dikisahkan ada seorang gadis desa bernama Kirana, ia adalah gadis yang pintar dalam ilmu bela diri suatu hari, ayahnya yaitu ustadz Mustofa menyuruh Kirana untuk merantau ke kota karena pikirnya sudah saatnya ia untuk membiarkan putrinya itu mempelajari dunia di luar desa
Kirana memenuhi permintaan sang ayah dan pergi ke kota yang jaraknya tak terlalu jauh dari kampung halamannya. dan di sinilah Kirana mulai di hadapkan dengan situasi yang menguji keberanian serta kesabarannya, pertemanan, Cinta segitiga sampai akhirnya ia bertemu dengan takdir yang memang telah di putuskan untuk dirinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riris Sri Wahyuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tersesat ke tengah laut
"itu tadi kak Reyhan kak Yang memberikan tausyiah, kakak melihatnya? " tanya Tina dengan suara pelan nyaris berbisik. sayangnya Kirana menggelengkan kepala karena ia sama sekali tidak dapat melihat Reyhan yang saat itu berada tak jauh dari posisinya saat ini karena tertutup oleh banyaknya jamaah yang datang
"yah, sayang sekali tapi tidak apa kakak nanti sore kan bisa bertemu dengan kak Reyhan." kirana mengangguk samar tak bisa di pungkiri bahwa ia di buat penasaran dengan sosok Reyhan yang suaranya ia dengar barusan. "ah, kakak jangan terlalu memikirkan kak Reyhan terus nanti kakak juga jadi korban loh. " ucap Tina seraya menggoda Kirana.
"korban? maksudnya apa? "
"jadi begini kak, kak Reyhan itu orangnya sangat populer di kota bukan hanya karena ia alim tetapi wajahnya juga tampan. banyak sekali wanita di kota ini yang tergila-gila padanya, jadi kakak jangan sampai ikut-ikutan juga ya 😄"
Kirana tersenyum mendengar penjelasan Tina ia menjawab dengan sedikit gengsi, "ih, nggak lah kakak aja belum ketemu saja dia lalu bagaimana kakak bisa semudah itu naksir padanya? "
"ya, mungkin aja kan kak hehehe😇"
"sudahlah, ayo kita kembali pulang! " ajak Kirana sambil mengulurkan tangannya. "ayo!" ucap Tina menggandeng tangan kirana dan keduanya pun pulang ke rumah masing-masing.
Kembali ke pantai, Daniel terus berselancar hingga akhirnya ia merasa kehausan ia berniberniat berbalik arah untuk kembali ke Vila tetapi begitu ia menoleh ke belakang ia kaget bukan kepalang karena matanya sama sekali tidak menemukan adanya daratan di sekitarnya. yang ia lihat hanya air dan ombak yang semakin lama semakin besar. "Dimana aku? Jangan-jangan aku terbawa terlalu jauh ke tengah laut, TOLONG!! PAPAH MAMAH!! " Teriaknya tetapi ia sadar bahwa ia terlalu jauh hingga suaranya tak lagi terdengar. ia segera bergegas mencari jalan menuju ke daratan. tetapi ombak semakin meninggi membuat Daniel kesulitan untuk berdiri di atas papan selancar miliknya
Daniel akhirnya kehilangan keseimbangan tetapi untuk saja ia tidak tercebur ke air melainkan ia tengkurap di atas papan selancarnya. ia segera mendayung sekuat tenaga menggunakan kedua tangannya berharap ia bisa segera menemukan daratan.
Sementara itu di Bila, intan sedari tadi menunggu Daniel untuk makan siang tetapi ia tak kunjung kelihatan. ia dengan panik segera memanggil suaminya yang saat itu sedang bersantai di pinggiran batu karang yang langsung menghadap Laut lepas.
"mas, Mas bagaimana ini? Daniel dari tadi belum balik-balik, ayo kita cari dia! "
"loh, bukannya ia tadi sedang berselancar kan? kamu dari tadi di dekat pantai masa kamu gak ngeliat dia? "
"nggak mas, aku dari tadi udah berdiri di pinggir pantai nungguin dia tapi dia nggak balik-balik. ayo mas kita cari dia! "
"hh, dasar anak itu di bilangin susah banget. kamu tuh harusnya gak usah terlalu belain dia, lihat apa akibatnya sekarang hah! "
"iya, iya mas aku tau, tapi sekarang yang penting kita cari dia dulu! aku takut terjadi sesuatu padanya mas." dengan gusar, Andre bergegas menuju ke petugas keamanan laut dan meminta bantuan untuk mencari Daniel yang hilang di laut saat berselancar.
"kondisi ombak saat ini tidak memungkinkan untuk berselancar Mengapa Anda membiarkan putra Anda pergi? akan susah mencari dia kalau begini pak. " ucap salah satu petugas keamanan
"iya pak kami tau kami salah tapi, apakah kalian bisa membantu kami menemukan dia? kami mohon pak. " ucap Andre seraya memohon.
sang petugas keamanan menghela nafas dan menjawab. "Baiklah akan kami usahakan kami akan mencari anak bapak dengan melihat dari atas menara semoga saja anak bapak tidak terlalu jauh dari pantai sehingga kita bisa menemukannya. " Andre mengangguk setuju lalu beberapa petugas keamanan naik menuju ke atas menara pantai dan mereka mulai mencari. sebagian memakai teropong dan sebagian mencari dengan kapal.
Di tengah laut, Daniel terus mendayung, tenaganya mulai terkuras dan ia mulai putus asa karena sedari tadi ia sama sekali tidak melihat adanya daratan. "apakah aku akan mati di sini? tidak, tidak aku tidak mau. PAH, MAH KALIAN DI MANA!! TOLONG DANIEL PAH, MAH!! " Teriaknya sambil tetap mendayung.
