Arisha, gadis yang tidak pernah merasakan kebahagiaan setelah orang tuanya berpisah.
Tak disangka, takdir membawanya bertemu shean. Pria yang ditinggal istrinya setelah melahirkan putranya..
Demi biaya operasi ibunya, risha terpaksa menerima tawaran shean untuk menjadi ibu sambung dari putranya yang hanya menginginkan gadis itu..
Mampukah Risha menjalani peran Seorang ibu untuk Archie, dan menjadi istri kontrak untuk shean?...
Happy reading...
Tinggalkan jejak berupa Like komen jika suka dengan cerita ini. Terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. Menolak Kedatangan Jaxton
Gedung Elza Winara
Pukul 11 Siang, Shean yang baru menyelesaikan Agenda Meetingnya diluar kantor langsung menuju Ruangannya. Asisten Elvio dan Sekertaris Nila Pun turut mengekor dibelakang Sang Big bos. Kedua Anak buah Shean itu pun mengambil duduk dikursi Didepan Shean yang terhalang Meja kerja Pria 30 tahun itu.
"Gedungnya Sudah hampir siap, tuan. Tinggal sepuluh Persen lagi, Tuan bisa mengeceknya.." Ujar Asisten Elvio Sembari menyerahkan Laporan Pembangunan Gedung Ke Presedirnya.
Shean Merebut Map ditangan Asistennya dan membukanya melihat Perkembangan Gedung yang sudah dirancang Khusus. Bahkan Asistennya pun tidak tahu menahu untuk Apa. "Lakukan yang terbaik. Sesuai Konsepnya.. Harus Sempurna!" Tegas Shean.
Asisten Elvio mengangguk Patuh. Perintah Presiden Elza itu Wajib Dilaksanakan. Membuat Bosnya Puas dengan Kerja kerasnya adalah Impian terbesarnya. Karena Dengan Itu, Pundi-pundi Rupiah pun mengalir keRK nya, (Rekening Pribadi). Shean tak pernah hitung-hitung dan tanggung-tanggung menilai kerja keras Orang lain. Sebab itu, banyak Kariawan yang bekerja dibawah kuasanya begitu betah Bertahun-tahun Menjadi budaknya.
Walaupun Terkenal dengan Sikapnya yang dingin, ketus dan keras, bahkan dijuluki dengan sebutan 'Presedir Arogant'. Shean tetap Menghargai Para bawahannya, Mereka semua sudah seperti Keluarga dikantornya. Yang membantu Membesarkan Namanya hingga dikenal diseluruh Penjuru Negara Australia, adalah Para kariawannya yang rela bekerja dengan begitu konsisten dan tak kenal waktu lelah.
"Nil.. Saya mau Laporan Keuangan Bulan Ini langsung dikirim ke Email Saya." Titah Shean beralih Kesekretarisnya.
"Baik, tuan. Akan saya persiapkan...!" Jawab Sekretaris Nila.
Selesai berbincang sedikit dengan Asisten dan Sekretarisnya. Shean menyuruh Sekretaris Nila untuk meninggalkannya, Asisten Elvio Masih ditahan. Karena Ada urusan yang masih belum terselesaikan.
"Saya masih Usahakan, tuan."
Asisten itu menundukkan kepalanya tak berani menatap Shean yang sudah menanti Kabar baik darinya. Namun tak kunjung ada hasil.
"Sebenarnya apa yang kamu lakukan berbulan-bulan ini? Mencari Elma saja kamu tidak bisa...!" Jawab Shean dengan nada Marahnya. Pria itu memberi tatapan tajam kepada Elvio yang masih menunduk.
Asisten Elvio bukan tidak bisa menemukan keberadaan Mantan Istri Atasannya. Namun banyak tugas yang menghalanginya, Bosnya itu, Selalu menyuruh Ini itu padahal Kerjaan yang lain belum selesai. Pencarian Mantan Istri Shean saja belum Selesai, ditambah Membangun gedung, dan kerja'an yang lainnya dikantor. Sungguh berat Tugasnya. Untungnya ada Gaji Yang sesuai untuk Tenaganya.
