Spin of novel TOUCH ME, UNCLE DOM!
The Prisoner of mafia menceritakan tentang seorang gadis yang di tawan oleh Bos Mafia yang paling di takuti di Negara Italia.
Arracelia nama gadis itu. Dia adalah gadis riang dan bar-bar yang mampu menjungkir balikkan hidup Carlos sang Bos Mafia.
Follow IG me @thalindalena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masuk angin?
Carlos menyelimuti tubuh istrinya dengan perlahan.
Sudah menjadi kebiasaan Arra jika selesai bercinta langsung terlelap karena kelelahan melayani gairah suaminya.
Carlos beranjak dari tempat tidur, memungut pakaiannya yang berserak di atas lantai, lalu memakainya.
Setelah itu, ia berjalan menuju balkon kamar sembari membawa rokok dan pematik apinya. Ia duduk menghadap ke arah hutan pinus, sambil menikmati sebatang rokoknya serta menikmati udara malam hari.
Entah apa yang pria itu pikirkan. Dia terlihat menatap ke arah hutan dengan tatapan penuh beban pikiran.
Arra menggeliat dalam tidurnya saat merasakan perutnya terasa bergejolak. Ia ingin bangun dari tidurnya akan tetapi dirinya tidak berdaya, tubuhnya terasa sangat lemas dan kedua kakinya bergetar. Ah, sungguh gila!
Carlos seolah mempunyai kekuatan super yang selalu membuatnya lemas tidak berdaya jika habis bercinta. Bagaimana tidak lemas, jika iblis tampan menggempurnya dengan durasi waktu dua jam.
“Carl!!” Arra berseru memanggil suaminya, ia berusaha mendudukkan diri menahan rasa perih di sela pahanya.
Carlos menoleh dan segera mematikan rokoknya di permukaan asbak saat mendengar suara istrinya memanggilnya. Dia segera masuk ke dalam kamar, menghampiri Arra yang sudah duduk di tepian tempat tidur.
“Ada apa? Kau mau lagi?” Carlos tersenyum mesum saat melihat tubuh polos istrinya yang sexy, putih dan mulus tanpa cela.
PLAK!
Arra memukul kepala Carlos dengan kesal. “Apakah di otakmu hanya ada selangk*ng*n saja!” umpat Arra.
“Astaga! Kenapa kau memukulku!!” Kali ini Carlos yang gantian mengumpati istrinya.
“Karena kau mesum! Bantu aku ke kamar mandi!” titah Arra dengan nada tegas.
“Apakah kau tidak bisa berkata dengan pelan dan lembut!” Carlos mendumel sambil menundukkan setengah badannya, lalu menggendong istrinya ala bridal style menuju kamar mandi.
“Kau saja tidak bisa romantis!!” balas Arra dengan telak.
Carlos hanya mendengus kesal menanggapi ucapan istrinya.
“Turunkan aku di dekat wastafel! Perutku sangat mual sekali!” pinta Arra.
“Kau mual? Apakah kau sakit?!” Carlos menjadi panik, lalu menurunkan Arra di dekat wastafel.
Arra yang sudah tidak tahan menahan rasa gejolak di perutnya langsung menundukkan kepalanya di wastafel dan langsung mengeluarkan isi perutnya.
“Sayang! Apakah karena aku terlalu lama bermain di atasmu?” Carlos memijat tengkuk istrinya dengan lembut.
“Mungkin iya,” jawab Arra setelah selesai mengeluarkan isi perutnya. Ia membasuh wajahnya dengan air yang mengalir dari keran wastafel.
“Aku akan memanggil dokter!” ucap Carlos.
“Hei! Aku hanya kelelahan dan masuk angin!” jawab Arra mencegah suaminya yang akan keluar dari kamar.
“Masuk angin? Apa itu masuk angin?” tanya Carlos tidak mengerti dengan istilah yang baru di dengarnya itu.
“Apa ya?” Arra menjadi bingung sendiri untuk menjelaskannya. “Kalau masuk angin, di pijat dengan koin dan juga balsem,” jawab Arra.
“Hah?!” Carlos semakin tidak mengerti dengan penjelasan istrinya.
“Huh! Susah kalau ngomong sama orang bule!” gumam Arra di dalam hati, lalu meminta gendong pada Carlos, dengan senang hati suaminya itu menggendongnya menuju rajang mereka.
***
“Apakah kau yakin?” tanya Carlos sambil memegang koin di tangan kanannya sedangkan tangan kirinya memegang balsem yang dia dapatkan dari salah satu pelayan di rumahnya.
“Iya, gosokkan koinnya ke punggungku! Tapi, sebelum itu oleskan balsemnya dulu,” pinta Arra kepada suaminya.
“Oke!” Carlos melakukan yang di perintahkan istrinya.
“Aww!! Sakit!” teriak Arra saat Carlos menggosokkan koin ke punggungnya.
“Aku hanya melakukan yang kau perintahkan! Masih saja memakiku!” umpat Carlos.
“Tapi, ini sakit!” kesal Arra, saat Carlos melanjutkan tugasnya.
"Nanti lama-lama juga enak!" jawab Carlos tersenyum mesum.
Rasakan bau muntahan menantumu