My Journey To Immortality

"""KYAAARRKK!!! KYAK KYAK KYAK KYAK!!!!!""".

Si burung Garuda tertawa dengan suara khas miliknya saat melihat usaha sang Great Dragon menyelamatkan diri dari api yang membara di tubuhnya dengan susah payah, bukan hanya si burung Garuda, empat bayi binatang suci dan tiga Dao Beast juga sampai berguling-guling melihat tingkah sang Great Dragon.

Great Dragon atau kita panggil Long saja karena tubuhnya amatlah panjang, mendengkus dan menatap tajam delapan makhluk yang menertawakannya.

Empat bayi binatang suci menciut ketakutan dan bersembunyi di belakang tiga Dao Beast yang masih saja terkekeh, sementara Suja dan Garuda menatapnya sembari menahan tawa mereka.

"Siapa yang beraninya menyerang Naga perkasa ini?!".

Pertanyaan itu malah membuat Suja dan yang lainnya semakin ingin tertawa, sungguh perkataan si naga membuat tubuh mereka terkocok karena kegelian serta menahan tawa.

Naga? Perkasa?

Suja sungguh terhibur, bagaimana bisa dia menyebut dirinya sendiri sebagai naga yang perkasa sementara tubuhnya seperti cacing gosong dan juga berwarna hitam arang? Apakah itu bisa disebut sebagai naga perkasa?.

"Aku yang melakukannya, apa kau akan membalasku Long?".

Si naga gosong terkejut mendengar itu, dia terkejut bukan karena pengakuan Suja tapi dia terkejut saat mendengar bahwa dia baru saja disebut dengan menggunakan sebuah nama.

'Apakah tuan baru saja memberiku sebuah nama?" Long tidak bisa menahan senyumnya, tapi kondisi tubuhnya malah membuat senyumnya terlihat sedikit menyeramkan.

"Tuan, apakah tuan baru saja memberiku nama?" Pertanyaan itu membuat semua Binatang Suci dan Dao Beast menoleh menatap Suja yang terlihat mengangguk.

Si naga gosong semakin gembira dan meliukkan badannya di udara menunjukkan kegembiraannya, sementara binatang suci dan Dao Beast lainnya mulai mendekati Suja sembari mengeluarkan tatapan berharap yang malah membuat mereka terlihat aneh.

Suja menatap mereka heran, dalam pikirannya dia bertanya-tanya.

Apakah sebuah nama sangat penting bagi mereka?.

Kenapa Long bisa sesenang itu saat tau aku memanggilnya dengan sebuah nama?.

Benar-benar aneh.

"Tuan tolong berikan kami sebuah nama juga!" Mereka mengangguk-angguk memohon.

"Ha~h, baiklah. Golden Lion namamu Leon, Great Turtle namamu Genta, Phoenix api dan es masing-masing Shen Tian dan Shen Huan, Tiger namamu Radit, lalu kamu naga kecil namamu Nata, Rubah imut namamu adalah Tasya sesuai dengan kelaminmu, dan terakhir kamu burung gagah nan perkasa namamu adalah Garuda".

KYYYAAAARRRKKKKK……!!!!!!

RROOOOOAAAAAARRRRR…….!!!!!!

Roar Roar…..!!!!!!.

Delapan binatang tingkat tinggi itu bersukacita saat mendapatkan nama yang menurut mereka sangat bagus, dengan ekspresi gembira mereka mulai menari-nari di sekitar Suja dan secara bergantian Tasya, Radit, dan Leon menjilati wajah Suja sedangkan para burung dan naga terbang mengelilingi Suja dan menembakkan energi milik mereka yang langsung terserap oleh tubuh Suja.

Energi yang ditembakkan oleh mereka kembali mengejutkan Suja, bukan karena dia mengira diserang oleh semua makhluk tingkat tinggi itu.

Akan tetapi yang membuatnya terkejut adalah energi yang terserap tubuhnya itu, adalah gabungan dari inti kekuatan dan juga Blood Essence dari semua makhluk itu.

Gabungan energi itu bukan hanya mempertebal mana yang dia miliki dan juga menaikkan tingkat praktiknya sebanyak dua tingkat dan membantunya menerobos ke tingkat 4 dalam sekejap, tapi gabungan energi itu juga mengalir ke seluruh tubuhnya dan memperkuat serta memperkokoh otot-otot dan juga tulangnya.

Dengan kualitas tulang dan ototnya yang ditingkatkan, serta dengan tingkat praktiknya juga manual yang digunakannya setidaknya hanya dengan kekuatan fisiknya saja dia memiliki kemungkinan untuk bertahan dari serangan seorang cultivator ranah Foundation Realm Mid-stage dan memiliki kemungkinan untuk memberikan serangan balik.

"Hmm, tuan. Ada apa dengan Dantianmu? Kenapa seperti ada sesuatu yang mengurung Dantian tuan, dan sepertinya itu adalah energi asing".

Pertanyaan Tasya membuat semua makhluk suci itu menghentikan tingkah mereka, Long juga ikut mendarat dan menggunakan kekuatannya untuk menyelidiki tubuh Suja.

