Diana Larasati, harus rela mengorbankan masa mudanya karena menikah dengan cucu dari keluarga konglomerat, Dion Abraham. Diana pikir setelah menikah ia akan mendapatkan nasib hidup yang lebih baik. Namun ternyata sehari setelah mereka menikah, Diana baru menyadari jika dirinya hanyalah istri kedua.
Lantas bagaimana nasib Diana setelah menikah dengan Dion ? Simak ceritanya dalam novel "ISTRI KE DUA" karya Dewi KD, jangan lupa berikan dukungan kalian berupa like dan komentar 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23
Dion menatap punggung Diana yang perlahan hilang dari pandangan matanya. Maya yang melihat itu hanya bisa menyunggingkan senyum di sudut bibirnya, walaupun pernikahannya bersama Dion hanya sebatas balas dendam namun tak bisa Maya pungkiri jika sebenarnya Maya telah jatuh hati pada Dion.
“Aku tidak rela Ayah pergi dengan cara seperti ini !” kata Daniel dengan geram, ia akan mencari tahu yang sebenarnya mengenai kematian Frans yang tidak wajar.
“Ayo Ayah, kita pulang. Biarkan Kakek beristirahat dengan tenang.” Kata Dion mengajak Ayah dan Ibunya untuk pergi meninggalkan pemakaman.
Hingga pada akhirnya hanya tersisa Benu dan Riana di pusara Frans. Keduanya terduduk sedih dan berduka yang amat dalam.
“Maafkan Aku yang mungkin lalai, Tuan !” Benu menangis sambil mengusap pusara nama Frans. Selama ini Frans begitu baik padanya. Hampir tiga puluh tahun ia sudah mengabdikan diri pada keluarga Abraham. Frans sudah ia anggap seperti Ayahnya sendiri.
Benu bertemu dengan Frans saat Benu di usir dari rumah Ibunya. Frans pada waktu itu tengah dalam masalah, ia hampir di rampok oleh tiga orang preman dijalanan. Benu yang tidak sengaja melihat kejadian itu, ia berusaha menolong Frans, hinga pada akhirnya Frans membawa Benu ke mansions dan bekerja untuknya sebagai tangan kanannya.
Riana menggengam tangan Benu, keduanya sebenarnya sudah menjalin hubungan sejak dua tahun lalu. Benu berhasil mengambil hati Riana yang sudah membeku setelah kepergian almarhum suaminya. Niat hati keduanya ingin memberi tahu pada Frans jika keduanya akan menikah harus pupus karena Frans kini sudah tiada.
“Dia adalah mertua terbaik yang pernah ku temui !” kata Riana menitihkan air matanya. Riana tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata sebaik apa pelakukan Frans padanya selama ini. Ia hanyalah seorang menantu yang suaminya telah tiada, namun Frans tak ingin Riana pergi dari mansions karena Frans sangat menyayangi Riana seperti anak kandungnya sendiri.
“Semoga Ayah mendapatkan surga yang paling mulia.” Kata Riana pelan.
“Aamiin.” Kata Benu, ia kemudian membawa Riana dalam pelukannya.
Duka yang menyelimuti keluarga Abraham masih begitu kental terasa. Meskipun ini sudah tiga minggu berlalu. Keluarga tersebut tidak lagi duduk di meja makan bersama di pagi hari. Mereka tampak sibuk dengan urusan masing-masing dan tenggelam dalam duka. Hingga pada akhirnya suatu masalah mulai menerpa keluarga tersebut, saat seorang pengacara pribadi keluarga Abraham membacakan surat wasiat yang ditulis oleh Frans sebelum ia meninggal dunia.
“Apa maksudnya semua ini ?!” kata Daniel dengan suara meninggi, ia tak menyangka dengan keputusan pembagian harta warisan yang ditinggalkan oleh Ayahnya. Ternyata Ayahnya menyerahkan seluruh hartanya pada Maya.
Maya tentu saja bersorak senang kegirangan dalam hatinya. Pada akhirnya ia bisa menguasai harta kekayaan keluarga Abraham.
Maya berdiri dari duduknya dan mengambil surat wasiat tersebut di depan hadapan keluarga Abraham.
“Kakek memang sayang pada Ku, Ayah ! Hingga dia memberikan seluruh hartanya pada ku, karena selama ini Kalian semua selalu mengucilkan Aku !” kata Maya dengan santainya.
“Tidak ! Ini pasti salah !” protes Shella, ia tahu bagaimana sikap Frans pada Maya. Frans sendiri menentang hubungan Maya dan Dion, mana mungkin Frans dengan mudahnya memberi semua hartanya pada Maya.
“Kalian menunggu apa lagi sekarang ? Cepat keluar dari mansions ini sekarang juga !” kata Maya dengan lantang mengusir semua anggota keluarga Abraham termasuk juga Dion.
Helmia kemudian datang dengan membawa beberapa orang pengawal untuk mengusir keluarga Abraham. Dion yang melihat situasi keluarganya semakin kacau pun hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Maya yang sebenarnya.
“Sayang, apa yang kamu lakukan ?” kata Dion.
“Mulai sekarang kita cerai ! Aku akan menggugat cerai Kamu !” kata Maya menunjukkan jari telunjuknya pada Dion.
Fiona yang mendengar itu tentu saja langsung emosi dan hendak menarik rambut Maya. Namun tubuh Fiona ditahan oleh dua orang pengawal.
“Dasar wanita jahanam ! Lepaskan Aku ! lepas !”
Maya dan Helmia tertawa lebar saat keluarga Abraham diusir keluar dari mansions. Maya dan Helmia tentu saja senang bukan main, pada akhirnya mereka berdua bisa mendapatkan apa yang seharusnya mereka incar selama ini.
“Hei ! Buka gerbangnya !” teriak Shella dan juga Fiona.
“Apa yang kalian lakukan ? Aku keturunan keluarga Abraham ! Apa kalian ingin ku pecat !” geram Daniel pada pada pengawal yang berjaga di pintu gerbang agar mereka tidak bisa masuk ke dalam mansions.
“Maaf Tuan, kami hanya menuruti perintah !” jawab salah satu pengawal tersebut.
Tak lama para pelayan mengeluarkan koper-koper yang berisi pakaian anggota keluarga Abraham.
Daniel, Shella, Fiona, Riana dan Benu juga Dion dibuat tak menyangka jika mereka benar-benar tidak bisa menginjakkan kakinya di rumah mereka sendiri.
“Ambil, dan pergilah dari sini !” kata Maya dan Helmia tersenyum puas di atas balkon mansions menatap kehancuran keluarga Abraham.
...****************...