Alvarez Narendra Erlangga.....
Nayla Kinanti Aurora....
Musuh abadi yang selalu membuat onar. Al dan Nayla memiliki hubungan unik dimana keduanya selalu berselisih dalam hal apapun. Baik nilai ataupun peringkat. Namun ada kalanya dimana mereka selalu saja mencari masalah yang membuat keduanya selalu bolak balik ke ruang BK.
Meskipun kedua keluarga mereka saling bersahabat namun tidak begitu dengan Al dan Nayla yang menjadi musuh abadi sejak SMP.
Hingga karena merasa lelah akan tingkah laku keduanya. Orang tua mereka pun memutuskan untuk menikahkan keduanya. Berharap bahwa hubungan mereka bisa berubah menjadi hubungan romantis.
Lalu bagaimana kelanjutan pernikahan Al dan Nayla?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinda Sakhi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Persahabatan Yang Hilang~~~ Aku Tak Membencimu
Sepertinya keberuntungan berpihak pada Al, Ia baru saja di beri kabar lewat telfon dari orang tuanya bahwa mendadak mereka ada pekerjaan di luar kota dan akan kembali sekitar 1 minggu lagi.
Sementara Bunda Hani memang setiap kali Papi Andreas memiliki pekerjaan baik di luar kota atau negeri dirinya selalu di ajak. Bahkan Al dan Rara sering mencibir kebucinan Papi Andreas terhadap Bunda Hani yang meskipun sudah tidak terlalu muda namun masih terlihat tampan dan cantik, kemesraan mereka sama sekali tidak pernah luntur.
Al keluar dari kamar mandi dengan sudah memakai kaos merah yang bergambar macan dengan jaket hoodie , Ia melihat Nayla yang sedang belajar mengerjakan tugas pemberian guru Matematika.
Al mendekati Nayla secara perlahan dan itu bisa di rasakan oleh Nayla lewat langkah kaki yang semakin mendekatinya. " Gue mau pergi dulu, Papi sama Bunda lagi pergi keluar kota karena pekerjaan, Lo kalo butuh sesuatu bilang kepala pelayanan atau Rara aja. "
Nayla segera mencekal tangan Al dan membuat langkah kaki pria itu terhenti. " Lo sendiri mau kemana? Ini udah malem! "
" Gue ada urusan sebentar sama Mike dan Firman, gak usah tungguin Gue, Lo tidur aja! " pinta Al dengan lembut.
" Al.. I-itu, hhmzz. I-itu.. " Nayla seperti hendak mengatakan sesuatu namun ada keraguan dari lidah nya.
" Lo mau ngomong apa sih, gagap - gagap kaya gitu! "
" Gak jadi! " Nayla menggeleng dan kembali fokus pada buku pelajaran nya. Niatnya ingin bertanya tentang jaket itu tapi lidah nya mendadak kelu.
" Cewek aneh.. " cibir Al segera keluar untuk menemui Mike dan Firman sesuai janji temu mereka.
Ia begitu bersemangat saat akan menuruni tangga menuju bagasi di depan rumah untuk mengambil motor sport kesayangan nya. Memang Al masih kesal karena ulah Nayla dan bahkan Al sempat bertanya. Mau tau jawaban nya? Nayla memang mengaku bahwa dia sengaja membuat ban motor Al kempes untuk balas dendam karena sudah meninggalkan nya di pinggir jalan, yang pada akhirnya membuat dirinya harus terlihat dengan geng centil kaya Camilla.
Tapi ya sudahlah, Al juga merasa bersalah meskipun sedikit. Saat hendak mengambil motor tiba - tiba sebuah petir menyambar dengan sangat dahsyat di langit. Kilatan nya mampu merusak gendang telinga yang mendengarkan nya.
Langkah kaki Al terhenti, perlahan hujan mulai turun dan sebuah nama terucap di bibir Al. " Nayla! "
Ia berlari kedalam rumah dengan tergesa-gesa dan langsung masuk ke dalam kamar, matanya terpaku melihat Nayla yang duduk dengan memeluk lutut di pojok kamar sambil menutupi telinga nya.
Nayla menengadahkan kepala saat Ia melihat sebuah kaki. Matanya berkaca - kaca yang perlahan di iringi dengan air mata yang keluar dari sudut matanya.
" Al.. Gue takut! " Nayla bicara dengan mulut bergetar.
Al menghela nafas panjang dan mendekati Nayla, berjongkok ke arah nya agar pandangan mereka bertemu. " Lo masih trauma sama kejadian 2 bulan yang lalu? " tanya nya hati - hati dan Nayla hanya mengangguk sebagai jawaban nya.
Al mengusap kepala Nayla dan menarik nya ke dalam pelukan nya." Apa sih yang Lo takuti? Saat Gue ada disini sama Lo! "
Nayla menarik kepalanya untuk melihat wajah Al dengan seksama. " Kenapa? Bukan nya Lo benci sama Gue, kita ini musuh abadi kan, bukan nya Lo seneng lihat Gue menderita, bukan nya Lo bahagia setiap kali Gue terluka. Lo pasti seneng kalo Gue gak ada kan , otomatis Lo gak punya saingan lagi! " tutur Nayla membuat Al memalingkan wajah nya.
