Ajeng Wulandari namanya,wanita desa yang cantik juga baik,banyak yang bilang dia adalah bunga desa,dan banyak sekali pemuda di desanya yang ingin sekali menikahinya,sayangnya Ajeng belum mau menikah muda,karena dia baru lulus sekolah menengah atas.
Sampai suatu hari Ajang ingin pergi ke kota untuk bekerja,karena melihat teman temanya sudah kerja dan bisa merubah nasib orang tuanya.
Ajeng lalu izin ke orang tuanya untuk bekerja di kota,orang tuanya sebenarnya berat untuk mengizinkan nya,karena di kota Ajeng tidak ada Saudara,tapi Ajeng memaksa dan bilang ada banyak teman di kota yang bisa bantu cari kerja, akhirnya orang tua Ajeng pun mengizinkan nya.
Gimana nasib Ajeng di kota,apakah akan dapat kerjaan dengan mudah atau malah akan dapat kemalangan,,yuk kita baca dan semoga menyukai ceritaku ini....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gajian
Sudah dua Minggu Dafa tidak balik ke Bogor,tapi soal kerjaan yang di Bogor Dafa masih bisa hendel,kalau ada rapat di Bogor Dafa selalu datang ,dan akan datang pagi tapi siangnya langsung balik ke Jakarta.
Seperti saat ini,Dafa dan Salim baru saja sampai Jakarta,Dafa di antar Salim menuju apartemen nya karena sudah malam,tadi ada rapat pemegang saham ,jadi sangat lama karena membahas tentang penurunan penghasilan di perusahaan.
"Kamu ikut naik Lim,,ada yang ingin saya bahas sebentar,sekalian tolong bawakan tas di belakang,,"
"Baik Pak,,,"
Keduanya turun dari mobil dan naik ke atas,Ajeng sudah tidur karena sudah malam.
Dafa dan Salim masuk ke dalam,Dafa menyuruh Salim duduk dulu,sedang dirinya ganti baju sebentar.
Dafa dan Salim sedang membahas pekerjaan,Ajeng yang tidak tau ada orang main keluar aja dengan baju tidur yang berantakan,juga rambut yang di gerai.
Dafa dan Salim melihat ke arah Ajeng,Ajeng yang nyawanya belum kumpul tidak melihat ada orang dan langsung masuk ke dapur.
Selesai minum Ajeng akan kembali ke kamarnya,barulah Ajeng sadar dan melihat Salim dan Dafa.
Ajeng melihat keduanya sambil terus mengucek matanya,karena takut mimpi, Salim tersenyum melihat Ajeng yang lucu.
"Ajeng,,kamu ngapain berdiri di situ,,?"Dafa bertanya karena Ajeng dari tadi ngga masuk masuk ke kamar.
"Ini benar Tuan kan,,bukan setan,,"Sambil mendekat ke Dafa dan Salim.
"Sembarangan kamu tuh kalau ngomong,sinih lebih dekat kamu,,"Ajeng menurut,lalu Dafa bangun dari duduknya dan menyentil keningnya.
"Aduhhh,,Tuan,,sakittt,,,"sambil mengusap jidatnya.
"Biar kamu bangun dan sadar,,"
"Tapi jangan di sentil juga kali ,sakit ini,,"
"Sudah ,,mending sekarang kamu buatkan kita kopi,,"
"Iya Tuan,,"sambil berjalan ke dapur.
Salim dari tadi melihat ke Ajeng sambil tersenyum,karena menurut Salim Ajeng cantik dan lucu.
"Mata mu itu Lim di jaga,,"Salim tersadar lalu tersenyum.
Ajeng datang dengan bawa dua cangkir kopi,"Silakan Tuan,,Mas Salim silakan,,"sambil meletakan di meja.
Setelah itu Ajeng masuk kamar lagi karena Dafa dan Salim lanjut mengobrol,sekitar setengah jam Salim pulang.
"Aku kok lapar sih,,"kata Dafa sambil memegang perutnya,Dafa masuk ke dapur,di meja ternyata kosong.
"Ajeng ngga masak apa ini,,"
Dafa lalu mengetuk pintu kamar "Ajeng,Jeng,,Ajeng,,"Ajeng yang baru terlelap kaget dan bangun.
"I,,iya Tuan,,"Ajeng buka pintu dan ada Dafa di depanya.
"Kamu ngga masak,,?"
"Masak kok Tuan,saya taro di kulkas,Tuan mau makan,?"
"Iya saya lapar,tolong kamu siapin dulu yah,saya mau bersih bersih dulu,"
"Iya Tuan,,"
Dafa masuk kamar,Ajeng masuk ke dapur,Ajeng langsung menghangatkan makanan.
Dafa tidak mandi karena sudah malam,selesai pakai baju rumah,Dafa keluar menuju dapur.
Ajeng sedang menghangatkan sayur sup,tiba tiba ada yang jatuh di pundaknya,saat di lihat ternyata cicak.
"Aaa,,,,Cicakk,,takut,,"Ajeng lari karena takut,dan ada Dafa di depanya,Ajeng langsung memeluk Dafa.
"Tuann,,tolong,,ada Cicak,,Saya takut,,"Ajeng tidak sadar dengan yang di lakukannya,Ajeng memeluk Dafa dengan kencang nya.
