunci ternyata dia mengikuti ku di belakang.
Dia masuk ke kamarku sambil membanting pintu minta di dengarkan sendirinya tidak mau mendengar kan orang.
Aku melotot karena emosiku juga sudah di ubun ubun.
"KAMU BISA DENGAR TIDAK KALAU ORANG LAGI NGOMONG !!!"
" APA PEDULI MU AKU LAPORAN ATAU TIDAK JUGA KAMU TIDAK BAKALAN MAU TAU TERUS KENAPA KAMU MUSTI PAMIT BIASANYA JUGA TIDAK!!! Urus dirimu aku urus diriku bukan ini yang kamu mau!" dengan penuh emosi aku menunjuk tepat di wajahnya semoga dia tersadarkan.
Mas Satrio hanya menahan emosi dengan wajah yang memerah keluar dari kamarku tanpa menjawab sepatah katapun.
Aku sudah tidak peduli misalnya kalau kami harus pisah. Yang ku khawatir kan sekarang kandungan ku entah karena aku terlalu kuat teriak perutku sekarang keram. Aku mengelus perutku sambil membisikkan kata penenang kepada anakku supaya tenang mungkin dia terkejut mendengar orang tuanya lagi bertengkar.
Dulu sebelum kami menikah aku sempat membuat surat pranikah yang poinnya " aku Keysa Margareth akan memaklumi kesalahan suamiku apapun kecuali PERSELINGKUHAN dan WANITA. Dan itu disetujui oleh mas Satrio.
Tak terasa air mataku mengalir apa ini akhir dari pernikahanku. Aku tidak mau yang seperti ini TUHAN tapi kenapa cobaan ini sangat berat bagiku disaat aku akan memiliki anak dengan suamiku.
Kalau mas Satrio berterus terang karena apa aku mungkin bisa mengerti ini sama sekali dia tidak ada ngomong kenapa dia seperti itu.
Katanya aku ke kanak Kanakan di mananya? Kalau soal fisikku aku sudah berusaha tampil paripurna di mana pun tapi ini semu karena aku hamil makanya terlihat gemuk tapi katanya juga dia suka aku yang seperti ini makin gemoy dasar memang "BAJINGAN!".
pak Satrio belajar dari pengalaman gak bisa nolak kare gak enakan itu akan jadi bumerang buat diri sendiri,,
gak muluk-muluk gak labay dibuat buat, keren 👍🤗
konflik ringan aja ini bacaan buat hiburan bukan malah baca novel tapi bikin naik darah 🤭
harusnya dia berusaha juga untuk bisa selalu menuruti hasrat sang suami, daripada dia melirik pada wanita lainnya 💪🤨
biar para suami juga belajar bisa bersikap demikian 👍👍👍👍🤨
hehe 🙏