Addara Azalea, gadis cantik dari desa plosok yang di panggil Dara. Tanpa sengaja menemukan sebuah batu berbentuk buku di tengah hutan saat ia mencari kayu bakar.
Bagaimana jadinya jika ia mendapatkan warisan dari wanita super kuat pada jamannya?
Akankah hal aneh yang terjadi padanya bisa membuat kehidupan Dara berubah menjadi lebih baik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiindy ArAs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. Membuat rekening baru
Setelah berkeliling sebentar, mereka bertiga kemudian pamit pulang. Dimas akan kembali dalam setengah bulan lagi untuk memulai sekolahnya.
Beberapa siswa dan siswi melihat mereka bertiga, beberapa siswi berteriak tertahan melihat penampilan Dimas yang sangat keren dan juga tampan.
Mereka berbisik dengan sesama temannya menanyakan apakah Dimas adalah murid baru yang akan masuk tahun ini? Yang berarti Dimas akan menjadi Junior mereka.
Mereka tidak berhenti bergosip, bahkan membuat status di forum sekolah. Terlebih lagi mereka terkejut saat melihat Dimas dan yang lain masuk ke Lexus LM dan mengambil gambar Dimas yang baru ingin masuk mobil dari arah samping. Hal itu membuat geger Forum sekolah, yang mana banyak berkomentar tentang siapa cowok tampan itu.
99% murid yang bersekolah di sana semuanya adalah anak generasi dua yang kaya, meskipun yang benar-benar super kaya tajir melintir alias anak sultan hanya bisa di hitung dengan jari.
Tapi kebanyakan yang bersekolah di sana memiliki orang tua yang minimal berpangkat manager umum atau direktur cabang di suatu perusahaan.
Tapi anak-anak kaya itu tahu jika Lexus LM adalah MPV mewah keluaran baru, yang harganya mencapai 2 milyar lebih. Dan tidak banyak orang memilikinya.
"Nona, apa kita langsung kembali ke hotel?" tanya Agam.
"Hari ini aku ingin mengajak Dimas berkeliling dan main ke Taman hiburan. Tapi sebelumnya tolong antar aku ke Bank Central yang di jalan X pusat ibukota. Saya ada keperluan di sana sebentar" ucap Dara.
"Baik" ucap Agam dengan santai mengemudikan mobilnya.
Setelah 7 menit, mobil mereka sampai, berhenti dan parkir di halaman Bank Central.
Pagi tadi, Dara mendapat telepon dari Fadli jika Black Card miliknya sudah jadi. Hanya saja ia tidak berada di kota Y dan sedang berada di ibukota.
Saat tahu Dara tinggal di Ibukota sekarang, jadi keduanya sepakat bertemu di Bank Central cabang pusat ibukota.
"Dek, kamu mau ikut kakak atau di sini aja?" tanya Dara
"Aku di sini aja deh kak, kakak nggak lama kan?" tanya Dimas.
"Nggak, Kakak cuma sebentar kok" ucap Dara
Setelah itu Dara keluar dari mobil dan masuk ke Bank. Ia di sambut security di sana dan menanyakan keperluan ke Bank dan membantu setiap customer yang datang.
"Selamat siang, ada yang bisa saya bantu kak?" tanya Security sopan.
"Nama saya Addara, saya sudah memiliki janji dengan Pak Fadli, Direktur cabang Bank Central di kota Y. Dan melakukan pertemuan di cabang ini, bisa tolong sampaikan ke Pak Fadli" ucap Dara
Saat menyebutkan nama Addara dan Fadli, security yang bernama Rojak itu langsung tahu. Jika di depannya adalah customer VVIP yang sedang di tunggu oleh Direktur utama dan tamu penting lain di lantai atas.
Meskipun Fadli adalah Direktur cabang kota lain, namun Fadli datang bersama Direktur utama di pusat, Tyson. Dan memberitahu agar semua security bisa membantu mengarahkan tamu VVIP yang tersebut ke atas.
"Maaf saya tidak tahu itu anda Nona Addara. Mari ikut saya, Pak Tyson dan Pak Fadli menunggu di lantai atas" ucap Rojak dengan sopan.
Dara pun mengikuti langkah Rojak menaiki tangga dan berhenti di sebuah ruangan bertuliskan Ruangan Direktur. Setelah mengantar Dara Rojak pamit pergi.