"Di mana cicaknya,,?"
"Ini di pundak saya,,tolong buangin tuan,,saya takut,,"sambil membenamkan wajahnya di perut Dafa,Dafa tidak melihat cicak di pundak Ajeng,lalu melihat ke lantai ternyata sudah jatuh.
"Ih ini cicaknya masuk ke baju,,"Dafa rupanya mengerjai Ajeng,Ajeng yang memang takut sambil lompat lompat dan sambil teriak,lalu Ajeng mengalungkan kedua tanganya ke leher Dafa dan meminta gendong seperti anak koala.
"Tuan,,buangin,,Saya takutt,,"Ajeng terus saja teriak karena ketakutan.Dafa yang melihat Ajeng posisi seperti sekarang malah membuatnya merasa deg degan.
Karena Ajeng menempel dan wajahnya di benamkan di lehernya membuat rasa aneh.
Dafa lalu memegang punggung Ajeng karena Ajeng terus saja bergerak,"Sudah diam lah,,cicaknya udah ngga ada,,"Ajeng mendengar itu lalu diam,tapi terus aja belum turun dan masih di gendongan Dafa.
"Kamu kalau terus begini,gimana saya mau makan,saya laper,,turun gih,,"Ajeng yang sadar dengan posisinya lalu turun dengan cepat,dan menunduk berjalan ke arah panci.
"Maaf Tuan kalau saya ngga sopan,,"Ajeng berkata tapi tidak melihat ke Dafa melainkan ke panci.
"Iya saya maafkan,tapi buruan siapkan makanan ,saya sudah lapar,,"
Ajeng lalu menyiapkan makanan buat Dafa,Ajeng masih merasa malu,saat Ajeng mau pergi Dafa menyuruhnya duduk.
"Mau kemana,duduk temani saya makan,"
"Tapi saya malu tuan,,"Dafa melihat wajah Ajeng merasa lucu lalu tersenyum.
"Duduk,,"Ajeng menurut lalu duduk.
"Kamu kan sudah satu bulan kerja di sini,Uang gajih mau di kirim ke kampung atau mau di simpan sendiri,"
"Saya sudah mau gajian Tuan,,"Ajeng mengangkat wajahnya dan langsung senang.
"Iya,,kamu kan sudah satu bulan,"
"Eemm,,kalau saya mau tranfer ke orang tua saya gimana caranya ya Tuan,"
"Orang tuamu punya no rekening ngga,,?"Ajeng menggeleng.
"Tetangga atau teman kamu di kampung pasti punya kan,,?"Ajeng lalu berfikir.
"Ada Tuan teman saya ada yang punya,"
"Kalau begitu minta lah no rekeningnya,"
"Terus saya minta ke padanya gimana caranya,saya ngga punya no telfonya,hp saja saya ngga punya,,"
"Iya yah,,kamu ngga punya hp,,ya udah besok saya belikan hp buat kamu,,"
"Ngga usah tuan,,uang saya ngga usah di belikan hp,uang saya mau di kirimin aja, buat orang tua,,"Dafa yang melihat Ajeng sangat menyayangi orang tuanya merasa tersentuh.
Biasanya anak muda sekarang mementingkan keinginannya sendiri dari pada kesenangan untuk dirinya sendiri.
"Besok saya belikan,bukan dari uang gajihmu,tapi dari uang saya,,"
"Serius Tuan,,'
"Iya,,"Ajeng yang senang langsung bangun dari duduknya,dan mendekat ke Dafa,lalu mengambil tangan Dafa untuk di ciuminya.
"Makasih Tuannn,,,"
"Iya,,sudah lepasin tangan saya,saya mau makan,,"
Ajeng melepaskan tangan Dafa,Ajeng duduk kembali,Ajeng terus tersenyum karena merasa senang.
"Tapi nanti kalau sudah punya Hp ngga boleh malas,ngerti,,"
"Iya Tuan,siap,,"
Dafa selesai makan ,Ajeng lalu membereskan semua piring kotornya.
"Kalau kamu punya hp apa bisa menghubungi temanmu itu Jeng,,?"
"Bisa Tuan,kan Saya punya media sosial,,"
"Oh,,kok kamu bisa buat,buakanya kamu bilang ngga pernah punya,?"
"Dulu waktu saya sekolah,saya buat di komputer sekolah,kalau sedang praktek komputer saya suka buka media sosial saya,"
"Apa boleh sama gurumu,,"
"Ya ngga boleh Tuan,tapi saya sembunyi sembunyi,,"Sambil tersenyum malu karena dulunya Ajeng suka main media sosial saat pelajaran.
Setelah Ajeng selesai cuci piring,Ajeng dan Dafa keluar dari dapur,Dafa berjalan di belakang Ajeng.
"Ajeng,,ada cicak di kepalamu tuh,,"
"Aaaa,,,,manaaa,,,,Tuannn,,,"Ajeng berbalik langsung menubruk badan Dafa,Dafa yang kaget langsung terdorong ke belakang,keduanya jatuh kelantai dengan badan Dafa yang di bawah,sedang Ajeng di atas.
Dan bibir keduanya saling menempel.
jangan lupa like komentar dan votenya terimakasih...
Semangat terus thor.
Semangat thor.
bagus cerita'a sayang pendek g panjang 🤭🤭