Last Punishment : DEATH

Hari mulai gelap, dan Gaurav masih berada di luar. Ternyata Gaurav pergi ke kediaman Chaturvedi untuk menghabisi Shanskar. Rupanya, Gaurav sudah merancang semua ini. Dia menulis nama Shanskar di daftar undangan milk Abimanyu. Dia juga tau kalau Shanskar sangat suka melecehkan gadis di bawah umur, dan Nanda adalah umpan bagi Gaurav.

Gaurav menelpon Nanda malam itu menggunakan nomor lain. Karena keramaian, Gaurav berpura-pura meminta Nanda untuk menjauh ke tempat yang lebih sepi. Setelah Nanda ke tempat yang sepi, Gaurav langsung mematikan panggilan tersebut. Pada saat Nanda balik, Shanskar dan juga saudaranya langsung mengganggunya.

Baju Rasika robek, juga merupakan bagian dari rencana Gaurav. Dia tau, kalau Rasika pasti akan melihatnya dan menolong Nanda. Pada saat Rasika turun, Gaurav jugalah yang mengalihkan perhatian Abimanyu. Dan setelah Rasika tak terlihat, Abimanyu memulai dramanya dengan bertanya kenapa Rasika lama sekali turun. Alasan Gaurav menarik Abimanyu ke dalam permainannya, karena ingin melihat sekuat apa Abimanyu.

Hal itu berguna jika suatu saat nanti Gaurav tertangkap, dan akan melakukan perlawanan. Setelah melihat cara bela diri Abimanyu, Gaurav mulai menghapalkan semua gerakan dari Abimanyu.

Gaurav berniat menembak mati keduanya. Rasika akan membuat laporan ke kantor polisi atas kasus pelecehan, dan Gaurav tidak di nyatakan bersalah. Tapi sayangnya malam itu tembakannya meleset satu. Namun Gaurav, Masih punya cara lain untuk menghabisi Shanskar.

"Tidak Gaurav. Kita sudah menangkapnya. Rasika merupakan istri dari anggota kepolisian. Tidak ada yang bisa mencabut laporan itu, "

"Jika Shanskar tidak bebas, aku tidak bisa membunuhnya di kantor polisi. Dan jika Shanskar tidak di bebaskan, maka kau akan melihat foto Abimanyu bersama keluarganya dengan karangan bunga, "

Karena itulah, Prasad datang dan berpura-pura lemah lalu melepaskan Shanskar. Semua sudah Gaurav susun sejak awal, dan kini dia akan menyelesaikan bagian akhir dari dosa Shanskar.

Gaurav menarik kain yang kebetulan bergantung untuk menutupi wajahnya. Dengan gerakan mengendap-endap, Gaurav berhasil memasuki kawasan rumah Chaturvedi. Dia membunuh satu persatu anak buah Chaturvedi yang sedang berjaga dengan sangat tenang tanpa menimbulkan suara sama sekali. Gaurav memanjat rumah tersebut melalui saluran pipa, untuk masuk ke dalam kamar Shanskar. Kebetulan malam itu Shanskar sudah tidur sambil mendengarkan musik melalui speaker, dan dalam volume tinggi. Shanskar sadar dengan kehadirannya, dan terjadi duel antara dirinya dan juga Shanskar. Tidak ada yang mendengar suara keributan mereka karena volume musik. Shanskar salah jika mengira Gaurav bisa ia kalahkan. Shanskar pun lumpuh di tangan Gaurav, dan langsung mencekiknya. Shanskar yang sudah mulai kehabisan nafas langsung menarik penutup wajah Gaurav.

"KAU-" belum selesai Shanskar berbicara, Gaurav langsung menusuk leher Shanskar hingga tewas. Dia juga meletakkan flashdisk di samping jasad Shanskar, dan langsung melarikan diri.

Singkat cerita, Gaurav baru saja tiba di titik yang ia tentukan untuk Prathap menjemputnya.

"Kau dari mana saja?"

"Aku... Buang air kecil tadi, "

"Di hutan?"

"Iya, " jawab Gaurav dengan wajah cengengesan nya. Gaurav lalu naik ke motor Prathap untuk segera pulang.

...***...

Keesokan harinya, seluruh petugas kepolisian di hebohkan dengan berita kematian Shanskar. Mereka semua mulai berdatangan ke TKP untuk menyelidiki kasus kematian Shanskar secara mendadak. Mereka menemukan adanya flashdisk dan menduga bahwa pembunuhannya adalah orang yang sama. Orang yang selama ini membunuh pejabat koruptor. Shanskar memang bukanlah bagian dari pemerintah, tapi kewenangan ayahnya yang membuat dia lupa diri dan mulai semena-mena. Dalam flashdisk tersebut terdapat video aksi pelecehan yang Shanskar perbuat. 2 bulan sebelumnya, Shanskar telah memperkosa seorang guru paud yang sangat cantik dan juga membunuhnya. Namun dia tidak mengakuinya dan meminta perlindungan pada ayahnya. Setelah kematian Shanskar, semua perbuatannya mulai terungkap. Polisi juga di ajak ke ruang CCTV kediaman Chaturvedi untuk mengecek pergerakan yang mencurigakan. Awalnya mereka hanya melihat bayangan pria yang sedang menghabisi anak buah Chaturvedi. Lanjut saat pindah ke kamera selanjutnya mendadak seluruh kamera CCTV mati mendadak.

