NovelToon NovelToon
Pesona Sang Janda

Pesona Sang Janda

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Single Mom
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Merpati_Manis

Kehidupan bahagia yang dijalani Thalia setelah dinikahi oleh seorang pengusaha kaya, sirna seketika saat mendengar kabar bahwa suaminya tewas dalam sebuah kecelakaan maut. Keluarga almarhum sang suami yang memang dari awal tidak merestui hubungan mereka berdua, mengusir Thalia yang sedang hamil besar dari mansion mewah milik Alexander tanpa sepeser uang pun.

Di saat Thalia berhasil bangkit dari keterpurukan dan mulai bekerja demi untuk menyambung hidupnya dan sang buah hati yang baru beberapa bulan dia lahirkan, petaka kembali menimpa. Dia digagahi oleh sang bos di tempatnya bekerja dan diminta untuk menjadi pelayan nafsu Hendrick Moohan yang terkenal sebagai casanova.

"Jadilah partner-ku, aku tahu kamu janda kesepian bukan?"

Bagaimanakah kehidupan Janda muda itu selanjutnya?
Bersediakah Thalia menjadi budak nafsu dari Hendrick Moohan?

🌹🌹🌹

Happy reading, Best...
Jangan lupa tinggalkan jejak
⭐⭐⭐⭐⭐ bintang 5
💖 subscribe
👍 jempol/ like
🌹 kembang, dan
☕ kopi segalon

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Merpati_Manis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Harus Kemana Aku Mencarimu?

Moohan segera menuju garasi mobil dan menaiki salah satu mobil sport-nya. Menghidupkan mesin dan kemudian mulai melajukan mobil tersebut meninggalkan mansion mewah yang menjadi tempat tinggalnya seorang diri karena sang mama memilih tinggal di kota lain. Moohan mengabaikan pertanyaan penjaga rumah yang membukakan pintu gerbang saking terburu-buru hendak menemui sang wanita pujaan.

Pria tampan itu melajukan mobil dengan kecepatan tinggi, membelah jalanan beraspal yang masih basah karena tadi hujan mengguyur kota. Moohan semakin menambah kecepatan karena harus segera bertemu dengan Thalia dan menyampaikan maksud hatinya. Dia sudah tidak sabar ingin mengetahui reaksi dari wanita cantik yang telah mencuri hatinya itu ketika nanti Moohan menyampaikan niat baiknya.

"Semoga kamu mau menerima kehadiranku, Thalia," gumam Moohan seraya netranya fokus ke arah jalan raya.

Pemilik perusahaan terbesar di kota itu terus melajukan mobilnya, dengan kecepatan tinggi. Tidak lama kemudian, mobil Moohan berbelok ke arah gang sempit perkampungan kumuh, di mana Thalia tinggal. Pria tampan tersebut terlihat bingung, menoleh ke kiri dan ke kanan mencari barangkali ada orang yang bisa dia tanya.

Sepi dan lengang. Tidak ada satupun orang yang melintas di gang sempit tersebut. Di jam tiga dini hari seperti ini, tentu saja tidak ada seorangpun yang berada di luar rumah.

Moohan akhirnya menepikan mobil di sembarang tempat. Pria yang memiliki postur tubuh tinggi tegap tersebut segera turun dari mobil dan kemudian nekat mengetuk salah satu pintu rumah petak di perkampungan kumuh itu. Setelah cukup lama menunggu, pintu rumah yang terbuat dari kayu dan nampak sudah rapuh lalu dibuka dari dalam.

Seorang wanita seusia Thalia muncul dari balik pintu dan dia menatap heran pada Moohan. "Maaf, Tuan. Anda cari siapa?"

"Thalia. Di mana dia tinggal?" tanya Moohan, tanpa basa-basi.

Wanita itu memindai penampilan Moohan, dia mengerutkan dahi kemudian. "Maaf, jika boleh saya tahu. Ada perlu apa, Anda mencari Thalia di jam sedini ini, Tuan?" tanyanya, penasaran.

"Bukannya saya mau ikut campur urusan Anda, Tuan, tapi bagi saya, Thalia adalah keluarga. Saya tidak ingin hal buruk terjadi padanya," lanjutnya, tegas dan nampak mencurigai Moohan.

