NovelToon NovelToon
Pesona Gamer Seksi

Pesona Gamer Seksi

Status: sedang berlangsung
Genre:Playboy / Teen Angst / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / MLBB
Popularitas:11.6k
Nilai: 5
Nama Author: Alrianna

Berawal dari berada dalam lobby yang sama di sebuah game. Aksara, pro player game mobile legend, sekaligus playboy terganteng dan terseksi di kampus, secara aktif mengajak Kirana main bareng di game tersebut. Lalu dengan alasan iseng, Aksara mengajak gadis tersebut untuk menjalin afinitas sebagai pasangan, bahkan sebelum mereka bertemu. Dengan alasan yang iseng pula, Kirana menerima permintaan hubungan tersebut.

Seiring berjalannya waktu, tanda mawar itu semakin mekar, padahal mereka juga tak pernah bertemu. Sebenarnya, Aksara tau jika gadis itu adalah adik tingkatnya di kampus, sekaligus sahabat dekat adik kandungnya, namun Ia masih menikmati hubungan penuh ketidakjelasan ini. Hingga suatu kali, Aksara datang menemui Kirana, memperkenalkan dirinya sebagai seseorang yang sangat dikenal Kirana.

Arshaka, adik Aksara, sekaligus sahabat Kirana, sudah memperingatkan Kirana agar menjauhi kakaknya itu. Tapi yang Kirana tidak mengerti, kenapa Arshaka harus melarang Kirana?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alrianna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Buta Map berujung satu map

Sudah hampir jam 10 malam. Tapi Shaka dengan Risha belum sampai di tempat tujuan mereka. Rencananya, mereka berdua akan menemui teman Risha yang berlokasi di daerah pantai, jadi mereka sekalian healing gitu ceritanya. Teman Risha sudah berjanji akan memberikan tumpangan untuk mereka berdua, selama mereka menginap disini. 

Hanya saja, dimana ini? 

Shaka sudah sangat capek menyetir mobil. Sudah sedari sore loh semenjak pulang kuliah lalu menjemput Arisha, hingga sekarang. Memang jalanan sangat macet, tapi bukankah ini keterlaluan? 

"Sayang, masih jauh emang rumahnya?" Shaka bertanya sambil terus melajukan mobilnya. Untung saja dia dibolehkan memakai mobil ayahnya, kalau pakai motor pasti lebih capek lagi. Tentunya, Ia ijin dengan alasan yang lain. Untuk keperluan yang lain. Kalau tau hanya pergi berdua saja dengan Risha, wah bisa digorok dia. Bisa-bisa juga dia tak boleh pacaran lagi. 

"Nggak tahu, Kak, kok rasanya tambah jauh ya? Tadi tulisannya tinggal 30 menit loh, ini malah kurang 1 jam lagi."

Risha pusing, Ia memperhatikan maps yang ada di handphonenya. Gadis itu sebenarnya memang kurang bisa membaca peta digital seperti ini. Tapi gimana, keadaan yang memaksanya. 

"Coba sini." Shaka meraih handphone Risha, memperhatikannya sekilas. Sesaat Ia tersadar. "Waduh, ini mah udah kelewatan jauh, Sayang."

Pemuda itu jadi menepikan mobilnya. Berhenti di pinggir jalan yang mulai sepi. Menoleh kanan kiri. "Nggak bisa putar balik, makanya diarahkan jalan terus. Tapi tambah jauh."

"Yah, terus gimana, Kak?" Risha mulai mencebikkan bibirnya. Antara merasa bersalah, capek, semua rasa jadi satu. 

Shaka berpikir sejenak. "Ke hotel aja ya? Capek banget aku nyetir."

"Loh kok ke hotel sih, Kak Shaka?"

Risha syok. Gimana nggak. Gaya pacarannya dengan Shaka adalah gaya pacaran anak sekolah kinyis-kinyis yang masih polos, yang jangankan ciuman, pelukan aja mikir seribu kali. Lah masa iya mau ke hotel berdua?

"Ya mau gimana, capek banget ini aku, tadi macet juga. Lagian nggak enak juga kalau bertamu kemalaman." Shaka menghela napas sejenak. "Kalau kamu nggak nyaman, bisa pesan dua kamar juga. Ya?"

"Ngapain 2 kamar, malah ngabisin duit." Risha kembali cemberut. 

"Terus mau kamu gimana?" Shaka menatap manik mata Risha. Malah gadis itu yang jadi salting. 

"Yaudah, pesan 1 kamar aja gapapa." 

"Yakin?" tanya Shaka lagi yang hanya dibalas anggukan samar oleh Risha. 

"Kamu nggak usah takut, aku nggak bakal bertindak aneh-aneh. Aku bakal jagain kamu, ya?" Shaka menggenggam jemari tangan Risha. 

Risha menoleh sekilas. Gadis itu kembali mengangguk. 

Shaka masih menatap gadis itu yang kini menunduk. Tanpa mengatakan apa-apa, pemuda itu kembali melajukan mobilnya. Seharusnya, ada banyak hotel di sekitar sini. Dan ternyata benar, tak sampai 10 menit, mereka telah menemukan hotel yang lumayan nyaman sepertinya. 

Segera lah Shaka memarkir mobilnya ini. Mengeluarkan semua koper dan tasnya. Membawanya menuju lobby. 

Suasana hotel terlihat ramai. Mungkin karena ini long weekend jadi ada banyak orang yang liburan. 

Shaka bersama Risha mengantri saat tau tau menyadari siapa yang antri di depan mereka. 

"Loh? Kak Rana?" Risha menepuk mulutnya. Kaget sendiri dengan responnya. Namun terlambat karena yang punya nama sudah terlanjur mendengar. 

