NovelToon NovelToon
Pejantan Tangguh [Pemilik Hati Tuan Putri]

Pejantan Tangguh [Pemilik Hati Tuan Putri]

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Cintapertama / Tamat
Popularitas:221k
Nilai: 5
Nama Author: Any Anthika

Tiga Putra kembar Sekretaris Ken. Brtugs mnjaga dgn baik Putri Ellena milk Nathan.

Misi terberat mrk, harus ada yg bisa memenangkan hti Sang Putri.

Hidup brsm sjk lahir, slng mnjaga dan meyygi. Mmpukh mrk bersaing dlm mndptkn Hati Sang Putri?

Sementara Fic,
Kepala Pelayan, yang bertugas menjaga sekeliling Tuan Putri agr sll berjalan sebagai mana mestinya.
Menjaga dan menemani Tuan Putri seperti anaknya sendiri. Hingga menciptakan kenyamanan tersendiri bagi Putri Ellena.

Tanpa disadari, getar asmara mulai menggores hati Putri Ellena ketika ia beranjak dewasa.

Apakah Fic juga merasakan hal yang sama?

Jika tidak, mungkinkah Fic akan sanggup menolak perasaan Tuan Putri yang semakin besar padanya?

Lalu jika Fic jg menaruh hati pada Tuan Putri, maka Fic akan berpikir seribu kali.
Siapa dia?
Berani sekali?

Fic memilih untuk melangkah Pergi.

"Fic, aku ikut!" Ellena memanggil.

Fic tdk bisa untk tdk mnoleh,

Tp apa yg ia lihat? Tiga Pejantan tangguh, sudh berdiri dgn tatapan mematikan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Any Anthika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengkhianat!

"Kalian ini, jangan berpikir macam macam pada Fic. Karena Ayah, lebih mengenal siapa Fic dari pada kalian!" tegur keras Ken ketika Keyan dan Kimmy berusaha mengutarakan kecurigaan mereka pada Fic.

"Ah, baiklah. Ayah boleh tidak mencurigai Fic! Tapi bagaimana dengan Sikap Nona Ellena pada Fic! Kedekatan Nona Ellena pada Fic itu sudah diluar akal, Ayah!"

"Keyan benar. Fic hanya Kepala Pelayan, tapi Nona Ellena tidak bisa sedikit pun jauh, dari ia membuka mata hingga ia tidur, Ayah. Apa itu namanya jika tidak berlebihan? Bahkan Nona Ellena tidak pernah menganggap keberadaan kami. Nona Ellena sepertinya menyukainya Fic." kini Kimmy yang berbicara.

Ken menghela nafas, seperti sedang memikirkan sesuatu. Melirik Khale yang masih saja santai tanpa tanggapan.

"Khal, apa kau tidak punya pikiran untuk melamar Nona Ellena segera?"

Khale seketika menoleh pada Ken.

"Ayah! Kenapa mesti buru buru? Kami masih sangat muda untuk itu." jawab Khale.

"Memang apa yang harus kalian khawatirkan lagi? Masa depan kalian sama sama cerah. Menikah muda pun tak akan jadi masalah. Tidak seperti kami para orang tua kalian dulu yang harus berjuang mati matian. Dan itu kami lakukan demi masa depan kalian saat ini. Jangan sampai seperti kami dahulu. Kalian hanya tinggal meneruskan perjuangan kami tanpa harus payah dari Nol!" tegas Ken.

"Masalahnya, belum tentu Ellena menyukaiku , Ayah! Kita tidak bisa memaksakan kehendak." sahut Khale.

"Tuh kan? Tebakan ku benar! Bahkan Khale sudah berpikir demikian. Benarkan Khal? Kau sudah menebak jika Nona Ellena tidak menyukaimu,itu karena Nona Ellena menyukai Fic!" Keyan menyela.

"Keyan! Jangan terus asal bicara!" Ken menunjuk Keyan yang langsung terdiam.

"Kita akan melamar Nona Ellena secepatnya! Siapkan dirimu." Ken berkata pada Khale.

"Ayah. Tunggu lah sebentar. Aku akan memastikan jika Ellena bisa menerima ku, Ayah. Jika tidak, kita akan malu di depan Keluarga Paman Nath!" jawab Khale.

"Baiklah. Seminggu! Ayah beri kamu waktu seminggu untuk mendapatkan jawaban dari Nona Ellena." Ken kini berdiri dan meninggalkan putra putranya.

Ketiga pemuda itu hanya bisa memandangi langkah Ayah mereka, kembali duduk dan kini merapatkan jarak.

"Khal, Nona Ellena itu tidak menyukaimu." Kimmy berucap.

"Aku tau." tanpa menoleh.

