NovelToon NovelToon
Cinta Lama Belum Usai

Cinta Lama Belum Usai

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:106k
Nilai: 5
Nama Author: ning_86

Dara diam-diam suka pada murid baru disekolah nya namun sang cowok sudah memiliki kekasih yang merupakan murid populer di sekolah.

namun malam naas menimpa Dara jelita tepat di malam puncak perpisahan. tragedi yang merubah hidup seorang Dara Jelita hingga menjungkir balikan dunia dan impiannya. tragedi yang juga meninggalkan rasa benci mendalam terhadap Sagara, laki-laki yang menghancurkan hidup Dara.

Namun siapa sangka keduanya dipertemukan kembali saat mereka sudah sama-sama dewasa.

Pertemuan tak terduga antara dua anak manusia dan membuka satu rahasia yang pernah tersimpan didalamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ning_86, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

sehari bersama Ardiaz

Gara pulang ke hotel tempat ia menginap dengan senyum yang masih terukir manis dibibir nya.

Gara layaknya seperti remaja yang baru saja mengenal cinta.

Gara menyempatkan diri untuk mengirimkan pesan pada Dara jika ia sudah sampai di hotel dengan selamat.

Bahkan mereka berdua tak putus saling membalas pesan.

Gara bahkan berkali-kali menatap ponselnya yang ia pasang foto mereka bertiga.

Tadi sebelum mengantarkan Ardiaz pulang, Gara meminta izin untuk mengabadikan momen indah mereka bertiga dalam bentuk foto.

"Terlalu banyak waktu yang aku lewatkan tanpa kalian berdua.... " gumam Gara yang terasa lirih dan penuh penyesalan.

Gara memberanikan diri untuk meminta izin pada Dara untuk mengajak putra mereka jalan-jalan setelah Ardiaz pulang dari sekolahnya.

Dara mengizinkannya dengan begitu banyak daftar peraturan yang kirim melalui pesan singkat.

"Bahkan alergi kita pun sama... Iaz memang anak Daddy..." ucap Gara begitu melihat terlalu banyak kesamaan antara ayah dan anak tersebut.

...----------------...

Seperti yang diminta Gara tadi malam, jika ia ingin menghabiskan waktu seharian dengan Ardiaz sepulang dari sekolah. Dan disinilah ayah dan anak itu berada.

Gara membawa Ardiaz ke pusat permainan yang terkenal di Singapura, universal studio Singapore.

"Yeaayy.... Akhirnya Iaz bisa kesini sama Daddy. Nanti Iaz akan kasih tahu teman-teman jika Iaz punya Daddy dan pergi bermain berdua..." ujar Iaz dengan begitu riang namun meninggalkan luka di hati Gara.

Gara merasa tersentil dengan ucapan polos bocah laki-laki itu.

"Iaz senang?"

"Ya... Senang..."

"Tapi ingat apa yang mommy pesan tadi ya... Tidak boleh terlalu banyak makan ice cream dan gulali. Nanti giginya sakit" ucap Gara sekali lagi mengingat kan sang putra tentang pantangan yang selalu dara ingatkan pada duo ayah dan anak tersebut.

"Oke Daddy..." Ardiaz menyatukan telunjuk dan jempol nya.

Gara mengacak rambut putra.

"Oh ya.. Daddy punya sesuatu untuk Iaz... Ini..." Gara memberikan mobil-mobilan kecil yang terdiri dari tiga model miniatur mobil balap.

"Buat Iaz Daddy....???" tanya Ardiaz merasa tak percaya jika ia memiliki mainan seperti yang dimiliki oleh teman-temannya.

"Iya buat Iaz..." angguk Gara.

"Terima kasih Daddy. Kemarin Iaz pernah minta mommy belikan tapi mommy bilang belum punya uang jadi Iaz nggak lagi tanya mommy" sahut Ardiaz sembari membalik-balikan kotak mobil-mobilan nya.

Gara mengacak rambut putra nya. Lagi-lagi hatinya merasa sakit mendengar penuturan putranya itu. Kehidupan seperti apa yang Dara dan Ardiaz jalani selama ini pikir nya.

"Daddy kita naik itu...." pinta Ardiaz menunjuk pada satu permainan yang bisa ia mainkan disana yang bisa dimainkan oleh anak seusianya.

