Setelah menikah, Kenan dan Alexa pun memutuskan untuk tinggal di mansion mereka sendiri.
Pernikahan mereka pun mulai diuji. Akankah mereka mampu untuk melewati semua ujian itu.
Tunggu apalagi, yuk kepoin 🤗🤗
Di sarankan untuk membaca season 1 dulu ya 😉😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon feby_mb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rumah sakit
Semua penjahat itu sudah terkapar. Sekarang giliran wanita itu. Adele sudah mengikat wanita itu di kursi yang ada di sana. Sekarang tinggal menunggu Axel.
" Tangan sebelah mana yang kau gunakan untuk melukai Eca?!. Apakah tangan yang ini?" kata Axel sambil menarik tangan wanita itu.
" Jangan!. Jangan lakukan itu?"
Axel tertawa mendengar ucapan wanita itu. Sekarang wanita itu minta tolong supaya tangannya tidak diputus.
Tubuh wanita itu gemetar saat mendengar tawa Axel. Sungguh tawa itu sangat mirip dengan tawa gadis yang dia culik tadi. Apakah mereka punya hubungan sehingga mempunyai aura yang sama.
Aaaaaaaa..
Satu tangan wanita itu putus. Dan teriakan wanita itu membuat Axel tambah semangat untuk menyiksa wanita itu. Sudah lama ia tidak mendengar teriakkan seperti itu dari musuhnya.
" Sha, cepat halangi Axel. Jangan sampai dia membunuh wanita itu. Karena kita membutuhkan dia untuk mencari informasi tentang Green Light University" kata Alexa.
" Bagaimana caranya, Axel dalam mode seperti itu. Apalagi matanya sudah berubah menjadi merah. Dan lagi wanita itu pantas mendapatkan hukuman itu"
" Iya, tapi kita butuh informasi dari dia. Jadi cepat hentikan Axel. Lo peluk dia aja, ntar dia juga tenang"
Alisha segera keluar dari mobil. Ia menghampiri suaminya. Dan melakukan apa yang dikatakan Alexa padanya. Ia memeluk suaminya dari belakang.
" Sayang"
" Iya ini aku, kamu bisa membunuh wanita itu"
Axel menatap wanita yang sudah terkulai lemas karena kehabisan banyak darah. Karena tangannya sudah putus.
" Apa Eca yang meminta kamu melakukan ini?"
" Iya. Eca bilang, kita membutuhkan informasi dari wanita manja ini"
" Baiklah, kali ini kau beruntung karena saudaraku tidak menginginkan kau mati sekarang"
" Kalian berdua jangan cuma ngobrol, cepat bawa wanita itu ke rumah sakit. Kalau nggak dia akan mati karena kehabisan banyak darah" kata Adele.
Axel dan Farrel memapah wanita itu ke dalam mobil. Tapi sampai di mobil, mereka kaget karena Alexa sudah pingsan di dalam mobil. Axel segera melihat saudara kembarnya.
" Eca bangun, Cha!" kata Axel sambil menepuk pelan pipi saudara kembarnya.
" Axel liat, tangan Eca mengeluarkan darah" kata Adele.
" Sial, dia terluka. Rel cepat bawa mobilnya ke rumah sakit!"
" O..ok"
Adele dan Alisha segera masuk kedalam mobil. Farrel pun melajukan mobilnya menuju rumah sakit terdekat yang ada di sana.
Di perjalanan, Axel terus berusaha membangunkan Alexa. Ia benar-benar takut saudaranya kenapa-napa. Kalau terjadi sesuatu pada Alexa, dapat di pastikan wanita itu dan keluarganya tidak akan selamat.
" Cha, bangun!"
Alisha dan Adele juga khawatir dengan sahabatnya. Ini pertama kalinya mereka melihat Alexa pingsan. Mungkin karena luka dipergelangan tangannya.
Ini pertama kalinya Alisha melihat suaminya menangis. Ia pun berusaha menenangkan suaminya. Ia tau bagaimana perasaan suaminya saat ini.
***
Akhirnya mereka sampai di rumah sakit terdekat. Axel segera membawa Alexa kedalam rumah sakit.
" Dokter!, tolong kakak saya"
Dokter yang kebetulan lewat pun segera membantu Axel. Dia meminta Axel untuk membaringkan tubuh Alexa di atas brankar.
" Kamu tunggu diluar ya"
" Saya mau melihat kakak saya, Dok"
" Kalau kamu ikut masuk, bagaimana kami akan melakukan tugas kami. Jadi kalau kamu ingin saudara mu selamat, kamu tunggu di sini"
" Iya sayang, biarkan dokter yang memeriksa Alexa"
Axel dan istrinya menunggu di depan ruang ICU. Sedangkan Farrel dan Adele sedang mengurus wanita yang tadi. Mereka harus menyelamatkan wanita itu, karena mereka butuh informasi darinya.