"Lalu, apa yang akan kamu lakukan hah?"

"Aku akan memastikannya sendiri sebelum Ayah memaksaku untuk Melamar Ellena." sahut Khale , kini juga beranjak meninggalkan dua saudaranya itu.

______

Hampir setengah harian ini Ellena mengurung diri di kamar. Fic dan Mira sudah beberapa kali mengetuk pintu untuk mencoba membujuk.

"Sebenarnya ada apa lagi?" saat ini Nathan yang kebetulan sudah pulang dari Kantor menghampiri Fic.

Fic hanya bisa menunduk tanpa menjawab pertanyaan Nathan.

"Fic! Kau tidak mau mengatakannya padaku?" Nathan mengulang pertanyaan.

Fic menghela nafas cukup panjang, kini melangkah dan duduk di hadapan Nathan.

"Nona Ellena," Fic menjeda kalimatnya.

"Katakan Fic!"

Fic kembali menghela nafas.

"Nona Ellen, ingin aku melamarnya Tuan."

Nathan sama sekali tidak terkejut mendengar ucapan Fic. Dia hanya tersenyum.

"Lalu? Apa kau belum siap?"

Fic mendongak. "Bukan aku belum siap, Tuan. Aku hanya ingin membicarakan ini pada Tuan Ken terlebih dahulu. Aku hanya ingin memastikan, jika ini tidak akan mengecewakan Tuan Ken. Jika Tuan Ken tidak menyetujui ku, maka aku akan tetap memperjuangkan Nona Ellena." ucap Fic, kali ini hanya di balas anggukan ringan dari Nathan.

"Tuan, apa anda akan sungguh sungguh mendukung hubungan kami ini?" kini Fic bertanya pada Nathan seperti penuh keraguan.

"Kau kira aku ini Ayah seperti apa?" ucapan Nathan membuat Fic bungkam.

"Apa pun akan aku lakukan untuk kebahagiaan Putriku Fic!"

"Aku tau Tuan. Tapi masa depan Nona Ellena, tidak akan sebaik ini jika dia bersama ku."

"Kau ragu tidak bisa membuat Ellena bahagia?"

Fic mengangguk.

"Apa kau bisa menjamin, Ellena akan bahagia tanpamu?"

Fic kali ini hanya mendengus.

"Kita tidak pernah tau kehidupan seseorang itu akan seperti apa kedepannya Fic!"

"Apa kau tidak ingat siapa Mira? Aku bahkan memperjuangkan dia tanpa ampun. Kau juga tidak akan lupa saat Ken menginginkan Rimbun, apa saat itu dia tau jika Rimbun adalah Putri dari Keluarga Fiandi? Tidak Fic. Kami dipertemukan dengan perasaan yang besar tanpa melihat status. Dan itu adalah modal pertama sebuah pasangan yang akan bahagia." ucapan Nathan kali ini bisa membuat Fic sedikit lega.

"Sebenarnya, masalah ini tidak akan rumit, jika saja dulu aku tidak pernah ada ucapan untuk menikahkan Putriku dengan Putra Ken. Aku juga tidak pernah bisa menebak, jika Ellena akan menyukaimu."

"Tapi jika benar masalah ini yang akan membuat rumit, tidak ada salahnya jika kita mengambil cara seperti yang pernah kau utarakan padaku kemarin."

Ucapan terakhir Nathan membuat Fic kembali merasa lega.

Hingga memantapkan pikirannya.

"Baiklah. Aku akan menemui Ellena. Beristirahat. Tenangkan pikiranmu dahulu." Fic hanya mengangguk menatap langkah Nathan yang menuju kamar Ellena.

Nathan mencoba mengetuk pintu Ellena.

"Ellen. Apa kau juga tidak mengijinkan Ayah masuk?" mendengar jika kali ini Ayahnya yang memanggil, Ellena segera berlari kecil membuka pintu.

"Ayah." berhambur memeluk Ayahnya.

Kemudian membawa Ayahnya masuk.

"Tumben Ayah sudah pulang?" Ellena bermanja di lengan Nathan.

"Ibu menelpon Ayah." Nathan kini duduk bersama Ellena di sofa.

"Ibu bilang, Ellena pagi tadi sudah pulang dari Villa, dan setengah harian ini tidak membuka pintu kamar. Benar begitu?" Nathan menoleh pada Ellena. Membelai wajah Putrinya.

"Apa kau tidak ingin bercerita pada Ayah tentang kegelisahanmu?" memandangi wajah Putrinya.

Ellena menunduk. "Ayah, aku hanya ingin agar Fic..,"

"Fic sudah berbicara pada Ayah. Tolong beri dia waktu Ellena. Fic itu Pria yang bertanggung jawab. Dia tidak mungkin main slonong saja. Apa kau paham maksud Ayah?" Nathan memotong ucapan Ellena, kembali mengangkat wajah Putrinya.