"Let's go..."

Ardiaz menunjuk pada satu permainan bernama wahana puss in boots yang merupakan sebuah wahana mirip rollercoaster. Dengan mode berbelok-belok namun tidak seram dan cepat.

Ardiaz sungguh menikmati permainan yang ia minta.

Gara benar-benar memanfaatkan waktu yang sangat sedikit ini untuk bersenang-senang dan putranya. Memang waktu lima tahun kemarin tak bisa ia gantikan dengan hanya satu hari saja tapi setidaknya Gara berusaha memberikan yang terbaik untuk putranya.

Gara seperti hot Daddy yang sedang mengasuh anak. Tak jarang para gadis bahkan wanita yang sudah memiliki suami pun terpesona dengan sosok ayah muda itu.

"Daddy, kapan-kapan kita pergi dengan mommy ya. Mommy tidak pernah kesini, mommy selalu bekerja dan bekerja... " ujar Ardiaz ketika mereka duduk di sebuah bangku taman.

Sekali lagi Gara merasa bersalah mendengar penuturan Ardiaz.

Ia bahkan selama ini hidup bergelimang harta akan tetapi wanita yang dicintainya justru harus banting tulang demi menghidupi putra mereka.

Diam-diam Gara berjanji dalam hatinya akan segera menyelesaikan permasalahannya dengan Reva.

Ia tak ingin berlama-lama berada dalam ikatan pernikahan yang ia nilai sangat toxic ini.

...----------------...

"Hai..." sapa Gara saat mengantarkan Ardiaz ke rumah kediaman keluarga Oma Dewi.

"Dibawa masuk kedalam saja Gara...." pinta Hanifa saat ia membuka pintu pagar rumah.

"Langsung dibawa ke kamar Dara, itu di pojok...". Hanifa menunjuk kamar yang berada di ujung lorong.

Dara yang baru saja dari dapur langsung menyusul Gara yang sedang menggendong Ardiaz yang sedang tertidur.

"Baringkan disini.... " Dara meminta Gara untuk membaringkan Ardiaz di ranjangnya.

"Berat ya ... ???" Dara meringis, pasalnya tubuh Ardiaz cukup berisi jadi lumayan menguras tenaga kala menggendongnya.

"Nggak kok.... Ini masih belum sebanding dengan yang kamu alami...." sahut Gara yang matanya menatap ke sekeliling kamar pribadi Dara.

"Kenapa tak biasakan Iaz tidur sendiri? Kan dia sudah besar dan sudah bersekolah. Aku rasa dia sudah bisa tidur terpisah dari mu" ucap Gara tanpa beban.

Dara meringis.

"Kamu kan tahu jika kami disini menumpang. Masih syukur Oma tak memungut uang sewa. Masa mau minta kamar lagi.... Ini aja udah cukup kok..." sahut Dara.

Gara seolah tersadar jika ia bukan Daddy yang baik bagi putra nya.

"Ra.... Jika aku belikan kalian rumah apa kamu mau menempati nya berdua dengan Ardiaz untuk sementara selagi aku mengurus perceraian ku dengan Reva" ujar Gara yang membuat Dara menoleh cepat padanya.

"Jangan salah sangka dulu. Aku memang berniat untuk membelikan kalian hunian yang layak . Atau setidaknya sebuah apartemen sederhana " Gara segera meralat maksudnya.

"Jangan dulu, aku rasa itu bukan ide yang baik. Aku tak ingin dicap sebagai selingkuhan mu ya meskipun saat ini aku merasa seperti itu" tolak Dara sungkan.

"Kamu bukan selingkuhan ku Ra.... Kamu ibu dari anakku. Jadi jangan berfikir jika kamu itu terlalu buruk" hibur Gara.

"Nyatanya memang demikian...." gumam Dara.

"Ra...."

"Jangan terlalu baik pada kami, jika nanti kita tak bisa bersama aku nggak mau membuat Ardiaz merasa ditinggalkan oleh Daddy nya. Jadi bersikaplah sewajarnya saja dan jangan berlebihan. Kamu hanya harus bertanggung jawab pada Ardiaz bukan aku...." sahut Dara yang membuat Gara merasa semakin bersalah.

Gara berjalan mendekati Dara yang berdiri di ujung ranjang.