Ingin sekali dia berkata bahwa apapun yang terjadi di antara mereka. Dari kenakalan bahkan keisengan dan berbagai rencana untuk mengerjainya. Itu tidak akan membuatnya membenci sosok Nayla Kinanti Aurora.
Ada satu hal yang membuatnya terpaksa menjauhi Nayla dan alasan itu masih terkubur sampai saat ini. Bahkan kata maaf tidak bisa keluar dari lidah nya.
Al menangkup wajah Nayla. " Ssttt, Nay Lo salah, kita emang musuh tapi Gue gak pernah ada niatan buat membenci Lo. Kita emang selalu bertengkar baik di dalam ataupun di luar sekolah, semua anak SMA Erlangga menjuluki kita sebagai musuh abadi karena selalu membuat onar setiap harinya. Tapi asal Lo tau, sejahil apapun Gue ngerjain Lo, Gue gak pernah benci sama Lo. Nayla Kinanti Aurora, Gue bilang sekali lagi sama Lo kalo Gue gak benci sama Lo! " Al menyentil dahi Nayla dengan lembut.
Hati Nayla berdesir kala mendengar bahwa Al sama sekali tidak membenci dirinya, Ia pikir bahwa Al sangat membencinya dan itu membuat Al selalu mengganggunya di sekolah. Tapi apa yang Ia dengar? Al tidak membencinya, kata - kata inilah yang ingin di dengar oleh Nayla.
Ia sangat sedih saat memasuki SMP.. Kenapa? untuk pertama kalinya Nayla mendapatkan perundungan dari Kakak kelas . Ia masih ingat saat dirinya masih kelas 7 SMP. Nayla menangis dan mengadu sama Al berharap bahwa sabahat nya bisa menolong nya. Tetapi tindakan Al berada di kuar prediksi, Ia menepis tangan Nayla dan mendorong nya hingga terjatuh ke tanah.
" Mulai sekarang jadi cewek jangan cengeng, apapun yang terjadi sama Lo, Gue gak peduli. Jangan nangis dan berharap kalo Gue akan menghapus air mata Lo. Hadapi masalah Lo sendiri dan mulai sekarang jangan pernah menganggap bahwa kita sahabatan lagi.. " Kata Al yang berusia 13 tahun kala itu ( 7 SMP) sungguh menyakitkan, bukan. Hati Nayla yang masih rapuh menerima permusuhan dari orang yang selama ini melindungi nya.
" Al.. Kok kamu gitu? Apa salah ku? Jangan marah Al.." Nayla menangis di bawah kaki Al. Tapi entah apa yang merasuki Al dan membuat Al menjauh dari Nayla. Persahabatan berubah menjadi permusuhan. Sahabat sejati berubah menjadi musuh abadi.
Masih Nayla ingat tatapan mata Al kala itu yang semenjak memutuskan persahabatan mereka , Al tidak pernah menatap Nayla dengan hangat lagi . Tapi malam ini, tatapan mata hangat itu seolah kembali. Apakah Al telah kembali? Sahabat ku! Dan pelindung ku!
Nayla menabrak dada bidang Al dan memeluk nya dengan erat. Al terpaku dalam diam dan tidak tau harus berbuat apa. Tubuh nya seolah mematung kala tangan Nayla melingkar di tubuh nya.
Tak lama kemudian Nayla kembali mengangkat kepalanya , tangan nya masih mencengkram sisi jaket nya.
" Nay.. Gue___"
Cup!
Mata Al membelalak saat Nayla mengecup singkat bibirnya nya. Tangan Al terkepal kuat di sisi tubuh nya bukan karena marah tetapi ada debaran perasaan aneh yang mengejutkan.
" Gue kangen sama Lo Al, Gue kangen Al yang kecil, Gue mau Lo kembali jadi Al yang dulu, apakah masih ada satu kesempatan agar hubungan kita kembali jadi hangat? " akhirnya Nayla menumpahkan semua kata - kata yang selama ini terpendam dalam hatinya.
Untuk sejenak Al tertegun dan tidak bisa menjawab.
" Sorry Nay, Gue juga kangen sama Lo, tapi ada sesuatu yang gak bisa Gue jelasin sama Lo. Sesuatu hal yang gak bisa Gue ceritakan sama Lo, alasan kenapa Gue menjauh dari Lo 5 tahun lalu.. " batin Al menyesali kejadian itu. Tragedi yang menghancurkan hidup nya dan membuat dirinya harus menjauh dari Nayla.
Al mendorong tubuh Nayla pelan dan bangkit membelakangi nya, menahan sesak di dada yang terasa sakit karena menahan air matanya. Nayla jelas terluka dengan sikap Al, Ia mencoba menahan perasaan kecewa dalam hatinya.
" Oke Gue ngerti! "