"Apa Ayah akan membantu Fic?"

"Tentu saja."

"Lalu bagaimana jika Paman Ken membencimu karena kami?"

"Kita akan menghadapinya bersama." Nathan kini merengkuh tubuh Ellena.

Membawanya dalam pelukan. "Tidak usah banyak yang perlu kau khawatir kan. Jika kau benar benar mencintai Fic. Cinta itu akan indah pada waktunya, Ellena."

Mendengar ucapan Ayahnya, mata Ellena berkaca kaca.

"Ayah. Terimakasih." Ellena terisak di dada Ayahnya.

"Ibu dan kau, adalah hal paling berharga dalam hidupku. Sudah pasti aku akan melakukan apapun untuk kalian."

"Cinta kalian akan bersatu Ellena. Tenanglah." Nathan mengeratkan pelukannya. Sekarang ia tidak peduli lagi dengan resiko apapun. Meskipun harus berselisih dengan Keluarga Fiandi tentunya, atau terancam kehilangan saham 50% di perusahaannya. Nathan tak lagi peduli.

Nathan mendaratkan ciuman panjang di kening Ellena sebelum melangkah keluar kamar.

Ellena memandangi punggung Ayahnya yang menghilangkan dari balik pintu. Ia sendiri melangkah keluar. Menghampiri Fic yang masih duduk di sudut sofa sana.

"Fic." Ellena sudah duduk di samping Fic.

"Nona!" Fic cepat bergerak, tapi tangan Ellena menahannya, hingga Fic terduduk kembali.

"Apa Nona ingin makan? Fic akan siapkan." Fic kembali hendak beranjak.

"Tidak. Nanti saja." lagi lagi Ellena menahan tangan Fic, hingga Fic duduk kembali.

"Kau tidak marah lagi?" Fic menoleh.

Ellena hanya menggeleng.

"Kalau begitu, Nona makan dulu ya? Dari pagi tadi Nona belum makan apapun kan?"

Ellena kembali menggeleng.

Sesaat keduanya terdiam tanpa kata kata. Sebelum akhirnya Ellena bersuara.

"Apa kau sudah berbicara pada Ayah?" tanya Ellena.

Fic mengangguk. "Ya."

Ellena merebahkan kepalanya di dada Fic, kedua tangannya melingkar di pinggang Fic.

"Ayah mendukung kita Fic. Kau tidak perlu khawatir lagi. Ayah akan membantumu berbicara pada Paman Ken."

Fic menghela nafas, menarik wajah Ellena dan mengusapnya.

"Semua orang tua, pasti akan melakukan apapun demi kebahagiaan Putrinya. Tapi, sebagai anak, Nona Ellen juga tidak boleh membuat Orang tua Nona sampai bersedih. Jangan membebani mereka dengan keinginan kita." ucap Fic dengan sangat hati hati.

"Aku tidak membebani mereka Fic. Aku hanya bertanya apakah Ayah akan membantu Fic? Ayah jawab, Tentu saja. Itu artinya Ayah mendukung kita." sahut Ellena, matanya kembali membulat.

"Ah iya. Baiklah. Jangan marah lagi." Fic meraih kedua tangan Ellena. Menatap wajah Ellena yang mulai berseri kembali.

"Kita akan menikah Fic."

Fic mengangguk lagi. "Kita akan menikah."

Ellena tersenyum senang. Menarik tengkuk Fic untuk mencium kening Fic dan kembali memeluknya.

"Aku bahagia. Akhirnya kita akan menikah."

"Ellena!"

Keduanya sama tersentak dan menoleh cepat kearah yang sama.

"Khale!"

Khale sudah berjalan kearah mereka.

"Selama ini, aku tidak pernah percaya dengan kecurigaan Keyan dan Kimmy. Tapi ternyata hari ini, bukan hanya mendengar langsung, tapi aku melihat dengan mata dan kepalaku sendiri!" Khale sudah menuding Fic, dengan mata memerah dan dada naik turun.

"Fic! Kau melukai kepercayaan Ayah!" Khale memutar kakinya dan melangkah.

"Tuan Muda, Tunggu dulu!" Fic pun cepat berdiri.

"Fic."

"Nona! Tenang lah. Aku akan berbicara dengannya." Fic menyuruh Ellena duduk kembali. Sementara Fic cepat menyusul langkah kaki Khale hingga ke teras Rumah.

"Tuan Muda. Tolong dengarkan aku dulu!"

Buug....!