"Ra... Ini tak berlebihan. Seharusnya aku bertanggung jawab padamu sejak aku tahu kamu sedang mengandung tapi aku terlalu pengecut. Dan kini tolong izinkan aku menebus semua waktu yang telah aku lewati tanpa kalian..." Gara menggenggam tangan Dara.

"Kami tidak apa-apa tinggal disini. Oma dan mama Indi sangat baik. Lagipula jika aku bekerja ada Hanifa yang bisa aku percaya untuk menjaga Ardiaz karena aku tak percaya pada orang lain jika aku menitipkan Ardiaz" ujar Dara yang tetap pada pendiriannya.

Gara menghela nafas. Wanita yang ia cintai ini memang terkenal keras kepala namun juga sangat mandiri.

"Baiklah jika itu keinginan kamu. Aku nggak akan maksa." sahut Gara pasrah.

"Aku pamit ya... Sudah larut" Gara berjalan menuju pintu kamar namun ia kembali berbalik arah menatap kearah Dara yang berdiri di belakangnya.

"oh ya Ra... Besok siang aku balik sebentar ke Indonesia, ada meeting penting yang nggak bisa aku tinggalkan... Jadi jaga diri kalian selama aku pergi ya..." ucap Gara.

"Hati-hati dan semoga sukses..." sahut Dara diluar ekspektasi Gara.

Gara mengernyit dahi. "Hanya itu?" tanyanya.

"Lalu???"

Gara berdecak. "Ya sudah,aku pamit..." Gara kembali melangkah keluar kamar Dara tanpa menoleh lagi.

Dalam hati, Gara sedikit kesal dengan wanita yang baru dua hari menjadi kekasihnya tersebut.

"Garaaa....." panggil Dara menghentikan niat Gara yang ingin masuk kedalam mobilnya.

Gara masih berdiri di samping mobil nya.

Meski sedikit ragu, namun Dara memberanikan diri untuk memberikan kecupan di pipi Gara.

Gara sempat terkejut namun sedetik kemudian ia bisa mengendalikan tau t wajahnya.

"Hati-hati dan semoga cepat kembali" ucap Dara..

Gara tersenyum tipis.

"Aku pergi ya..."

to be continued....

1
Ranita Rani
vito2 kog gk nyadar diri,, bilang sagara brensek tp dia jg lebih parah
Sunaryati
Kejar bahagiamu Dara, Dion kamu itu seharusnya dengar penjelasan dan perjalanan hidup Sagara dulu, dan jangan abaikan kebahagiaan Kakak dan keponakanmu
Ranita Rani
nah gtu kn enak
vicka luvasta
baru baikan eh udah ada konflik lagi, kasian bgt gara,,
vicka luvasta
semoga mereka segera bersatu Thor, g tega terus mereka selalu tertimpa masalah,
Ulil
ku berikan bunga mawar hadiah dari aku,, selamat sudah buat aku nangis 😭😭
Rieya Yanie
boleh g dibuat bersatu aja kak..dara ma gara demi diaz
Jk Cute
baper..♥️
Ranita Rani
kurang thor upnya
Esih Mulyasih
speechless dg masalah kalian, gara dan dara... semoga ada jln terbaik utk masalah kalian yg membawa ke kebahagiaan utk keluarga kecil gara, dara dan jg diaz 🤲🏼😇
Esih Mulyasih
jujurlah Dara..dg diri mu sendiri dan ikuti kata hati mu...
Esih Mulyasih
semoga cepat terbongkar kejahatan Reva
Esih Mulyasih
yaa...ampyuuunnn....byk misteri di keluarga Gara 😬😞🙈
Esih Mulyasih
kasian Diaz 😭
Esih Mulyasih
ayooo.. semangat Dara 💪

lanjut Thor 💪💪💪

semoga happy ending ceritanya 😊
Esih Mulyasih
semangat Dara💪
Sunaryati
Memang berat pilihanmu Dara, semoga masalah segera selesai dah kamu dan Diaz hidup bahagia. Jika kamu ingin pilih siapa Gara/ Vito, tanyakan pada hatimu paling dalam dan Diaz.
Esih Mulyasih
Luar biasa
Sunaryati
Semakin seru, menarik dan penasaran kelanjutannya, lanjut
Jk Cute
Fardhan ini red flag atau green flag sih?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!