"Saya atasan Thalia dan ada hal penting yang harus saya sampaikan padanya," balas Moohan dengan tatapan serius.

Setelah berpikir sejenak, wanita itu yang ternyata adalah Maria, kemudian menunjuk rumah yang ditempati Thalia. Rumah yang sama kecil dan rapuhnya dengan rumah yang dia tempati. "Itu, yang bercat biru rumah Thalia, Tuan," tujuknya.

Moohan menganggukkan kepala. "Terima kasih," ucap Moohan, sopan. Pria tampan itu bergegas menuju ke rumah yang ditunjukkan oleh Maria barusan.

"Ada apa, ya? Apa Thalia berbuat salah hingga atasannya mencari sampai sini?" gumam Maria, bertanya-tanya.

Maria mengedikkan bahu, dia hendak kembali masuk ke dalam. Namun, dia mengurungkan langkah ketika mendapati ada kertas terlipat tepat di depan kakinya dan hampir terinjak. Maria kemudian mengambil kertas tersebut.

"Ini seperti sengaja di selipkan orang kemari," gumam Maria seraya membuka lipatan kertas putih tersebut.

Netra Maria membulat sempurna, kala mendapati ada beberapa lembar uang yang jumlahnya cukup banyak di dalam lipatan kertas tersebut. Maria buru-buru membaca surat tersebut. "Dari Thalia?" Kening Maria berkerut dalam.

'Maria, aku harus pergi dari kota ini sekarang. Maaf, aku tidak sempat berpamitan padamu. Terima kasih banyak atas kebaikan serta pertolongan kamu selama ini. Kamu temanku, saudaraku, dan akan selamanya kita seperti itu. Aku berharap, suatu saat nanti kita bisa bertemu kembali.' Air mata Maria tidak terbendung membaca surat tersebut.

Maria kemudian melihat ke arah Moohan yang masih setia berdiri di depan pintu rumah Thalia sambil mengetuk pintu perlahan. Maria lalu mendekati pria tersebut. "Tuan, Thalia sudah pergi," ujarnya sendu.

Ya, Maria merasa sangat kehilangan meskipun di antara mereka berdua baru kenal selama tiga bulan. Namun bagi Maria, Thalia adalah teman baik dan sudah dia anggap seperti saudara. Marialah yang dulu banyak membantu Thalia ketika mommynya Aletha itu baru saja datang di perkampungan kumuh tersebut bersama bayinya yang masih merah.

"Apa kamu bilang? Pergi?" Moohan mengerutkan dahi dan Maria kemudian menyodorkan surat yang baru saja dia temukan di lantai rumahnya kepada pria asing itu.

Moohan menerimanya dengan penuh tanya. Pria itu kemudian buru-buru membaca surat tersebut. Moohan memejamkan mata setelah membaca surat Thalia.

'Semarah itukah kamu padaku, Thalia?' Moohan meremas surat tersebut dengan satu tangannya hingga kertas putih itu lusuh tidak berbentuk. Sementara tangannya yang lain mengepal sempurna. Moohan marah dan kecewa pada dirinya sendiri.

"Tuan, jika Anda adalah orang baik dan teman Thalia. Tolong, cari dia, Tuan. Saya takut dia kenapa-kenapa. Dia tidak mungkin kembali ke kotanya karena di sana pun, dia sudah terusir. Dia tidak memiliki siapa-siapa, Tuan," pinta Maria.

"Maria. Ya, nama kamu Maria, kan?" tanya Moohan memastikan, setelah membaca surat dari Thalia tadi. "Apa kamu tahu, darimana asal Thalia? Apa dia pernah bercerita tentang keluarga atau mantan suaminya?" cecarnya, kemudian dan Maria mengggelengkan kepala.

"Hanya sedikit, Tuan, karena Thalia menutupi identitas keluarga suaminya. Dia hanya bercerita kalau dia yatim piatu dan tinggal di panti asuhan. Setelah menikah, dia tinggal bersama suami dan keluarganya di kota sebelah," terang Maria.

