NovelToon NovelToon
BUDAK CINTA

BUDAK CINTA

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Angst / Tamat
Popularitas:13M
Nilai: 4.8
Nama Author: MICHELLA

Seorang wanita yang telah rela kehilangan keperawanannya demi seorang lelaki yang dicintainya, selama 4 tahun lamanya yang tak lain adalah tunangannya. Hingga suatu hari hubungan mereka berakhir karena orang ketiga, hal ini menyebabkan sang wanita menderita trauma sehingga membuatnya menjadi wanita yang playgirls namun kembali terjatuh menjadi mudah jatuh cinta dan pecinta seks

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MICHELLA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua puluh tiga

Pagi telah tiba, suara kicauan burung menyambut riang pagi ku dan hembusan angin sejuk sisa hujan semalam.

Aah.. Rasanya tak ingin aku beranjak dari tempat tidur. Hasrat masih ingin bergelut mesra dengan selimut ku, terasa semua badan ku pegal, nyeri dan sedikit kaku ku rasa.

Seketika kembali ku mengingat bagaimana aku dan Ammar bercumbu mesra di kamar ini.

Kyaaaaaaaaaaaaaa !!!!! Aku teriak di balik bantal.

Aku malu, bagaimana akan menatap wajah Ammar malam ini. Iih nyebelin.

Kira-kira Ammar sudah bangun belum ya?

Tanyaku dalam hati.

Aku tak ingin bangun, tapi mengingat Ammar masih disini, dirumah ku, aku terpaksa harus bangun.

Kembali aku melihat bekas kissmark dari Ammar semalam. Aku sedikit mendesis.

" Aaarght sial, kau benar-benar gila Ammar. Kau pria mesum, kau nakal, kau membuatku kelonjotan tiada kira semalam, hingga pagi ini aku kembali lemas." Umpat ku dalam hati.

Segera aku mandi pagi-pagi untuk melawan rasa lelah ku pagi ini, setelah semalaman aku cukup mengeluarkan tenaga dengan desahan gila yang di perbuat oleh Ammar.

Hari ini aku sengaja memakai baju sweater lengan panjang yang menutupi bagian dada ku, dan celana levis pendek se paha.

Wah.. bisa-bisa shock dong ayah ma ibu jika melihat bekas kecupan ini.

Lalu perlahan aku menuruni tangga menuju ke lantai bawah.

Ku lihat ibu sudah sibuk mengatur berbagai makanan untuk sarapan di meja makan.

" Eh sayang, sudah bangun ya? " Sapa ibu dengan senyuman.

" Bunda, Ammar mana? " Tanya ku sambil memutar-mutar kepala melihat seisi ruangan.

" Aduh pagi-pagi sudah bingung cari dokter cintanya, hihihi.. Masih demam hari ini? Bagaimana dengan flu mu sayang? Sudah membaik kah semua? " Tanya ibu kembali, sembari meledek ku.

" Iiih bunda, Fanny sudah sehat. Sudah tidak flu lagi. Ayah mana?" Tanya ku lagi.

" Ayah lagi sama Ammar tuh jogging di halaman depan, gih samperin mereka bilang sarapan sudah siap " Perintah ibu.

Aku segera berjalan, setengah berlari untuk menghampir mereka.

Dan benar saja, ku lihat ayah dan Ammar sedang asyik berbincang sambil lari-larian kecil di lanjutkan meregangkan tangan kaki dan pinggang berulang-ulang.

Aku terperangah melihat tubuh Ammar yang hanya mengenakan celana boxer pendek beserta kaos dalam saja.

Y a Tuhan.. Body nya kekar banged.. Atletis punya nih !!!

Aku memujinya dalam hati sambil senyum-senyum melihatnya.

Kemudian Ammar tanpa sengaja menoleh ke arah belakang, dia melihat ku dan mengedipkan matanya dengan nakal pada ku.

Tuh kan.. Ih dia genit, masih pagi loh ini.

aku kembali bergumam dalam hati, memanyunkan bibir ku padanya serta menjulurkan lidah ku meledeknya.

Ammar tertawa kecil, kemudian ayah menoleh pada Ammar yang kemudian juga menoleh ku. Aku gelagapan melihat ayah memperhatikan kami.

" Ayah... Sarapan sudah siap!!! " Ucap ku spontan.

" Wah.. Mari, Ammar. Sudahi dulu jogging nya pagi ini, cukup. Ayo kita sarapan dulu. " Ucap ayah yang kemudian berjalan masuk ke rumah di susul oleh Ammar.

Tiba di meja makan, Ammar sengaja duduk di samping ku.