"Lakukan Tugasmu dengan baik. Pergi!!!" Usir Shean menggebrak meja, seteleh itu menyandarkan Punggungnya dikursi yang diduduki.
Sebelum mendapat Kemarahan dari Bosnya lagi. Asisten Elvio lekas berpamitan dan melangkah keluar menghilang dari hadapan Shean. Hati bosnya itu sudah bisa ditebak, Pasti Sedang Pusing Memilih Antara Istri dan Mantan. Bukankah Mantan Harus dilupakan? Dan Nikmati yang saat ini bersama.
Dan itu memang Sedang yang Shean Rasakan. Dilema. Elma belum kembali saja, Sudah pusing 7keliling.
Lain dengan Risha yang saat ini sedang mengajak Archie Ketaman yang tak jauh dari rumahnya. Gadis yang usianya hampir 25 tahun itu begitu Happy, tatkala Archie Begitu Ceria Bermain dengan Anak-anak balita dari tetangga rumahnya.
Taman yang Sejuk dicuaca yang lumayan dingin ini, ditambah Bunga-bunga yang menghiasi taman dengan warnanya yang indah dipandang, tambah membuat Suasana Menjadi Nyaman bagi Risha dan Archie yang baru Tinggal didaerah Deket Kediaman baru shean. Apalagi Risha yang tidak terlalu Mengenal Bagian dari Salah satu Negara di Australia ini. Namun Risha tetap berusaha Mengimbangi dan Berinteraksi menyamankan Dirinya dengan Negara baru yang disinggahinya Hampir 2 tahun an ini.
"Orang baru ya, Mrs.?" Tanya Seorang Wanita yang menurunkan gendongan Anak laki-laki berusia 3 tahun an. Wanita itupun ikut duduk diatas tikar yang digelar "Soalnya baru lihat. Dan Waktu itu Rumah disebeleh Sana masih Sepi, sekarang ada yang menghuni." Lanjut Wanita Itu menunjuk ke Kiri jalan. Usianya tidak terlalu jauh dari risha jika dilihat.
Risha mengangguk dan Berusaha Bersikap Seramah mungkin. "Panggil saja Arisha. Senang bertemu Anda.." Risha mengulur tangannya. Wanita itu menyambut baik.
"Saya Lidya. Rumah kita Berhadapan.." Nyonya Lidya Tersenyum. Sebenarnya sudah beberapa kali, Wanita berusia 28 tahun itu melihat Tetangga barunya keluar masuk dari rumah.
Namun dirinya tak berani mendekat atau menegur sapa atau salam perkenalan menyambut tetangga baru. Sebab Bisa terlihat jika tetangga barunya bukan Orang Biasa, dan Rumah yang belum lama dibangun itupun Tertutup.
"Senang sekali Bisa berkenalan dengan, Kak Lidya.." Risha Memanggil Sebutan 'kak' Karena merasa dia lebih muda dari Lidya.
"Ma ma..." Suara kecil Archie yang merangkak mendekati Mamanya pun menyadarkan Risha yang asik berkenalan dengan para tetangganya.
Risha mengangkat Tubuh Kecil Putranya, Memangkunya diatas tikar yang diduduki bersama para Ibu-ibu lainnya. Seteleh Memberi Archie susu Formula, Bayi kecil itu kembali Aktif Bermain bersama balita-balita yang hampir Seusianya.
"Pinter banget, Anaknya." Puji salah satu Seorang wanita yang melihat Aksi Menggemaskan Archie. Begitu manja.
Risha membalas dengan Senyuman. "Terimakasih.."
"Berapa Usianya?" Tanya Seorang wanita yang duduk disamping Lidya. Para ibu-ibu pun turut menunggu Jawabannya.
"Menginjak 8 bulan." Risha memperhatikan Putranya, Tak menyangka 8 bulan sudah terlewati bersama Archie. Menjadi Ibu yang tugasnya tak mudah bagi Gadis Ting Ting Seperti dirinya.