"Hmm benar, ada suatu energi asing yang membungkus Dantian milik tuan. Tapi aku merasakan energi itu bukan sesuatu yang buruk, bahkan aku merasakan energi itu sedikit lebih baik dari energi Qi yang selama ini kita gunakan" Long berkomentar setelah menemukan apa yang dimaksud oleh Tasya.

Garuda, Shen Tian, Shen Huan, Leon, dan Nata menatap Suja dengan pandangan meminta penjelasan. Keduanya adalah makhluk suci dari semesta lain di mana para penyihir atau magician berada, dan mereka juga memiliki mana jadi sudah pasti mereka merasa heran saat mengetahui tuan mereka memiliki mana padahal mereka berada di alam yang menggunakan Qi sebagai energi.

"Ini adalah mana, sebuah energi yang mirip dengan Qi namun tingkatan dan juga kekuatannya berada di atas Qi".

Long, Tasya, Genta, dan Radit menunjukkan ekspresi bingung mereka.

Mereka belum pernah mendengar energi yang bernama mana ini, mereka juga bingung saat mendengar bahwa Mana tingkatannya berada di atas Qi padahal yang mereka ketahui selama ini hanya Qi yang menjadi energi alam semesta.

"Mana? Tingkatannya di atas Qi? Tuan, bisakah tuan menjelaskannya? Hamba tidak mengerti" Permintaan Long menjadi perwakilan dari apa yang diinginkan tiga Dao Beast lainnya.

"Kalian tidak perlu memanggil diri kalian hamba, karena kalian bukanlah peliharaanku meskipun kalian telah terkontrak jiwa denganku. Kalian adalah teman-temanku, teman yang akan menemaniku mengarungi dunia yang luas ini".

Sembilan makhluk tingkat tinggi itu menunduk memberi hormat sembari menitiskan air mata, mereka bahagia karena mereka tidak dianggap sebagai peliharaan oleh tuan baru mereka melainkan sebagai teman.

"Terima kasih tuan, kami bahagia mendengarnya".

Suja mengangguk dan mulai menjelaskan, mereka semua mendengar dengan penuh konsentrasi.

"Mana adalah energi yang hampir mirip dengan Qi, namun memiliki kekuatan yang lebih kuat dari Qi karena mana berada di atas Qi dalam tingkatan energi alam semesta. Energi yang kita kenal sebagai Qi sebenarnya berada di tingkat ketiga dalam tingkatan energi alam semesta, sedangkan mana berada di tingkat kedua. Sedangkan energi tingkat pertama, tidak ada yang mengetahui apa namanya namun yang pasti energi ini sangatlah kuat dan puluhan bahkan ratusan kali dari Mana maupun Qi.

Mana, Qi, dan semua energi di alam semesta ini sebenarnya berasal dari sebuah energi tunggal. Saat para dewa, atau tuhan jika menurut pandanganku menciptakan alam semesta beserta seluruh isinya termasuk Matahari, Bulan, Bintang, dan Planet atau yang kalian sebut sebagai dunia.

Ketika berbagai alam semesta dan isinya tercipta, energi tunggal ini terpecah menjadi ribuan energi lainnya dan tersebar ke seluruh alam semesta………".

Selama satu jam Suja memberikan penjelasan, semua makhluk tingkat tinggi itu mendengarkan dengan seksama.

Suja tidak merasa khawatir akan menghabiskan banyak waktu di ruang dimensinya, itu karena dia memiliki kontrol penuh pada ruang dimensinya dengan kata lain dia bisa dengan sesuka hati mengatur berapa banyak perbedaan waktu dalam dimensi pribadinya dengan dunia nyata.

"Oooh, jadi begitu. Jadi selama tuan berada di tingkat Forging Qi tuan tidak akan bisa menggunakan Qi tetapi energi bernama mana ini, kecuali tuan sudah memasuki Foundation Realm atau mendapatkan cara menyatukan keduanya dan membentuk energi baru".

Tasya yang pertama mengerti, dia mulai memahami semua yang dijelaskan oleh Suja termasuk asal-usul dari bocah yang menjadi tuan barunya itu.

"Jika kalian sudah mengerti, kalian bisa menggunakan semua sumber daya yang ada di dimensi pribadiku ini untuk menaikkan tingkat praktik kalian. Dan untuk kalian, Shen Tian, Shen Huan, Garuda, Leon, dan kamu Nata. Kalian bisa menyerap Qi yang ada di sini, meskipun Qi adalah energi yang berada di bawah mana tapi kalian bisa menggunakannya sampai aku bisa mencari cara agar energi Qi yang kalian serap berubah menjadi mana. Kalian mengerti?".

Lima makhluk itu mengangguk pelan, mereka lalu memakan sumber daya yang ada di sana untuk meningkatkan kekuatan tubuh mereka.

Suja tinggal selama satu hari lagi di dimensinya, meskipun dia tinggal selama satu hari lebih beberapa jam di dimensinya tapi di dunia luar perbedaan waktunya sangat besar jadi bisa dibilang dia meninggalkan dunia luar hanya selama satu menit lebih beberapa detik saja.

.

.

.

.

.

.