Almira Denasya Putri Sekalipun tak pernah terpikir jika secepat itu ia akan menikah dengan pacar nya yang bernama David itu. Ibu Almira yang menjabat sebagai seorang CEO Diperusahaan besar itu ternyata memiliki alasan mengapa Almira dinikahkan secepat itu dengan seorang lelaki yang justru lelaki itu ternyata telah mengkhianati cinta Almira sendiri. Lalu Apakah Almira akan tetap bertahan mempertahankan cinta nya setelah ia tahu siapa perempuan yang telah merebut hati suami nya itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikko Suwais, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ALAT TEST KEHAMILAN
KEESOKAN Hari nya Ibu Melinda sudah bangun awal sekitar jam enam pagi. Ia segera mandi dan berniat akan membeli ALAT TEST KEHAMILAN Untuk Almira. Ibu Melinda sejak mandi selalu memikirkan hasil nanti dari Test kehamilan nya Almira. Pikiran nya masih rumit soal nanti jika Almira benar-benar hamil.
"Harus nya tak begini rencananya! Harus nya aku saja yang hamil daripada Almira! Tetapi ini semua salah ku juga yang telah lalai merawat Almira agar ia terhindar dari pernikahan dini! Aku terlalu keras melarang Almira, namun larangan ku itu malah semakin membuat Almira sengaja melakukan nya. Semua sudah terlambat dan aku tak tega menyuruh Almira untuk mengugurkan kandungan nya. Sungguh permasalahan yang sangat rumit!" Ucap Ibu Melinda berbicara sendirian dan ia masih berendam di bathtub sambil mencari solusi lain dari persoalan itu.
Almira baru saja bangun karena alarm diponsel nya berdering membangunkan dari tidur nya. Ia melihat jam menunjukkan pukul setengah tujuh pagi dan ia pun sengaja menghubungi David agar David segera bangun pagi. Saat itu David masih pulas tertidur dan suara ponsel nya berdering keras di samping nya.
David malas-malasan membuka mata nya dan menggerutu kesal.
"Siapa sih pagi-pagi begini!" Umpat nya kesal dan ia lalu mengangkat panggilan ponsel itu.
"Ada Apa?"
"Kau sudah bangun sayang?" Tanya Almira.
"Sudah." Jawab nya ketus.
"Yasudah kalau begitu jangan tidur lagi sayang, mandi pagi dan jangan lupa sarapan sebelum berangkat ke kampus."
"Iya sayang kamu juga." Ujar David dan ia segera mematikan ponsel nya. Almira nampak heran dengan sikap ucapan David itu kepada nya.
"Mengapa ucapan nya nampak ketus sekali? Apa ia sedang ada masalah?" Pikir Almira dan nanti ia akan menanyakan nya setelah ia masuk kampus.
David lalu memaksakan bangun dan pergi ke kamar mandi untuk mandi pagi. Ia ingat bahwa hari itu ia harus masuk pagi, begitu pun juga dengan Almira. David lupa akan ucapan Ibu Melinda semalam soal Almira tak akan masuk kelas dulu karena keadaan Almira yang masih sering mual-mual itu. Ibu Melinda segera menyudahi berendam nya dan segera berdandan memakai pakaian. Setelah selesai ia langsung pergi keluar rumah untuk membeli Test Pack ke klinik kandungan.
Almira sedang mandi pagi kala itu dan Ibu Melinda lupa memberitahu bahwa hari itu Almira tak boleh masuk kelas dulu. Jam tujuh tepat Ibu Melinda sudah tiba di klinik, namun keadaan di klinik itu masih tutup.
"Apa aku terlalu awal datang kemari?" Ucap nya sedikit kesal dan ia melihat jam tangan nya.
"Haduh! Mengapa aku tak melihat jam sebelum pergi kemari? klinik ini buka jam delapan pagi dan masih ada waktu satu jam. Kalau begini tadi nya mendingan aku sarapan pagi dulu tadi!" Disaat itu ia teringat akan Almira.
"Oh aku lupa! Apa Almira sudah bangun dan berangkat ke kampus nya?" Ibu Melinda cepat-cepat menghubungi ponsel nya Almira dan panggilan tersebut tak diangkat oleh Almira.
"Kemana anak ini? apa ia masih tertidur?" Lalu Ibu Melinda menghubungi telepon rumah nya dan tak lama ada salah satu pembantu yang mengangkat nya.