Rana menoleh dengan dramatis. Diikuti oleh Aksa yang sebelumnya sedang berbicara dengan petugas hotel. 

"Lah? Ngapain lo kesini?" Aksa mengomel. 

"Lah, lo sendiri ngapain, Bang? Pake ngajak Rana lagi." Shaka tak kalah bawel. Ia ingin menarik Rana menjauh dari Aksa, namun pemuda ini bersama pacarnya, jadi tidak mungkin. 

"Suka-suka gue lah, lo juga ngajak cewek lo, segala pake ngomelin gue." Aksa merasa di atas angin sekarang. Ia tau, Shaka akan diam kalau sudah bersama kekasihnya. Mungkin takut kekasihnya cemburu? Lagian aneh juga, punya pacar tapi masih mikirin cewek lain. 

Shaka geram. Pemuda itu ingin mengingatkan untuk tidak berbuat aneh-aneh pada Rana, tapi diurungkannya. Ia menoleh pada kekasihnya yang sedari tadi diam memperhatikan interaksi mereka. Bisa salah paham Risha kalau Shaka ngomong yang aneh-aneh. 

Akhirnya, Ia hanya melayangkan tatapan membunuh pada Aksa. Yang hanya dibalas senyum ejekan oleh Aksa. 

"Jadi gimana, Kak? Pesan berapa kamar?" Frontliner hotel menginterupsi. Membuat Aksa kembali menoleh. 

Aksa melirik Shaka sekilas. "3 mbak. Minta tolong cari yang kamarnya deket-deket ya." Ia menjawab. Tak lama, kamar mereka sudah siap. 

"Mari, saya antar ke kamarnya." Salah seorang helper mengarahkan. 

Aksa menoleh pada Shaka. "Udah gue pesenin. Ayo." Instruksinya. Ia juga menoleh pada Galen dan Bella yang duduk di ruang tunggu. Keenam remaja itu segera mengikuti helper. 

Kamar mereka berada di lantai 3, dengan posisi kamar bersebelahan. Setiap kamar mendapatkan view pantai dari jendela. Benar-benar sesuai dengan yang mereka harapkan. 

"Lo sekamar sama Rana, Bang?" Shaka bertanya di depan kamar, saat helper telah pamit pergi. 

"Ya iyalah, lo sendiri sekamar sama cewek lo." Aksa mencibir. "Jangan lupa pake pengaman. Jangan sok-sokan keluar di luar kalau lo belum pengalaman. Jangan malah bikin sengsara anak orang nantinya." Malah dia jadi mengomel seperti emak-emak. 

"Anjir, lo kira gue kayak lo, hah?" Sebenarnya, Shaka agak salting sekarang. Dia sebagai pemuda baik-baik, anak kesayangan mama, eh malah ketahuan pesan kamar berdua dengan perempuan. Pacarnya lagi. Sudah pasti orang-orang akan berpikir macam-macam. Mengira hubungan mereka sudah sejauh itu. Padahal mah boro-boro. "Gue terpaksa kesini, karena gue nyasar sampai malam ya, gak ada niatan gitu. Lo jangan sembarangan kalau ngomong." 

Shaka juga harus menjaga citra kekasihnya disini, nanti malah dikira gampangan sama dua lelaki mesum itu. 

Rana yang mendengar jadi bersimpati. "Risha mau sekamar sama aku aja kah? Kalau kamu nggak nyaman semalaman sama Shaka."

Aksa hampir protes, tapi diurungkannya kembali. Sepertinya memang ide bagus. Aksa sendiri juga pasti akan kesulitan menahan diri kalau sampai sekamar berdua dengan Kirana di situasi yang seperti ini. Sebenarnya Ia juga sudah mengusulkan pada kedua temannya, agar formasi kamarnya, sesuai gender saja, bukan pasangan. Nah masalahnya, dua pasangan bucin, Galen dan Bella ini ngotot tak mau pisah kamar, jadi mereka tak bisa diharapkan. 

"Iya, sekamar aja sama Rana. Biar Shaka nanti sama Aksa. Biar dua bersaudara ini akur, nggak perang terus." Bella menambahkan. 

Semuanya tampak menunggu jawaban Risha.

Risha berpikir sejenak. Sebenarnya, ada sesuatu yang mengganjal hatinya. Dengan malu malu Ia menjawab, "Oh, enggak usah, Kak. Risha mau sekamar sama Kak Shaka."

Harapan tinggal harapan. Sepertinya, dewi fortuna pun lebih berpihak pada sisi devil Aksa. 

***

1
Yani Dyan
ayo dong lanjutin karyanya thorr.. bagus lhoo inii.. semangattt.. peluk jauh dari aku yaaaa... tak tungguin pokoknyaaa semangatt semnggaaaattttttttttt🥰👍👍👍
Yani Dyan
👍
Yani Dyan
semangat thorr,, aku tunggu up nyaaa🥰
Adhienk DHilaislamiah Dibodhibo Ayum
astaga ....lama banget up nya
Widya Pratama
lagi attuhh thorr 😭
Alrianna: yuk yuk sudah ada lanjutannya heheheh
total 1 replies
Widya Pratama
thorr.. masak sehari 1 bab doang 😭😭😭 ayolahh peress otak othorr lagi bikin bab lagi .. 😂😭😭
Alrianna: hehehe jangan lupa dukungannya kak biar makin semangat 😂
ini sedang diusahakan ya ☺
total 1 replies
Mawar_Jingga
halo kak salam kenal💚 like dan komen mendarat ya mampir dan ikuti "sepotong sayap patah" di tunggu k happy reading💚☺️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!