"Waahh...Bentar Lagi bisa jalan, itu. Kejar-kejaran sama mamanya.." Celetuk Lidya diiringi dengan Senyumannya, begitu pula ibu-ibu yang lainnya.
Risha ikut bahagia mendengarnya. Itu kan yang dinantinya..
..._***_...
...*Setiap ada pertemuan, pasti ada perpisahan. Dan setiap Ada perpisahan, pasti ada pertemuan.*...
Risha menatap Samar, Bayangan Pria yang bertahun-tahun menjadi Bosnya dahulu. Yang diharapkan hanya mimpi atau halusinasi, namun ternyata Nyata didepan mata.
Jaxton Tersenyum melambaikan tangannya diSebrang jalan ketika dia hendak pulang. Pria itu Berlari kecil Menyebrangi jalan yang tidak terlalu ramai kendaraan. Karena Itu Jalan Kompleks dikawasan Elit. Dan Rumah Shean adalah bangunan Terbesarnya.
"Hai, apa kabar?" Sapa Jaxton.
"Ba baik."
"Hai, Archie. Kau masih ingat dengan paman, kan?" Jaxton menunduk sedikit guna menyamai Sigembul digendongan Risha.
Bukannya menjawab, Archie malah mlengos dan bersembunyi didada Mamanya. Tangannya Memeluk Risha dan mengeratkan Pegangannya digendongan kain. Archie Seolah takut atau tidak mau melihat Jaxton. Atau Sepertinya Archie Menolak kedatangan Pria yang berusaha menggoda Mamanya. Sialan, Jaxton mengumpat.
Risha menahan Tawanya Melihat Sikecil yang Nampak menggemaskan dengan Tingkah-tingkahnya yang semakin hari membuatnya semakin gregetan.
"Archie takut padamu, Jax. Sepertinya kamu jangan menemuinya, lagi.." Celetuk Risha tertawa pelan melihat Ekspresi Jaxton yang Kesal.
"Aku kan ingin bertemu mamanya. Bukan dirinya. Sok kepedean Banget, Putramu.."
Risha tambah Tertawa mendengarnya. "Archie itu Pangeranku. Jika dia tak mau, Maka Sang Ratu pun harus menuruti Keinginannya...!"Jawab Risha Sembari mencium Rambut wangi Khas bayi dari Putra kecil yang digendongannya.
"Kalau gitu, aku harus mengambil Hati Pengeranmu dulu. Supaya bisa menjadi Raja untukmu.."
Risha menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar Gombalan Jaxton yang dianggap canda'an, Namun Pada kenyataanya Itu adalah Bukti Nyata yang akan Jaxton Lakukan, Suatu saat nanti. Bisa dilihat dari Mata Hazel yang kini Menatapnya dengan begitu lekat dan tersimpan Keinginan besar untuk mendapatkan Gadis pujaan Hatinya.
Kutunggu Jandamu, Arisha Camelia.
Tidak perduli apa kata orang. Mencintai Istri orang, Karena dirinya yang lebih dulu mengenal Gadis itu. Bertahun-tahun dia menyimpan perasaannya sendirian. Jaxton Akan tetap Menunggu Arsha walau bertahun-tahun lamanya sampai menanti Palu Diketuk Diakhiri Sidang Perceraian gadis impiannya.
Risha mengingat sesuatu. Jalan ini kan, Jalan rumahnya Shean. Matanya melihat Jam dipergelangan tangannya menunjukkan Pukul 12.10 Pm. Sebentar lagi Shean, pulang.
"Oh, Jadi Kalian disini Rupanya?..." Suara Maskulin yang keluar dari Seorang pria mengagetkan Arisha dan Jaxton.
*
*
*
Bersambung...
Makasih yang masih setia, yaa...See you next Chapter, Bay baayyy...
Kembang lope untuk kalian.
aturannya kamu bikin pak suami jatuh cinta dan bucin, rasa kamu jangan kasih liat dulu 🤭