"Hallo selamat siang nona Addara. Maafkan saya baru bisa menghubungi anda pagi tadi. Perkenalkan ini Pak Tyson, Direktur utama di cabang pusat ini. Dan Pak Fadli, ini nona Dara yang akan menjadi member VIP kota Y sebelumnya dan mengajukan kartu Amex" ucap Fadli memperkenalkan mereka
"Hallo nona Addara, salam kenal saya Tyson Direktur utama di sini" ucap Tyson sopan.
"Salam kenal juga Pak Tyson" balas Dara sembari berjabat tangan.
"Nona ini kartu Amex milik anda. Mohon maaf saya terlambat mengurusnya, karena terjadi sedikit kendala" ucap Fadli meminta maaf dengan bersalah.
"Tidak masalah, tapi bisakah saya minta bantuan?" ucap Dara
"Tentu, katakan saja. Jika saya bisa, dengan senang hati saya akan membantu nona" ucap Fadli sedangkan Tyson hanya menyimak.
"Saya ingin membuat satu lagi kartu platinum Bank Central, itu untuk adik saya. Karena berhubung adik saya masih di bawah 17 tahun dan belum memiliki identitas. Jadi bisakah membuat satu lagi kartu atas nama saya hari ini?" ucap Dara
"Oh tidak masalah, itu bisa di selesaikan sekarang juga. Benar begitu pak Tyson?" ucap Fadli.
"Tentu, saya akan memanggil karyawan untuk membuat Kartu ATM Platinum sekarang juga. Mohon maaf, untuk saldo awal nona ingin memasukan berapa?" ucap Tyson sopan
"Satu Milyar" ucap Dara ringan
Baik Fadli dan Tyson tertegun mendengar bahwa Dara ingin memberikan kartu dengan uang satu milyar untuk adiknya yang masih di bawah 17 tahun.
Setelah melakukan prosedur selama 10 menit kartu platinum pun jadi. Dara pun pamit pergi karena ada urusan.
Setelah mengantar Dara keluar, baik Tyson maupun Fadli masih tertegun. Saat keduanya melihat jumlah uang di dalam Platinum milik Dara sebelumnya yang lebih dari 10 Triliun. Juga melihat wajah Dara sekilas saat melakukan pengambilan Photo secara langsung yang membuat Dara harus melepas maskernya.
Meskipun Fadli sudah melihat Dara saat itu, tapi penampilan Dara berbeda dengan yang terakhir kali ia lihat. Meskipun itu orang yang sama, namun Dara kali ini terlihat lebih cantik dari sebelumnya.
....
Dara sekarang sudah kembali ke mobil dan Agam mengantar kedua majikannya itu ke utara ibukota untuk mengunjungi Taman Hiburan. Setelah sebelumnya makan siang di salah satu restoran di dekat sana.
"Bapak kalau mau pulang nggak apa-apa. Barang kali mau menemani Alan di rumah sakit" ucap Dara
"Apa tidak apa-apa nona?" tanya Agam merasa tidak enak.
"Tentu, aku dan Dimas bisa pulang naik taksi" ucap Dara.
"Jangan naik taksi, Biar nanti saya minta sandi untuk menjemput anda di sini" ucap Agam
Sandi itu adalah supir yang di pekerjaan oleh Agam. Harusnya mulai besok Sandi bekerja, tapi Agam akan meminta Sandi menjemput majikannya saat pulang dan memberikan nomor sandi ke Dara.
"Oke, kalau begitu sekalian bawakan makanan ini untuk Ryan" ucap Dara memberikan makanan yang sudah di bungkus khusus makanan take away.
Dara memang sudah menyiapkan itu untuk Ryan, karena Alan masih belum sadarkan diri.
"Baik, terimakasih banyak nona" ucap Agam
"Ya, terimakasih kembali dan hati-hati Pak Agam" ucap Dara
"Hati-hati Pak Agam, terimakasih sudah antar kami ke sini" ucap Dimas dengan melambaikan tangannya.
"Sudah tugas saya nona, tuan muda. Kalau begitu saya pamit" ucap Agam kemudian pergi.
Setelah Agam pergi, Dara dan Dimas berjalan masuk ke taman hiburan, yang jarak dari restoran hanya menyebrang saja. Keduanya menikmati banyak permainan di sana dan kedauanya sangat bahagia.
Mereka tidak berhenti menaiki wahana sampai mereka puas. sudah hampir semua wahana mereka naiki.
...•••••...
up yuuuuuk
ditunggu lhoo