" Minum dulu" kata Alisha sambil memberikan minuman pada suaminya.
" Makasih sayang"
Alisha tau bagaimana perasaan suaminya saat ini. Walaupun suaminya sering gelud sama saudara kembarnya, tapi rasa sayang Axel sangat lha besar pada Alexa.
" Bagaimana keadaan Alexa?"
" Belum tau Del, masih ditangani dokter"
" Apa kak Ken sudah dikasih kabar?"
" Belum, tapi gue yakin Abang sudah tau. Karena nggak mungkin dia meninggalkan istrinya tanpa pengawasan yang ketat"
" Lo bener juga"
Axel berharap orang tuanya tidak tau masalah ini. Kalau mereka tau soal ini, pasti yang akan di salahkan kakak iparnya. Karena tidak bisa menjaga istrinya dengan baik.
Pintu ruang ICU terbuka, dokter dan perawat keluar dari ruangan itu.
" Bagaimana keadaan kakak saya, Dok"
" Sekarang keadaannya sudah agak membaik. Untung kalian segera membawanya kesini. Kalau kalian telat, maka bisa dipastikan dia tidak bisa terselamatkan lagi. Dan syukurnya urat nadinya tidak kena. Maaf sebelumnya, apa korban mau mencoba melakukan tindakan bunuh diri?"
" Nggak dokter, korban habis diculik. Dan kondisi korban waktu itu diikat dengan tali. Mungkin korban ingin mencoba memutuskan tali, jadi tangannya terluka"
" Astagfirullah, apa kalian tidak mencoba melaporkan kejadian ini ke polisi?"
" Sudah Dok, dan sekarang sudah di tangani polisi"
" Baiklah, kalian boleh membesuk korban saat dia sudah dipindahkan ke ruang rawat inap"
" Terima kasih Dok"
Adele terpaksa berbohong dengan mengatakan sudah melaporkan kepada polisi. Karena kalau dia tidak bicara seperti itu, maka akan banyak lagi pertanyaan dokternya.
" Bagaimana dengan wanita itu?"
" Dia sudah dibawa ke ruang operasi"
" Syukurlah, dan semoga dia nggak meninggal karena banyak kehilangan darah"
" Ya semoga saja"
" Tapi gue nggak yakin dia akan bisa hidup setelah ini" kata Axel.
" Kenapa?"
" Kamu kok masih nanya sih sayang. Kamu kan tau siapa suaminya Eca. Dia pasti akan murka melihat istrinya terluka seperti itu. Kecuali kalau Alexa sendiri yang menahan suaminya" kata Farrel.
" Kamu benar juga sayang"
" Kasian banget kalau nasib wanita itu akan wasalam" kata Adele.
" Itu kesalahannya dia. Padahal Eca sudah jelas-jelas bilang tadi waktu di kantin, jangan bangunkan singa yang lagi tidur. Eh malah ngeyel"
Perawat membawa Alexa ke ruang rawat inap. Diikuti sama Axel dan yang lainnya. Mereka bersyukur karena Alexa baik-baik saja. Kalau tidak, mereka tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada keluarga wanita itu.
" Kalau nonanya sudah siuman tolong pencet tombol ini ya, nanti dokter akan memeriksa kembali keadaannya"
" Baik suster"
" Saya permisi dulu"
Perawat pun keluar dari ruang rawat Alexa. Sekarang tinggal Axel, istri dan juga sahabatnya yang ada di ruangan itu.
" Apa nggak sebaiknya kamu mandi dulu yank" kata Alisha.
" Iya bro, baju Lo penuh sama darah tuh"
" Gue nggak bawa baju ganti"
" Kalau masalah baju ganti mah gampang yank, nanti aku cariin" kata Alisha.
" Kalian berdua mandi aja dulu, biar kami disini menjaga Eca" kata Adele.
" Ya udah, aku mandi dulu ya yank" kata Axel.
" Iya sayang"
" Tapi sabun nya nggak ada"
" Oh iya, ya udah aku sama Adele mau keluar dulu. Kamu jaga Eca dulu"
" Iya, jangan lama-lama"
" Ok sayang"
Alisha dan Adele pergi keluar untuk membeli keperluan mandi untuk suami mereka. Sekalian mereka akan membeli baju ganti.
To be continued.
Happy reading 😚😚
semoga terus maju jaya ye author.❤️