Satu pukulan Khale mendarat di tubuh Fic tanpa bisa dihindari lagi oleh Fic, sampai Fic terjatuh kelantai. Khale tidak berhenti kembali melayangkan tinjunya, namun kali ini tertangkap tangan Fic.

"Tuan Muda. Bersikaplah dewasa. Kami saling mencintai. Dan aku, tidak mungkin mematahkan hati Nona Ellena. Ku mohon mengerti lah." ucap Fic.

"Kau mengkhianati Ayahku Fic!"

"Ini bukan masalah pengkhianatan!" Fic kini berdiri tegap dihadapan Khale.

"Lalu apa? Kau dipercaya oleh Ayahku. Tapi apa hah! Jika Ayahku tau, akan jadi apa kamu!" kembali menuding Fic.

"Demi Nona Ellena, aku siap menerima apapun resikonya."

"Kau menantang keluarga kami!" Khale kembali melayangkan pukulan. Fic tidak melawan kecuali hanya menghindari pukulan bertubi-tubi dari Khale.

"Cukup!" Teriak Ellena. Berlari menghadang pukulan Khale dengan punggungnya.

"Arg..!" seketika Ellena rubuh di pelukan Fic.

"Nona!" Fic memekik.

"Ellena." Khale pun sungguh terkejut. Pukulannya mengenai Ellena. Dan cepat menghampiri.

"Nona. Nona Ellen!" Fic mengguncang tubuh Ellena yang tak bergerak.

"Brengsek!" Fic refleks menendang tubuh Khale hingga terpental beberapa langkah ke belakang sambil masih mendekap tubuh Ellena.

"Ellena! Ellena!" Fic masih mengguncang tubuh Ellena yang kini di pangkuannya.

"Bodoh!" Fic mengumpat pada Khale yang meringis kesakitan.

"Fic. Fic, maafkan aku. Aku tidak melihat Ellena datang." sambil meringis memegangi perutnya, Khale mendekat kembali.

"Ellena." Khale menyentuh lengan Ellena.

"Minggir!" Fic menepis kasar tangan Khale. Lalu cepat mengangkat tubuh Ellena.

"Kau melukai Nona Ellena." Fic begitu marah, menatap tajam kearah Khale yang sudah ketakutan.

"Jika terjadi apa apa pada Nona Ellena, lihat saja! Aku akan membunuhmu. Aku tidak akan memandang kau siapa, Tuan Muda Khale!" selesai berkata, Fic melangkah membawa Ellena masuk.

Khale yang sudah gemetaran itu menyesali perbuatannya , meremas rambutnya.

"Aku memukul Ellena."

"Ya Tuhan!" Khale memandangi kepalan tangannya, seperti murka dengan tangannya sendiri.

_____________

1
Retno Ningsih
maafkan aku kak thor

dinovel yg ini kok il feel ya sama nathan mira ellena juga fic😪

dari awal harusnya nathan cerita bukan masalah perjodohan tapi cerita jasa ken bagaimana,terlalu egois cm hanya ingin ellena bahagia tp mengkhianati sahabatnya sendiri🥺
Retno Ningsih
yakin kesel liat karakter ellena😪
Retno Ningsih
kok ngga suka ya sama karakter ellena😪
Ismi Nia
sangat menyentuh
Ismi Nia
biki. melow fic
Ismi Nia
tak kira ini udah tamat ternyata UP lgi
Aisyah Ica Alzan Izaan
menaruk
Dyah Oktina
tegang.... penasaran... siapa dalang nya ya...
Rika Jhon
knp jd pindah lg ke sini kk antika?pantesan stiap aq cek di app satu ny gk prnh up.tp gpp sih mending lnjut ja di sini
Sherly Dianasafitri
padahal selama berminggu2 selalu nungguin di aplikasi sebelah,tpi gak perna up.ini baru ada notif langsung gas,betah aku menunggumu kak any.akhirnya
Syifa n
hai mba any. asyik Ahir nya mas FIC launycing di apk ini seneng deh. sudah kanget tau sma mreka berdua
Rika Jhon
yg penting happy ending
Rika Jhon
🤣🤣🤣🤣🤣
Rika Jhon
ahaha ngakaakk
Rika Jhon
ahaha ya ampyun fiicc km tuh bnr² polos bgt deh😂
Rika Jhon
ahaha mp yg bkin ngakak🤣
Rika Jhon
huh menegangkan mengharukan pokok ny bnr² nano² dah.
Congrats ya utk fic & ellen..
dr awal aq emg curiga k kakek fiandi,trnyta kecurigaan q bnr
Rika Jhon
ahaha ngakak aq baca ny🤣😀
Rika Jhon
ilham meluk fic smbil nangis..semerbak bau jengkol gk tuh🤣🤣
Rika Jhon
sambol lileh nya mna😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!