"Pasti pelaku membawa alat penyadap CCTV, itu sebabnya kamera mati saat ia melewatinya, " ucap Prathap. Tak berselang lama, Chaturvedi menghampiri Prathap.

"Prathap. Dimana Abimanyu?"

"Dia tidak bisa hadir Tuan. Hari ini acara graduation istrinya, "

"Apa kau sudah mendapatkan petunjuk?"

"Belum tuan. Kasus ini motif nya sama.. Sama seperti yang lainnya, ingin mengungkap-" belum selesai Prathap berbicara, Chaturvedi langsung menampar Prathap. "Sekali lagi kau bicara buruk tentang putra ku, akan ku habisi kau di sini, " ancam Chaturvedi. Prathap lalu melanjutkan investigasinya bersama dengan kepolisian lainnya, namun seharian mereka melacak dan menyelidiki semua berakhir buntu. Lagi dan lagi pelaku atau Gaurav berhasil menghilangkan jejak.

Malam harinya, Gaurav sedang berjalan sendirian di luar. Tujuan dia kali ini ingin menghabisi Chaturvedi. Sama seperti kemarin, Gaurav masuk dengan memanjat pagar rumah Chaturvedi. Baru saja Gaurav hendak melompat, seseorang menariknya dari belakang. Rupanya yang menarik Gaurav adalah Nainaa.

"Hei. Kau mau maling ya?" ucap Nainaa. Gaurav tidak menghiraukan Nainaa dan kembali memanjat, namun lagi dan lagi Nainaa menarik nya.

"Kau ini bisu atau tuli? Aku sedang berbicara dengan mu!"

"Dengar nona, jika kau tidak mau terlibat dalam masalah, tolong jangan ganggu aku, "

"Oh ya Dewi, lihatlah pemuda ini! Apa kau akan diam saja melihat pemuda seperti dia membuat onar di negara ini?" Gaurav merasa Nainaa sudah gila, dan tetap melanjutkan aksinya untuk masuk. Melihat Gaurav, Nainaa lalu mengambil kayu dan memukul Gaurav hingga jatuh kembali ke tanah.

"Aw, " rintih Gaurav yang kesakitan karena badannya terhempas ke tanah. Nainaa ingin meneriki Gaurav, namun tiba-tiba sebuah tembakan peringatan terdengar. "Siapa di sana?" Tanya anak buah Chaturvedi yang melihat mereka. Gaurav langsung menarik Nainaa untuk melarikan diri.

"Lepas, " tepis Nainaa saat sudah separu perjalanan.

"Kau ini sudah gila ya? Setelah gagal merampok di rumah orang kaya, kau justru membawa gadis yang tak kau kenali pergi. Apa kau ingin-"

"DIAM.. DIAM.. Sekali lagi kau berbicara akan ku bunuh kau di sini!" ucap Gaurav yang kesal karena rencana nya di gagalkan.

"Kau tau. Jika kau tidak menggagalkan rencana ku, besok akan menjadi hari pemakaman untuk Chaturvedi, "

"Hahh? Kau ingin membunuhnya?"

"Aku tidak membunuhnya. Aku hanya membunuh dosanya, "

"Kau pikir kau dewa yang bisa memberikan hukuman pada umat yang berdosa?"

"Ya. Aku memang bukan dewa. Tapi aku perantara dewa yang di utus untuk menghabisi para koruptor yang menjajah negara kita, " ucap Gaurav.

"Apa alasan mu melakukan semua ini?"

"Alasan? Jika kau bertanya alasannya kenapa, maka pergilah ke pelosok desa terpencil di negeri ini. Lihatlah keringat mereka yang mencari uang untuk makan setiap hari. Dengarkan jeritan para gadis-gadis muda, di bawah umur, remaja, bahkan orang tua saat mereka di lecehkan. Dan kau perhatikan sistem hukuman di negara kita. Mereka di tangkap, di periksa riwayat hidupnya, later belakangnya, keluarganya, dan pekerjaannya, "

"Dan setelah itu, kau akan melihat bagaimana inspektur kepolisian yang ketakutan setelah tau dia anak menteri, dia anak kolektor negara ini, dia adiknya bupati, dia merupakan kepala desa, "

"Dan setelah itu.. keluarga para pelaku datang dan melakukan negosiasi dengan kepolisian. Dan kau tau, negosiasi yang mereka lakukan bukan cuma soal uang, tapi nyawa.. Jika polisi tak menuruti permintaan mereka, maka mereka, anak mereka, orang tua mereka, istri, kakak, adik, dan seluruh anggota keluarga mereka akan di habisi, " sambung Gaurav.