Kemudian diam-diam menggenggam tangan ku, aku terkejut dibuatnya. Dia terus menggoda ku selama di meja makan, sesekali memainkan kaki nya di betis ku, membuat ku merinding merasakan geli nya.

Kau memang nakal Ammar..

Sahut ku dalam hati,

Ku balas diam-diam dengan mencubit paha nya. Dia meringis menahan sakit, haha kapok lu. Emang enak???

Aku tertawa dalam hati.

" Nak Ammar, hari ini rencana nya akan segera pulang ke kota A? " Tanya Ayah menghentikan kejahilan diantara kami berdua sejak tadi.

Aku tertegun menoleh seketika mendengar ucapan ayah.

" Iya Om, tapi sepertinya siang atau sore nanti. Ammar mau mengajak Fanny jalan-jalan di mall sebentar, mau beli baju ganti om. Ehm, tante.. om, apa boleh saya ajak fanny nanti? " Tanya Ammar, aku tertegun mendengar ucapannya.

Kyaaaaaaaaa !!!

Seneng banget hari ini mau jalan-jalan ke mall bareng Ammar.

Teriakku dalam hati kesenangan.

" Oh iya gapapa, boleh kok. Tapi Fanny, kondisimu sudah stabil kan sayang?" Tanya ayah menatap ku, sedang ibu sudah senyum-senyum melirik ku.

Aku mengangguk pelan tanpa kata dengan ekspresi wajah polos.

" Oh ya sudah nanti kalian jalan-jalan saja puasin. Ammar kan jarang-jarang selama di kota B ini menikmati waktu berdua?" Ucap ayah lagi.

Ammar hanya tersenyum menanggapi,

" Terimakasih Om. Tante.."

Yesssssss !!!

Sahut ku dalam hati penuh kemenangan.

*****************♡-♡***************

Pukul 10 pagi.

Tiba di pusat perbelanjaan terbesar di kota B, kami berjalan bergandengan tangan, saling menggenggam satu sama lain. Sesekali Ammar mencium kepala ku.

" Ammar, sebentar lagi aku harus jauh lagi dari mu. Aah bakalan rindu berat pastinya, " Aku merengek manja padanya, Ammar tersenyum kemudian.

" Sabar dulu ya sayang, nanti aku akan usahakan seminggu sekali menjenguk mu atau mungkin menjemputmu kemari dan membawamu bermain ke kota ku. oke, jangan sedih dong.. Aku juga tidak bisa jauh darimu lama-lama. Tapi kita harus sabar dulu ya, " Jawab Ammar sembari mencium tangan ku.

Kami berkeliling menyusuri segala tempat belanjaan di mall ini, hingga akhirnya kami mulai memasuki pakaian pria. Ammar sedang sibuk memilih celana pendek, dan aku mencoba memilihkannya sebuah baju kaos.

Aku kurang mengenal selera Ammar yang sebenarnya, karena meski dia selalu bersikap sederhana tapi sikap mutlaknya ini tidak bisa berbohong.

Dia selalu menuju ke berbagai barang-barang branded super mewah dan mahal, setelah mendapat setelan yang pas Ammar mencobanya diruang ganti, aku menunggunya di luar.

Tak berapa lama kemudian, Ammar keluar. Dan benar saja, dia selalu cocok mengenakan setelan-setelan yang terbilang mahal.

Aku mengacungkan jempol pada nya, dia tersenyum pada ku.

Kami melanjutkan berkeliling sambil bergandeng tangan, Ammar mengajak ku ke pusat belanjaan khusus wanita. Aku mulai tersenyum puas riang gembira memilah milih yang pas di depan ku. Ammar menemani ku dengan setia, kadang dia genit menggoda ku di tengah banyak nya kerumunan orang yang berbelanja, dia memberiku sebuah bra setelan dengan celana dalam. Sangat seksi, membuatku geli melihatnya.

Ammar tertawa melihat ekspresi ku, dia mengetahui hal apa yang ku bayangkan sehingga merasa geli begini..

Kami pindah diruang tas khusus wanita, Ammar masih setia menemani di samping ku.

Banyak yang bilang jika seorang lelaki diajak mutar-mutar di pusat perbelanjaan dia selalu tidak betah dan ingin cepat-cepat pulang, tapi tidak dengan kekasihku ini loh.

Dia masih setia menemani ku sesekali mencocokkan baju di tubuh ku, tapi yg di pilihnya itu selalu baju seksi yang sedikit terbuka. Aku mulai sadar dan memahami, kalau Ammar adalah typikal lelaki yang suka dengan hal berbau ****.

Sedang asyik memilah milih sebuah tas, ponsel Ammar berdering. Dia mengabaikan nya setelah melihat layar ponsel, kemudian berdering lagi, di abaikan lagi, berdering lagi sampai akhirnya yang ke empat kali nya aku meliriknya tajam.