"Tiga bulan yang lalu, mobil suami Thalia mengalami kecelakaan dan kabarnya Alexander meninggal. Thalia kemudian diusir dari mansion dan dibuang di perbatasan kota," lanjutnya, dengan netra berkaca-kaca. Maria teringat akan kisah pilu Thalia kala pertama kali wanita cantik dan bayinya itu datang ke perkampungan kumuh tersebut.

"Kecelakaan mobil tiga bulan lalu? Alexander ..." gumam Moohan seolah menemukan petunjuk.

"Baik, Maria. Terima kasih banyak atas informasinya. Aku akan mengejar Thalia, barangkali dia belum pergi jauh," ujar Moohan yang segera berlalu dari hadapan Maria.

Sebelum Moohan masuk ke dalam mobil yang diperkirakan tidak jauh dari rumah Maria, pria tampan itu berbalik menatap Maria yang masih mematung di depan rumah Thalia. "Maria. Apa kamu mau bekerja dan tinggal di mansionku? Kamu teman baik Thalia, saudara Thalia, dan sebagai orang yang menyayangi Thalia, aku ingin berterima kasih padamu," pinta Moohan, sungguh-sungguh.

Tanpa berpikir panjang, tentu saja Maria langsung menganggukkan kepala. Siapa, sih, yang menolak mendapatkan pekerjaan di tempat orang kaya dan tinggal di tempat yang bagus? Apalagi, pria tersebut barusan mengatakan bahwa dia sayang sama Thalia.

"Berkemaslah, Maria. Nanti orangku akan datang untuk menjemputmu," pungkas Moohan yang kemudian segera masuk ke dalam mobil sport-nya.

"Semoga Anda bisa segera menemukan Thalia, Tuan!" seru Maria yang sudah tidak dapat lagi didengar oleh Moohan karena pria tersebut sudah mulai melajukan mobilnya menuju jalan raya.

'Harus kemana aku mencarimu, Thalia?' Moohan kemudian mengambil ponsel dan segera menghubungi asistennya.

"Zack, Thalia akan kabur keluar kota. Blokade semua transportasi umum yang menuju luar kota dan pastikan, Thalia tidak bisa meninggalkan kota ini!"

☕☕☕☕☕☕☕☕☕☕ tbc.

1
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
hwaiting
Ninik Srikatmini
zack kebablasen loh
Ninik Srikatmini
waah klu yg ngisab moohan bisa kacau niih😄
Ninik Srikatmini
Aamiin 🤲do' a seorang ibu manjur..
Ninik Srikatmini
thok cher... moohan yunior otw
Ninik Srikatmini
hmmmm ktmu camer nih
Ninik Srikatmini
zack tega nian dikau...
Ninik Srikatmini
haduuh ada apa dgn si bos
Ninik Srikatmini
cerita awal yg menyedihkan
Merpati_Manis (Hind Hastry): mksh hadirnya, Kak 🥰🙏
total 1 replies
Mama Gezkara
Luar biasa
Catur Warsono
Biasa
Putri Akhtar
Kecewa
Putri Akhtar
Buruk
Dian Piet
Luar biasa
Merpati_Manis (Hind Hastry): mksh apresiasinya 🥰🙏
total 1 replies
Dian Piet
Lumayan
gempi
j
Merpati_Manis (Hind Hastry): mksh hadirnya, Kak 🙏
total 1 replies
D_Mayanti
Luar biasa
Merpati_Manis (Hind Hastry): mksh apresiasi bintang limanya, Kak 🥰
total 1 replies
Heryta Herman
Tegas dan berpendirian sikapmu thalia...very good.../Good/
Merpati_Manis (Hind Hastry): mksh hadirnya, Kak 🥰🙏
total 1 replies
Yanti Dama
suka ceritanya tapi kurang cerita yg gak penting..ttngbzizi ..atau dluar tokoh utamanya..buang2 waktu..padal cerita utamnya sdh bagus
Atmita Gajiwi
/Kiss//Whimper//Rose//Rose/
Merpati_Manis (Hind Hastry): mksh hadir dan apresiasinya, Kak 🥰🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!