NovelToon NovelToon
Namaku Ayu

Namaku Ayu

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:56.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mizzly

Warning 21+


Aku masih suci sebelum kejadian itu. Aku masih ranum dan bersih seperti namaku, Ayu.

Semuanya berubah. Kebahagiaanku runtuh. Aku harus meninggalkan laki-laki yang mencintaiku demi laki-laki lain yang bahkan tidak kukenal.

Sanggupkah aku melewati kehidupan baruku. Kehidupan bak roller coaster yang kadang menjungkirbalikkan hidupku?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mizzly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Pagi ini kami berdua super duper rempong. Tidak terbiasa bangun pagi eh kali ini harus bangun pagi. Biasanya tinggal ngebut ke kantor dan bisa selap-selip di kemacetan jalanan kali ini tidak.

Pagi-pagi sudah memesan taksi untuk mengantar kami ke kantor. Dengan masing-masing membawa koper berukuran 16" yang sudah kami packing malam sebelumnya.

Sesuai perjanjian, kami berdua kerja dulu. Koper dibawa ke kantor. Alhasil teman-teman di kantor sibuk melihatku. Ada yang bilang aku kena eliminasi ah itu lawakan lawas yang masih saja dipakai.

"Mau kemana kamu Yu bawa koper gitu kerja?" sapa Mas Bagus.

"Mau pergi keluar kota. Saudara sepupu Su- sunatan maksudnya." hampir saja aku keceplosan mengucapkan kata 'suami'. Huft sabar Yu... sabar... tinggal 2 bulan lagi dan kamu jadi karyawan tetap.

"Keluar kotanya kemana?" kali ini Mbak Dewi yang penasaran.

"Semarang Mbak."

"Wah boleh nih Bandeng Juwana sama Lumpia buat oleh-oleh disini." sahut Mas Adi tak mau ketinggalan.

"Siap Mas. Nanti aku ajak Mama jalan-jalan buat beli oleh-oleh."

"Kamu berangkat sendiri Yu? Pesawat jam berapa?"tanya Mas Bagus lagi.

"Enggak kok, Mas. Bareng Mama, Papa dan Su- maksudnya Saudara sepupu juga kesananya. Pesawat jam 10 malam Mas." hah ada apa dengan mulutku ini, hampir keceplosan melulu. Sebal.

"Oh ya sudah. Hati-hati di jalan, Yu. Kalau hari jumat agak macet jadi nanti kamu pulang tenggo aja. Biar gak telat."

"Siap, Mas."

*******

Aku menunggu kedatangan Dio di depan lobby kantor. Ia sudah mengabariku kalau sudah di taksi dan menuju kantorku. Aku langsung turun dan menunggunya. Tak lama sebuah taksi mengklaksonku, pasti itu Dio.

Aku langsung memasukkan koperku di bagasi belakang taksi dan duduk di samping Dio di kursi penumpang. Oh iya kami sudah baikkan lagi. Sejak sembuh dari sakitnya Ia sudah mau mengajak aku bicara lagi. Serem juga ngambeknya kalau marah. Bisa berminggu-minggu aku tidak diajak bicara. Sebisa mungkin aku menjaga perasaannya agar tidak marah padaku.

Dio masih berkutat di laptopnya. Pekerjaan kantornya belum selesai ternyata. Kasihan sebenarnya aku. Pantas saja Ia sampai sakit kemarin, selain kelelahan mungkin karena memendam kesal ulahku yang menemui Dewa.

Aku mengeluarkan hamburger yang sempat kubeli tadi. Kutuangkan saus cabe di tengahnya lalu kututup lagi.

"Dio, aaaa..." Dio menengok dan membuka mulutnya untuk kusuapi.

"Udah prepare aja kamu, Yu. Beliin cemilan untuk di jalan." Dio lalu mengusap rambutku pelan. Aku suka sekali dengan perhatian kecil yang Ia berikan padaku. Tinggal bersama selama lebih dari 3 bulan perlahan mendekatkan kami. Ada rasa saling ketergantungan karena terbiasa bersama.

"Iya dong. Kan aku tahu kalau kamu tidak kuat menahan lapar makanya tadi aku titip OB beliin. Sekalian mengganjal perut di jalan."

Aku menyuapi lagi Dio sampai burger habis. Aku lalu membukakan air mineral untuknya minum.

"Gile, sampai air minum pun disiapin. Benar-benar istri yang top markotop deh." puji Dio yang langsung membuat wajahku memerah bangga.

"Istri siapa dulu dong?"

Dio lalu membisi sesuatu di telingaku. "Lebih hebat lagi kalau mau diajak ehem ehem sama aku sering-sering. Tambah hebat deh."

Aku langsung menghujani Dio dengan cubitan di pinggangnya sampai Ia mengaduh kesakitan.

"Ampun Neng... Maapin Abang ya."

"Makanya jangan jahil." kataku sambil memanyunkan bibirku.

Secara tiba-tiba Dio mencium pipiku. "Makasih ya." Aku merasa malu karena supir taksi ikut tersenyum melihat kelakuan kami.

"Gak apa-apa Neng. Bapak juga dulu waktu masih muda kayak Neng. Apalagi waktu masih jadi pengantin baru, bawaannya pengen mesra-mesraan terus. He..he..he.."

"Iya, Pak. Istri saya pemalu orangnya. Padahal mah kalau di rumah suka nyosor." kucubit lagi pinggang Dio.

"Bohong, Pak. Jangan dengerin."