"Halo ini siapa? ada yang bisa saya bantu?"
"Ini aku, Ibu Melinda. Coba tengok ke kamar nya Almira, apa ia masih tertidur apa sudah bangun bi."
"Baik Nyonya, sebentar." Lalu pembantu itu pergi ke kamar nya Almira.
Pembantu itu mengetuk pintu Almira dan memanggil nama Almira. Tapi tak ada jawaban dari dalam karena Almira sedang asyik main sabun di kamar mandi. Pembantu itu pun kembali lagi untuk mengatakan soal Almira.
"Halo Nyonya, Non Almira susah sekali dibangunkan. Saya sudah beberapa kali mengetuk pintu dan memanggil nama nya, tapi tetap sama sekali tak ada jawaban dari Non Almira."
"Haduh ada-ada saja anak itu! Yasudah kalau bibi melihat anak itu keluar kamar, bilang padanya agar jangan pergi keluar dulu sebelum aku pulang."
"Baik Nyonya." Jawab Pembantu itu dan Ibu Melinda segera mematikan panggilan ponsel tersebut.
Ibu Melinda masih berada di dalam mobil dan mobil nya terparkir dihalaman klinik kandungan. Ibu Melinda berkali-kali melihat jarum jam nya dan sesekali menatap ponsel nya.
"Coba aku hubungi David saja!" Lalu Ibu Melinda menghubungi David dan saat itu David sedang berada dikamar mandi. Panggilan ponsel David berdering dan David sama sekali tak mendengar nya karena keras nya suara shower yang sedang ia pakai mandi itu.
Ibu Melinda makin kesal setelah panggilan ponsel nya itu tak kunjung di angkat oleh David.
"Kemana lagi ini anak? Apa ia masih tertidur juga?" Ibu Melinda pun akhirnya memukul setir mobil nya itu karena kekesalan nya.
"Pagi-pagi begini suasana hati ku sudah dibuat kesal! ditambah lagi perut ku yang belum di isi oleh makanan apapun!" Ibu Melinda hanya bisa diam terduduk dikursi mobil nya sambil menunggu klinik kandungan itu buka.
Waktu sebentar lagi jam setengah delapan pagi dan Almira sudah selesai berdandan dan memakai pakaian kuliah nya. Ia lalu mengambil ponsel nya dan melihat ada banyak panggilan tak terjawab dari ibu nya.
"Ada apa Mamah menghubungi ku? Apa Mamah sedang ada diluar?" Lalu Almira pun keluar kamar untuk mengecek apakah ibu nya ada di dalam rumah itu. Saat Almira melintas di ruangan meja makan, ia dipanggil oleh salah satu pembantu rumah itu.
"Non Almira, tadi Nyonya menghubungi kemari. Kata nya Non Almira jangan pergi kuliah dulu oleh Nyonya." Almira mengerutkan dahi nya dan bertanya,
"Memang Mamah ada dimana sekarang Bi?"
"Bibi kurang tahu soal itu Non."
'Hmm ada apa Mamah melarang ku masuk kuliah? bukan kah Mamah selalu memarahi ku jika aku malas-malasan masuk ke kampus?' Almira membatin begitu dan ia lalu duduk di kursi meja makan.
Sambil menunggu ibu nya datang, Almira menghubungi ibu nya. Saat itu Ibu Melinda baru saja keluar dari dalam mobil karena klinik tersebut baru saja buka. Ponsel Ibu Melinda berdering dan ia segera mengangkat nya.
"Halo Mamah sedang ada dimana?" Tanya Almira.
"Mamah sedang diluar, kamu sedang dimana Mira?"
"Mira masih dirumah Mah, Tadi nya Mira mau berangkat ke kampus. Tapi Bibi Rum bilang Mamah tak mengizinkan Almira masuk kuliah."
"Ya Mamah sengaja melarang mu masuk kuliah karena ada sesuatu yang ingin Mamah bicarakan kepada mu."
"Apa itu Mah?" Tanya Almira penasaran.
"Nanti dirumah saja, Tunggu Mamah sebentar lagi akan pulang."
"Baik Mah." Ujar Almira dan kini panggilan ponsel itu pun berakhir.
tapi tapi kalau
seorang istri (pemeran utama wanita) yang selingkuh dengan ayah mertua pasti novel itu sangat banyak penggemarnya, (karena banyak pembaca novel alias reader adalah pecinta PEBINOR dan PRIA TUA BANGKA)