" Angkat aja kenapa sih? Berisik tau daritadi.. Kasihan juga, kali aja penting atau butuh kamu Ammar, emang siapa sih? " Tanya ku mulai kesal, tanpa menjawab ku lebih dulu Ammar menerima panggilan telepon di ponsel nya.

Karena sedikit bising di dalam dengan berbagai keramain dan irama musik, Ammar mendengarnya dengan volume speaker.

Terdengar suara wanita dengan logat manja namun sedikit cettus.

Ammar, lama banget sih angkat telepon aku? Gak tahu apa lagi butuh banget iiih, tumben banget sih.

Mendengar suara tersebut aku sudah mulai menghela nafas panjang, Ammar mulai kikuk melihat ku.

**Ada apa Bel, kau menelepon ku?

Hari ini ada kuliah sore, Jemput aku ya di kost. Aku kurang enak badan hari ini, jadi males naik taxi. Kalau aku kenapa-napa di jalan paling enggak kan ada kamu di samping aku**, Ammar.

Sumpah rasanya, ingin ku raih ponsel di tangan Ammar itu dan menginjak injaknya hingga hancur berantakan.

Dasar tante girang, pasti deh dia yang menelepon Ammar.

Umpat ku dalam hati dengan kesal !!!

**Ehm... Hari ini sepertinya aku akan terlambat ke kampus Bel. Aku masih di kota B.

Apa? Kota B?? Hahaha oh pantas saja dari kemarin kau mengabaikan pesan ku, ternyata kamu lagi main bareng bayi kecil itu? Hahaha**...

Eh sialan, bangke kau tante girang. Selalu ngatain aku bayi kecil. Brengsek !!!

Aku mulai tak tahan dan hendak meninggalkan Ammar. Tapi dengan gesit Ammar menarik tangan ku.

Abel, ayo lah jangan memulainya. Aku baru saja berbaikan dengan susah payah. Dia bukan bayi kecil, dia gadis dewasa yang ku cintai saat ini. Apa kau tau itu? Dia selalu sabar menghadapiku.

Hello, sejak kapan kau lembek begitu. Lalu aku selama ini kurang apa???

Klik !!!

Seketika Ammar mematikan panggilan telepon dari Abel. Tanpa mendengarkan lagi yang diucapkannya, membuat ku terus berpikir kata terakhir dari Abel tersebut.

( Jadi selama ini aku kurang. . .)

Kurang apa yang di maksudnya hah?

Apa lagi ini Ammar...

Tanyaku dalam hati.

1
andrana maula
Luar biasa
Irzah Irsyad Zahriyah
ha.... endingnya begono 🙄
Surati
bagus
Rika_Faris
baru kali ini ada anak perempuan yg urusan nikah malah dipikirin sendiri dan g ngelibatin ortu... ya pusing sendiri lah lu dan...
Rika_Faris
emang pernah waras ya??
perasaan g....
Rika_Faris
dia seorang guru, tp tidak bermoral
Rika_Faris
emg dia kuliah berapa tahun...??? perasaan g lulus....
Rika_Faris
sebenarnya ammar itu umur berapa sih???
perasaan waktu fanny SMA si ammar udh kuliah... masa udh 3 tahun si Ammar g lulus2? apa ngambil S2 ya?? tp koq ada istilah KKN???
Irzah Irsyad Zahriyah: ia sama aku mikirnya jg gitu, hahaha 😄
total 1 replies
Upik Zuraidah Pasaribu
bagus
Ranita Rani
nauzdubillahimidalik,, fanny terlalu bodoh thor suwe2 q seng poseng,,, karepmu thor mbok gawe piye critane,,, semungut
Nurdiana Akasih
kok ngegantung ya
Nyi Arifin Bwi
Endingnya kurang bagus jujur kecewa,
Nyi Arifin Bwi
Laa...kok kevin ngk nikah sama Fany si...thor tamatnya kok nyesek si
Nyi Arifin Bwi
Fany kesannya gimana ,orang cinta tulus di tolak
Nyi Arifin Bwi
Ohwo ammar bener" deh...egois
Nyi Arifin Bwi
Keren Fany...hempaskan pelakor
Rusme Juthec
bisa saja menodai mu kata Tristan

terus selama ini melakukan zina itu apa namanya🤦🤦🤦🤦
Rusme Juthec
knp harus bawa2 agama
apalagi disini Fani lemah akan agamanya
Rusme Juthec
judulnya d ganti
budak nafsu
Rusme Juthec
kecewa sama Fany
mudah bget memaafkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!