Supir taksi itu tersenyum lagi. "Kalian serasi banget jadi pasangan ya. Kalau saya lihat kayaknya kalian mah rumah tangganya bakalan awet. Apalagi lihat suami si Neng yang keliatan banget cintanya sama Neng."

Dio dan aku langsung salah tingkah. Cinta? cinta dari Hongkong. Si Mesum di sebelahku mana mungkin cinta sama aku. Cinta kalau mau ehem ehem iya.

Setelah perkataan Pak Supir kami tidak banyak bicara lagi. Sibuk menata hati kembali. Entah mengapa saat Pak Supir berkata kalau Dio mencintaiku walau kutahu itu tidak benar namun ada gurat kebahagiaan melintas di hatiku. Loh kok aku senang ya. Stop. Jangan terlalu banyak berharap, Yu. Nanti saat kamu terbangun akan sakit.

Hmm... tapi sebenarnya tidak apa-apa juga kan kalau senang ada yang mencintai kita. Ah aku selalu mencari pembelaan diri saja.

Kami akhirnya sampai di Bandara jam 8 malam. Macet lumayan parah membuat tarif taksi membengkak. Untung saja masalah tiket pesawat dan akomodasi selama disana Mama yang tanggung. Kalau tidak bisa habis tabungan untuk bayar uang kontrakkan kami tahun depan.

Aku dan Dio langsung menuju terminal 2F. Disana Mama dan Papa sudah menunggu kedatangan kami. Aku langsung mencium tangan Mama dan Papa.

"Kamu sudah makan belum?" tanya Mama pada Dio. Ia tahu benar kalau anaknya tidak kuat nahan lapar.

"Udah, Ma. Tadi Ayu beliin Dio burger terus disuapin di mobil sambil Dio ngerjain tugas kantor. Tapi kalau Mama mau beliin lagi sih Dio gak nolak he..he..he.." ampun deh Dio, jaim dikit kek.

"Wah Ayu perhatian banget ya sama anak Mama. Pantes saja anak Mama sekarang jadi lebih dewasa semua karena perhatian Ayu juga. Yaudah ayo kita makan dulu. Mama juga lapar nih." Mama lalu mengajak Papa ikut serta. "Ayo, Pa. Ikut makan juga. Papa kan belum makan malam. Nanti maag loh. Masih ada waktu kok. Baru jam 8 lewat."

Dengan agak malas Pap bangun dari duduknya dan mengikuti Mama untuk makan malam. Kami memesan makanan di Solaria. Salah satu restoran favoritku.

"Kamu mau pesan apa, Dio?" tanya Mama.

"Nasi Chicken Cordon Blue aja Ma. Kalau pakai kentang gak nampol makannya." Please, Dio. Enak banget kamu makan banyak gak bakalan gendut. Hiks...

"Ayu apa?"

"Nasi goreng kambing aja Ma." jawabku.

"Papa apa?"

"Nasi sapi lada hitam." jawab Papa singkat tanpa kata-kata lagi.

"Yaudah Mama pesankan dulu ya." Mama pun bangun dan memesan menu makanan kami di kasih.

"Yu...Yu... Pst.." Dio memanggilku berbisik menyuruhku mendekatkan telingaku agar bisa Dia bisikkan.

"Kenapa?" aku mendekat karena berpikir ada hal penting yang akan dibicarakan. Papa melirik ulah kami berdua, berpikir kalau dirinya yang akan kami omongin.

"Kamu pesan nasi goreng kambing biar ntar malam hot ya? Aku siap saja melayani kamu Yu. Mau berapa ronde?" wajahku langsung memerah.

"Iiiiihhh.. rese..." kataku seraya memukul kecil bahu Dio. Dio tertawa tergelak tak kuasa melihat ekspresi kagetku. Lagi-lagi Papa hanya memperhatikan ulah kami berdua.

1
aryuu
berasa real banget ceritanya... asli ceritanya berkualitas ❤️
adisty aulia
Yuu kamu bisaaa..
Pilih mundur✊️
Fatimah Ajja
lah ngapain bingung,kan papanya masih ada,biar perusahaan dipimpin sendiri,dia ngebeswrin perusahaan furniture nya sendiri,gitu aja kok repot
ntar papanya meninggal kan akhirnya warisan buat dia juga
Fatimah Ajja
Pajero=panas jobo Jero🤣
Putri Dhamayanti
makanya tegas dong jd cowo, pilih jan rakus mau semuanya
Putri Dhamayanti
hahaha... saking baiknya ampe masih nyebut pacar yg dia cintai, wuarrbyasah mama mertua yg baik ini... 😂😂😂😂
ardan
luarbiasa
Wilda Mawadiyah
Luar biasa
🌻🌹Wathyýyy🌹🌻
🤣🤣🤣
Les Tari
rekomendasi baget
✨️ɛ.
rada lupa eyke ama cerita Ayu-Dio~
Ira Ira
Luar biasa
Siti Aisyah
duh kebanyakan adegan dan dialog tentang ciumnya nih rada bosen aq bc nya maaf ya thor, ok next kita cb bc lg deh lanjutannya
Siti Aisyah
pertama kl bc karya mu thor dpt kabar dr pembaca author tetangga
Sri Mulyati (mamik)
Luar biasa
(ツ)
Mampir Thor...
Smoga Ceritanya Yg Bagus...😘👍🏻
(ツ)
Hehehe...🤭🤭🤭
Namanya Ayu 👍🏻👍🏻
Indah Sukmawati
Buruk
zeus
Skip..
zeus
Dio itu banci....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!